You are on page 1of 66

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pakar

Secara umum Turban, et al (2005), Sistem pakar adalah sistem yang

berusaha mengadopsi pengetahuan ke computer yang dirancang untuk

memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang

pakar. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengombinasikan kaidah-

kaidah penarikan kesimpulan atau inference rules dengan basis pengetahuan

tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam computer, yang

selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan penyelesaian

masalah tertentu.

Menurut Kusrini, M.Kom. (2008). Sistem pakar adalah aplikasi

berbasis computer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah

sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah

orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah

yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sebagai contoh, dokter

adalah seorang pakar yang mampu mendiagnosis penyakit yang diderita

pasien serta dapat memberikan penatalakasanaan terhadap penyakit

tersebut. Tidak semua orang dapat mengambil keputusan mengenai

diagnosis dan membertikan penatalaksanaan suatu penyakit. Contoh yang

lain, montir adalah seorang yang mempunyai keahlian dan pengalaman

9
dalama menyelesaikan kerusakan mesin motor atau mobil; psikolog adalah

orang yang ahli dalam memahami kepribadian seseorang, dan lain-lain.

Sistem pakar, yang mencoba memecahkan masalah yang biasanya

hanya bisa dipecahkan oleh seorang pakar, dipandang berhasil ketika

mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh pakar aslinya

baik dari sisi proses pengambilan keputusannya maupun hasil keputusan

yang diperoleh.

Menurut Muhammad Arhani (2005). Sistem pakar adalah salah satu

cabang dari AI yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang

khusus untuk penyelesaikan masalah tingkat manusia yang pakar. Seorang

pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu

pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain

tidak mengetahui atau mampu dalambidang yang dimilikinya. Ketika sistem

pakar dikembangkan pertama kali sekitar tahun 70-an sistem pakar berisi

knowledge yang eksklusif. Namun demikian sekarang ini istilah sistem

pakar sudah digunakan untuk berbagai macam sistem yang menggunakan

teknologi sistem pakar, program dan perangkat keras yang dirancang untuk

membatu pengembangan dan ppembuatan sistem pakar.

Sebuah sistem pakar memiliki 2 komponen utama yaitu basis

pengetahuan dan mesin inferensi. Basis pengetahuan merupakan tempat

penyimpanan pengetahuan dalam memori komputer, dimana pengetahuan

ini diambil dari pengetahuan pakar.

10
Ada banyak cara untuk mempresentasikan pengetahuan, di antaranya adalah

logika (logic), jaringan semantic (semantic nets), Object-Atribut-

Value(OAV), bingkai (frame), dan kaidah produksi (production rule)

(Kusrini, 2007).

Mesin inferensi merupakan otak dari aplikasi sistem pakar. Bagian

inilah menuntun user untuk memasukan fakta sehingga diperoleh suatu

kesimpulan. Apa yang dilakukan oleh mesin inferensi ini didasarkan pada

pengetahuan yang ada dalam basis pengetahuan.

Knowledge dalam sistem pakar mungkin saja seorang ahli, atau knowledge

yang umumnya terdapat dalam buku, majalah dan orang yang mempunyai

pengetahuan tentang suatu bidang. Istilah sistem pakar, sistem knowledge-

base, atau sistem pakar knowledge-base, sering digunakan dengan arti yang

sama. Kebanyakan orang menggunakan istilah sistem pakar karena lebih

singkat, bahkan walau belum benar-benar pakar, hanya menggunakan

knowledge secara umum.

Knowledge-Base
Fakta
USER
Keahlian Mesin Inferensi

Sistem Pakar

Gambar 2.1 Konsep dasar fungsi sistem pakar

(sumber: Muhammad Arhami, 2005)

11
Suatu knowledge dari sistem pakar bersifat khusus untuk satu domain

masalah saja. Domain masalah adalah bidang atau ruang lingkup khusus,

seperti kedokteran, keuangan, bisnis, ilmu pengetahuan atau teknik. Sistem

pakar menyerupai kepakaran manusia yang secara umum dirancang untuk

menjadi pakar dalam satu domain masalah saja.

Knowledge dari sistem pakar tentang penyelesaikan masalah jyang

khusus disebut dengan domain knowledge dari suatu pakar. Sebagai contoh,

sistem pakar kedokteran yang dirancang untuk mendiagnosis infeksi

penyakit akan mempunyai suatu uraian knowledge tentang gejala-gejala

penyakit yang disebabkan oleh infeksi penyakit. Dalam kasus ini domain

knowledge-nya adalah bidang kedokteran yang terdiri dari knowledge

tentang penyakit, gejala, dan cara pengobatan. Gambar 2.2 menggambarkan

hubungan antara domain masalah dan domain knowledge. Dapat dilihat juga

bahwa domain knowledge secara keseluruan merupakan bagian dari domain

masalah.

Domain Masalah

Domain
Pengetahuan

Gambar 2.2. Hubungan antara domain knowledge dan domain masalah.

(sumber: Muhammad Arhami, 2005)

12
Seorang pakar dengan sistem pakar mempunyai banyak perbedaan.

Darkin (1994) mengemukakan perbandingan kemampuan antara seorang

pakar dengan sebuah sistem pakar seperti pada table 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1. Perbandingan kemampuan seorang pakar dengan sistem pakar

Factor Human expert Expert system

Time availibility Hari kerja Setiap saat

Geografis Local/tertentu Di mana saja

Keamanan Tidak tergantikan Dapat digantikan

Perishable/dapat habis Ya tidak

performansi Variable konsisten

biaya Tinggi terjangkau

Dari table di atas dapat dikembangkan penjelasan lebih lanjut tentang

keunggulan sistem pakar disbanding seorang pakar, yaitu :

1. Sistem pakar bisa digunakan setiap hari menyerupai sebuah mesin

sedangkan seorang pakar tidak munkin bekerja terus-menerus setiap

hari tanpa beristirahat.

2. Sistem pakar merupakan satu software yang dapat diperbanyak dan

kemudian dibagikan ke berbagai lokasi maupun tempat yang berbeda-

beda untuk digunakan, sedangkan seorang pakar hanya bekerja pada

sutu tempat dan pada saat yang bersamaan.

3. Suatu sistem pakar dapat diberi pengamanan untuk menentukan siapa

saja yang mempunyai hak akses untuk menggunakannya dan jawaban

13
yang diberikan oleh sistem terbabas dari proses intimindasi atau

ancaman, sedangkan seorang pakar bisa saja mendapat ancaman atau

tekanan pada saat menyelesaikan permasalahan.

4. Pengetahuan (knowledge) yang disimpan pada sistem pakar tidak akan

bisa hilang atau lupa, yang dalam hal ini tentu harus didukung oleh

maintenance yang baik, sedangkan pengetahuan seorang pakar manusia

lambat laun akan hilang karena meninggal, usia yang semakin tua,

maupun menderita suatu penyakit.walaupun pengetahuan yang

dimilikinya dalam waktu yang singkat tidak akan hilang, akan tetapi bisa

saja seorang pakar mengundurkan diri dari pekerjaannya, pidah tugas

atau dipecat dari pekerjaannya sehingga organisasi yang

mempekerjakannya akan kehilangan seorang pakar yang berbakat.

5. Kemampuan memecahkan masalah pada suatu sistem pakar tidak

dipengaruhi oleh factor dari luar seperti intimindasi, perasaan kejiwaan,

factor ekonomi ataupun perasaan tidak suka. Akan tetapi sebaliknya

dengan seorang pakar yang dapat dipengaruhi oleh factor-faktor luar

seperti yang disebutkan diatas ketika sedang menyelesaikan atau

memecahkan suatu masalah, sehingg dapat memunculkan jawaban yang

berbeda-beda atas pertanyaan yang diajukan walaupun masalahnya

sama. Atau dengan kata lain, seorang pakar boleh jadi tidak konsisten.

6. Umumnya kecepatan dalam memecahkan masalah pada suatu sistem

pakar relative cepat dibandingkan oleh seorang pakar manusia. Hal ini

sudah dibuktikan pada beberapa sistem pakar yang terkenal.

14
7. Biaya menggaji seorang pakar lebih mahal bila dibandingkan dengan

penggunaan program sistem pakar (dengan asumsi bahwa program

sistem pakar itu sudah ada).

Ada beberapa alasan mendasar mengapa sistem pakar

dikembangkan untuk menggantikan seorang pakar, di antaranya:

a. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi.

b. Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan

seorang pakar.

c. Seorang pakar akan pension atau pergi.

d. Seorang adalah mahal.

e. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat

(hostile environtment).

Tujuan dari sebuah sistem pakar adalah untuk mentransfer

kepakaran yang dimiliki seorang pakar ke dalam computer, dan kemudian

kepada orang lain (nonexpert). Aktivitas yang dilakukan untuk

memindahkan kepakaran adalah : (Muhammad Arhami:2005)

1. Knowledge Acquisition (dari pakar atau sumber lainnya)

2. Knowledge Representation (ke dalam komputer)

3. Knowledge Inferencing

4. Knowledge Transfering

15
1.1.1. Keuntungan Sistem Pakar

Sistem pakar (expert system) merupakan paket perangkat lunak

atau paket program computer yang ditujukan sebagai penyedia nasihat

dan saran bantu dalam memecahkan masalah dibidang-bidang

spesialisasi tertentu seperti sains, perekayasaan, matematika,

kedokteran, pendidikan dan sebagainya. Sistem pakar merupana subset

dari Artificial Intelegence.

Adapun beberapa keunggulan sistem pakar, di antaranya dapat :

(Muhammad Arhami:2005)

1. Menghimpun data dalam jumlah yang sangat besar.

2. Menyimpan data tersebut untuk jangka waktu yang panjang dalam

suatu bentuk tertentu.

3. Mengerjakan perhitungan secara cepat dan tepat dan tanpa jemu

mencari kembali data yang tersimpan dengan kecepatan tinggi.

Sementara kemampuan sistem pakar di antaranya adalah :

1. Menjawab berbagai pertanyaan yang menyangkut bidang

keahliannya.

2. Bila diperlukan dapat menyajikan asumsi dan alur penalaran yang

dgunakan untuk sampai ke jawaban yang dikehendaki.

3. Menambah fakta kaida dan alur penalaran sahih yang baru ke dalam

otaknya.

Keuntungan dan kelemahan dari sistem pakar : (Turban, et al:2005)

1. Keuntungan

16
a. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para

ahli.

b. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.

c. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.

d. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar

(terutama yang termasuk keahlian langka).

e. Memiliki kemampuan dalam mengakses pengetahuan.

f. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

g. Dapat memecahkan masalah lebih cepat dari pada kemampuan

manusia dengan catatan data yang sama.

2. Kelemahan sistem pakar :

a. Biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara, dan

mengembangkannya sangat mahal.

b. Sulit dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan

pakar dibidangnya dan kepakaran sangat sulit diekstrak dari

manusia.

c. Karena sangat sulit bagi seorang pakar untuk menjelaskan

langkah mereka dalam menangani masalah.

d. Sistem pakar tidak 100% benar karena seseorang yang telibat

dalam pembuatan sistem pakar tidak selalu benar. Oleh karena

itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan.

17
1.1.2. Konsep Umum Sistem Pakar

Pengetahuan dari suatu sistem pakar mungkin dapat

direpresentasikan dalam sejumlah cara. Salah satu metode yang paling

umum untuk merepresentasikan pengetahuan adalah dalam bentuk tipe

aturan (rule) IF…THEN (Jika…maka).

Walaupun cara diatas sangat sederhna, namun banyak hal yang

berarti dalam membangun sistem pakar dengan mengekspresikan

pengetahuan pakar dalam bentuk aturan diatas.

Turban (1995) menyatakan bahwa konsep dasar dari suatu sistem

pakar mengandung beberapa unsur atau elemen, yaitu keahlian, ahlim

pengalihan keahlian, inferensi, aturan, dan kemampuan menjelaskan.

Keahlian merupakan suatu penguasaan pengetahuan di bidang

tertentu yang didapatkan dari pelatihan, membaca atau pengalaman.

Contoh bentuk pengetahuan yang merupakan keahlian adalah:

 Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.

 Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.

 Prosedur-prosedur dan aturan-aturan berkenaan dengan lingkup

permasalahn tertentu.

 Strategi-strategi global untuk menyelesaikan masalah.

 Meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan)

Bentuk-bentuk tersebut memungkinkan para ahli untuk dapat

mengambil keputusan lebih cepat dan lebih baik dari seorang yang

bukan ahli.

18
Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah

kemapuan untuk menalar (reasoning). Jika keahlian-keahlian sudah

tersimpan sebagai basis pengetahuan dan sudah tersedia program yang

mampu untuk membuat inferensi. Proses ini dibuat dalam bentuk motor

inferensi (inference engine).

Menurut Turban (1995), terdapat tiga orang yang terlibat dalam

lingkungan sistem pakar, yaitu:

1. Pakar

Pakar asalah orang yang memiliki pengetahuan khusus, pendapat,

pengalaman dan metode, serta kemampuan untuk mengaplikasikan

keahliannya tersebut guna menyelesaikan masalah.

2. Knowledge engineer (Perekayasa sistem)

Knowledge engineer adalah orang yang mambantu pakar dalam

menyelesaikan area permasalah dengan menginterpretasikan dan

mengintegrasikan jawaban-jawaban pakar atas pertanyaan yang

diajukan, menggambarkan analogi, mengajukan counter example

dan menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual.

3. Pemakai

Sistem pakar memiliki beberapa pemakai, yaitu: pemakai bukan

pakar, pelajar, pembangun sistem pakr yang ingin meningkatkan

dan menambah basis pengetahuan, dan pakar.

19
1.1.3. Struktur Sistem Pakar

Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan

pengembang (development environment) dan lingkungan konsultasi

(consultation environment) (Turban, 1995(. Lingkungan

pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukan pengetahuan

pakar ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan

konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna

memperoleh pengetahuan pakar. Komponen-komponen sistem pakar

dalam kedua bagian tersebut dapat dilihat dalam gambar 2.3 berikut ini:

Gambar 2.3. Arsitektur sistem pakar

(sumber: Turban,1995)

Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem pakar adalah

seperti yang terdapat pada gambar 2.3, yaitu User interface (antarmuka

20
pengguna), basis pengetahuan, akuisisi pengetahuan, mesin inferensi,

workplace, fasilitas penjelasan, perbaikan pengetahuan.

1. Antarmuka pengguna (User interface)

User interface merupakan mekanisme yang digunakan oleh

pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka

menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam

bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka

menerima informasi dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk

yang dapat dimengerti oleh pemakai. Menurut McLeod (1995), pada

bagian ini terjadi dialog antara program dan pemakai, yang

memungkinkan sistem pakar menerima instruksi dan informasi

(input) dam pemakai, juga memberikan informasi (output) kepada

pemakai.

2. Basis pengetahuan

Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk

pemahaman, formulasi dan penyelesaian masalah. Komponen

sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan

aturan. Fakta merupakan informasi tantang obyek dalam area

permasalahan tertentu, sedangkan aturan merupan informasi tentang

cara memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui.

3. Akuisisi pengetahuan (knowledge acquisition)

Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan

transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber

21
pengetahuan ke dalam program computer. Dalam tahap

iniknowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk

selanjutnya ditransfer dalam basis pengetahuan. Pengetahuan

diperoleh dari pakar, dilengkapi dengan buku, basis data, laporan

penelitian dan pengalaman pemakai. Menurut Turban (1988),

terdapat empat metode utama dalam akuisisi pengetahuan, yaitu:

a. Wawancara

b. Analisis protocol

c. Observasi pada pekerjaan pakar

d. Induksi aturan dari contoh

Akuisisi pengetahuan dilakukan sepanjang proses

pembangunan sistem. Menurut Firebaugh (1989), proses akuisisi

pengetahuan dibagi ke dalam enam tahap, yaitu:

a. Tahap identifikasi

b. Tahap konseptualisasi

c. Tahap formalisasi

d. Tahap implementasi

e. Tahap pengujian

f. Revisi prototype

4. Mesin inferensi

Komponen ini mengandung mekanisme pola piker dan

penalaran yang digunakan oleh pakr dalam menyelesaikan suatu

masalah. Mesin inferensi adalah program computer yang

22
memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada

dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk

menformulasikan kesimpulan (Turban, 1995).

Kebanyakan sistem pakar berbasis aturan menggunakan

strategi inferensi yang dinamakan modus ponen. Berdasarkan

strategi ini, jika terdapat aturan “IF A THEN B”, dan jika diketahui

bahwa A benar, maka dapat disimpulkan bahwa B juga benar.

Strategi inferensi modus onen dinyatakan dalam bentuk :

[A AND (A→B)] →B

Dengan A dan A→B adalah proposisi-proposisi dalam basis

pengetahuan.

5. Workplace

Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja

(working memory). Workplace digunakan untuk merekam hasil-hasil

antara dan kesimpulan yang dicapai. Ada 3 tipe keputusan yang

dapat direkam, yaitu:

 Rencana : Bagaimana menghadapi masalah

 Agenda : Aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu

untuk dieksekusi

 Solusi : Calon aksi yang akan dibangkitkan

6. Fasilitas penjelasan

Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan

meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini

23
menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai. Fasilitas

penjelasan dapat menjelaskan perilaku sistem pakar dengan

menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut (Turban, 1995):

 Mengapa pertanyaan tertentu ditanyakan oleh sistem pakar?

 Bagaimana kesimpulan tertentu diperoleh?

 Mengapa alternatif tertentu ditolak

 Apa rancana untuk memperoleh penyelesaian?

7. Perbaikan pengetahuan

Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan

meningkatkan kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari

kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting dalam

pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu

menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya.

1.1.4. Ciri-Ciri dan Kategori Masalah Sistem Pakar

Sistem pakar merupakan program-program praktis yang

menggunakan strategi heuristic yang dikembangkan oleh manusia

untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang spesifik

(khusus). Disebabkan oleh keheuristikannya dan sifatnya yang

berdasarkan pada pengetahuan, maka umumnya sistem pakar bersifat:

a. Memiliki informasi yang handal, baik dalam menampilakan

langkah-langkah antara maupun dalam menjawab pertanyaan-

pertanyaan tentang proses penyelesaian.

24
b. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau menhapus suatu

kemampuan dari basis pengetahuannya.

c. Heuritik dalam menggunakan pengetahuan (yang sering kali tidak

sempurna) untuk mendapatkan penyelesaiannya.

d. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.

e. Memiliki kemampuan untuk beradaptasi.

Sistem pakar saat ini telah dibuat untuk memecahkan berbagai

macam permasalahan dalam berbagai bidang, seperti matematika,

teknik, kedokteran, kimia, farmasi, sains computer, bisnis, hokum,

pendidikan, sampai pertahanan. Secara umum ada beberapa kategori

dan area permasalahan sistem pakar, yaitu:

1. Interpretasi, yaitu pengambilan keputusan atau deskripsi tingkat

tinggi dari sekumpulan data mentah, termasuk di antaranya juga

pengawasan, pengenalan ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal,

dan beberapa analisis kecerdasan.

2. Proyeksi, yaitu memprediksi akibat-akibat yang dimungkinkan dari

situasi-situasi tertentu, di antaranya peramalan, prediksi demografis,

peramalan ekonomi, prediksi lalulintas, estimasi hasil, militer,

pemasaran, atau peramalan keuangan.

3. Diagnose, yaitu menentukan sebab malfungsi dalam situasi

kompleks yang didasarkan paa gejala-gejala yang teramati, di

antaranya medis, elektonis, mekanis, dan diagnosis perangkat lunak.

25
4. Desain, yaitu menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem

yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi

kendala-kendala tertentu, di antaranya layout sirkuit dan

perancangan bangunan.

5. Perencanaan, yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang akan

dapat mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu, di

antaranya perencanaan keuangan, komunikasi, militer,

pengembangan produk, routing dan manajemen proyek.

6. Monitoring, yaitu membandingkan tingkah laku suatu sistem yang

teramati dengan tingkah laku yang diharapkan darinya, di anataranya

Computer Aided Monitoring System.

7. Debugging dan repair, yaitu menentukan dan mengimplementasikan

cara-cara untuk mengatasi malfungsi, di antaranya memberikan

resep obat terhadap suatu kegagalan.

8. Instruksi, yaitu mendetekso dan mengoreksi defisiensi dalam

pemahaman domain subjek, di antaranya melakukan instruksi untuk

diagnosis, debugging dan perbaikan kinerja.

9. Pengendalian, yaiu mengatur tingkah laku suatu environment yang

kompleks seperti control terhadap interpretasi-interpretasi, prediksi,

perbaikan dan monitoring kelakuan sistem.

10. Seleksi, mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan (list)

kemungkinan.

11. Simulasi, pemodelan interaksi antara komponen-komponen sistem.

26
1.1.5. Karakteristik Sistem Pakar

Karakteristik uumum yang membedakan sistem pakar dengan

perangkat lunak biasa adalah:

a. Terdapat banyak kemungkinan jawaban

Memakan waktu lama untuk menguji dan mempelajari jawaban itu,

karena ruang persoalan (problem space) berukuran besar dan tak

pasti.

b. Data kabur

Sistem pakar mencapai konklusi yang tidak pasti karena informasi

yang dipakainya sering berupa data yang kabur. Biarpun demikian

sistem pakar diharapkan dapat memberi keputusan yang tergolong

baik. Dalam arti tingkat kesalahannya tidak terlalu besar.

c. Heuristic

Bersifat heuristic dalam menggunakan pengetahuan untuk

memperoleh suatu solusi.

d. Fasilitas informasi

Sistem pakar dapat memberikan kemudahan-kemudahan jawaban

kepada user, sehingga user akan merasa puas dengan jawaban yang

diberikan sistem pakar.

27
1.2. Keluarga

Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting dalam

masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari

perhubungan laki-laki dan perempuan, perhubungan yang mana sedikit

banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak.

Jadi keluarga dalam bentuk murni merupakan suatu kesatuan sosial yang

terdir dari suami, istri dan anak-anak (Ahmadi,2002:239)

Secara historis, keluarga terbentuk paling tidak darinsatuan yang

merupakan organisasi terbatas dan mempunyai ukuran yang minimum,

terutama pihak-pihak yang pada awalnya mengadakan suatu ikatan.

Keluarga sebagai organisasi mempunyai perbedaan dengan organisasi-

organisasi lainnya. Salah satu perbedaan yang cukup penting terlihat dari

bentuk hbungan anggota-anggotanya yang lebih bersifat lebih mendalam

dan merupakan ciri-ciri kelompok primer antara lain:

- Mempunyai hubungan yang lebih intim.

- Kooperatif.

- Face to face.

Masing masing anggota memperlakukan anggota lainnya sebagai tujuan

bukannya sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Ciri-ciri lain juga dikemukakan oleh Paul H. landis adalah:

- Intimate

- Face to face

- Warm hearted relationship.

28
Dengan demikian keluarga mempunyai sistem jaringan interaksi yang lebih

bersifat hubungan interpersonal, dimana masing-masing anggota dalam

keluarga dimungkinkan mempunyai intensitas hubungan satu sama lain antar

ayah dan ibu, ayah dan anak, ibu dan anak, maupun antara anak dan anak.

1.2 1 Ciri-ciri keluarga

Keluarga pada dasarnya merupakan suatu kelompok yang terbentuk

dari suatu hubungan seks yang tetap, untuk mennyelenggarakan hal-hal

yang berkenaan dengan keorangtuaan dan pemeliharaan anak.

a. Ciri-ciri umum

Menurut Mac Iver and Page, ciri-ciri umum keluarga antara lain:

Keluarga merupakan hubungan perkawinan. Berbentuk

perkawinan atau susunan kelembagaan yang berkenaan dengan

hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk dan dipelihara.

Suatu sistem tata nama, termasuk bentuk perhitungan garis

keturunan. Ketentuan-ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh

anggota-anggota kelompok yang mempunyai ketentuan khusus

terhadap kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan

kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan

anak. Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah

tangga yang walau bagaimanapun tidak mungkin menjadi

terpisah tergadap kelompok keluarga.

b. Ciri-ciri Khusus

29
Kebersamaan yaitu keluarga merupakan bentuk yang hamper

paling universal di antaraa bentuk-bentuk organisasi sosial

lainnya.

Dasar dasar emosional yaitu didasarkan pada suatu kompleks

dorongan-dorongan yang sangat mendalam dan ikatan kelompok

yang erat tenting emosi-emosi sekunder, dari cinta romantic,

rasa kasih sayang sampai pada kebanggaan akan ras.

Pengaruh perkembangan yaitu bahwa keluarga merupaka

lingkungan sosial yang pertama-tama bagi seluruh bentuk yang

tertinggi, termasuk manusia. Pada khususnya membentuk

karakter individu.

Ukuran yang terbatas yaitu keluarga merupakan kelompok yang

terbatas ukurannya dan merupakan skala yangpaling kecil dari

semua organisasi formal yang merupakan struktur sosial.

Posisi inti dalam struktur sosial yaitu keluarga merupakan inti

dari organisasi-organisasi sosial lainnya. Kerap kali di dalam

masyarakat yang sederhana, maupun dalam masyarakat yang

lebih maju, struktur sosial secara keseluruhan dibentuk dari

satuan-satuan keluarga.

Tanggung jawab para anggota yaitu keluarga memiliki tuntutan-

tuntutannya dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi-kondisi

pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang mampu dilakukan oleh

keluarga.

30
Aturan kemasyarakatan(aturan-aturan sosial) yaitu aturan-aturan

kemasyarakatan khususnya terjaga dengan adanya hal-hal yang

tabu dan aturan-aturan sah yang menentukan kondisi-kondisi

masyarakatnya (Khairudin, 1997:5-10).

c. Klasifikasi bentuk-bentuk keluarga

Terdapat berbagai bentuk keluarga dalam ruang dan waktu yang

dapat diklasifikasikan:

1. Dari keluarga yang tetap kepada keluarga yang berubah

Le Play melihat adanya perbedaan antara keluarga tetap

dengan keluarga yang tidak tetap. Le Play menggambarkan

keluarga patriarkiat sebagai keluarga yang mempunyai suatu

ketetapan yang permanen. Keluarga patriarkiat banyak

terdapat pada bentuk yang terdahulu (stable). Bentuk

tersebut sangat setia pada tradisi, dimana seseorang

menentukan tempat tinggal anak-anaknya yang telah kawin

dekat rumah tempat tinggalnya, agar dapat menjaga dan

melindungi mereka. Menurut Le Play, keluarga yang tidak

tetap dengan tidak adanya kasih sayang yang tetap di

hatimereka dan diilhami oleh nafsu terhadap perubahan

sosial. Le Play dalam analisanya tenting stabilitas keluarga

berkaitan dengan strukturnya dan tidak memikirkan

stabilitas pada fungsi dan aspek-aspek dinamis.

2. Dari kesewenangan kepada Demokratis

31
Willcox telah membuat suatu perbedaan fungsional dalam

membedakan antara dua tipe kehidupan keluarga. Tipe

pertama adalah kesewenang-wenangan (depotic) atau

pandangan bahwa isteri dimiliki oleh suaminya, sama

dengan pandangan bahwa hilangnya dan timbulnya

kepribadian seorang istri adalah sah tergantung pada suami.

Sementara demokrasi merupakan pandangan dimana

keluarga didasarkan atas kerjasama dan keharmonisan yang

seimbang dalam keluarga. Perubahan yang fundamental

yang kemudian terjadi dalam proses tersebut adalah dari

kelembagaan (institusionil) kepada pertamanan

(companionship).

3. Dari kelembagaan kepada pertemanan (companionship)

Pendapat pokok dalam hal ini adalah keluarga dalam masa

hsitoris telah mengalami transisi dari suatu kelembagaan

dengan tingkah laku keluarga yang dikontrol oleh adat

istiadat pendapat masyarakat dan aturan terhadap suatu

pertemuan dengan timbulnya tingkahlaku keluarga dari

saling kasih sayang dan konsesnsus dari angota-anggotanya.

Bentuk pertemanan dari keluarga tidaklah disusun sebagai

suatu kenyataan yang ada tetapi sebagai suatu yang timbul.

Keluarga sebagai suatu lembaga dan sebagai suatu

32
pertemanan dapat dibatasi dan diletakkan bagi penggunaan

pengertian keluarga melalui metode konstruksi yang ideal.

Dari sudut metode konstruksi ideal, keluarga merupakan

suatu lembaga dan sebagai suatu pertemanan yang akan

memperlihatkan dua konsep yang berlawanan. Perumusan

teoritis yang paling jelas dari keluarga sebagai suatu lembaga

dimana ikatannya akan ditentukan secara luas oleh tekanan

sosial yang berkenaan pada anggota keluarga. Konstruksi

ideal dari keluarga sebagai pertemanan akan terfokus pada

satuan yang berkembang di luar hubungan kasih sayang yang

timbal balik dan persatuan yang intim dari suami dan isteri

serta orang tua dan anak-anak. Tipe keluarga partriarkiat

adalah tipe yang paling erat dengan konstruksi keluarga ideal

dari keluarga sebagai lembaga dengan kombinasinya tenting

kekuatan sanksi dan tata kelakuan, agama dan hukum serta

secara praktis melengkapi rendahnya anggota-anggota

individu-individu keluarga terhadap otorotas kepala

keluarga (Khairuddin:43-45).

1.2.2 Fungsi-fungsi Pokok Keluarga

Pada dasarnya mempunyai fungsi-fungsi pokok yakni fungsi

yang sulit dirubah dan digantikan oleh orang lain. Sedangkan fungsi-fungsi

lain atau fungsi-fungsi sosial, relatif lebih mudah berubah atau mengalami

perubahan.

Fungsi-fungsi pokok tersebut antara lain:

33
a. Fungsi Biologik

Keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak, fungsi ini merupakan

dasar kelangsungan hidup masyarakat. Namun fungsi ini juga

mengalami perubahan karena keluarga sekarang cenderung pada

jumlah anak yang sedikit.

b. Fungsi Afeksi

Dalam keluarga terjadi hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan

dan afeksi. Hubungan afeksi ini tumbuh sebagai akibat hubungan cinta

kasih yang menjadi dasar perkawinan. Dari hubungan cinta kasih ini

lahirlah hubungan persaudaraan, persahabatan, kebiasaan, identifikasi,

persamaan pandangan mengenai nilai-nilai. Dasar cinta kasih dan

hubungan afeksi ini merupakan faktor penting bagi perkembangan

pribadi anak. Dalam masyarakat yang makin impersonal, sekuler, dan

asing, pribadi sangat membutuhkan hubungan afeksi seperti yang

terdapat dalam keluarga, suasana afeksi itu tidak terdapat dalam

institusi sosial yang lain.

c. Fungsi Sosialisasi

Fungsi sosialisasi menunjukkan peranan keluarga dalam kepribadian

anak. Melalui interaksi sosial dalam keluarga, anak mempelajari pola-

pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita dan nilai-nilai dalam

masyarakat dalam rangka perkembangan kepribadiannya (Khairuddin,

1997: 48-49).

1.2.3 Peranan Keluarga Terhadap Perkembangan Individu

34
Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam

kehidupan manusia, tempat dimana ia belajar dan menyatakan diri sebagai

manusia sosial dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya.

Semua yang diuraikan mengenai interaksi kelompok berlaku pula bagi

interaksi kelompok keluarga yang merupakan kelompok primer,

termasuk pembentukan norma–norma sosial, internalisasi norma–

norma, terbentuknya tingkahlaku individu (behaviorisme), dan lain–

lain. Di dalam keluarga interaksi sosial individu berdasarkan simpati,

ia pertama–tama belajar memperhatikan keinginan –keinginan orang

lain, belajar bekerjasama, bantu membantu.

Dalam interaksi sosial individu, seseorang pertama–tama belajar

memegang peranan sebagai makhluk sosial yang memiliki norma–

norma dan kecakapan dalam pergaulannya dengan orang lain.

Pengalaman–pengalaman dalam interaksi sosial dalam keluarga turut

menentukan pula cara–cara tingkah lakunya terhadap orang lain

dalam pergaulan sosial diluar keluarganya, didalam masyarakat pada

umumnya juga berlangsung tidak wajar.

Jadi selain peranan umum kelompok keluarga sebagai kerangka

sosial yang pertama, tempat manusia berkembang sebagai makhluk

sosial, terdapat pula peranan–peranan tertentu di dalam keadaan–

keadaan keluarga yang dapat mempengaruhi perkembangan individu

sebagai makhluk sosial, antara lain :

35
a. Status Sosio-Ekonomi

Keadaan sosio-ekonomi keluarga tentulah berpengaruh terhadap

perkembangan individu, apabila kita perhatikan bahwa adanya

perekonomian yang cukup, maka lingkungan material yang

dihadapi individu di dalam keluarganya itu lebih luas, ia lebih

mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan

bermacam–macam kecakapan yang tidak dapat ia kembangkan

apabila tidak ada peranannya. Hubungan orang tua dalam status

sosial–ekonomi serba cukup dan kurang mengalami tekanan–

tekanan fundamental seperti dalam memperoleh nafkah

hidupnya yang memadai. Orang tua dapat mencurahkan

perhatian yang lebih mendalam pada pendidikan anaknya

apabila ia tidak dibebani dengan masalah kebutuhan primer

kehidupan manusia.

Hal tersebut dapat dianggap benar secara umum, namun status

sosial ekonomi tidak merupakan faktor mutlak dalam

perkembangan sosial individu karena bergantung pada sikap

orangtua dan bagaimana corak interaksi individu di dalam

keluarganya.

b. Keutuhan Kerluarga

Salah satu faktor utama lain yang mempengaruhi perkembangan

sosial individu adalah faktor keutuhan keluarga. Yang

dimaksudkan dengan keutuhan keluarga adalah keutuhan dalam

36
struktur keluarga terdiri atas ayah, ibu, dan anak–anak. Apabila

tidak ada ayah atau ibu atau bahkan keduanya, maka struktur

keluarga sudah tidak utuh lagi. Selain keutuhan dalam struktur

keluarga dimaksudkan pula keutuhan dalam interaksi keluarga,

bahwa dalam keluarga berlangsung interaksi sosial yang wajar

(harmonis). Apabila orang tua berselisih disertai dengan

tindakan agresif, keluarga tidak dapat dikategorikan sebagai

keluarga yang utuh.

c. Sikap dan Kebiasaan Orangtua

Peranan keluarga terhadap perkembangan sosial individu tidak

hanya terbatas pada status sosial ekonomimya atau pada

keutuhan struktur dan interaksinya saja. Demikian juga cara-cara

dan sikap-sikap dalam pergaulannya memegang peranan yang

cukup penting di dalamnya. Keluarga itu telah merupakan

kelompok sosial dengan tujuan, struktur, norma, dinamika

kelompok, termasuk cara–cara kepemimpinannya yang sangat

mempengaruhi kehidupan individu yang menjadi anggota

keluarga tersebut. Begitu pula cara–cara bertingkah laku orang

tua yang dalam hal ini menjadi pemimpin kelompok sangat

mempengaruhi suasana interaksi keluarga dan dapat merangsang

perkembangan ciri–ciri tertentu pribadi anaknya.

37
Berdasarkan penelitian Baldwin, terdapat keluarga dimana

terjadi pengawasan orang tua yang keras terhadap anak–anaknya

(otoriter). Ia memperoleh hasil bahwa makin otoriter orang

tuanya, makin berkurang ketidaktaatan, tetapi makin banyak

timbul ciri–ciri pasivitas, kurangnya inisiatif, tidak dapat

merencanakan sesuatu, daya tahan berkurang, dan ciri–ciri

penakut. Dalam penelitian ini, Baldwin mendefenisikan sikap–

sikap otoriter orangtua adalah : orang tua memberikan banyak

larangan kepada anak –anak dan yang harus mereka laksanakan

tanpa kecuali dan tanpa pengertian pada anak.

Selanjutnya merupakan sikap–sikap yang ‘overprotection’ dari

orang tua dimana orang tua terlampau cemas dan hati–hati dalam

hal pendidikan anak. Orang tua dalam hal ini senantiasa menjaga

keselamatan anaknya dan mengambil tindakan –tindakan yang

berlebihan agar anak kesayangannya terhindar dari berbagai

ancaman dan bahaya. Hasilnya adalah bahwa sebahagian besar

dari anak –anak tersebut berkembang dengan ciri–ciri yang

sangat berketergantungan kepada orang tuanya dalam tingkah

lakunya.

Selanjutnya, menurut Symonds terdapat pula sikap penolakan

orang tua terhadap anak –anaknya, yaitu sikap menyesal dan

38
tidak setuju karena beberapa sebab dengan adanya anaknya itu

mudah mengembangkan ciri–ciri agersivitas dan tingkah laku

bermusuhan pada anak–anak tersebut dan juga gejala–gejala

menyeleweng seperti berdusta dan mencuri dapat berkembang

sebagai sikap penolakan orang tua.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, sebagai kesimpulan dapat

dikatakan bahwa pada umumnya sikap–sikap pendidikan yang

otoriter, sikap ‘overprotection’ , dan sikap penolakan orang tua

terhadap anak–anaknya dapat menjadi suatu kendala bagi

perkembangan sosial anak–anaknya.

d. Status Anak Dalam Keluarga

Status anak juga berperan sebagai suatu faktor yang dapat

mempengaruhi perkembangan sosial dalam keluarganya. Status

anak misalnya, status anak sebagai anak tunggal, anak sulung,

atau anak bungsu diantara saudara–saudaranya. Hasil dari

beberapa penelitian menyimpulkan bahwa anak tunggal

dibandingkan dengan anak –anak yang bersaudara biasanya

sangat egois, terdapat hal–hal mengenai ‘perasaan aku’ didalam

dirinya. Kerap kali memperlihatkan sifat–sifat infantilisme

(kekanak-kanakan) tetapi pada pihak lain anak tunggal itu lebih

mudah mengorientasi dirinya kepada orang–orang dewasa dan

kepada cita–cita serta sikap pandangan orang dewasa.

39
Cattel berpendapat bahwa peranan anak sulung dalam keluarga

menunjukkan adanya sikap kurang aktif dan kurang berusaha

dibandingkan dengan anak yang kedua atau seterusnya yang

justru lebih giat dan berambisi untuk memperoleh penghargaan

dan perhatian dari orang tuanya yang sama besarnya dengan

yang di peroleh oleh kakaknya. Hal ini di dasarkan atas

kenyataan bahwa anak pertama biasanya memiliki perasaan

“dihargai dan diperhatikan orang tua” yang lebih besar dari anak

kedua dan seterusnya (Gerungan, 2004:195).

e. Tingkah Laku Religi

Perubahan-perubahan besar terjadi dalam tingkah laku religi

keluarga. Terdapat asumsi yang mengatakan bahwa kemunduran

dalam fungsi keluarga dapat diukur melalui perbandingan

aktivitas yang merata dalam keluarga. Dasar dari asumsi tersebut

adalah suatu studi yang berkaitan dengan kecenderungan sosial

di Amerika dewasa ini, yang sekurang-kurangnya dapat dilihat

dalam 3 hal, yaitu: bagi anak-anak di Amerika persentase

kunjungan mereka ke gereja dengan keluarga, persentase

membaca kitab suci bersama-sama keluarga dan persentase

berdoa (Khairuddin, 1997:54).

Perubahan-perubahan pada fungsi-fungsi sentral keluarga

40
Perubahan fungsi sentral keluarga dapat dilihat dari hilangnya

fungsi-fungsi sosial dalam keluarga yaitu :

Keluarga makin berubah dari kesatuan yang menghasilkan

menjadi kesatuan yang memakai semata-mata. Sifat kesatuan

yang bekerja makin menghilang.

Tugas untuk mendidik anak-anak, sebagian besar diserahkan

kepada sekolah. Hanya anak-anak yang paling kecil saja yang

pada umumnya masih hidup sama sekali dalam hubungan

kekeluargaan.

Tugas bercengkrama dalam keluarga semakin mundur, karena

tumbuhnya perkumpulan-perkumpulan modern. Terutama orang

dewasa yang makin jarang mengisi waktu dalam lingkungan

keluarganya sendiri.

Semakin banyak fungsi-fungsi atau peranan-peranan anggota

keluarga yang dijalankan di luar rumah menyebabkan kurangnya

intensitas hubungan antara anggota-anggota keluarga tersebut

karena semakin jarang mereka bertemu satu sama lain, dan

waktu berkumpul semakin terbatas (Khairuddin, 1997: 58).

41
1.3. Pengembangan Rekayasa Perangkat Lunak dengan Metode Terstruktur

Rekayasa perangkatlunak adalah aplikasi dari sebuah pendekatan

kuantifiabel, disiplin, dan sistematis kepada pengembang, operasi, dan

pemeliharaan perangkat lunak yaitu aplikasi dari rekayasa perangkat lunak

(Pressman, 1997).

Proses-proses rekayasa perangkat lunak adalah perekat yang menjaga

bentangan-bentangan teknologi secara bersama-sama dan memungkinkan

Perkembangan perangkat lunak komputer yang tepat waktu dan rasional.

1.3.1. Model Waterfall

Model waterfall membagi dan membedakan fase spesifikasi dan

pengembangan

Requirements
definition

System and
software design

Implementation
And unit testing

Integration and
System testing

Operation and
maintenance

Gambar 2.4. Model Waterfall (sumber: Kristanto, 2004)

42
Fase model waterfall :

a. Analisa dan definisi kebutuhan

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh

kedalam kegiatan-kegiatan komponennya, dengan maksud untuk

mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalaha,

kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, yang terjadi dan

kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya.

b. Desain sistem dan software

Persiapan rancang bangun implementasi yang

menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang berupa

penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan

dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang

utuh. Proses desain aka menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah

perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum

dibuat coding.

c. Pengkodean

Menerjemahkan hasil proses perancangan menjadi sebuah

bentuk program yang dimengerti oleh mesin computer.

d. Pengujian

Bagian ini bertujuan untuk memeriksa program yang telah di

rancang, mencari kesalahan.

Keunggulan model waterfall:

43
a. Mudah diaplikasikan

b. Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean,

pengujian, dan pemeliharaan

1.4. Bahasa Pemrograman Visual Basic.Net

Visul Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang sudah

cukup tua. Visual Basic 2010 atau 2013 merupakan pengembanga dari Visual

Basic 6. Versi pertama Visual Basic adalah Visual Basic 2002, Visual Basic

2005, Visual Basic 2008, Visual Basic 2010, Visual Basic 2012, dan Visual

Basic 2013. Visual Basic.NET bukan merupakan bahasa pemrograman yang

sulit dipahami sehingga banyak pemrogram yang menyukai Visual

Basic.NET sebagai bahasa pemrograman favorit. Visual Basic.NET terdiri

dari beberapa versi, seperti versi express, versi professional, dan versi

ultimate.

Dari sisi bahasa, VB.NET sangat mirip dengan VB 6.0 atau sering

disebut VB Classic. Bahasa Visual Basic.NET 2010 atau 2013 merupakan

pengembangan dari bahasa VB Classic ditambah berbagai fitur standar .NET

framework 2.0, 3.0, 3.5, 4.0, dan 4.5. VB.NET bersifat visual dan even-

driven. Visual berarti bahasa ini memiliki editor (Integrated Development

Environment / IDE) yang bisa didesain secara visual, sedangkan even-driven

berarti bahasa ini dapat menangani event (kejadian) pada saat-saat tertentu,

44
misalnya ketika pengguna menekan tombol, memilih daftar, memilih opsi dan

lain-lain.

1.4.1. Bekerja Dengan Data

Seorang pemrogram tidak dapat mengelak untuk tidak

menggunakan identifier (pengenal) dan data. Mau tidak mau kita harus

menggunakannya. Data pada program disimpan pada suatu pengenal

yang biasa disebut dengan nama variable atau konstanta. Variable

adalah suatu data yang dapat atau boleh berubah-ubah. Konstanta

adalah suatu data yang harus bersifat tetap. Contoh variable sering

ditemui pada matematika, misalnya variable X dan Y, sedangkan

contoh konstanta adalah konstanta phi (3,14) pada lingkaran atau

konstanta kecepatan cahaya pada fisika.

Mengapa sebuah variable harus didefinisikan dan dibuat? Karena

komputer menggunakan memori untuk menampung sementara data

yang akan diproses. Ketika kita akan melakukan sebuah perhitungan

maka lebih efesien apabila anda membuat variabel-variabel untuk

menampung formula perhitungan tersebut. Kita dapat saja

menyimpannya dalam variabel dan langsung memasukkan nilainya

dalam sebuah perhitungan, namun hal itu mengakibatkan komputer

harus meminta input dari pengguna untuk setiap nilai yang akan

dihitung.

1.4.2. Deklarasi dan Penggunaan Variabel

45
Tujuan pendeklarasian variabel adalah agar komputer

mengetahui dengan pasti jarak jangkauan tipe atau jenis data yang akan

digunakan. Dengan demikian komputer dapat langsung memesankan

tempat pada memori sesuai dengan jenis data yang dideklarasikan

tersebut. Berikut adalah contoh deklarasi dan penggunaan variabel pada

VB.NET :

'Deklarasi Variabel
Dim sNama As String
Dim iNim As Integer
Dim dUmur As Decimal
Dim dbUangMasuk As Double
Dim cJenis_Kelamin As Character

Const kon_coba As String = "anton" 'sebuah konstanta


'Penggunaan Variabel
sNama = "anton"
iNim = 22002529
dUmur = 17
dbUangMasuk = 5500000
cJenis_Kelamin = "L"
'Anda tidak bisa melakukan ini, karena konstanta harus
tetap
‘kon_coba = "Antonius"

Tipe data pada VB.NET dibagi menjadi 2, yaitu :

a. Tipe data primitif, tipe data ini berisi data-data berupa nilai yang

disimpan seperti biasa, seperti numerik dan karakter.

b. Tipe data referensi, tipe data ini merupakan tipe data bentukan yang

dapat berisi obyek atau kelas dan biasanya bersifat kompleks,

misalnya structure, class dan mengandung pointer secara implisit.

1.4.3. Tipe Data Primitif

46
Tipe data integer, hanya dapat diisi dengan nilai yang berupa

bilangna bulat. Berikut adalah tipe data integer yang didukung oleh

VB.NET:

Type Allocated Minimum Value Maximum Value


Memory
Short 2 bytes -32768 32768
Int16 2 bytes -32768 32768
UInt16 2 bytes 0 65535
Integer 4 bytes -2147483648 2147483647
Int32 4 bytes -2147483648 2147483647
UInt32 4 bytes 0 4294967295
Long 8 bytes - 9223372036854775807
9223372036854775808
Int64 8 bytes - 9223372036854775807
9223372036854775808
UInt64 8 bytes 0 184467440737095551615

Tipe data decimal hanya dapat diisi dengan nilai yang berupa

bilangan decimal atau pecahan.

Tipe data DateTime berisi nilai tanggal dan waktu sistem atau

tanggal dan waktu yang dapat diciptakan sendiri. Tanggal dan waktu ini

disimpan dalam bentuk tipe data non-primitif. Berikut ini adalah contoh

penggunaannya:

Dim dteNow As Date = Now()


Dim dteToday As Date = Today()
Dim dteGMT As DateTime = DateTime.UtcNow()

1.4.4. Konversi Tipe Data

VB.NET memiliki fungsi untuk mengkonversi tipe data dari satu

tipe tertentu ke tipe data lain. Fungsi konversi tersebut ada yang bersifat

implisit (langsung dikonversi) ataupun eksplisit. Fungsi konversi

implisit dapat ditemui ketika kita membuat sebuah variabel yang

memiliki ukuran tipe data yang lebih besar.

47
Contoh konversi implisit adalah sebagai berikut:

Dim shtShort As Short = 32767


Dim InhLong As Long = shtShort

Tipe data Short tentu lebih kecil daripada tipe data integer. Pada

contoh diatas, variabel bernama shtShort dapat diisikan ke variabel

InhLong, tetapi tidak sebaliknya. Jika kita melakukan sebaliknya,

InhLong diisikan ke shtShort, maka akan menghasilkan error pada

kompilasi.

Kita dapat melakukan konversi tipe data secara manual atau

eksplisit dengan menggunakan beberapa cara:

a. Dengan fungsi bawaan VB 6:

CBool() CByte() CChar() CDate()


CDbl() CDec() CInt() CLng()
CObj() CShort() CSng() CStr()

b. Dengan fungsi baru VB.NET, class System.Object.Convert

Salah satu contohnya:

Dim intMyShort As Integer = 200


Convert.ToInt32(intMyShort)
Convert.ToDateTime(“9/9/2001”)

Beberapa konversi yang didukung adalah:

toBase64CharArray, toBase64String, toBoolean, toChar, toByte,


toDecimal, toInteger, toInt16, toInt32, toInt64, toSByte,
toString, toUInt16, toUInt32, toUInt64, dan lain-lain.

c. Untuk type casting terdapat beberapa cara sebagai berikut (kasusnya

mengubang atau casting ke string):

48
1) CType(var, tipe-lain) digunakan untuk mengkonversi suatu tipe

data ke tipe data lain menggunakan operator pemaksaan.

2) Direct(var, tipe-lain) digunakan untuk melakukan up-cast dari

suatu obyek ke tipe data lain (obyek lain. Jika kita sudah

mengetahui tipe data dari suatu obyek, gunakan cara ini. Pada C#

atau Java, cara ini mirip dengan casting (tipe-data-lain) var.

3) TryCast hamper mirip denga DirectCast, namun akan

mengembalikan Mothing (null) jika variabel yang dikonversi

tidak dapat dipaksa dikonversi ke tipe data yang dimaksud dan

tidak akan menghasilkan exception. Pada C# fungsinya sama.

1.4.5. Tipe Data Referensi

Tipe data referensi biasanya berupa tipe data obyek, array, class,

dan string. Tipe data referensi biasanya tidak bisa dioperasikan secara

biasa, seperti menggunakan tanda +, -, *, ataupun /. Namun tipe data ini

sudah memiliki method atau fungsi bawaan yang melekat pada tipe data

tersebut.

a. Tipe String

Type String pada VB.NET adalah sebuah obyek sehingga

string dimasukkan ke dalam tipe referensi. Tipe data ini sering

disebut dengan array of character, String adalah semua karakter

alfanumerik,

Contoh penggunaan

49
Dim strConstant as String = “ABC”
Dim strRepeat as New String(“A”c, 20)

Beberapa method yang ada pada tipe String

Tabel 2.2. Method pada String

Nama Method Keterangan

Empty Berupa property untuk memeriksa apabila

suatu String kosong atau tidak . String yang

berisi satu buah spasi bukan merupakan

String kosong.

Compare Membandingkan dua buah obyek String

Concat Menggabungkan dua buah obyek String

Copy Menyalin sebuah isi string ke string lain

Equals Membandingkan isi string dengan string lain

SubString Mengambil sebagian string

PadLeft Mengisi string dengan spasi di sebelah kiri

string agar rata kanan

PadRight Mengisi string dnegan spasi di sebelah kana

string agar rata kiri

b. Tipe Array

Tipe data array merupakan tipe data yang sejenis namun mampu

menampung data dalam jumlah banyak.

Sintaks:

50
Dim varArray as TipeData() = (x, y, z)
Dim varArray as TipeDat()()

Dynamic Array:
Redim varArray2 as TipeData(3)(2)

Contoh:

Sub Main()
Dim ary(4) As Integer
Dim j As Integer
Dim i As Integer
Ary = New Integer () {1, 2, 2, 3}
For i = 0 To ary.GetUpperBound(0)
J = ary(i) + j
Next
System.Console.Write(“The Sum of Array is::”)
System.Console.WriteLine(j)
Console.ReadLine()

Dim arr(3, 2) As String


Dim i As Integer
Dim j As Integer
arr(1, 1) = “COSCO”
arr(1, 2) = “Football”
arr(2, 1) = “NIKE”
arr(2, 2) = “Boots”
arr(3, 1) = “ADDIDAS”
arr(3, 2) = “Spikes”
For i = 1 To 3
For j = 1 To 2
System.Console.WriteLine(arr(i, j))
Next
Next
Console.ReadLine()
End Sub

1.4.6. Teknologi .NET

Teknologi inti .NET secara umum terdiri dari 4 area pokok, yaitu:

a. .NET Framework

.NET Framework adalah teknologi inti yang menyediakan

berbagai library untuk digunakan oleh aplikasi di atasnya. Semua

program yang ditulis di atas .NET Framework dieksekusi dalam

sebuah software environment yang mengatur keadaan pada saat

program runtime. Komponen inti .NET Framework adalah Common

51
Language Runtime (CLR) yang menyediakan runtime environment

untuk aplikasi yang dibangun menggunakan Visual Studio .NET,

terlepas dari jenis bahasa pemrograman dan mesin yang digunakan

serta Base Class Library (BCL) yang berisi kelas-kelas dan fungsi-

fungsi untuk mempermudah pembuatan program.

Dengan adanya CLR tersebut, pemrogram dapat menikmati

consistent object model dalam mengakses berbagai komponen

library. Dengan demikian penggunaan bahasa pemrograman dalam

dunia .NET adalah lebih ke masalah selera atatu taste, dan bukan

pada kelebihan maupun kekurangan masing-masing bahasa karena

bahasa pemrograman yang mendukung .NET mengakses library

yang sama di dalam .NET Framework, dengan object model yang

konsisten, dengan runtime file yang sama. Bahasa hanyalah sekedar

aksesoris, bukan senjata sakti. Bagi seorang .NET Developer,

pemahaman terhadap konsep dan object model .NET Framework

adalah jauh lebih penting daripada bahasa pemrograman itu sendiri.

CLR juga menyediakan mekanisme sekuriti, manajemen memori

dan exception handling.

b. .NET Building Block Service

Building block merupakan sekumpulan layanan yang bersifat

programmable, yang dapat diakses secara offline maupun online.

Layanan tersebut berupa modul-modul yang terdapat di suatu

komputer, server dalam jaringan, maupun di suatu server di internet.

52
Layanan ini merupakan suatu idealisasi di masa depan, dimana

sebuah aplikasi bersifat terdistribusi dengan modul-modul yang

tersimpan di berbagai tempat, tetapi dapat diitegrasikan membentuk

suatu aplikasi. Konsep ini merupakan arah pengembangan

subscription based software (berbasis langganan), yang saat ini

mulai banyak berkembang dan dikenal sebagai application service

provider. Service tersebut dapat diakses oleh berbagai platform

asalkan platform tersebut mendukung protocol Simple Object Access

Protocol (SOAP) / Representasional State Transfer (REST), yang

merupakan protocol standar dalam mengakses web service. Peranan

eXtensible Markup Language (XML) sebagai media definisi data

menjadi sangat penting dalam hal ini dan XML juga menjadi pusat

perubahan besar dalam platform .NET. Dalam pelajaran selanjutnya

akan dilihat bahwa semua data dalam .NET selalu direpresentasikan

dalam bentuk XML.

c. Visual Studio .NET

Visual Studio .NET menyediakan tool bagi pemrogram untuk

menbangun aplikasi yang berjalan di .NET Framework. Visual

Studio .NET membawa perubahan besar dalam gaya pemrograman

karena setipa pemrogram dituntut untuk memahami .NET object

model dan Object Oriented Programming (OOP) dengan baik, jika

tidak ingin menghasilkan aplikasi dengan performa rendah. Visual

Studio .NET juga semakin mempertipis jarak antara Windows

53
Programmer dengan Web Programmer, bahkan Mobile

Programmer. Dunia scripting yang akrab bagi pemrogram web akan

sulit ditemukan dalam .NET, karena pemrograman web sudah

bersifat full object oriented, dengan fasilitas event-driven

programming sebagai mana layaknya Windows based programming.

Pemrograman web menjadi lebih mudah dan menyanangkan bagi

para pemrogram Windows, sedangkan para pemrogram lama yang

suka dengan scripting language dapat beralih ke ASP.NET, yang

dapat deprogram menggunakan bahasa VB, C#, C++ maupun

Phyton dan COBOL sekalipun. Microsoft masih menyediakan

Jscript.NET bagi para pecandu JavaScript dan Jscript, sedangkan

versi .NET dari VBScript belum diketahui apakah akan disediakan

atau tidak. Para pemrogram lama VBScript disarankan untuk

memperlajari bahasa VB.NET sehingga dapat menggunakan

VB.NET untuk membangun aplikasi web, bahkan mobile. Bahasa

pemrograman yang dapat di VS.NET adalah VB.NET, C#, C++

.NET, J# dan Jscript.NET. dimasa mendatang akan ditambah dengan

bahasa pemrograman lain.

d. .Net Enterprise Server

Bagian ini merupakan sekumpulan server based technology

yang digunakan untuk mendukung teknologi .NET, yang mencakup

sistem operasi, basis data, messaging, maupun manajemen e-

commerce. Teknologi yang disediakan antara lain Windows 2000 /

54
2008 Server, SQL Server, Microsoft Exchange, ISA Server dan

BiZTalk Server.

1.5. Basis Data (Database)

1.5.1. Definisi database atau basis data

a. Kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tesebut ditunjukan

dengan kunci dari tiap file yang ada untuk digunakan dalam satu

lingkup perusahaan, instansi (Kristanto, 1994).

b. Kumpulan file data yang terorganisasi, terintegrasi, dan bisa dipakai

bersama (C.J Date, 1981).

c. Kumpulan rekaman data berbagai tipe yang memiliki relasi satu

sama lain (Martin, 1977).

d. Sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak aplikasi secara

efisien dengan memusatkan data dan mengendalikan redundansi

data. (Kenneth C. Laudon. Jane P. Louden, 2010).

e. Kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan yang

lainnya tersimpan dalam perangkat keras komputer dan

menggunakan perangkat lunak untuk bantuan dalam

mengoperasikannya (ICT Database/Data Resource Management,

Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, 2010)

Database atau basis data adalah sekumpulan informasi yang

diatur dalam cara tertentu hingga sebuah program komputer dapat

dengan cepat memilih data yang diinginkan. Basis data dapat

diibaratkan sebagai sistem pengarsipan elektronis. Basis data

55
tradisional terdiri dari field, record, dan file. Field adalah item tertentu

dari informasi, record adalah sekumpulan field, dan file adalah

kumpulan record. Sebagai contoh, buku telepon dapat dianalogikan

sebuah file yang terdiri dari banyak record dan setiap record terdiri dari

tiga field, yaitu nama, alamat, dan nomor telepon. Konsep alternative

rancangan basis data disebut hypertext. Dalam basis data hypertext,

setiap obyek, apakah itu merupakan teks, gambar atau film, dapat

dihubungkan dengan obyek lainnya. Basis data hypertext sangat

berguna untuk mengatur informasi yang sangat besar tetapi tidak

digunakan dalam analisis numerik. Untuk mengakses informasi dari

basis data, diperlukan Data Base Management System (DBMS). DBMS

adalah kumpulan program yang memungkinkan pengguna memasukan,

mengatur, atau memilih data dari basis data.

1.5.2. Sifat-Sifat Database atau Basis Data

Sifat-sifat database ada 2, yaitu:

a. Internal adalah kesatuan (integritas) dari file-file yang terlibat.

b. Terbagi atau share adalah elemen-elemen database dapat dibagikan

pada para user baik secara sendiri-sendiri maupun secara serentak

dan pada waktu yang sama (concurrent sharing).

1.5.3. Tipe Database atau Basis Data

Tipe database terdapat 12 tipe database, antara lain:

56
a. Operational database adalah database ini menyimpan data rinci yang

diperlukan untuk mendukung operasi dari seluruh organisai. Mereka

juga disebut subject-area databases (SADB), transaksi database, dan

produksi database. Contoh: database pelanggan, database pribadi,

database inventaris, akuntansi database.

b. Analytical database adalah database ini menyimpan data dan

informasi yang diambil dari operasional yang dipilih dan eksternal

database. Mereka terdiri dari data dan informasi yang dirangkum

paling dibutuhkan oleh sebuah organisasi manajemen dan End-user

lainnya. Beberapa orang menyebut analitis multidimensi database

sebagai database, manajemen database, atau informasi database.

c. Data warehouse adalah sebuah data warehouse menyimpan data dari

saat ini dan tahun-tahun sebelumnya, data yang diambil dari

berbagai database operasional dari sebuh orgnaisasi.

d. Distributed database ini adalah database-kelompok kerja lokal dan

departemen di kantor regional, kantor cabang, pabrik-pabrik dan

lokasi kerja lainnya. Database ini mencakup kedua segmen yaitu

operasional dan user database, serta data yang dihasilkan dan

digunakan hanya pada pengguna situs sendiri.

e. End-user database adalah database ini terdiri dari berbagai file data

yang dikembangkan oleh end-user di workstation mereka. Contoh

dari ini adalah koleksi dokumen dalam spreadsheet, word processing

dan bahkan download file.

57
f. External database adalah database ini menyediakan akses ke

eksternal, data milik pribadi online, tersedia untuk biaya kepada

pengguna akhir dan organisasi dari layanan komersial. Akses ke

kekayaan informasi dari database eksternal yang tersedia untuk

biaya dari layanan online komersial dan dengan atau tanpa biaya dari

banyak sumber di internet.

g. Hypermedia databases on the web ini adalah kumpulan dari

halaman-halaman multimedia yang salaing berhubungan di sebuah

situs web. Mereka terdiri dari home page dan halaman hyperlink lain

dari multimedia atau campuran media seperti teks, grafik, gambar

foto, klip video, audio, dan lain-lain.

h. Navigational database adalah dalam navigasi database, queries

menemukan benda terutama dengan mengikut referensi dari objek

lain.

i. In-memory databases adalah database di memori terutama

bergantung pada memori utama untuk penyimpanan data komputer.

Ini berbeda dengan sistem manajemen database yang menggunakan

disk berbasis mekanismepenyimpanan. Database memori utama

lebih cepat daripada dioptimalkan disk database sejak optimasi

algoritma internal menjadi lebih sederhana dan lebih sedikit CPU

mengeksekusi instruksi.

j. Document-oriented database merupakan program komputer yang

dirancang untuk aplikasi berorientasi dokumen. Sistem ini bisa

58
diimplementasikan sebagai lapisan di atas sebuah database

relasional atau objek database. Sebagai lawan dari database

relasional, dokumen berbasis database tidak menyimpan data dalam

tabel dengan ukuran seragam kolom untuk setiap record. Sebaliknya,

mereka menyimpan setiap catatan sebagai dokumen yang memiliki

karakteristik tertentu. Sejumlah bidang panjang apapun dapat

ditambahkan ke dokumen. Bidang yang dapat juga berisi beberapa

bagian data.

k. Real-time databases Real-time database adalah sistem pengolahan

dirancang untuk menangani beban kerja negara yang dapat berubah

terus-menerus, sebagai besar tidak terpengaruh oleh waktu.

l. Relational Database adalah database yang paling umum digunakan

saat ini. Menggunakan meja untuk informasi struktur sehingga

mudah untuk mencari.

1.5.4. Struktur Database atau Basis Data

Definisi dasar struktur database:

a. Data adalah sekumpulan fakta mengenai objek tertentu, orang dan

lain-lain yang dinyatakan dengan angka, huruf, gambar, film, suara

dan sebagainya yang relevan dan belum mempunyai arti.

b. Informasi adalah hasil pengolahan data yang konkrit dan sudah

mempunyai arti untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

59
c. Tabel merupakan hal yang paling mendasar dalam hal penyimpan

data yang terdiri dari field dan record.

d. Field (kolom) merupakan elemen dari tabel yang berisikan informasi

tertentu yang spesifik tentang sub judul tabel pada sebuah item data.

Syarat-syarat pembentuk Field Name pada tabel:

 Harus unik atau spesifik

 Boleh disingkat

 Pemisah sebagai pengganti spasi dalam membentuk field adalah

tanda lambing “_”. Contoh: Kode Barang menjadi KdBarang,

KodeBrg, Kd_Brg, Kd_Barang.

Dalam sistem manajemen basis data, terdapat tiga macam field:

 Harus diisi (required)

 Dapat diabaikan (optional)

 Perhitungan dari field lainnya (calculated). Pengguna tidak dapat

memasukan data pada jenis field yang terakhir (calculated).

Kumpulan field disebut record

a. Query

Query adalah pertanyaan atau permintaan informasi tertentu dari

sebuah basis data yang ditulis dalam format tertentu. Terdapat tiga

metode utama untuk membuat query:

1) Dengan memilih parameter yang disediakan pada menu. Metode ini

paling mudah digunakan namun paling tidak fleksibel karena

pengguna hanya dapat menggunkan pilihan parameter yang terbatas.

60
2) Query by example (QBE) adalah metode query yang disediakan

sistem dalam bentuk record kosong dan pengguna dapat menentukan

field dan nilai tertentu yang akan digunakan dalam query.

3) Bahasa query (query language) adalah bahasa khusus yang

digunakan untuk melakukan query pada sebuah basis data. Metode

ini paling rumit tetapi paling fleksibel.

b. Record (baris) adalah sekumpulan data yang saling berkaitan tentang

sebuah subjek tertentu, misalnya data seorang siswa akan disimpan

dalam record yang terdiri dari beberapa kolom atau field.

Struktur database atau basis data adalah cara data di organisasi agar

pemrosesan data menjadi lebih efesien. Sistem manajemen basis data

(DBMS) adalah suatu aplikasi peranti lunak yang menyimpan struktur

basis data-data itu sendiri, hubungan diantara data dalam basis data, dan

nama-nama formulir, jenis-jenis data, angka dibelakang decimal, jumlah

karakter, nilai-nilai default dan seluruh uraian field lainnya.

Struktur basis data hierarkis dibentuk oleh kelompok-kelompok

data, sub kelompok data dan beberapa sub kelompok lagi. Struktur hirarki

untuk basis data pada awalnya popular karena ia bekerja dengan baik pada

sistem pemrosesan transaksi yang melakukan tugas-tugas seperti

pengendalian persediaan, entri pesanan, piutang, dan hutang dagang.

Struktur basis data jaringan dikembangkan untuk memungkinkan

penarikan record-record tertentu. Ia memungkinkan satu record tertentu

menunjukan pada semua record lainnya didalam basis data.

61
Struktur basis data relasional organisasi bisnis tidak pernah secara

luas menerapkan sistem manajemen basis data yang dibangun berdasarkan

struktur jaringan.

1.5.5. Fitur-Fitur Pokok Database / Basis Data

a. Pengaturan basis data relasional : tabel, record, field

Format basis data yang sangat sering digunakan, terutama

untuk PC (Personal Computer) adalah basis data relasional, dimana

data diorganisasikan dalam bentuk tabel-tabel yang berhubungan

satu sama lain. Setiap tabel berisi baris dan kolom, baris data

dinamakan record, dan kolom dinamakan field.

b. Penghubung record : key

Pada basis data relasional, key disebut juga key field, sort key,

index, atau keyword adalah field yang digunakan untuk

mengurutkan data. Key biasanya berupa pengidentifikasi unik,

seperti NIP (nomor induk pegawai) atau NIM (nomor induk

mahasiswa). Sebagian besar sistem manajemen basis data

membolehkan kita memakai lebih dari 1 key sehingga kita bisa

mengurutkan record dalam banyak cara. Key pertama bernama

primary key, yang harus dimiliki nilai untuk setipa record.

Sedangkan field lain yang mengidentifikasikan record di tabel lain

62
dinamakan foreign key. Key yang disebut terakhir inilah yang

digunakan untuk menghubungkan data (cross-reference) di anatara

tabel-tabel ralsional.

c. Mencari data yang diinginkan : query dan menampilkan record

Daya Tarik perangkat lunak basis data terletak pada

kemampuannya untuk mencari record secara cepat. Sebagai contoh,

sebagian kantor administrasi kampus membutukan data anda untuk

beragam keperluan, seperti registrasi, finansial, asrama, dan lain-

lain. Salah satu kantor dapat melakukan query data record, yaitu

mencari dan menampilkan record, dengan menampilkannya dilayar

komputer, baik sekedar dilihat sata maupun diperbarui. Jika anda

pindah, maka field alamat anda perlu diperbaryi. Seseorrang yang

mencari data anda bisa membuat query, “tampilkan alamat dari

[nama anda]”. Setelah record ditampilkan, field alamat dapat diubah.

Oleh karena itu, kantor-kantor lain yang menggunakan dokumen

anda pun bisa melihat alamat baru anda.

d. Mengurutkan dan menganalisis record serta menggunakan formula

Dengan memakai perangkat lunak basis data, anda bisa secara

mudah mencari dan mengubah urutan record pad atabel, dengan kata

lain dapat diurutkan dalam beberapa cara. Macam pengurutan adalah

secara alfabetis, numerik, geografis, atau pengurutan lain.

Contohnya, data dapat diurut berisi formula matematis bawaan

untuk keperluan analisis data. Fitur ini, misalnya, dapat digunakan

63
untuk mencari nilai rata-rata IP (indeks prestasi) mahasiswa pada

jurusan atau kelas yang berbeda.

e. Hasil pencarian : disimpan, diformat, disalin, atau ditransmisikan

Setelah melakukan query, mengurutkan dan menganalisis

record dan field, selanjutnya anda bisa langsung menyimpannya di

harddisk maupun CD (Compact Disk). Anda juga bisa memformat

dalam banyak cara, mengubahheading dan gaya tulisan. Anda juga

bisa mencetaknya dikertas sebagai bentuk laporan, misalnya daftar

pegawai berikut alamat dan nomor telepon terbaru. Hal yang umum

dilakukan adalah mencetak hasilnya (nama dan alamat) sebagai label

amplop. Anda pun bisa menggunakan perintah copy untuk menyalin

hasil pencarian ke lembaran program pengolah kata. Anda bisa pula

menyalinnya ke pesan email atau menempatkannya sebagai

lampiran di email untuk dikirim ke orang lain.

1.6. Pengertian UML (Unified Modeling Language)

Menurut Henderi (2008:23), Unified Modelling Language (UML)

adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industry untuk

visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak.

Sedangkan menurut Munawar (2005:17), Unified Modelling

Language (UML) adalah suatu alat bantu yang sangat handal di dunia

pengembangan sistem yang berorientasi objek.

64
Berdasarkan bebrapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berfungsi

sebagai alat bantu sistem perangkat lunak dalam memvisualisasi,,

merancang dan mendokumtasikan data kedalam bentuk sistem yang

berorientasi objek.

2.6.1 Tujuan Unified Modeling Language (UML)

Sebagai sistem notasi yang sudah dilakukan di dunia

pengembangan sistem, terdapat serangkaian diagram yang

memungkinkan bagi sistem analis untuk membuat perancangan

diantaranya:

1. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa

pemrograma dan proses rekayasa.

2. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual

yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model

dengan mudah dan dimenggerti secara umum.

3. UML bisa juga berfungsi sebagai sebuah (blue print) cetak biru

karena sangat lengkap dan detail. Dengan cetak biru ini maka

akan bisa diketahui informasi secara detail tentang coding

program atau bahkan membaca program dan menginterpretasikan

kembali ke dalam bentuk diagram (reserve engineering).

2.6.2 Pengenalan Diagram – Diagram dalam UML

65
UML menyediakan bebrapa diagram visual yang

menunjukkan berbagai aspek dalam sistem untuk membantu

mendefinisikan sebuah aplikasi. Berikut tipe diagram UML.

Table 2.3 : Tipe Diagram UML

Diagram Tujuan Keterangan


Activity Perilaku, procedural & Sudah ada di UML 1
parallel
class Class, fiture dan Sudah ada di UML 1
relasinya
Communication Interaksi antara obyek, Di UML 1 disebut
lebih menekankan ke collaboration
link
Componen Struktur dan koneksi Sudah ada di UML1
dari komponen
Composite Dekomposisi sebuah Baru untuk UML2
Structure class saat runtime
Deployment Penyebaran/instalasi ke Sudah ada di UML 1
klien
Interaction Gabungan antara Baru untuk UML 2
Overview activity & sequence
diagram
Object Contoh konfigurasi Tidak resmi ada di
instance UML 1
Package Structure hirarkie saat Tidak resmi ada di
kompilasi UML 1
Sequence Interaksi antar objek, Sudah ada di UML 1
lebih menekankan pada
urutan
State Machine Bagaimana event Sudah ada di UML 1
mengubah sebuah
obyek
Timing Interaksi antar obyek. Baru ada di UML 1
Lebih menekankan
pada waktu

(Sumber: Munawar,2005:23)

2.6.3 Use Case Diagram

66
Diagram use case menyajikan interaksi antara use case dan

actor. Dimana actor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain

yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun.

Simbol-simbol yang ada dalam use case diagram adalah sebagai

berikut:

Table 2.4: Simbul-simbul Use Case Diagram

Nama Simbul Keterangan

Actor orang, proses, atau


sistem lain yang
berinteraksi dengan
sistem yang akan
dirancang.
Use case Fungsionalitas yang
disediakan sistem
sebagai unit-unit yang
saling bertukar pesan
antar unit atau actor dan
dinyatakan dengan kata
kerja.
Generalization Hubungan generalisasi
(turunan) dan spesialisasi (umum
khusus) antara dua buah
use case.
Include Relasi use case
tambahan ke sebuah use
case yang artinya use
case tambahan
----------- memerlukan use case
ini untuk menjalankan
fungsinya atau sebagai
syarat dijalankan use
case ini.

67
Extend Relasi use case
-------------- tambahan ke sebuah
use case yang artinya
use case tambahan
dapat berdiri sendiri
tanpa use case ini.

(Sumber: Munawar:64)

2.6.4 Activity Diagram

Diagram aktivitas (activity diagram) adalah teknik untuk

mendeskripsikan logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam

banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart,

akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa

mendukung perilaku parallel sedangkan flowchart tidak bisa.

Berikut adalah simbul-simbul yang sering digunakan pada saat pembuatan

diagram aktivitas.

Table 2.5 : Simbul-simbul Activity Diagram

Nama Simbul Keterangan

Initial State Status awal yang


dilakukan sistem

Final State Status akir yang


dilakukan sistem
Activity Activity yang dilakukan
sistem aktivitas biasanya
diawali kata kerja
Decission Asosiasi percabangan
yang terjadi jika ada
pilihan aktivitas lebih
dari satu
Fork Sosiasi percabangan
yang terjadi untuk

68
menggabungkan lebih
dari satu aktivitas
menjadi satu aktivitas

(Sumber: Munawar: 2005:110)

Gambar 2.5 : Contoh Activity Diagram


(Sumber: https://sourcemaking.com/uml/medeling-business-system/external-
view/activity-diagrams)

2.6.5 Sequence Digram

Diagram sekuensial (sequence diagram) digunakan untuk

menggambarkan perilaku pada sebuah sekenario. Diagram ini menunjukkan

sejumlah contoh obyek dan pesan yang diletakkan diantara obyek-obyek di

dalam use case.

Table 2.6 Simbul-simbul Sequence Diagram

69
Nama Simbul Keterangan

Participant Obyek diletakkan di


dekat bagian atas
diagram dengan urutan
dari kiri ke kanan
Massage Sebuah message
bergerak dari satu
participant ke
participant yang lain dan
dari satu lifeline ke
lifeline yang lain.
Lifeline Spesifikasi dari
komunikasi antar obyek
yang membuat
informasi-informasi
tetang aktifitas yang
terjadi.
Recursive Sebuah operasi kepada
dirinya sendiri.

(Sumber : Munawar:2005:88)

Gambar 2.6 : Contoh Sequence Diagram

70
(Sumber:Wikipedia.org.wiki/sequence_daigram)

2.6.6 Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram adalah spesifikasi yang jika

diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari

pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan

keadaan (atribut/property suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk

memanipulasi keadaan tersebut.

Table 2.7 :Simbul-simbul Class Diagram

Nama Simbul Keterangan

Class Class pada struktur


sistem

Generalization Relasi antar class dengan


mekna generalisasi-
spesialisasi atau umum
khusus.

Aggregation Relasi antara class


dengan makna semua
bagian (whole-pat)

Assosiation Relasi antar class dengan


makna umum, biasanya
asosiasi juga disertai
dengan multiplicity.

Depedensi ---------------- Relasi antar class dengan


makna ketergantungan
antar class.

(Sumber :Munawar,2005:112)

71
Gambar 2.7 :Contoh Class Diagram

Sumber:https://soulthony.wordpress.com/category/analisa-perancangan-sistem/

2.6.7 Langkah-langkah Penggunaan UML

Menurut Amalia yang dikutip oleh Henderi (2008:23), langkah-langkah

penggunaan Unified Modelling Language (UML) sebagai berikut:

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan

aktifitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan

dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian

perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints

dan catatan-catatan lain.

72
3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur

fisik sitem.

4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang

juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah

sequence dan atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika subuah use

case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram

untuk masing- masing alur.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi

pengguna untuk menjalankan scenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap

package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut

dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk

menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan

pengelompokan class menjadi komponen-kommponen karena itu buatlah

komponen diagram pada tahap ini. Juga definisikan test integrasi untuk

setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan

dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya.

Petakan komponen ke dalam node.

11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

73
1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim

pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap

dengan test.

2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim

pengembang tertentu.

74

You might also like