You are on page 1of 5

Agrium ISSN 0852-1077 (Print) ISSN 2442-7306 (Online)

April 2016 Volume 20 No. 1

STUDY OF OBSERVATION FLUORESCENCE WITH DOMAIN WAVELENGTH BASED ON


SPECTROSCOPY FLOURESCENCE FOR MATERIAL IDENTIFICATION
STUDI TENTANG PENGAMATAN FLUORESENSI BERDASARKAN DOMAIN PANJANG
GELOMBANG PADA SPEKTROSKOPI FLOURESENSI UNTUK IDENTIFIKASI BAHAN

Ainun Mardiyah Lubis, Bisman Perangin – angin, Nasruddin


Program Studi Magister Fisika Sekolah Pascasarjana USU Medan

ABSTRACT
A research on the Study of Observation Fluorescence with Domain Wavelength Based on Spectroscopy
Flouresensi for Material Identification. The sample at this object are olive oil, sandalwood oil, and cem-
ceman oil, the result of measurement for olive oil, obtained energy absorption (E1) and excitation energy
(E2) respectively each 0,388 . 10 -18 Joule dan 0,383 . 10 -18 Joule, the wavelength of absorption (λ1) and
the excitation wavelength (λ2) each amounting to 512 nm and 518 nm absorption intensity (I1) and
Fluorescence Intensity (I2) each amounting to 76 and 73. For Sandalwood oil, gained energy absorption (
E1) and excitation energy (E2) respectively each 0,360 . 10 -18 Joule dan 0,357 . 10 -18 Joule, the
wavelength of absorption (λ1) and the excitation wavelength (λ2) each amounting to 552 nm and 557 nm,
the absorption intensity (I1) and Fluorescence Intensity (I2) each amounting to 42 and 41. For cem -
ceman oil, gained energy absorption (E1) and excitation energy (E2) respectively each 0,39 . 10 -18 Joule
and 0,386 . 10 -18 Joule, the wavelength of absorption (λ1) and the excitation wavelength (λ2) each
amounting to 510 nm and 514 nm absorption intensity (I1) and Fluorescence Intensity (I2) each 45 and
43. . Measurements were made with a detector ( Ocean Optics USB HR2000 ) .
Keywords : fluorescence, wavelength specktrum, detector, essential oils, olea europia.l

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang studi Pengamatan Fluoresensi Berdasarkan Domain Panjang
gelombang pada Spektroskopy Flouresensi untuk Identifikasi Bahan. Dengan sampel minyak zaitun,
minyak cendana, dan minyak cem-ceman, didapat hasil pengukuran Untuk minyak zaitun, diperoleh
energi absorpsi (E1) dan energi eksitasi (E2) masing - masing sebesar 0,388 . 10 -18 Joule dan 0,383 . 10 -18
Joule, panjang gelombang absorpsi ( ) dan panjang gelombang eksitasi ( ) masing-masing sebesar 512
nm dan 518 nm. Intensitas absorpsi (I1) dan Intensitas Fluoresensi (I2) masing – masing sebesar 76 dan
73. Untuk minyak Cendana, diperoleh energi absorpsi (E 1) dan energi eksitasi (E2) masing - mansing
sebesar 0,360 . 10 -18 Joule dan 0,357 . 10 -18 Joule, panjang gelombang absorpsi ( ) dan panjang
gelombang eksitasi ( ) masing – masing sebesar 552 nm dan 557 nm, Intensitas absorpsi (I1) dan
Intensitas Fluoresensi (I2) masing – masing sebesar 42 dan 41. Untuk minyak Cem-ceman, diperoleh
energi absorpsi (E1) dan energi eksitasi (E2) 0,39 . 10 -18 Joule dan 0,386 . 10 -18 Joule, panjang gelombang
absorpsi ( ) dan panjang gelombang eksitasi ( ) masing – masing sebesar 510 nm dan 514 nm.
Intensitas absorpsi (I1) dan Intensitas Fluoresensi (I2) masing-masing sebesar 45 dan 43. Dengan
menggunakan alat Detektor (Ocean Optics USB HR 2000).
Kata kunci: fluoresensi, spektrum panjang gelombang, detector, minyak atsiri.

A. PENDAHULUAN yang sangat rendah dengan ketepatan,


Kemajuan ilmu pengetahuan dan keterulangan, dan kepekaan tinggi. Misalnya
teknologi dewasa ini membawa kemudahan – pengukuran kadar vitamin E. Bila panjang
kemudahan pada berbagai aspek kehidupan gelombang emisi dan eksitasi telah dipilih,
manusia. Hal ini tentu saja didukung dengan maka dapat dibuat hubungan antara intensitas
giatnya dilakukan penelitian maupun studi fluoresensi dengan konsentrasi senyawa.
tentang instrumentasi dan aplikasinya yang erat Intensitas fluoresensi tergantung dari tingkat
kaitannya dengan identifikasi bahan. Identifikasi konsentrasi senyawa [2]
bahan baik yang berupa bahan alam atau Teknik analisis spektrofluorometri
sintetik perlu diketahui secara kualitatif dan adalah termasuk salah satu tenik analisis
kuantitatif untuk dapat digunakan diberbagai instrumental disamping teknik kromatografi dan
bidang seperti industri kimia, industri farmasi, elektroanalisis kimia. Teknik tersebut
kesehatan, ilmu pangan dan pertanian, untuk memanfaatkan fenomena interaksi materi
bahan penelitian [1] dengan gelombang elektromagnetik seperti
Analisa kualitatif ,merupakan sinar-x, ultraviolet, cahaya tampak dan
perbandingan spectrum fluoresensi yang dapat inframerah [3]. Fenomena interaksi bersifat
membantu pengenalan senyawa atau spesifik baik absorpsi maupun emisi. Interaksi
bahan. Analisa kuantitatif merupakan tersebut menghasilkan signal-signal yang
pengukuran yang dapat dilakukan pada kadar disadap sebagai alat analisis kualitatif dan

303
Ainun Mardiyah Lubis, Bisman Perangin – angin, Nasruddin

kuantitatif. Contoh teknik spektroflourometri gelombang pada spektroscopy fluoresensi untuk


absorpsi adalah UV/VIS, inframerah (FT-IR) identitikasi bahan.
dan absorpsi atom (AAS). Sedang contoh
spektrofluorometri emisi adalah B. METODE PENELITIAN
spektrofluorometri nyala dan inductively Tempat Penelitian
coupled plasma (ICP), yang merupakan alat Penelitian yang berjudul Studi tentang
ampuh dalam analisis logam. pengamatan fluoresensi berdasarkan domain
Beberapa penelitian tentang analisis panjang gelombang pada spektroscopy
menggunakan metode spektrofluorometri yang fluoresensi untuk identitikasi bahan
dilakukan diantaranya teknik analisis baru untuk dilaksanakan Laboratorium Fisika Lembaga
menentukan kandungan minyak mineral dan Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ) Serpong,
minyak sintetik berjenis poliisobutilena (PIB) Banten dan perpustakaan Fakultas Matematika
dalam minyak lumas otomotif telah dan Ilmu Pengetahuan Alam dan umum
dikembangkan dengan menggunakan metode Universitas Sumatera Utara.
spektroskopi. Kandungan minyak mineral Bahan
ditentukan secara spektrometri inframerah, Sumber-sumber bacaan yang
sedang minyak sintetiknya diterapkan dengan berhubungan dengan pengamatan spektorscopi
metode spektrofluorometri. Studi ini bertujuan fluoresensi dan sampel molekuler terdiri dari
untuk mendapatkan metode analisis untuk minyak zaitun , minyak cendana , dan minyak
menentukan kedua jenis minyak lumas dasar cem - ceman. Untuk pengukuran Panjang
tersebut secara instumental yang sederhana dan gelombang Luminesensi absorpsi dan panjang
mudah dilakukan, namun mempunyai akurasi gelombang eksitasi.
dan presisi yang cukup baik [4] Alat
Studi lainnya juga telah dilakukan Alat-alat yang digunakan dalam
sejak tahun 1925, dimana telah diketahui bahwa peneltian ini adalah pengamatan Spektroscopi
kemampuan minyak zaitun (olive oil) Fluoresensi (Absorpsi spectrometer dan
memancarkan radisi fluoresensi bila disinari spectrometer fluoresensi )
dengan lampu mercury . Pada era itu secara Prosedur Penelitian
sederhana untuk mengetahui keaslian minyak Mempersiapkan bahan – bahan berupa
zaitun dari pencemaran dilihat dari warna sinyal sampel molekuler. Melakukan studi pengamatan
fluoresensi yang di pancarkan. Metode yang fluoresensi berdasarkan domain panjang
digunakan adalah bila minyak zaitun masih asli gelombang pada spektroscopy flouresensi untuk
(Virgin Olive Oil) maka sinyal fluoresensi identifikasi bahan dengan melakukan pengujian
memberikan spektrum warna kuning ke oranye, sampel – sampel molekuler. Melakukan studi
sebaliknya jika tidak asli memberikan spektrum pengamatan dan pengukuran fluoresensi
warna putih ke biru muda. Namun cara ini berdasarkan domain panjang gelombang
kemudian digantikan dengan menggunakan luminesensi dan panjang gelombang eksitasi.
kromatografi gas dan analisis dengan spectrum Pada spektroscopi flouresensi untuk identifikasi
absorbansi. bahan dengan metode yang digunakan dalam
Dengan pesatnya perkembangan penelitian ini adalah bahwa kebanyakan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi molekul organik dalam suatu pelarut jika
dewasa ini maka analisa dengan pengamatan disinari dengan cahaya dalam daerah uv atau
spectrum fluoresensi dapat dilakukan dengan visible akan berfluoresensi. Untuk pengukuran
cepat dan praktis dengan bantuan peralatan yang panjang gelombang luminesensi dilakukan
serba modern dan canggih sehingga dapat sebanyak 1391 kali pengukuran untuk masing –
diaplikasikan ke berbagai bidang, khususnya masing el. Pengukuran panjang gelombang
dalam identifikasi bahan. eksitasi dilakukan sebanyak 1986 kali
Selain itu permasalahan jika pengukuran untuk masing – masing sampel.
menggunakan Absorpticmetry adalah Untuk pengukuran panjang gelombang
pengamatan untuk multi-componnent, dimana luminesensi dipakai rentang antara 451,18 nm –
kemungkinan dua komponen yang berbeda 749,85nm untuk masing – masing sampel.
menyerap panjang gelombang yang sama, Pengukuran panjang gelombang eksitasi dipakai
sehingga kedua bahan tersebut tak dapat 314,54 nm – 749,85 nm untuk masing–masing
dipisahkan, sedangkan pada fluorometer sinyal sampel. Set up percobaan fotoluminesensi dan
fluorisensi dari kedua komponen tersebut pada fluoresensi adalah seperti diperlihatkan pada
proses identifikasi bahan tetap dapat dipisahkan. gambar 1.
Berdasarkan itu, timbul pemikiran untuk
melakukan studi tentang pengamatan
fluoresensi berdasarkan domain panjang

304
STUDY OF OBSERVATION FLUORESCENCE

80

60

40

Intensitas
Gambar 1. Setup percobaan 20
fotoluminesensi
0
C. HASIL PENELITIAN 450 550 650 750
Hasil Pengukuran Spektrum Absorpsi -20
Hasil pengukuran spektrum absorpsi untuk Panjang Gelombang
ketiga jenis sampel yang diteliti dengan Gambar 3. Spektrum Eksitasi fluoresensi.
memggunakan alat ukur Detektor Ocean Optics Dari hasil spectrum pengukuran
USB HR2000 terlihat pada Gambar 2, dapat absorpsi diatas terlihat bahwa intensitas minyak
diperhatikan untuk peak ( puncak panjang zaitun relative lebih tinggi dibandingkan dengan
gelombang tertinggi ) untuk masig – masing minyak cendana dan minyak cem – ceman.
sampel yang terdiri dari : series 1 (warna biru) Respon intensitas tersebut berada pada panjang
adalah minyak zaitun, series 2 ( warna merah ) gelombang 451,18 – 749,85 nm. Minyak zaitun
adalah minyak cendana, dan series3 ( warna memiliki % intensitas tertinggi yaitu 73 Minyak
hijau ) adalah minyak cem-ceman. cendana memiliki intensitas tertinggi sebesar 41
dan minyak cem – ceman memiliki intensitas
80 tertinggi sebesar 43.
Pembahasan
60 Proses Terjadinya Fluoresensi.
Fluoresensi adalah proses pemancaran
Intensitas

40 radiasi cahaya oleh suatu materi setelah


tereksitasi oleh berkas cahaya berenergi tinggi.
20
Emisi cahaya terjadi karena proses absorbsi
0 cahaya oleh atom yang mengakibatkan keadaan
atom tereksitasi. Keadaan atom yang tereksitasi
450 550 650 750
-20 akan kembali keadaan semula dengan
Panjang Gelombang melepaskan energi yang berupa cahaya
Gambar 2. Spektrum Pengukuran Absorpsi (deeksitasi). Fluoresensi merupakan proses
Dari hasil spektrum pengukuran perpindahan tingkat energidari keadaan atom
absorpsi diatas terlihat bahwa intensitas minyak tereksitasi (S1 atau S2) menuju ke keadaan
zaitun relative lebih tinggi dibandingkan dengan stabil (ground states) .
minyak cendana dan minyak cem – ceman. Berdasarkan rumus plank E = ,
Respon intensitas tersebut berada pada panjang maka dapat dihitung energi – energi untuk
gelombang 314,54 – 749,85. Minyak zaitun masing – masing bahan / sampel.
memiliki % intensitas tertinggi yaitu 76, Perhitungan Energi untuk Masing – Masing
Minyak cendana memiliki intensitas tertinggi Sampel
sebesar 42 dan minyak cem – ceman memiliki Minyak Zaitun .
intensitas tertinggi sebesar 44. Minyak zaitun dengan nama latin Olea
Hasil Pengukuran Spektrum Eksitasi europea L. ini termasuk pada jenis minyak yang
Fluoresensi tidak mengering dan mempunyai banyak
Hasil pengukuran spektrum absorpsi manfaat di bidang kesehatan maupun
untuk ketiga jenis sampel yang diteliti dengan kecantikan. Untuk identifikasi bahan dengan
memggunakan alat ukur Detektor Ocean Optics sampel minyak zaitun ini dapat dilakukan
USB HR2000 terlihat pada grafik 4.2, dapat dengan menggunakan alat spektroskopy
diperhatikan untuk peak ( puncak panjang fluoresensi dengan menggunakan alat ukur
gelombang tertinggi ) untuk masig – masing panjang gelombang berupa Detektor Ocean
sampel yang terdiri dari : series 1 (warna biru) Optics USB HR2000 sehingga muncul grafik
adalah minyak zaitun, series 2 ( warna merah ) berupa intensitas terhadap panjang gelombang
adalah minyak cendana, dan series3 ( warna yang telah di atur secara continue pada alat,
hijau ) adalah minyak cem-ceman. seperti pada gambar 4.3 pembacaan peak pada
sampel ini bersesuain dengan rumus
perhitungan energy,
E=

305
Ainun Mardiyah Lubis, Bisman Perangin – angin, Nasruddin

80 50
60 40
40 30

Intensitas
Intensitas

20 20
0 10
450 550 650 750
-20 0
Panjang Gelombang 450 550 650 750
Gambar 4. Spektrum eksitasi fluoresensi -10
sampel minyak zaitun . Panjang Gelombang
Gambar 5. Spektrum eksitasi fluoresensi
Tabel 1. Perhitungan energi, stokes shift dan sampel minyak cendana.
efisiensi quantum untuk sampel 1
Mimyak zaitun. Tabel 2. Perhitungan energi, stokes shift dan
Jenis Nilai efisiensi quantum untuk sampel 2
Perhitungan Minyak cendana.
E1 0,388. 10-18J
E2 0,383. 10-18 J Jenis Nilai
λ1 512 perhitungan
λ2 518 E1 0,360 . 10-18 J
I1 76 E2 0,357 . 10 -18 J
I2 73 λ1 552
Stokes shift 6 λ2 557
Efisiensi 0,9605 I1 42
quantum I2 41
Dari perhitungn energi, stokes shift, dan Stokes shift 5
efisiensi quantum serta pembacaan peak Efisiensi quantum 0,95
intensitas terhadap panjang gelombang untuk
sampel 1 ini maka diperoleh nilai yang pasti Dari perhitungn energi, stokes shift,
hingga dapat digunakan sebagai data acuan dan efisiensi quantum serta pembacaan peak
identifikasi bahan untuk sampel minyak zaitun. intensitas terhadap panjang gelombang untuk
Minyak Cendana ( merah ) sampel 2 ini maka diperoleh nilai yang pasti
Minyak cendana dengan nama latin hingga dapat digunakan sebagai data acuan
Santalum album L ini termasuk pada jenis identifikasi bahan untuk sampel minyak
minyak yang tidak mengering dan mempunyai cendana.
banyak manfaat di bidang kesehatan maupun Minyak Cem –ceman
kecantikan. Minyak cem - ceman dengan nama latin
Untuk identifikasi bahan dengan Piper Betle chaciva ini termasuk pada jenis
sampel minyak cendana ini juga dilakukan minyak yang tidak mengering dan mempunyai
dengan menggunakan alat spektroskopy banyak manfaat di segala bidang, mulai dari
fluoresensi dengan menggunakan alat ukur bidang industry, kesehatan maupun kecantikan.
panjang gelombang berupa Detektor Ocean Untuk identifikasi bahan dengan
OpticsUSB HR2000 sehingga muncul grafik sampel minyak cem – ceman ini juga dilakukan
berupa intensitas terhadap panjang gelombang dengan menggunakan alat spektroskopy
yang telah di atur secara continue pada alat, fluoresensi dengan menggunakan alat ukur
seperti yang tampak pada gambar 4.4 panjang gelombang berupa Detektor Ocean
pembacaan peak pada sampel ini bersesuain OpticsUSB HR2000 sehingga muncul grafik
dengan rumus perhitungan energy berupa intensitas terhadap panjang gelombang
E= yang telah di atur secara continue pada alat,
seperti tampak pada gambar 4.5. Pembacaan
peak pada sampel ini bersesuain dengan rumus
perhitungan energy,
E=

306
STUDY OF OBSERVATION FLUORESCENCE

50 gelombang eksitasi ( ) = 518 nm . Intensitas


absorpsi ( I1 ) =76 au dan Intensitas Fluoresensi
40 ( I2 ) = 73 au. Stokes Shift 6 nm dan efisiensi
quantum = 0,9605 au.
30 Untuk minyak Cendana, diperoleh
Intensitas

energi absorpsi ( E 1 ) = 0,360.10-18 J dan energi


20 eksitasi ( E2 ) sebesar 0,357 . 10 -18 J panjang
gelombang absorpsi ( ) = 552 nm dan panjang
10 gelombang eksitasi ( ) = 557 nm . Intensitas
absorpsi ( I1 ) =42 au dan Intensitas Fluoresensi
0
( I2 ) = 41 au. .Stokes Shift 5 nm dan efisiensi
450 550 650 750 quantum =0,95 au .
-10
Untuk minyak Cem – ceman ,
Panjang Gelombang
diperoleh energi absorpsi ( E 1 ) = 0,39.1018J dan
Gambar 6. Spektrum eksitasi fluoresensi energi eksitasi ( E2 ) sebesar 0,386 . 10 -18 J
sampel minyak cem-ceman panjang gelombang absorpsi ( ) = 510 nm dan
panjang gelombang eksitasi ( ) = 514 nm .
Tabel 3. Perhitungan energi, stokes shift dan
Intensitas absorpsi ( I1 ) =45 au dan Intensitas
efisiensi quantum untuk sampel 3 Fluoresensi ( I2 ) = 43 au. .Stokes Shift 4 nm
Minyak cem – ceman dan efisiensi quantum = 0,97 au.
Berdasarkan data pengukuran yang
Jenis perhitungan Nilai diperoleh dapat dibuat sistem eksperimen
E1 0,39 . 10-18 J percobaan untuk menetukan domain panjag
E2 0,386 . 10-18 J gelombang untuk absorpsi dan eksitasi, dengan
λ1 510 respon intensitas untuk spektrum absorpsi
λ2 514 berada pada panjang gelombang antara 314,54 –
I1 45 749,85. Dan respon intensitas untuk spectrum
I2 43 eksitasi berada pada panjang gelobang antara
Stokes shift 4 451,18 – 749,85.
Efisiensi quantum 0,97 Saran
Sebaiknya digunakan sampel lebih
Dari perhitungan energi, stokes shift, dan banyak lagi sehingga dapat memperbanyak
efisiensi quantum serta pembacaan peak rujukan dan lebih bermanfaat untuk identifikasi
intensitas terhadap panjang gelombang untuk bahan.
sampel 3 ini maka diperoleh nilai yang pasti Perlu dilakukan pengadaan alat
hingga dapat digunakan sebagai data acuan spektroskopi fluoresensi di laboratorium
identifikasi bahan untuk sampel minyak cem - FMIPA USU.
ceman.
Berdasarkan perhitungan energi dari DAFTAR PUSTAKA
masing-masing sampel dan pembacaan peak
dari masing-masing grafik spektrum 1. Abdul Wahid Wahab Dan Nursiah La
pengukuran panjang gelombang absorbsi- Nafie, 2014, Elektrometri Dan
eksitasi diatas jelas tampak bahwa masing – Spektrometri, UNHAS Press.
masing sampel tersebut memiliki nilai yang
unik dan pasti, sehingga dapat diambil sebagai 2. Eka Prasetyo, agung Pambudi,dkk, 2009,
acuan data pada identifikasi bahan, khususnya Pengaruh Pemanasan Terhadap Kadar
untuk bahan sampel molekuler yang terdiri dari Vitamin E Pada Kacang Hijau Dengan
minyak zaitun , minyak cendana, dan minyak Metode Spektroskopy Sinar tampak,. Jurnal,
cem-ceman sehingga dapat membantu untuk Pharmacy, Volume 03
mengetahui atau melihat sejauh mana sampel
yang diuji mendekati pada ketiga jenis sampel
3. Retno Wijayanti, 2013, Studi Karakteristik
minyak tersebut.
Fluoresensi. Jurnal, Universitas Indonesia,
Volume 12.
D. KESIMPULAN
Dari tiga sampel molekuler yang terdiri
dari minyak zaitun, minyak cendana,dan minyak 4. Hendrayana Taufik, 2009, Analisis
cem - ceman diperoleh hasil pengukuran Spektroskopy Kandungan Minyak Mineral
sebagai berikut: Untuk minyak zaitun, diperoleh Dan Minyak Sintetis Berjenis
energi absorpsi ( E1 ) = 0,388.10-18 J dan energi Poliisobutilena Didalam Minyak Lumas
eksitasi ( E2 ) sebesar 0,383 . 10 -18 J .panjang Otomotif. Jurnal, PRIMA , Volume 03
gelombang absorpsi ( ) = 512 nm dan panjang

307

You might also like