You are on page 1of 8

PENINGKATAN SELF EFFICACY IBU MELALUI METODE CHALK AND

TALK TENTANG PENANGANAN PERTAMA KEJANG DEMAM PADA


BALITA DI DESA PLOSOWAHYU KABUPATEN LAMONGAN

Farida Juanita, Selviana Manggarwati

STIKES Muhammadiyah Lamongan, Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu Lamongan


Email: faridajuanita@gmail.com

Abstract: Febrile convulsion is a transient disorder that occurs in some children


with fever. Mother’s self-efficacy is determined by her readiness and perseverance
in facing a certain situation. The objective of this research is to analyze the effect of
the Chalk and Talk methods to improve mother’s self-efficacy about first handling of
toddler’s febrile seizure. This research method was using one group pretest-posttest
design, with total sampling of 21 subjects, whom have toddlers in the Plosowahyu
village Lamongan in February 2016. The data was taken by using questionnaire
sheet. Data analyzed by Wilcoxon sign test with p= 0,05. The result of statistical test
shows that there is correlation between Chalk and Talk methods of the toddlers’
febrile seizure handling with the mothers’ self-efficacy. The correlation coefficient
value is -3,852 with level of significant 0,000 (p<0,05). This research show that
Chalk and Talk methods can improve mothers’ self-efficacy of the first handling
toddlers’ febrile seizure. Thus, the health education (trough Chalk and Talk methods)
effectively influenced the mothers’ self-efficacy improvement because it could
explain the idea and the message, and it also became the reminder of what the
presenter had explained.

Abstrak: Kejang demam merupakan gangguan tersier pada anak yang sering
terjadi bersamaan dengan demam. Pentingnya pendidikan kesehatan untuk
meningkatkan self efficacy ibu saat menghadapi kejadian kejang demam ditentukan
oleh kesiapan dan ketekunan dalam menghadapi kasus tersebut. Metode chalk and
talk merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan self efficacy ibu. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode chalk and talk tentang penanganan
kejang demam pada balita terhadap peningkatan self efficacy ibu. Desain penelitian
yang digunakan adalah One Group Pretest-postest design, dengan menggunakan
teknik total sampling,sampel sebanyak 21 responden yaitu seluruh ibu PKK yang
memiliki anak balita di Desa Plosowahyu Lamongan pada bulan Februari 2016. Data
diambil dengan menggunakan lembar kuesioner, dianalisis menggunakan wilcoxon
sign rank test. Hasil penelitian menunjukkan nilai value sebesar -3,852 dengan
tingkat signifikan 0,000 (p<0,05). Dapat disimpulkan metode chalk and talk sangat
berpengaruh dalam meningkatkan self efficacy ibu karena dapat memperjelas ide atau
pesan yang disampaikan dengan membantu mengingat kembali apa yang
disampaikan.

Kata kunci : pendidikan kesehatan, chalk and talk, self efficacy, kejang demam.

178
179 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Agustus 2016, hal 178-185

PENDAHULUAN 2009). Pengalaman dari hasil


Kejang demam merupakan pembelajaran juga diharapkan dapat
kelainan neurologis yang paling sering meningkatkan self efficacy. Salah satu
dijumpai pada anak terutama golongan cara yang digunakan untuk
anak dibawah 6 bulan sampai 4 tahun meningkatkan self efficacy ibu adalah
(Sodikin, 2012). Dalam dunia melalui pendidikan kesehatan.
kesehatan kejang demam termasuk Pendidikan kesehatan dapat dilakukan
penyakit serius yang kebanyakan dengan berbagai metode, salah
menyerang pada balita sehingga perlu satunya adalah metode pembelajaran
ditangani dengan cepat dan tepat. Chalk and Talk. Kelebihan dari
Angka kejadian balita yang metode ini adalah bisa mengontrol
mengalami kejang demam di urutan dan keluasan materi
Indonesia sebanyak 16% (DepKes RI, pembelajaran, sangat efektif bila
2009). Di Jawa Timur terdapat 2-3% materi yang disampaikan sudah cukup
dari 100 balita pada tahun 2009-2010 dikuasai oleh masyarakat, masyarakat
anak yang mengalami kejang demam. bisa secara langsung melihat dan
Study pendahuluan yang dilakukan di mengobservasi, dan bisa digunakan
Desa Plosowahyu Kecamatan dalam jumlah yang cukup banyak.
Lamongan Kabupaten Lamongan
menunjukkan 57% orang tua takut saat METODE
anaknya mengalami demam dan Penelitian ini menggunakan
beranggapan anaknya akan mengalami pretest-posttest one group design.
kejang demam. Prevalensi yang tinggi Populasi penelitian adalah ibu yang
menunjukkan bahwa pengelolaan memiliki anak balita di Desa
kejang demam belum berhasil. Plosowahyu Kecamatan Lamongan
Berbagai faktor menjadi sebab dalam Kabupaten Lamongan sejumlah 21
keadaan ini diantaranya adalah adanya orang. Sampel penelitian diambil
kekurangan dalam hal pengetahuan dengan total sampling sebanyak 21
tentang kejang demam. Apabila sampel.
kejang demam tidak segera ditangani Variabel independen penelitian
dengan baik dan benar maka akan adalah metode chalk and talk
terjadi kerusakan sel-sel otak akibat sedangkan variabel dependen pada
kekurangan oksigen. Kejang demam penelitian ini adalah self efficacy.
sangat berhubungan dengan usia, .Pengumpulan data dalam penelitian
selain itu faktor keturunan adalah ini menggunakan kuesioner tertutup.
salah satu faktor yang terbesar Analisis penelitian menggunakan uji
terjadinya kejang demam pada anak Wilcoxon Sign Rank Test.
(Wardani, 2012).
Self efficacy seseorang sangat HASIL & PEMBAHASAN
ditentukan oleh kerja keras dan a.Hasil
ketekunan dalam menghadapi situasi a. Data Umum
tertentu, di samping itu self efficacy 1) Distribusi Umur Ibu
juga dipengaruhi oleh sejumlah stress
dan pengalaman kecemasan individu Tabel 1 Distribusi Umur Ibu Di Desa
seperti ketika mereka menyibukkan Plosowahyu Kecamatan
diri dalam suatu aktivitas (Pajares,
Juanita, Manggarwati: Peningkatan Self Efficacy Ibu Melalui Metode Chalk And 180
Talk Tentang Penanganan Pertama Kejang Demam Pada Balita Di Desa
Plosowahyu Kabupaten Lamongan

Lamongan Kabupaten Jumlah 21 100


Lamongan Tahun 2016.
No Umur ibu Frekuensi (%) Berdasarkan tabel 3 di atas dapat
di jelaskan bahwa sebagian besar
1 < 20 tahun 4 19
pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga
2 21-35 tahun 7 33,3
yaitu sebesar 11 orang dengan
3 36-45 tahun 5 23,8
prosentase 52,4 % dan sebagian kecil
4 >46 tahun 5 23,8
yang bekerja sebagai pegawai negeri
Jumlah 21 100
yaitu sebanyak 3 orang dengan
prosentase 14,3 %.
Berdasarkan tabel 4.1 diatas
menunjukkan bahwa hampir sebagian b. Data Khusus
ibu yang berumur 21-35 tahun yaitu Tabel 4 Distribusi Frekuensi tingkat
sebanyak 7 orang (33,3%) dan hanya self efficacy ibu Sebelum
sebagian kecil ibu berumur kurang Diberikan Pendidikan
dari 20 tahun yaitu 4 orang (19 %). Kesehatan Metode Chalk
And Talk di Desa
2) Distribusi Pendidikan Ibu Plosowahyu Kecamatan
Dari Tabel 2, didapatkan bahwa Lamongan Kabupaten
hampir sebagian pendidikan terakhir Lamongan Tahun 2016.
ibu adalah SMA yaitu sebanyak 9
No Self efficacy Frekuensi (%)
orang denga prosentase 42,9 % dan
1 Rendah 11 50,0
hanya sebagian kecil ibu yang
2 Sedang 8 36,4
berpendidikan Akademik yaitu
3 Baik 2 9,1
sebanyak 5 orang denga prosentase
Jumlah 21 100
23,8 %.
Tabel 2 Distribusi Pendidikan Ibu Di
Desa Plosowahyu Kecamatan Berdasarkan tabel 4 diatas dapat
Lamongan Kabupaten dijelaskan bahwa dari 21 ibu, sebagian
Lamongan Tahun 2016 self efficacy ibu dalam menangani
kejang demam masih rendah yaitu
No Pendidikan Frekuensi (%)
sebanyak 11orang atau 50,0%, dan
Ibu
hampir sebagian self efficacy ibu
1 SLTP 7 33,3
dalam menangani kejang demam
2 SLTA 9 42,9
sedang yaitu sebanyak 8 orang atau
3 Diploma 5 23,8
36,4%.
Jumlah 21 100
Tabel 5 Distribusi Frekuensi self
efficacy ibu sesudah
3) Distribusi Pekerjaan ibu diberikan pendidikan
kesehatan Metode Chalk
Tabel 3 Distribusi Perkerjaan Ibu Di And Talk di Desa
Desa Plosowahyu Kecamatan Plosowahyu Kecamatan
Lamongan Kapupaten Lamongan Kabupaten
Lamongan Tahun 2016. Lamongan Tahun 2016.
No Pekerjaan ibu Frekuensi (%) No Self efficacy Frekuensi (%)
1 Pegawai negeri 3 14,3 1 Rendah 0 0,0
2 Wiraswasta 7 33,3 2 Sedang 5 22,7
3 Tidak 11 52,4 3 Baik 16 72,7
Bekerja/IRT Jumlah 21 100
181 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Agustus 2016, hal 178-185

Umur seseorang menjadi salah


Berdasarkan tabel 5 tersebut satu ciri tingkat kedewasaan seseorang
diatas dapat dijelaskan bahwa dari 21 dimana dapat mempengaruhi tingkat
ibu, sebagian kecilself efficacy ibu self efficacy dalam hal mengurus
dalam menangani kejang demam anaknya. Karena dengan
sudah cukup sedang yaitu sebanyak 5 bertambahnya umur seseorang maka
ibu atau 22,7%, dan lebih dari tingkat pengalaman, pengetahuan, dan
sebagian besarself efficacyibu dalam tingkat self efficacy dalam hal
menangani kejang demam sudah baik merawat dan mengurus anaknya bisa
yaitu sebanyak 16 ibu atau 72,7%. berjalan dengan baik. Hal ini sesuai
dengan teori menurut Menurut Ferry
Hasil Uji Wilcoxon Sign Rank Effendi (2007), semakin tua umur
Test menggunakan SPSS didapatkan semakin banyak pengalamannya
nilai signifikan (p) sebesar 0,000 yang dibandingkan dengan umur yang lebih
berarti dibawah nilai batas standart muda bahkan menengah.
signifikan yang sebesar <0,05, Berdasarkan tabel 2
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, menunjukkan bahwa hampir sebagian
yang artinya ada pengaruh Metode pendidikan terakhir Ibu adalah SMA
Chalk And Talk tentang penanganan yaitu sebanyak 9 orang atau 42,9 %
kedaruratan kejang demam pada balita dan hanya sebagian kecil ibu yang
terhadap Self efficacy Ibu di Desa berpendidikan Diploma/ sederajat
Plosowahyu Kecamatan Lamongan yaitu sebanyak 5 orang atau 23,8 %.
Kabupaten Lamongan. Menurut Wahid, dkk (2007) dan
Fitri (2009), semakin tinggi
b. Pembahasan pendidikan seseorang maka semakin
Self efficacy Ibu Sebelum Diberikan mudah pula mereka memperoleh
Pendidikan Kesehatan (Metode informasi, dan akhirnya memiliki
Chalk And Talk ) pengalaman dan pengetahuan yang
Berdasarkan tabel 4 Self efficacy dimiliki semakin banyak.
Ibu sebelum diberikan pendidikan Seseorang yang pendidikannya
kesehatan (Metode Chalk And Talk) sudah cukup tinggi maka seseorang
dapat dijelaskan bahwa terdapat 11 ibu tersebut semakin mudah menerima
dengan prosentase 50,0 %, artinya berbagai informasi-informasi yang
lebih dari separuh ibu memiliki self cukup mudah untuk difahami sehingga
efficacy yang rendah dan terdapat 8 seseorang tersebut bisa efektif dalam
ibu dengan prosentasi 36,4 % yang mengurus anaknya yang sedang sakit
memiliki self efficacy sedang serta agar bisa sembuh secara optimal.
yang memiliki self efficacy baik
sebanyak 2 ibu dengan prosentase 9,1 Self efficacy Ibu Sesudah Diberikan
%. Kemungkinan dipengaruhi oleh Pendidikan Kesehatan (Metode
usia dan pendidikan. Chalk and Talk)
Berdasarkan tabel 1 Berdasarkan tabel 4
menunjukkan bahwa hampir sebagian menunjukkan bahwa Self efficacy Ibu
Ibu yang berumur 21-35 tahun yaitu sesudah diberikan pendidikan
sebanyak 7 orang atau 33,3 % dan kesehatan (Metode Chalk And Talk)
hanya sebagian kecil Ibu yang dapat dijelaskan bahwa ibu dengan
berumur kurang dari 20 tahun yaitu prosentase 22,7 % yang memiliki Self
sebanyak 4 orang atau 19 %. efficacy sedang. Sedangkan hampir
Juanita, Manggarwati: Peningkatan Self Efficacy Ibu Melalui Metode Chalk And 182
Talk Tentang Penanganan Pertama Kejang Demam Pada Balita Di Desa
Plosowahyu Kabupaten Lamongan

tidak ada satu ibu yang memiliki sebagai Pegawai Negeri yaitu
Self efficacy rendah dan terdapat sebanyak 3 orang ibu atau 14,3 %.
sebanyak 5 setengahnya memiliki Self Menurut Surtiretna, Nina (2007),
efficacy baik yaitu sebanyak 16 ibu pekerjaan atau jenis aktivitas
dengan prosentase 72,7%. seseorang menentukan tingkat
Kemungkinan perubahan tingkat Self pengalaman yang berbeda-beda,
efficacy tersebut dipengaruhi oleh tergantung dengan kemampuan dan
pekerjaan. pengalamannya masing-masing-
Selain pekerjaan faktor yang masing.
mempengaruhi tingkat Self efficacy Pekerjaan ibu dapat
ibu adalah status ekonomi dan budaya. mempengaruhi tingkat self efficacynya
Dimana apabila status ekonomi dari dalam mengurus anaknya yang sedang
seorang ibu tersebut menengah rendah sakit, karena seorang ibu yang bekerja
maka cenderung lebih keras dalam mempunyai waktu yang sedikit untuk
mengasuh anaknya sedangkan faktor bisa meluangkan waktunya untuk
budaya, dimana seorang ibu akan anaknya bahkan untuk keluarganya
mempertahankan konsep tradisional dirumah. Tetapi, ibu yang tidak
mengenai cara tersendiri yang diyakini bekerja maka mereka akan fokus
bahwa itu cara yang terbaik dalam untuk merawat dan berinteraksi
mengurus anaknya sehingga mereka dengan anaknya secara optimal
yakin bisa berhasil mengurus dan sehingga bisa mengerti dan memahami
mendidik anaknya secara optimal. keadaan anaknya dengan baik.
Peningkatan Self efficacy ibu
dalam mengurus anaknya ini Peningkatan Tingkat Self efficacy
disebabkan karena metode yang Tentang Penanganan Kedaruratan
diterapkan yaitu metode Chalk and Kejang Demam Sebelum dan
Talk dimana metode ini seorang ibu Sesudah Pemberian Metode Chalk
memehami terlebih dahulu tentang apa and Talk
yang diketahuinya setelah faham maka Berdasarkan master tabel dari 21
mereka langsung mengaplikasikan ibu terdapat sebanyak 16 ibu yang
kepada anaknya. Selain itu metode awalnya sebelum diberikan metode
Chalk and Talk juga sangat efektif chalk and talk tingkat self efficacynya
dibandingkan dengan metode-metode masih rendah bahkan sedang, tetapi
yang lain karena metode ini seorang setelah diberikan metode chalk and
ibu bisa secara langsung mengontrol talk tingkat self efficacynya menjadi
anaknya dirumah, selain itu ibu juga baik. Tetapi ada juga salah satu
bisa melihat atau mengobservasi apa reponden yang tingkat self efficacynya
saja yang dilakukan anak selama tetap walaupun sudah diberikan
dirumah, dan metode ini bisa metode chalk and talk. Disini banyak
digunakan untuk seorang ibu yang faktor-faktor yang dapat
mempunyai jumlah anak dan keluarga mempengaruhi ketetapan sebagian
yang banyak. responden tersebut diantaranya umur,
Berdasarkan tabel 3 pendidikan, dan pekerjaan seseorang.
menunjukkan bahwa lebih dari Menurut tabel 1 menunjukkan
sebagian besar pekerjaan ibu adalah bahwa hampir sebagian Ibu yang
sebagai ibu rumah tangga yaitu berumur 21-35 tahun yaitu sebanyak 7
sebanyak 11 orang ibu atau 52,4 % orang atau 33,3 % dan hanya sebagian
dan sebagian kecil ibu yang bekrja kecil Ibu yang berumur kurang dari 20
183 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Agustus 2016, hal 178-185

tahun yaitu sebanyak 4 orang atau 19 memiliki tingkat self efficacy rendah,
%. Dengan demikian maka dapat sedang sebanyak 5 orang ibu dengan
disimpulkan bahwa semakin tua umur prosentase 23,8 %, baik sebanyak 16
seseorang maka semakin banyak pula orang ibu dengan prosentase 76,2 %.
pengalaman dan pengetahuan yang Berdasarkan hasil penelitian dan
dimiliki. teori di atas, peneliti berasumsi bahwa
Menurut tabel 2 menunjukkan terdapat pengaruh pendidikan
bahwa hampir sebagian pendidikan kesehatan (metode chalk and talk )
terakhir Ibu adalah SMA yaitu terhadap tingkat self efficacy
sebanyak 9 orang atau 42,9 % dan masyarakat khususnya seorang Ibu
hanya sebagian kecil ibu yang tentang penyakit kejang demam pada
berpendidikan Diploma/sederajad balita. Dengan adanya perbedaan
yaitu sebanyak 5 orang atau 23,8 %. tingkat self efficacy ibu antara sebelum
Dengan demikian dapat disimpulkan dan sesudah diberikan pendidikan
bahwa semakin tinggi pendidikan kesehatan yang dibuktikan melalui
seseorang maka semakin mudah pula hasil analisisis uji statistik Wilcoxon
mereka memperoleh informasi, dan Sign Rank test menunjukan bahwa
akhirnya memiliki pengalaman dan pemberian metode chalk and talk
pengetahuan yang dimiliki semakin dapat mempengaruhi perubahan
banyak. tingkat self efficacy terhadap
Menurut tabel 3 menunjukkan penanganan kedaruratan kejang
bahwa lebih dari sebagian besar demam secara signifikan. Hasil
pekerjaan ibu adalah sebagai ibu pengujian dengan uji Wilcoxon dengan
rumah tangga yaitu sebanyak 11 orang Z= -3.852 dan p = 0,000 dimana
ibu atau 52,4% dan sebagian kecil ibu p<0,05 maka H1 diterima, artinya ada
yang bekrja sebagai Pegawai Negeri pengaruh tingkat self efficacy ibu
yaitu sebanyak 3 orang ibu atau tentang penanganan kedaruratan
14,3%. Dengan demikian dapat kejang demam sebelum dan sesudah
disimpulkan pula pekerjaan atau jenis pemberian metode chalk and talkdi
aktivitas seseorang menentukan Desa Plosowahyu Kecamatan
tingkat pengalaman yang berbeda- Lamongan Kabupaten Lamongan.
beda. Salah satu strategi untuk
Selain dari master tabel juga meningkatkan pengalaman adalah
dapat diketahui dari hasil uji statistik dengan mendapatkan informasi atau
menunjukkan pemberian metode chalk dapat juga melalui berbagai kegiatan
and talk tentang penanganan seperti seminar yang berhubungan
kedaruratan kejang demam pada balita dengan pendidikan kesehatan.
dapat berpengaruh pada penanganan Pendidikan kesehatan adalah proses
kedaruratan kejang demam pada yang direncanakan dengan sadar untuk
balita. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4 menciptakan peluang bagi individu –
menunjukkan bahwa tingkat self individu untuk senantiasa belajar
efficacy sebelum diberikan metode memperbaiki kesadaran (literacy)
chalk and talk masih rendah yaitu serta meningkatkan pengetahuan dan
sebanyak 11 orang ibu, sedang keterampilan (life skill) demi
sebanyak 8 orang ibu, baik sebanyak 2 kepentingan kesehatannya. Sedangkan
orang ibu. Sedangkan sesudah metode chalk and talk adalah metode
diberikan metode chalk and talk pembelajaran yang digunakan dengan
sudah tidak ada satu ibu yang memberikan keterangan terlebih
Juanita, Manggarwati: Peningkatan Self Efficacy Ibu Melalui Metode Chalk And 184
Talk Tentang Penanganan Pertama Kejang Demam Pada Balita Di Desa
Plosowahyu Kabupaten Lamongan

dahulu definisi, prinsip dan konsep pembelajaran lain yang dapat


materi pelajaran serta memberikan meningkatkan tingkat Self efficacy
contoh-contoh latihan pemecahan dalam penanganaan kedaruratan
masalah dalam bentuk ceramah, kejang demam.
demonstrasi, tanya jawab, dan DAFTAR PUSTAKA
penugasan.
Dari fakta, teori dan Arikunto, S. (2006). Prosedur
penelitian lain dapat disimpulkan Penelitian Suatu Pendekatan
bahwa dengan pemberian metode Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
chalk and talk tentang penanganan Azwar, S. (2012). Metode Penelitian.
kedaruratan kejang demam Yogyakarta: Pustaka Pelajar
memberikan dampak positif bagi Bandura, A. (1986). Social
masyarakat khususnya seorang ibu Foundation Of Tought and
yang memiliki anak balita, Action: A social Cognitive
pengalaman serta pengetahuan dalam Theory. Englewood Clifts,
penanganan awal kejang demam pada NJ:Prentice Hall
balita, serta dapat menambah Bandura,A. Self efficacy,The Exercise
pengetahuan dan pengalaman yang of Control. New
tadinya masih rendah menjadi baik. York.W.H.Freeman
Byrne dan Baron, (2003).Ilmu
KESIMPULAN Kesehatan Anak. Jakarta; EGC,
1. Kesimpulan 2003
(1) Sebagian tingkat Self efficacy ibu Depkes RI.(2009), 16 persen balita di
dalam penanganan kejang demam Indonesia alami gangguan
pada balita masih rendah sebelum perkembangan
diberikan metode Chalk And saraf.http://www.depkes.go.id/in
Talkdi Desa Plosowahyu dex.php: diakses 11 November
Kecamatan Lamongan Kabupaten 2015
Lamongan. Hambawany,E. (2007). Hubungan
(2) Lebih dari sebagian tingkat Self antara self efficacy dan persepsi
efficacy ibu dalam penanganan anak terhadap perhatian
kejang demam pada balita orangtua. Fakultas Psikologi:
menjadi baik sesudah diberikan Universitas Muhammadiyah
metode Chalk And Talk di Desa Surakarta
Plosowahyu Kecamatan Hidayat. A. Aziz alimul, (2008).
Lamongan Kabupaten Lamongan. Asuhan Keperawatan Anak edisi
(3) Terdapat pengaruh tingkat Self 2. Jakarta: EGC, 2008
efficacy dalam penanganan kejang Hidayat.A.Aziz alimul, (2010).
demam pada balita sebelum dan Metode Penelitian Keperawatan.
sesudah diberikan metode Chalk Jakarta: Salemba Medika
And Talk di Desa Plosowahyu Kurniawan, (2010).Pengaruh Self
Kecamatan Lamongan Kabupaten efficacy dan Motivasi Belajar
Lamongan. Mahasiswa Terhadap
Kemandirian Belajar Mata
2. Saran Kuliah Analisis Keuangan
Diharapkan dapat dilakukan Fakultas Ilmu Sosial Ekonomi
penelitian yang lain terutama tentang Universitas Negeri Yogyakarta.
perbedaan keefektifan metode Yogyakarta: Skripsi
185 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Agustus 2016, hal 178-185

Nataprawira & Garna, (2005).Buku Sadleir, (2007). Febrile Seizures,


Ajar Perawatan Anak Sakit edisi BMJ, 334, 307-11
2.Jakarta: EGC, 2005 Sodikin, (2012). Prinsip Perawatan
Notoadmodjo, (2013). Metodologi Demam pada anak, pustaka
Penelitian Kesehatan. Jakarta: pelajar, Yogyakarta.
PT Rineka Cipta Wahid dkk, (2007) dan Fitri (2009).
Nursalam, (2013).Konsep dan Buku Pedoman Keperawatan
Penerapan Metodologi Ilmu Edisi 2. Jakarta:EGC.
Keperawatan. Jakarta: Salemba Wardani, (2012). Kejang Demam
Medika sederhana pada Anak usia satu
Pajares, (2009). Relation Between tahun.
Achievement Goals and Self- http:/portalgaruda.org/download
beliefs of Middle School Student _article,php?article=122474.
in writing and science. Diakses 23 November 2013
Contemporary Educational White, (2005).Education (Bimbingan
Psycologi, 25, 406-422 Motivasi Pembelajaran).
Riwidikdi, (2013).Statistic Kesehatan Bandung: Indonesia Publishing
dan Aplikasi SPPS dalam House
Prosedur Wong, (2009).Buku Ajar Keperawatan
Penelitian.Yogyakarta: Roh Pediatric. Jakarta: EGC, 2009

You might also like