You are on page 1of 8

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU

SULIT MAKAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-


KANAK ARENGKOE PAGAL

Bonavantura Nursi Nggarang, Oktavianus Jefri Bodus


Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Santu Paulus Ruteng, Jl. Jend.Ahmad Yani, No.10, Ruteng-Flores 86508
Email: ovannursi@gmail.com

Abstract:
The relathionship between parenting style and difficult eating behavior in preschoolers in Arengkoe Pagal
Kindergarten. The purpose of this study was to determine the relathionship between parenting style and
difficult eating behavior in preschoolers in Arengkoe Pagal Kindergarten. The research method uses a
correlational method with a cross sectional time approach. The sample in this study were 46 parents of
preschoolers at TKK Arengkoe Pagal Who were taken by accidental sampling. Data in this study were
analyzed using Univariate an Bivariate analysis. The results of research based on Univariate analysis
Showed that Parents of preschool children at TKK Arengkoe Pagal applies democratic parenting with
(54.3%). Some children who are cared for by authoritarian parenting are more likely to do difficult eating
behaviors as much as (20%). The results of the correlation test obtained a p-value of 0.000. very important
in the development of this age child Metods of data collection in this study using a questionnaire conclusion:
There is a relationship between parenting parents with difficult eating behavior in preschoolers at Arengkoe
Pagal with a p-value of 0,000.

Keywords: Parenting style, difficult eating behavior

Abstrak:
Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Sulit Makan pada Anak Usia Prasekolah di Taman
Kanak-Kanak Arengkoe Pagal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang
tua dengan perilaku sulit makan pada anak usia prasekolah di Taman Kanak-kanak Arengkoe Pagal. Metode
Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan waktu cross sectional. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 46 orang tua anak usia prasekolah di TKK Arengkoe Pagal yang diambil secara
accidental sampling. Data dalam penelitian ini di analisa menggunakan analisa Univariat dan Bivariat.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner pola asuh orang Tua dan Perilaku
Sulit Makan. Hasil penelitian berdasarkan analisis Univariat menunjukan bahwa Sebagian besar orang tua
dari anak prasekolah di TKK Arengkoe Pagal menerapkan pola asuh demokratis dengan (54,3%).Sebagian
anak yang di asuh dengan pola asuh Otoriter lebih banyak melakukan perilaku sulit makan sebanyak 20%.
Hasil dari uji korelasi didapatkan nilai p-value 0,00.Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan
perilaku sulit makan pada anak usia prasekolah di TKK Arengkoe Pagal dengan nilai p-value 0,000.

Kata Kunci: Pola asuh orang tua, Perilaku sulit makan

PENDAHULUAN tidur,kesehatan gigi, pencegahan cedera serta


caraorang tua dalam merawat anak yang
Anak prasekolah adalah anak yang sakit(Wong, Marilyn, David, Marilyn L, &
berusia tiga sampai lima tahun. Anak Patricia, 2008).
pra sekolah mengalami pertumbuhan
dan perkembangan biologis, psikososial, Usia prasekolah, anak mengalami
kognitifdan spiritual yang signifikan. perkembangan psikis menjadi lebih mandiri,
Pertumbuhan dan perkembangan anak usia autonom, dapat berinteraksi dengan
prasekolah dipengaruhi oleh nutrisi, masalah lingkungannya, serta lebih mengekspresikan

15
16 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 4, Nomor 1, Juni 2019

emosinya. Bentuk luapan emosi yang biasa Dari hasil wawancara terhadap 6 orang
terjadi adalah menangis atau menjerit saat anak ibu yang memiliki anak usia prasekolah
tidak merasa nyaman. Sifat perkembangan 2 orang ibu mengeluh bahwa anaknya
yang terbentuk ini dapat mempengaruhi pola sulit diajak makan dan hanya ingin makan
makan anak. Hal tersebut menyebabkan anak makanan ringan atau makan makanan dengan
terkadang bersikap terlalu pemilih, misalnya lauk tertentu sehingga jam makan tidak tepat
cenderung menyukai makanan ringan sehingga pada waktunya sehingga mereka seringkali
menjadi kenyang dan menolak makan saat membujuk anak dengan cara membuat
waktu jam makan. Anak juga sering rewel kesepakatan agar anak mau makan, sedangkan
dan memilih bermain saat orangtua menyuapi 1 orang ibu lainnya mengatakan lebih memilih
makanan. Anak akan mengalami kesulitan membiarkan anaknya memilih makanan yang
makan jika tidak segera diatasi (Soetjiningsih, disukai dan menuruti keinginan anaknya dan 3
2004). orang ibu lainnya mengatakan kalau anaknya
akan dipaksa makan agar tidak sakit, tidak
Angka kejadian masalah kesulitan
boleh makan makanan sembarangan dan jika
makan di beberapa negara cukup tinggi.
anaknya tidak mau makan, ibunya yang akan
Sebuah penelitian oleh The Gateshead
menyuapi dengan paksaan atau ancaman.
Millenium Baby Study pada tahun 2006
Berdasarkan latar belakan di atas peneliti
di Inggris menyebutkan 20% orangtua
tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan
mengatakan anaknya mengalami masalah
dengan hubungan Pola Asuh Orang Tua
makan, dengan prevalensi tertinggi anak hanya
dengan Prilaku Sulit Makan Pada Anak Usia
mau makan makanan tertentu. Survei lain di
Prasekolah Di Taman Kanak-kanak Arengkoe
Amerika Serikat tahun 2004menyebutkan
Pagal.
19-50% orang tua mengeluhkan anaknya
sangat pemilih dalam makan sehingga terjadi
METODOLOGI PENELITIAN
defisiensi zat gizi tertentu (Waugh, 2006).
Penelitian di Indonesia di lakukan Penelitian ini menggunakan jenis
oleh Kesuma Aristina dkk,(2015) terhadap penelitian kuantitatif. Dengan pendekatan
anak prasekolah di Jakarta. Didapatkan hasil waktu cross sectional. Pendekatan cross
prevalensi kesulitan makan sebesar 33,6%, sectional yaitu suatu penelitian dimana
44,5% diantaranya menderita malnutrisi variabel-variabel yang termasuk faktor resiko
ringan sampai sedang dan 79,2 % dari subjek dan variabel-variabel yang termasuk efek
penelitian telah mengalami kesulitan makan yang diobservasi sekaligus dalam waktu yang
lebih dari 3 bulan, (Judarwanto, 2011 dalam bersamaan (Notoatmodjo,2012)
Aristina kesuma dkk,2015) Teknik pengambilan sampel
Berdasarkan hasil studi pendahuluan menggunakan teknik acidental sampling.
yang dilakukan peneliti pada tanggal 13-15 Menurut Sugiyono (2008), Accidental
januari 2019 di TKK Arengkoe Pagal terdapat sampling adalah teknik penentuan sampel
52 anak. Yang terdiri dari 28 0rang anak berdasarkan kebetulan, yaitu orang tua yang
perempuan dan 24 orang anak laki-laki. Di secara kebetulan/isidental bertemu dengan
bagi dalam 2 kelas, yakni Kelas A berjumlah peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
25 orang, kelas B berjumlah 27 orang, dan dipandang orang yang kebetulan ditemui itu
guru yang mengajar sebanyak 3 0rang. cocok sebagai sumber data. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 46 orang.
Nggarang & Bodus, Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Sulit Makan .... 17

HASIL PENELITIAN Berdasarkan tabel 4.6 diketahui


anak yang mengalami perilaku sulit makan
Karakteristik responden berdasarkan berjumlah 19 orang (41,3%) dan anak yang
umur (%)
tidak mengalami sulit makan sebanyak 27
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Umur orang (58,7 %).
Responden di Taman kanak-kanak
Arengkoe Pagal Dapat disimpulkan bahwa dari 46
responden, responden dengan pola asuh
Umur Jumlah Persentase Otoriter lebih banyak melakukan prilaku sulit
20-35 19 41,3 makan dengan jumlah responden 9 (20%)
36-50 24 52,2 tidak sulit makan 0, responden. Sedangkan
51-60 3 6,5 untuk orang tua yang menggunakan pola asuh
Total 46 100 demokratif sebanyak 25 orang, orang tua yang
memiliki anak dengan perilaku sulit makan
Berdasarkan tabel 4.1 di atas diketahui sebanyak 6 orang (13%) dan perilaku tidak
bahwa responden terbanyak, berumur 36-50 sulit makan sebanyak 19 orang (54%). Orang
tahun sebanyak 24 orang (52,2%) dan yang tua yang menggunakan pola asuh permisif
paling sedikit berumur 51-60 sebanyak 3 sebanyak 12 orang, orang tua yang memiliki
orang (6,5%) anak dengan perilaku sulit makan sebanyak
4 orang (9%) dan perilaku tidak sulit makan
Karakteristik responden berdasarkan Pola
Asuh sebanyak 8 orang (26%).
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pola Asuh
Orang Tua di TKK Arengkoe Pagal PEMBAHASAN

Kategori Jumlah Persentase Pola asuh orang tua di TKK Arengkoe


Pagal
Demokratis 25 54,3
Permisif 12 26,1 Pola asuh orang tua adalah sikap dan
Otoriter 9 19,6 perilaku orang tua dalam mendidik anak,
membimbing anak, berkomunikasi dengan
Total 46 100
anak dan melakukan berbagai banyak hal
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui orang dengan anak untuk pengetahuan dasar anak
tua yang menerapkan pola asuh terbanyak serta ikut memengaruhi dalam membangun
adalah Demokratis sebanyak 25 orang (54,3%), karakteristik anak. Pola asuh orang tua adalah
sedangkan orang tua yang menerapkan pola salah satu faktor dalam pembentukan karakter
asuh Otoriter paling sedikit sebanyak 9 orang anak, hal ini didasari bahwa pertama bagi anak.
(19,6%). Pola asuh dibagi menjadi 3 kategori yaitu pola
Karakteristik perilaku sulit makan anak asuh otoriter, demokratis, dan permisif, (Hadi
prasekolah Riyanto& Afi Lutfiyati,2017) Berdasarkan
hasil diatas dapat diketahui bahwa karakteristik
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Perilaku responden berdasarkan pola asuh orang tua di
Sulit Makan Anak Prasekolah Di TKK
Arengkoe Pagal TKK Arengkoe Pagal sebagian besar adalah
termasuk kategori demokratis yaitu sebanyak
Kategori Jumlah Persentase 25 responden (54%).
Sulit Makan 19 41,3 Dari hasil penelitian yang dilakukan
Tidak Sulit 27 58,7 TKK Arengkoe Pagal dapat diketahui bahwa
Makan
orang tua yang memiliki anak prasekolah lebih
Total 46 100
banyak yang menerapkan pola asuh demokratis
18 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 4, Nomor 1, Juni 2019

dalam mengasuh anaknya, karena orang tua berlama-lama dan memainkan makanan, tidak
tipe ini juga mengenal kompromi, dan dalam mengunyah tetapi langsung menelan makanan
komunikasi biasanya bersifat satu arah. Orang dan kesulitan makan dan lain sebagainya.
tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik dari
Berdasarkan hasil penelitian yang
anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
dilakukan di TKK Arengkoe Pagal anak yang
(Baumrin dalam Ubaedy, 2009).
lebih mengalami kesulitan makan yaitu anak
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dengan orang tua yang menerapkan pola asuh
dilakukan oleh hasil penelitian yang dilakukan Otoriter sebesar (20%), karena orang tua ini
oleh Yusuf (2013), bahwa pola asuh yang tidak mengenal kompromi dengan anak dan
baik diberikan terhadap anak akan berdampak dominan terhadap anaknya serta anak yang
baik terhadap perilaku sikap anak. Pola asuh di asuh dengan pola asuh otoriter cenderung
yang demokratis akan mengarahkan sikap dan melakukan tugasnya diakibatkan rasa takut
perilaku anak dengan menekankan peraturan akan mendapatkan hukuman misalnya kalau
dan menguatkan penyimpangan negatif. tidak makan, maka tidak akan di ajak bicara.
Pola asuh merupakan sikap orang tua Berdasarkan data di atas maka dapat
dalam interaksi dengan anak- anaknya. Sikap disimpulkan bahwa anak yang mendapatkan
tersebut meliputi cara orang tua memberikan pola asuh otoriter mengalami banyak
aturan-aturan, memberikan perhatian. Pola melakukan perilaku sulit makan. Hal ini
asuh sebagai suatu perlakuan orang tua dalam dikarenakan pola asuh otoriter merupakan pola
rangka memenuhi kebutuhan, memberi asuh yang menetapkan standar yang mutlak
perlindungan dan mendidik anak dalam yang harus diikuti, biasanya diikuti dengan
kesehariannya. Sedangkan pengertian pola ancaman, penggunaan kekuasaan diktator ini
asuh orang tua terhadap anak merupakan lebih cenderung untuk dihubungkan dengan
bentuk interaksi antara anak dan orangtua perilaku menentang, sehingga berakibat anak
selama mengadakan pengasuhan yang tidak mau untuk makan.
berarti orangtua mendidik, membimbing dan
Hasil yang telah dilakukan peneliti
melindungi anak (Ainun, 2012).
sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Aristiana Kesuma (2015), penelitian
Perilaku sulit makan anak prasekolah di
menunjukan bahwa anak lebih banyak sulit
TKK Arengkoe Pagal
makan karena orang tua tidak melibatkan anak
Berdasarkan tabel 4.6 anak yang dalam penyiapan makanan sehingga anak
mengalami kesulitan makan sebanyak 19 orang memiliki kesulitan makan.
(41,3%). Menurut Karaki (2016) perilaku sulit
Hasil penelitian juga menunjukan
makan adalah perilaku anak yang menolak
pekerjaan responden yang paling banyak
untuk makan, hanya makan makanan tertentu
adalah petani dengan jumlah responden 24
saja, dan menghabiskan porsi makan dengan
(52,2%).
lambat bahkan sering tidak menghabiskan
menghabiskan porsi makan setiap jam makan. Ini sejalan dengan penelitian Hadi
Kesulitan makan merupakan ketidakmampuan Riyanto (2017) bahwa kondisi ekonomi
untuk makan dan menolak makanan tertentu. keluarga kelas menengah kebawah cenderung
Pada kesulitan makan mempunyai gejala lebih keras terhadap anak dan lebih sering
berupa memenuhkan atau menyembur- menggunakan hukuman fisik.
nyemburkan makanan yang sudah masuk
Menurut analisa peneliti orang tua yang
didalam mulut, sama sekali tidak mau
menggunakan pola asuh Otoriter cenderung
memasukkan makan ke dalam mulut, makan
memaksa dan menghukum anak apabila
Nggarang & Bodus, Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Sulit Makan .... 19

tidak menuruti kemauanya dan orang tua tipe mulutnya (sariawan), anak sudah mendapatkan
ini juga tidak mau melibatkan anak dalam cemilan dan susu sebelum jam makan tiba,
penyiapan makanan sehingga anak mengalami anak yang mengalami penurunan nafsu makan
sulit makan.. dikarenakan sedang sakit.
Hasil penelitian juga menunjukan Berdasarkan hasil penelitian orang tua
karakteristik responden berdasarkan pola asuh yang menerapkan pola asuh permisif, terdapat
Orang Tua di TKK Arengkoe Pagal, sebagian 4 anak (9%) yang mengalami sulit makan dan
besar adalah termasuk kategori Demokratis 8 anak (26%) yang tidak sulit makan.
yaitu sebanyak 25 responden (54%).
Berdasarkan data di atas maka dapat
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan disimpulkan bahwa anak yang mendapatkan
bahwa pola asuh yang baik adalah pola pola asuh permisif mengalami perilaku
asuh demokratis, karena pola asuh ini tidak sulit makan . Hal ini dikarenakan pola asuh
mementingkan kepentingan orang tua diatas permisif biasanya memberikan pengawasan
kepentingan anak begitu juga sebaliknya.Orang yang sangat longgar, memberikan kesempatan
tua yang menggunakan pola asuh demokratis pada anaknya untuk melakukan sesuatu
cenderung mendorong anak bebas tetapi tetap tanpa pengawasan yang cukup darinya.
memberikan batasan dan mengendalikan Orang tua cenderung tidak menegur atau
tindakan-tindakan mereka.Orang tua dengan memperingatkan anak apabila anak sedang
pola asuh demokratis/autoritatif memberikan dalam bahaya, sangat sedikit bimbingan yang
pengawasan terhadap setiap kegiatan diberikan oleh orang tua. Namun orang tua
anaknya. Orang tua memberikan kebebasan tipe ini biasanya bersifat hangat, sehingga
disertai dengan rasa penuh tanggung jawab seringkali disukai oleh anak, Baumrind dalam
bahwa anak dapat melakukan kegiatan dan Ubaedy (2009). Hal tersebut didukung dari
bersosialisasi dengan orang lain. Orang tua analisa peneliti yang didapat dilapangan
juga mengarahkan kegiatan anak secara bahwa lebih banyak anak yang mengalami
rasional, menghargai anak serta mendorong perilaku tidak sulit makan yaitu 8 anak (26%).
keputusan anak untuk mandiri.
Anak-anak mempunyai pola makan
Berdasarkan analisa peneliti yang yang unik dari segi jenis, waktu,dan selera.
didapat dari lapangan didapat bahwa dari Apabila orang tua hanya memaksa anaknya
46 orang anak dengan pola asuh demokratis untuk menuruti kemauanya maka anak akan
terdapat 19 orang anak dengan perilaku mengalami sulit makan.
tidak sulit makan. Hal tersebut cukup
Selain itu pada anak usia prasekolah
membuktikan bahwa pola asuh demokratis
mereka sedang dalam fase meniru, seperti
dapat mempengaruhi perilaku makan anak
meniru pola makan orang tua.Sehingga
usia prasekolah sehingga anak mempunyai
anak usia prasekolah dengan orang tua
perilaku makan yang baik dalam arti tidak sulit
yang memiliki pola makan yang baik, akan
pada saat diberikan makan.
memiliki pola makan yang baik pula,(Ainun
Sedangkan dari data yang didapatkan Najib 2016).
pada saat penelitian menunjukkan bahwa
Masa anak adalah masa pertumbuhan
pola asuh demokratis memiliki anak yang
dan perkembangan yang pesat, untuk itu
mengalami sulit makan sebanyak 6 anak, hal
kebutuhan akan zat gizi yang tinggi harus
ini disebabkan oleh beberapa faktor antara
terpenuhi. Masa anak juga merupakan masa
lain anak yang mengalami gangguan pada
yang rentang mengalami masalah gizi manfaat
20 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 4, Nomor 1, Juni 2019

zat gizi bagi anak diantaranya untuk proses Penelitian ini sejalan dengan penelitian
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, Ainun Najib (2016) yang menunjukan ada
memelihara kesehatan dan memulihkan hubungan antara pola asuh dengan kesulitan
kesehatan bila sakit, melaksanakan berbagai makan pada anak prasekolah di TK Leyangan
aktivitas, dan mendidik kebiasaan yang baik Kabupaten Semarang.
dengan menyukai makanan yang mengandung
gizi yang diperlukan oleh tubuh (Mariana KESIMPULAN
Hanna, 2013). Pola asuh orang tua di TKK Arengkoe
Pagal sebagian besar adalah termasuk kategori
Hubungan pola asuh orang tua dengan
demokratis yaitu sebesar
perilaku sulit makan pada anak prasekolah
di TKK Arengkoe Pagal 54% orang tua yang menerapkan pola
asuh otoriter kepada anak, lebih banyak
Berdasarkan hasil uji statistik
melakukan perilaku sulit makan yaitu
menggunakan chi square di atas menunjukan
sebanyak 20%.
bahwa nilai p-value sebesar 0,000. Nilai
p-value 0,000 yang menunjukan bahwa ada Ada hubungan antara pola asuh Orang
hubungan antara pola asuh orang tua dengan tua dengan perilaku sulit makan Pada anak
perilaku sulit makan pada anak prasekolah di usia Prasekolah di TKK Arengkoe Pagal
TKK Arengkoe Pagal. dengan nilai p-value 0.000.

Hasil penelitian ini sejalan dengan


penelitian yang dilakukan Afi Lutfiyanti
DAFTAR RUJUKAN
(2017) dimana ada hubungan antara pola asuh
orang tua dengan perilaku sulit makan pada Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian
anak prasekolah di TK Rini Godean Sleman Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Yogyakarta, ini menunjukan bahwa pola Rineka Cipta
asuh orang tua yang di terapkan pada anak
Aristina Kesuma, dkk. (2015). Faktor- faktor
berpengaruh terhadap perubahan pola makan yang mempengaruhi suli makan pada
anak seperti terjadinya perilaku sulit makan. anak prasekolah. Riau : JOM
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari Departemen Kesehatan RI. (2005). Rencana
46 responden, orang tua menerapkan pola asuh Strategi Departemen Kesehatan.
Otoriter lebih banyak melakukan perilaku sulit Jakarta: Depkes RI
makan yaitu 9 anak (20%), bisa di hubungkan
Diane E. P., Sally, W.O., & Ruth, D.F. (2011).
dengan pendapat ( Ira Petranto,2005 ) Orang
Human development. Nine Edition.
tua dengan pola asuh Otoriter cenderung
Jakarta : Kencana
memaksa, memerintah dan menghukum anak
. Apabila anak tidak mau melakukan apa yang Eko Cahya Pambudi. (2017).Hubungan
di katakan oleh orang tua, maka orang tua tipe pola asuh ibu dengan perilaku sulit
ini tidak segan menghukum anak. Orang tua makan pada anak usia prasekolah (3-5
tipe ini juga tidak mengenal kompromi dan tahun) di desa sadangwetan, skripsi
dalam berkomunikasi biasanya bersifat satu Program studi s1 keperawatan sekolah
arah hal inilah yang membuat anak mengalami tinggi ilmu kesehatan muhammadiyah
sulit makan. gombong
Gunarso S.D. Anoreksia pada Anak: Aspek
Hasil penelitian juga menunjukan pola
Psikologis. Dalam Naskah Lengkap
asuh yang banyak di lakukan di TKK Arengkoe
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan
Pagal adalah pola Asuh Demokratis.
Nggarang & Bodus, Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Sulit Makan .... 21

IlmuKesehatan Anak ke XXXI. Jakarta, Miftahul Jannah (2015). Tugas-tugas


Universitas Indonesia, 1994, 37 – 41 perkembangan pada usia kanak- kanak.
Dosen Fakultas Psikologi UIN Ar-
Hadi Riyanto.(2017). Hubungan pola asuh
Raniry.
orangtua dengan perilaku sulit makan
pada anak prasekolah di tk karta rini Nafratilawati, M. (2014). Hubungan Antara
godean sleman yogyakarta,skripsi Pola Asuh Dengan Kesulitan Makan
program studi ilmu keperawatan Pada Anak Prasekolah (3-5 Tahun) Di
sekolah tinggi ilmu kesehatan jenderal TK Leyangan Kabupaten Semarang.
achmad yani yogyakarta. http://perpusnwu.web.id
Handayani, S.L. (2010). Hubungan Pola Asuh Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian
Ibu dengan Perilaku Sulit Makan Anak Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Usia Prasekolah Di RW 013 Bencongan
Nurjannah. (2013). Faktor-Faktor yang
Tangerang.
Berhubungan dengan Terjadinya
http://digilib.esaunggul.ac.id Harlock, Picky Eater (SulitMakan) pada
(2012). Psikologi Perkembangan : Balita di TK Negeri Pembina Kec.
Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Simpan Tiga Kabupaten Pidie. Skripsi
Kehidupan. Jakarta : Erlangga Tidak Di Terbitkan. Banda Aceh.
StikesU’Budiyah Banda Aceh.
Hidayat, A.A.A. (2012). Pengantar Ilmu
Keperawatan Anak. Jakarta. Salemba Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan
Medika Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba
Hidayat, A. (2007). Riset Keperawatan Dan
Medika.
Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
Salemba Medika Potter & Perry. ( 2010 ).Buku Ajar fundamental
Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Idris, V.R, (2015). Faktor yang Berhubungan
Praktik. Jakarta : EGC Riyadi,
dengan Sulit Makan Anak Usia
Prasekolah di TK Anggrek Mekar Sujono & Sukarmin, (2013). Asuhan
Desa Haya- haya Kec. Limboto Barat Keperawatan pada Anak. Yogyakarta:
Kabupaten Gorontalo, (Skripsi) Graha Ilmu.
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Rohmasari, A. (2013). Faktor-Faktor yang
Negeri Gorontalo
Memengaruhi Sulit Makan pada Balita
Judarwanto W. (2007). Perilaku makan di Kelurahan Tonatan, Kecamatan
anak sekolah. Direktorat Bina Gizi Ponorogo, Kabupaten Ponorogo.
Kementerian Kesehatan Republik Ponorogo: Universitas Muhammadiyah
Indonesia Ponorogo.
Karaki, B.K. (2016). Hubungan Pola Asuh Rudolph (2006). Buku ajar pedriatri.Jakarta:
Ibu dengan Perilaku Sulit Makan pada EGC
Anak Usia Prasekolah (3-5 Tahun) di
Samsudin. Anoreksia pada Anak: Aspek
Taman Kanak-Kanak Desa Palelon
Pediatrik. Dalam Naskah Lengkap
Kec. Modoinding Minahasa Selatan,
(Skripsi) Fakultas Ilmu Kesehatan Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu
Minahas Kesehatan Anak ke XXXI. Jakarta,
Universitas Indonesia,1994, 25 – 3
Kusumawati, E & Proverawati, A, (2011).
Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Santoso, Soegeng. (2004). Kesehatan dan
Kesehatan. Penerbit: Medical Book Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.
22 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 4, Nomor 1, Juni 2019

Santrock, J.W. (2011). Masa Perkembangan Waugh RB, Markham L, Kreipe RE, Walsh BT,
Anak. Jakarta : Salemba (2010). Feeding and eating disorders
in childhood. International Journal of
Soetjiningsih. (2013). Tumbuh Kembang
Eating Disorder; 43:98-111.
Anak. Ed. 2. Jakarta: EGC

You might also like