Professional Documents
Culture Documents
Diajukan untuk UTS Take Home Mata Kuliah Management Control System
Dosen : Sofik Handoyo, SE,.MSBS.,Ak
Dibuat Oleh:
Salman Hafidz Iriansyah (120620170003)
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJAJARAN
BANDUNG
2018
Daftar Isi
PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
A. Behavioral Constraints
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai syarat terciptanya Behavioral
Constraints yang ketat. Behavioral Constraints ini sendiri adalah bentuk sistem control
formal. Menurut Anthony & Govindarajan (1998), harus ada rules atau peraturan yang
mendukung terciptanya suatu formal control yang baik. Wujud dari rules ini antara lain :
1. Psysical Control
Pengendalian pada tindakan karyawan dilakukan dengan memberikan hambatan
secara fisik yang meliputi sistem identifikasi personal, password, serta pembatas
akses pada area dimana inventaris dan informasi vital disimpan.
2. Administrative Control
Selain Physical Control juga terdapat Administrative control. Contoh
dari Administrative Control ini adalah pembatasan pembuatan keputusan. Jadi
terdapat pemisahan jabatan dalam perusahaan. Top manajement diberi wewenang
dalam mengambil keputusan lebih luas daripada lower dan di harapkan kemampuan
dalam pengambilan keputusan lebih baik daripada lower manajemen.
B. Preaction Review
Preaction Review atau kajian pratindakan yang sering, detail, dan dilakukan oleh
pengkaji yang rajin dan berpengetahuan luas akan membuat pengendalian menjadi ketat.
Kajian pratindakan yang ketat melibatkan pengawasan formal rencana bisnis dan investasi
permintaan modal oleh para ahli diposisi staff seperti Divisi Keuangan ( termasuk
manajemen puncak ). Ada beberapa organisasi yang menggunakan kajian pratindakan yang
ketat sebelum karyawan menggunakan uang walaupun dalam jumlah yang kecil. Contoh di
Disney dibawah mantan CEO Michael Eisner, musuh Eisner Roy Disney mengeluh bahwa “
tidak seorangpun diberi wewenang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan
sendiri; segala sesuatu harus sepengetahuan Michael dengan biaya meskipun sepeser.”
PEMBAHASAN
4.1. Kesimpulan
Penerapan Sistem Komisi baru di SEARS AUTO merupakan salah satu usaha /
pengendalian dari pihak manajemem Puncak atas respon terhadap penurunan pendapatan
yang dialami oleh SEARS AUTO pada tahun 1990. Penerapan sistem komisi baru oleh
SEARS AUTO ini tidak diikuti oleh control yang ketat dan baik oleh pihak manajemen
sehingga mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
Penerapan target yang tinngi bagi karyawan dan menetapkan reward dan panismen
tanpa adanya control yang ketat dari pihak manajemen akan membuat karyawan melakukan
berbagai macam cara untuk memenuhi target tersebut tanpa memikirkan kerugian
perusahaan atau dampak negatif yang akan di alami perusahaan dimasa yang akan
datang.
4.2. Saran
➢ Dalam menerapkan sistem komisi baru bagi karyawan perusahaan harus
menerapkan control yang benar baik dan benar agar tidak merugikan baik bagi
karyawan maupun bagi pelanggan.
➢ Sebaiknya SEARS AUTO dapat mengkomunkasikan tujuan dari perusahaan secara
terperinci dan detai kepada seluruh bagian dalam perusahaan tersebut.
➢ Tidak membut Target yang dapat membuat karyawan merasa tertekan.
➢ Sebaiknya SEARS AUTO dapat mengevaluasi ulang Sistem komisi Baru yang
dijalankan tersebut
Merchant, K.A., and W.A. Van der Stede 2003. Manajement Control System: Performance
Measurement, Evaluation and Incentives. Prentice-Hall: Upper-Saddle River, NJ