You are on page 1of 3

Genjot Ekonomi Masyarakat, Muntok Bentuk Desa Wisata

Kamis 16 November 2017 08:46 WIB

Red: Hazliansyah

Desa Wisata. Ilustrasi


Foto: Yukpiknik

REPUBLIKA.CO.ID, MUNTOK -- Pemerintah Kabupaten Bangka Barat,


Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan membentuk desa wisata
guna menggenjot pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui sektor
pariwisata.

"Tahun ini kami mempunyai program sosialisasi desa wisata untuk


memberikan pemahaman kepada masyarakat agar memiliki keinginan
untuk membangun kepariwisataan berbasiskan potensi desa masing-
masing," kata Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Bangka Barat, Ichsan Saufani, di Muntok, Rabu.

Dalam sosialisasi tersebut, pihaknya akan mengundang kepala desa,


tokoh masyarakat, dan pemuda agar memiliki kesamaan pandangan
dalam membangun kepariwisataan berbasis desa wisata.

"Akan kami berikan contoh desa-desa wisata yang sudah ada, baik di
Pulau Jawa dan satu yang ada di Belitung, kami berharap upaya
tersebut mampu menggerakkan warga desa bisa berusaha dari hal-hal
kecil yang dibutuhkan dalam membangun kepariwisataan daerah,"
katanya.

Dalam pembangunan desa wisata, kata dia, pemkab akan membantu


desa yang benar-benar berpotensi untuk dibangun dan memenuhi
beberapa persyaratan.

"Nanti akan dilakukan seleksi dan penilaian sesuai persyaratan, meliputi


posisi geografis desa, potensi desa, dan prestasi desa," katanya.

Menurut Ichsan Saufani, pesta adat Rebo Kasan yang digelar pada
Rabu ini, sudah dimasukkan dalam kalender kegiatan Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat sehingga daerah akan terus
membantu masyarakat agar kegiatan bisa terus dilestarikan.

"Silakan masyarakat Desa Airnyatoh kembangkan potensi-potensi yang


ada di desa agar pariwisata semakin berkembang dan jika memenuhi
persyaratan, kami siap membantu untuk dimulai pembangunan desa
wisata di desa tersebut," katanya.
Sumber : Antara
Remaja Bondowoso Masuk RSJ Gara-gara Kecanduan Gadget,
Inilah Efek Mengerikan Gadget pada Otak
Sabtu, 20 Januari 2018 13:30 WIB

Hati-hati efek buruk penggunaan gadget terus-menerus | Inhabitat

Intisari-Online.com- Awal Januari 2018, dua remaja di Bondowoso, Jawa Timur,


mendapatkan perawatan jiwa di Rumah Sakit karena perilakunya yang aneh. Mereka
terkena gangguan mental yang disebabkan akan kecanduannya terhadap gadget dan
laptop. Kedua siswa itu dirawat di RSUD dr Koesnadi dan dikategorikan mengalami
guncangan jiwa. Menurut penelitian yang dirilis di Washingtontimes.com, pada bulan
Desember 2017, Society Radiological of North America mengungkapkan bahwa
kecanduan pada smartphone menyebabkan ketidakseimbangan unsur kimia di otak.

Hal itu mengakibatkan efek fisik dan emosional yang tidak stabil dari pengguna yang
ketergantungan gadget. Mereka mengalami peningkatan jumlah dua jenis
neurotransmitter (senyawa kimia dalam otak yang berfungsi menghantarkan
rangsangan antar sel saraf). Yakni, peningkatan GABA (gamma aminobutyric acid) dan
glutamate-glutamine. Peningkatan GABA kemudian menghambat sinyal otak dan
kehilangan kuasa untuk mengontrol emosi, sehingga mengalami kecemasan akut.

You might also like