You are on page 1of 11

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN STROKE


BY : HARTONO

DEFINISI
stroke meliputi defisit neurologis acut karena
insufisiensi suplai darah ke suatu bagian dari otak.
Insufisiensi disebabkan oleh trombus sekunder
terhadap arterisklerosis, embolisme, atau
perdarahan akibat ruptur arteri.

Menurut WHO. (1989)


Stroke adalah disfungsi neurologi akut yang
disebabkan oleh gangguan aliran darah yang timbul
secara mendadak dengan tanda dan gejala sesuai
dengan daerah fokal pada otak yang terganggu.

ETIOLOGI
1. Thrombosis Cerebral.
oklusi Pembl darah iskemi jr otak

oedema kongesti

Thrombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang


tidur atau bangun tidur. Akibat penurunan aktivitas
simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat
menyebabkan iskemi serebral. biasanya memburuk pada
48 jam sete;ah thrombosis.

1
Keadaan yang dapat menyebabkan thrombosis
otak :
a. Atherosklerosis
b. Hypercoagulasi pada polysitemia
c. Arteritis( radang pada arteri )

2. Emboli
Emboli oleh bekuan darah, lemak dan udara.
umumnya berasal dari thrombus di jantung .
Emboli berlangsung cepat kurang dari 10-30
detik.
Penyebab emboli al :
a. Katup-katup jantung yang rusak pada RHD
b. Myokard infark
c. Fibrilasi
d. Endokarditis

3. Haemorhagi
artherosklerosis dan hipertensi

Perdarahan intrakranial

pecahnya pemb darah otak

perembesan darah ke parenkim otak


- penekanan, pergeseran dan pemisahan,
- sehingga terjadi oedema, infark otak dan

2
mungkin herniasi otak.

4. Hypoksia Umum
a.Hipertensi yang parah.
b.Cardiac Pulmonary Arrest
c. Cardiac output turun akibat aritmia

5. Hipoksia setempat
a.Spasme arteri serebral , yang disertai
perdarahan subarachnoid.
b.Vasokontriksi arteri otak disertai sakit kepala
migrain.

FAKTOR RESIKO
1.Akibat adanya kerusakan pada arteri, yairtu
usia, hipertensi dan DM.
2.Penyebab timbulnya thrombosis, polisitemia.
3.Penyebab emboli MCI. Kelainan katup, heart
tidak teratur atau jenis penyakit jantung
lainnya.
4.Penyebab haemorhagic, tekanan darah
terlalu tinggi, aneurisma pada arteri dan
penurunan faktor pembekuan darah
(leukemia, pengobatan dg anti koagulan )

3
5.Adanya kerusakan pembuluh darah arteri
sebelumnya : penyakit jantung angina, TIA.,
suplai darah menurun pada ektremitas.

Hasil penelitian di Oxford, stroke


disebabkan kondisi-kondisi sebagai
berikut :
1. Hipertensi tetapi tidak diketahui 50-60%
2. Iskemik Heart Attack 30%
3. TIA 24%
4. Penyakit arteri lain 23%
5. Heart Beat tidak teratur 14%
6. DM 9%

Faktor Resiko :
1.Hipertensi, yang merupakan faktor risiko
utama terjadinya strok iskemik dan strok
hemoragik.
2.Penyakit kardiovaskular dan atrial fibrilasi.
3.Diabetes Melitus dapat meningkatkan risiko
strok.
4.Faktor risiko lainnya : hiperlipidemia,
merokok cigarette, konsumsi alkohol
berlebihan, penggunaan kokain dan
obesitas

NON-MODIFIABLE :
 Age
 2/3 over 65
 Gender

4
 M=F
 Female>fatality
 Race
 AA > hispanics, NA
 Asians > hem
 Heredity
 Family history
 Previous TIA/CVA

MODIFIABLE :
 Hypertension
 Diabetes mellitus
 Heart disease
 A-fib
 Asymptomatic carotid stenosis
 Hyperlipidemia
 Obesity
 Oral contraceptive use
 Heavy alcohol use
 Physical inactivity
 Sickle cell disease
 Smoking

Klasifikasi:
a. Stroke Haemorhagi,
Merupakan perdarahan serebral dan
mungkin perdarahan subarachnoid.
Biasanya terjadi saat melakukan
aktivitas, namun bisa juga terjadi saat

5
istirahat. Kesadaran kesadaran
umumnya menurun.

b. Stroke Non Haemorhagic


iskemia atau emboli dan thrombosis
serebral,
terjadi saat setelah lama beristirahat,
baru bangun tidur atau di pagi hari.
Tak terjadi perdarahan tapi terjadi
iskemia, hipoksia dan selanjutnya
dapat timbul edema sekunder.
Kesadaran umummnya baik.

2. Menurut perjalanan penyakit atau


stadiumnya:
a.TIA : gangguan neurologis setempat terjadi
selama beberapa menit sampai beberapa
jam saja. Gejala yang timbul akan hilang
dengan spontan dan sempurna dalam waktu
kurang dari 24 jam.

b.Stroke involusi: stroke terus berkembang


dimana gangguan neurologis semakin berat
dan bertambah buruk. Proses dapat
berjalan 24 jam atau beberapa hari.

c. Stroke komplit: gangguan neurologi yang


timbul menetap atau permanen. Stroke

6
komplit dapat diawali oleh serangan TIA
berulang.

PATHOFISIOLOGI STROKE

OKLUSI

PENURUNAN PERFUSI JARINGAN CEREBRAL

ISKEMIA

HIPOKSIA

7
Met anaerob Nekrosis jr otak aktifitas elektrolit
terganggu

VOLUME CAIRAN BERTAMBAH

Asam laktat Pompa Na dan K gagal


meningkat
Na dan K influk

EDEMA CEREBRAL RETENSI AIR

TIK meningkat

Perbedaan antara infark dan perdarahan otak sebagai berikut :

GEJALA(ANAM INFARK PERDARAHAN


NESA)
Permulaan Sub akut Sangat akut
Waktu Bangun pagi Lagi aktifitas
Peringatan + 50% TIA -
Nyeri Kepala - +
Kejang - ++
Kesadaran Kadang sedikit +++
menurun
Gejala Objektif Infark Perdarahan
Koma +/- ++
Kaku kuduk - ++
Kernig - +
pupil edema - +
Perdarahan - +
Retina

8
Perbedaan perdarahan Intra Serebral(PIS) dan
Perdarahan Sub Arachnoid (PSA)

GEJALA PIS PSA


Timbulnya Dalam 1 jam 1-2 menit
Nyeri Kepala Hebat Sangat hebat
Kesadaran Menurun Menurun
Kejang Umum sementara
Tanda +/- Sering fokal
rangsangan +++
Meningeal. ++
Hemiparese + +/-
Gangguan saraf +++
otak

Jika dilihat bagian hemisfer yang terkena tanda


dan gejala dapat berupa:
1.Stroke hemisfer Kanan
a a.Hemiparese sebelah kiri tubuh.
b b.Penilaian buruk
c.Mempunyai kerentanan terhadap sisi
kolateral sehingga kemungkinan terjatuh ke
sisi yang berlawanan tersebut.
2.Stroke yang Hemisfer kiri
a.Mengalami hemiparese kanan
b.Perilaku lambat dan sangat hati-hati
c.Kelainan bidang pandang sebelah kanan.
d.Disfagia global
e.Afasia

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.Rontgen kepala dan medula spinalis

9
2.Elektro encephalografi
3.Punksi lumbal
4.Angiografi
5.CT. Scan
6.Magnetic Resonance Imaging

PENATALAKSANAAN STROKE
1. Menstabilkan tanda-tanda vital dengan :
a. Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu
lakukan pengisapan lendiryang sering, oksigenasi,
kalau perlu lakukan trakeostomi, membantu
pernafasan.
b. Mengontrol tekanan darah berdasarkan kondisi.
1. Berusaha menemukan dan memperbaiki aritmia
jantung.
2. Merawat kandung kemih, sedapat mungkin jangan
memakai kateter.
3. Memelihara posisi yang tepat, merubah posisi tiap 2 jam
dan dilakukan latihan-latihan gerak pasif.

PENGOBATAN KONSERVATIF
1. Vasodilator
2. Dapat diberikan histamin, aminophilin, asetazolamid,
papaverin intra arterial.
3. Anti agregasi thrombosis seperti aspirin

PENGOBATAN PEMBEDAHAN
1. Endosterektomi karotis
2. Revaskularisasi.
3. Evaluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut
4. Ligasi arteri karotis komunis di leher khususnya pada
aneurisma.

10
Dampak masalah
1 Pada individu
1) Gangguan perfusi jaringan otak
2) Gangguan mobilitas fisik
3) Gangguan komunikasi verbal
4) Gangguan nutrisi
5) Gangguan eliminasi uri dan alvi
6) Ketidakmampuan perawatan diri
7) Gangguan psikologis
8) Gangguan penglihatan

2 Pada keluarga
1) Terjadi kecemasan
2) Masalah biaya
3) Gangguan dalam pekerjaan

11

You might also like