Professional Documents
Culture Documents
1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
ABSTRACT
Toddlers are children who have reached the age of over one year or under five years,
namely 24-60 months. This period is a challenge for parents because children find it
difficult to eat, choose to eat, and like snacks with poor nutritional content such as instant
noodles, which lead to a deficiency or excess intake of nutrients that can affect their
nutritional status and health. The purpose of this study was to identify the relationship
between feeding patterns and nutritional status in children under five in the Percut chart.
The research design used in this study was cross-sectional. The population in this study
was 67 people in Chart Percut with a sample size of 25 people who were taken using a
simple random sampling technique. This study used a feeding pattern questionnaire and a
z-score table. The results of the study were based on statistical analysis using the chi-
square test with a significance level of <0.05, the result was p = 0.037. A P-value less
than 0.05 indicates H1 is accepted and H0 is rejected, meaning that there is a
relationship between feeding patterns and nutritional status in children under five in
Percut Sei Tuan District, Deli Serdang Regency. The correlation coefficient (r) = 0.069,
which means that it shows a strong relationship. The value of r is positive, which means
that the more appropriate the feeding pattern, the better the nutritional status of the
toddler.
135
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 4, No. 1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
136
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 4, No. 1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
137
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 4, No. 1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
138
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 4, No. 1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Ketepatan Pola Pemberian Makan pada Anak Balita
Kategori Frekuensi (f) Persentase (%)
Tepat 22 88
Tidak Tepat 3 12
Total 25 100
139
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 4, No. 1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
Tabel 5. Analisa Hubungan Pola Pemberian Makan dengan Status Gizi pada
Anak Balita di Bagan Percut
Status Gizi PV
Pola Pemberian makan Gizi Gizi Gizi Gizi
Lebih Baik Kurang Buruk
Tepat 0 16 0 0
0.037
Tidak Tepat 0 6 3 0
Total 0 22 3 0
140
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 4, No. 1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
tepat waktu dengan jumlah 3 kali sehari kebanyakan dari mereka bekerja diluar
dan ada makanan selingan diantara rumah untuk membantu perekonomian
makanan utama. keluarga dimana anak balita mereka
Hal ini sejalan dengan penelitian dititipkan kepada oarngtua (kakek dan
Purwani et al., 2013 dalam nenek) Pendidikan ibu responden
penelitiannya mengatakan bahwa pola walaupun kebanyakan masih setingkat
pemberian makanan balita yang baik Sekolah Menengah Atas memberikan
sangat penting dibentuk sebagai upaya pengaruh bagi ibu dalam merawat
untuk memenuhi kebutuhan gizi dan anaknnya serta lingkungan pergaulan ibu
pola makan yang tidak sesuai akan yang bekerja memberi banyak pelajaran
menyebabkan asupan gizi berlebih atau bagi ibu dalam memberikan pola makan
sebaliknya kekurangan. Seorang ibu anak balitanya, ditambah lagi asuhan
yang telah menanamkan kebiasaan kakek nenek yang selalu menjaga
makan dengan gizi yang baik pada usia cucunya agar selalu sehat.
dini tentunya sangat mudah Hal ini sesuai dengan penelitian Milda
mengarahkan anak nya untuk makan dan Leersia (2018) mengatakan bahwa
karena anak telah mengenal makanan pola pemberian makan pada anak turut
yang baik pada usia sebelumnya. dipengaruhi oleh faktor fisiologis,
Sambo et al., (2020) dalam psikologis, sosial, dan kebudayaan.
penelitiannya juga mengatakan bahwa Faktor- faktor tersebut mampu
anak usia prasekolah merupakan masa menentukan pilihan terhadap makanan
dimana pertumbuhan fisik dan apa saja yang akan dikonsumsi,
psikologis bertumbuh dengan pesat. sebanyak apa jumlah makanan yang
Pola makan pada anak usia prasekolah dikonsumsi, siapa saja yang akan
berperan penting dalam proses mengonsumsi, serta kapan makanan
pertumbuahn dan perkembangan, tersebut boleh atau tidak boleh untuk
Karena itu diperlukan makanan yang dikonsumsi.
banyak mengandung zat gizi. Jika Status Gizi Balita
pola makan anak tidak tercapai dengan Status gizi balita dalam penelitian
baik maka pertumbuhan dan ini dikategorikan gizi baik sebanyak
perkembangan akan terhambat. 22 balita (88%) setelah diukur
Menurut asumsi peneliti bahwa menggunakan tabel standard
tepatnya pola pemberian makan antropometri dengan kategori -1 SD
responden kepada balita dikarenakan ibu sampai +3 SD.
memiliki pendidikan yang baik dan
141
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 4, No. 1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
Menurut asumsi peneliti status gizi usia dibawah lima tahun karena anak
balita dengan kategori baik dikarenakan balita merupakan kelompok usia yang
pola pemberian makan yang baik yang menunjukkan pertumbuhan badan yang
dilakukan oleh ibu atau keluarga. Ibu pesat sehingga anak memerlukan zat gizi
responden yang mayoritas bekerja yang tinggi setiap kilogram berat
memiliki kemampuan untuk badannya dan merupakan masa emas
membelikan balita sejumlah makanan yang terkait dengan pertumbuhan dan
yang dapat mencukupi kebutuhan gizi perkembangan masa selanjutnya.
balita, ditambah lagi ibu responden Hubungan pola pemberian makan
mayoritas berpendidikan menengah dengan status gizi balita
yang memiliki pengetahuan dalam Hubungan antara pola pemberian
pemberian makanan yang bervariasi, dan makan dengan status gizi balita dalam
diikuti dengan menerapkan cara penelitian ini menunjukkan bahwa
pemberian makan yang benar pada anak adanya hubungan yang signifikan antara
agar menghasilkan status gizi baik. pola pemberian makan dengan status
Hasil penelitian ini sesuai dengan gizi pada anak balita. Nilai p=0,037 dan
penelitian terkait status gizi balita usia koefisien korelasi (r)=0,069 yang berarti
3-4 tahun di Play Group Irsyadus Salam menunjukan hubungan yang kuat . Nilai
Sumber Sari Megaluh Kabupaten r bertanda positif yang memiliki makna
Jombang yang mendapatkan hasil status bahwa semakin tepat pola pemberian
gizi balita kategori baik. Tetapi makannya maka semakin baik pula
kebanyakan ibu balita menganggap status gizi balita tersebut.
balita sehat hanya dilihat dari fisik luar Hubungan antara pola makan
tanpa memperhatikan kondisi status dengan staus gizi balita terlihat pada
gizinya. Padahal pada kenyataannya hasil penelitian Sambo et al., 2020 yang
status gizi merupakan hal yang penting mendapati ada hubungan pola makan
yang harus diperhatikan oleh para ibu kategori baik dengan status gizi kategori
balita karena juga akan mempengaruhi lebih. Status gizi lebih terjadi apabila
tumbuh kembang balita (Muzayyaroh, tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam
2017). jumlah berlebihan, sehingga
Hasil penelitian ini juga sesuai menimbulkan efek toksis atau
dengan Khayati et al., (2017) yang membahayakan. Anak yang memiliki
mengatakan status gizi merupakan hal berat badan lebih akan sering terlihat
yang sangat penting harus diketahui makan dengan porsi yang banyak. Dan
orang tua terutama yang memiliki anak mengalami kesulitan untuk bermain
142
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 4, No. 1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
143
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 4, No. 1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
144
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 4, No. 1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
145