Professional Documents
Culture Documents
James Sinurat1
Staf Pengajar Program Pascasarjana Universitas Nusa Bangsa
Dewi Fitrianti
Kepala Tata Usaha Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa
ABSTRACT
The objectives of this research are: (1) To know the contribution of the National Park of Pangrango
Gede Mountain to the people’s income of Cimacan Village, District Cipanas, Cianjur Regency; (2)
To know the contribution of infrastructure and facilities of the National Park of Pangrango Gede
Mountain to the people’s income of Cimacan Village, District Cipanas, Cianjur Regency; and (3) To
know the contribution of promotion of the National Park of Pangrango Gede Mountain to the
people’s income of Cimacan Village, District Cipanas, Cianjur Regency. Data analysis methods used
are: 1) Analysis data test (normality, multicolinearity, heteroskedasticity and autocorrelation); 2)
Test regression and correlation using SPSS to see the effect of attraction management of the
Natonal Park of Pangrango Gede Mountain against people’s income of Cimacan Village, District
Cipanas, Cianjur Regency. The results showed that: 1) The attractions of the Natonal Park of
Pangrango Gede Mountain has significant effect on public revenues of Cimacan Village, District
Cipanas, Cianjur Regency; 2) Infrastructure and facilities of the National Park of Pangrango Gede
Mountain have significant effect on people’s income of Cimacan Village, District Cipanas, Cianjur
Regency; 3) Promotion of attraction management of the National Park of Pangrango Gede
Mountain has real impact on people’s income of Cimacan Village, District Cipanas, Cianjur
Regency.
Keywords: People's Income, Infrastructure and Facilities, and Promotion of Tourism Object
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui kontribusi objek wisata TNGGP terhadap
pendapatan masyarakat Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur; (2) Untuk
mengetahui kontribuasi sarana dan prasarana TNGGP terhadap pendapatan masyarakat Desa
Cimacan, Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur; dan (3) Untuk mengetahui kontribusi promosi
terhadap pendapatan masyarakat Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur. Metode
analisis data yang digunakan adalah: 1) Analisis uji data (normalitas, multikolinieritas,
heteroskedastisitas dan autokorelasi); 2) Uji regresi dan korelasi dengan menggunakan program
SPSS untuk melihat pengaruh pengelolaan objek wisata Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
terhadap pendapatan masyarakat Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: 1) Objek wisata TNGGP berpengaruh nyata terhadap pendapatan
masyarakat Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur; 2) Prasarana dan sarana pada
objek wisata Taman Nasional Gunung Gede Pangrango berpengaruh nyata terhadap pendapatan
masyarakat di Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur; 3) Promosi dari pengelolaan
objek wisata Taman Nasional Gunung Gede Pangrango berpengaruh nyata terhadap pendapatan
masyarakat Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur.
Kata kunci: Pendapatan Masyarakat, Sarana dan Prasarana, dan Promosi Objek Wisata
1
Email korespondensi: sinurat.james@gmail.com
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi)
Volume 2 No. 2 Tahun 2016, Hal. 1-16
1
James Sinurat dan Dewi Fitrianti E-ISSN 2502-5678
perjalanan dari tempat kediamannya tanpa pertumbuhan ekonomi serta dari segi sosial
menetap di tempat yang didatanginya, atau berupa peningkatan kesejahteraan rakyat
hanya untuk sementara waktu tinggal di dan menghapuskan kemiskinan, b)
tempat yang didatanginya. menghapuskan kemiskinan dengan
pembukaan lapangan pekerjaan dan
b) Pengembangan pariwisata mengatasi pengangguran, (c) memenuhi
Menurut Paturusi (2001), kebutuhan rekreasi masyarakat, sekaligus
pengembangan adalah suatu strategi yang mengangkat citra bangsa dan memperkukuh
dipergunakan untuk memajukan, jati diri bangsa, memupuk rasa cinta tanah
memperbaiki dan meningkatkan kondisi air melalui pengusahaan daya tarik dalam
kepariwisataan suatu objek dan daya tarik negeri, (d) melestarikan alam, lingkungan
wisata sehingga dapat dikunjungi wisatawan dan sumberdaya, sekaligus memajukan
serta mampu memberikan manfaat bagi kebudayaan melalui pemasaran pariwisata,
masyarakat disekitar objek dan daya tarik (e) mempererat persahabatan antar bangsa
wisata maupun bagi pemerintah. dengan memahami nilai agama, adat istiadat
Disamping itu pengembangan dan kehidupan masyarakat.
pariwisata bertujuan untuk memberikan 2) Pengertian Pengembangan Obyek
keuntungan bagi wisatawan maupun Wisata
masyarakat setempat. Dengan adanya Segala sesuatu yang menarik dan
pembangunan pariwisata diharapkan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat disebut
mampu meningkatkan taraf masyarakat “atraksi” atau lazim pula di katakan obyek
melalui keuntungan secara ekonomi yang wisata. Atraksi-atraksi ini antara lain
dibawa ke kawasan tersebut. Dengan kata panorama keindahan alam yang
lain pengembangan pariwisata melalui menakjubkan seperti gunung, lembah,
penyediaan fasilitas infrastruktur, wisatawan ngarai, air terjun, danau, pantai, matahari
dan penduduk setempat akan saling terbit, dan matahari terbenam, cuaca, udara
diuntungkan. Pengembangan tersebut dan lain-lain. Di samping itu juga berupa
hendaknya sangat memperhatikan berbagai budaya hasil ciptaan manusia seperti
aspek, seperti aspek budaya, sejarah dan monumen, candi, bangunan klasik,
ekonomi daerah tujuan wisata. peninggalan purbakala, musium budaya,
Berdasarkan pengertian diatas, maka arsitektur kuno, seni tari, musik, agama,
pengembangan pariwisata adalah suatu adat-istiadat, upacara, pekan raya,
kegiatan menata dan memajukan suatu peringatan perayaan hari jadi, pertandingan,
obyek wisata untuk dikembangkan menjadi atau kegiatan-kegiatan budaya, sosial dan
lebih layak. keolahragaan lainnya yang bersifat khusus,
1) Pengertian Pengembangan Daya Tarik menonjol dan meriah (Pendit, 2002).
Wista (DTW) Pengembangan obyek wisata alam
Ismayanti (2010) memaparkan bahwa sangat erat kaitannya dengan peningkatan
daya tarik objek wisata merupakan faktor produktifitas sumber daya alam dalam
utama penggerak pariwisata di sebuah konteks pembangunan ekonomi, sehingga
destinasi. Dalam arti, daya tarik objek wisata selalu dihadapkan pada kondisi interaksi
sebagai penggerak utama yang memotivasi berbagai kepentingan yang melibatkan aspek
wisatawan untuk mengunjungi suatu kawasan hutan, pemerintah daerah, aspek
tempat. Potensi daya tarik wisata memiliki masyarakat, dan pihak swasta di dalam suatu
beberapa tujuan diantaranya: (a) sistem tata ruang wilayah. Kendala
memperoleh keuntungan baik dari segi pengembangan obyek wisata alam berkaitan
ekonomi berupa devisa negara dan erat dengan: (a) Instrumen kebijaksanaan
tersebut perlu dilakukan penelitian yang Desain penelitian ini harus memuat
lebih mendalam mengenai hal tersebut. segala sesuatu yang berkaitan dengan
Untuk menunjang lancarnya penelitian ini, pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan.
dilakukan pengumpulan data pendapatan Sifat desain penelitian mendekati
masyarakat Desa Cimacan yang berada di komprehensif dari keseluruhan kerja
sekitar kawasan TNGGP tersebut. penelitian, maka apabila peneliti telah siap
dengan desain penelitian berarti separuh
Hipotesis kerja penelitiannya telah selesai (Bungin,
Dalam penelitian ini dikemukakan 2001).
hipotesis sebagaimana berikut:
1. TNGGP berpengaruh terhadap Lokasi Penelitian
pendapatan masyarakat Desa Penelitian ini dilaksanakan di Desa
Cimacan, Kecamatan Cipanas Cimacan (sekitar kawasan TNGGP),
Kabupaten Cianjur. Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur.
2. Prasarana dan sarana TNGGP
berpengaruh terhadap pendapatan Teknik Pengumpulan Data
masyarakat Desa Cimacan, Kecamatan 1. Populasi dan Sampel
Cipanas, Kabupaten Cianjur. Menurut Sugiyono (2003), populasi
3. Promosi berpengaruh terhadap adalah wilayah generalisasi terdiri atas
pendapatan masyarakat Desa obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
Cimacan, Kecamatan Cipanas karakteristik tertentu, ditetapkan oleh
Kabupaten Cianjur. peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan. Sedangkan sampel
METODOLOGI PENELITIAN adalah sebagian dari jumlah dan
Metode yang digunakan dalam karakteristik yang dimiliki oleh populasi
penelitianini adalah kuantitatif deskriptif tersebut.
dengan menggunakan data sekunder. Hasil Menurut Arikunto (2008), penentuan
penelitian kuantitatif dideskripsikan dengan pengambilan sampel sebagai berikut: apabila
mempelajari berbagai aspek yang populasi kurang dari 100 lebih baik diambil
mendorong untuk melakukan penelitian semua hingga penelitiannya merupakan
yang merupakan refleksi dari keinginan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya
manusia yang selalu berusaha untuk besar (> 100) dapat diambil antara 10-15%
mengetahui sesuatu. Keinginan untuk atau 20-55% atau lebih, tergantung dari:
memperoleh dan mengembangkan 1. Kemampuan peneliti dilihat dari
pengetahuan merupakan kebutuhan dasar waktu, tenaga dan dana.
manusia yang umumnya menjadi motivasi 2. Sempit luasnya wilayah pengamatan
untuk melakukan penelitian (Sugiyono, dari setiap subyek, karena hal ini
2003). menyangkut banyak sedikitnya waktu
dan dana.
Disain Penelitian 3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung
Desain penelitian adalah pedoman oleh peneliti untuk penelitian yang
atau prosedur serta teknik dalam resikonya besar, tentu saja jika
perencanaan penelitian yang berguna sampelnya besar hasilnya akan lebih
sebagai panduan untuk membangun strategi baik.
yang menghasilkan model atau blue print Populasi dan sampel dalam penelitian
penelitian (Hasibuan, 2007). ini adalah masyarakat Desa Cimacan yang
berada di sekitar kawasan TNGGP yang
yang paling merasakan dampak keberadaan 4. Air terjun Curug Sawer terletak ± 2 km
objek wisata tersebut adalah masyarakat dari pintu masuk taman wisata Alam
Desa Cimacan. Situ Gunung.
Desa Cimacan merupakan bagian dari 5. Air panas terletak ± 5,2 km dari pintu
desa di Kecamatan Cipanas di Kabupaten masuk Cibodas, di ketinggian 2.150
Cianjur dengan luas wilayah 58,03 km2 meter dpl.
dengan batas wilayah bagian utara 6. Kawah Gunung Gede terletak ± 8,9 km
Kabupaten Cianjur, bagian selatan dari pintu masuk Cibodas.
Kecamatan Pacet, bagian timur Kecamatan 7. Alun-alun Surya Kencana terletak pada
Sukaresmi dan Pacet, bagian barat ketinggian 2.750 meter, antara
Kecamatan Cisarua. Jumlah penduduk Desa Gunung Gede dan Gunung Gumuruh,
Cimacan 91.405 jiwa dengan kepadatan terdapat daerah datar dengan panjang
1.575 jiwa/km2. 1.500 meter dan lebar 250 meter.
Lokasi ini berjarak ± 10,2 km dari pintu
b. Fasilitas yang tersedia masuk Cibodas dan ± 6,9 km dari pintu
TNGGP ditetapkan sebagai taman masuk Gunung Putri
nasional pada tahun 1980-an oleh Menteri 8. Alun-alun Pangrango terletak di lereng
Pertanian yang ditetapkan dengan SK Gunung Pangrango. Seperti alun-alun
Menteri Pertanian No. 736/Mentan/X/1982. Surya Kencana, lapangan ini banyak
Saat ini TNGGP mempunyai wilayah seluas ditumbuhi bunga edelwis akan tetapi
22.851,03 ha. luasnya lebih kecil dari pada alun-alun
TNGGP juga merupakan habitat dari Surya Kencana.
berbagai jenis satwa liar, seperti kepik 9. Telaga Biru terletak ± 1,5 km dari
raksasa, sejenis kumbang, lebih dari 100 pintu masuk Cibodas.
jenis mamalia seperti kijang, pelanduk, 10. Rawa Gayonggong terletak ± 1,8 km
anjing hutan, macan tutul, sigung, serta 250 dari pintu masuk Cibodas.
jenis burung. 11. Air terjun Cibeureum terletak ± 2,5 km
TNGGP meliputi Cagar Alam Cibodas, dari pintu masuk Cibodas.
Cagar Alam Cimungkat dan Taman Wisata 12. Air terjun Curug Sawer terletak ± 2 km
Alam Situ Gunung. Menurut administrasi dari pintu masuk taman wisata Alam
pemerintahan termasuk ke dalam tiga Situ Gunung.
wilayah Kabupaten yaitu terdiri dari 13. Air panas terletak ± 5,2 km dari pintu
Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bogor, dan masuk Cibodas pada ketinggian 2.150
Kabupaten Sukabumi. meter dpl.
Menurut klasifikasi iklim Scmidt dan 14. Kawah Gunung Gede terletak ± 8,9 km
Ferguson, tipe iklim di kawasan ini termasuk dari pintu masuk Cibodas.
tipe iklim A. Rata-rata temperaturnya 15. Alun-alun Surya Kencana terletak pada
bervariasi antara 18°C di Cibodas dan kurang ketinggian 2.750 meter, antara
dari 10°C di puncak Gunung Pangrango. Gunung Gede dan Gunung Gumuruh,
terdapat daerah datar dengan panjang
c. Potensi wisata alam TNGGP 1.500 meter dan lebar 250 meter.
1. Telaga Biru terletak ± 1,5 km dari Lokasi ini berjarak ± 10,2 km dari pintu
pintu masuk Cibodas. masuk Cibodas dan ± 6,9 km dari pintu
2. Rawa Gayonggong terletak ± 1,8 km masuk Gunung Putri.
dari pintu masuk Cibodas. 16. Alun-alun Pangrango terletak di lereng
3. Air terjun Cibeureum terletak ± 2,5 km Gunung Pangrango. Seperti alun-alun
dari pintu masuk Cibodas. Surya Kencana, lapangan ini banyak
ditumbuhi bunga Edelwis akan tetapi 8% dan libur akhir tahun 3,4%. Pada
luasnya lebih kecil dari pada alun-alun umumnya para pedagang terbanyak berasal
Surya Kencana. dari luar TNGGP yaitu sebanyak 79,3%
dimana pada umumnya ditemukan berasal
d. Karakteristik responden dari masyarakat ekonomi lemah terbukti dari
Dari hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata modal awal yang dimiliki untuk
responden yang berusaha sebagai pedagang memulai usaha yang jumlahnya berkisar Rp1
sebagian besar berusia 26–54 tahun adalah – 3 juta sebanyak 26,4%.
82,8%, diikuti oleh kelompok umur 17–25
tahun dan di atas 55 tahun. Menurut jenis 2. Analisis Data
kelamin didominasi oleh laki-laki yaitu rata- a. Hasil Pengujian Validitas Instrumen
rata 58,6%, dan sisanya wanita. Penelitian
Untuk pendidikan terakhir responden Pengujian validitas instrumen
rata-rata terbanyak adalah SLTA sebanyak penelitian adalah untuk mengetahui setiap
45% diikuti oleh SLTP dan SD serta S1 dan S2 item kuesioner yang termasuk valid dan yang
sebanyak 25,3%, 21,8%, 2,3% dan 1,1%. tidak termasuk valid. Pengertian valid adalah
Jumlah tanggungan responden tertinggi kuesioner efektif sebagai alat pengumpul
adalah dengan jumlah tanggungan 2 orang, data untuk menggali permasalahan yang
diikuti oleh 1 orang, 3 orang dan 4 orang, 5 dijadikan obyek penelitian. Pengukuran
orang dan 6 orang. Sebagian besar validitas instrumen penelitian dilakukan
pekerjaan sampingan responden adalah dengan menggunakan rumus koefisien
bertani sebesar 44,8%, pemandu wisata dan product moment (product moment
beternak 11%. Untuk lama responden coefficient of correlation).
berdagang paling lama sekitar 3–5 tahun Untuk mengetahui koefisien validitas,
sebanyak 21,8%, diikuti dengan 1–3 tahun penulis melakukan perhitungan dengan
dan kurang dari 1 tahun sebesar 14,9% dan program statistik SPSS 15.0 for Windows.
9,2%. Produk yang dijual terbanyak oleh Dari hasil penghitungan terlihat bahwa salah
responden adalah souvenir yaitu 47,1%, satu item butir pertanyaan nomor 17 untuk
diikuti oleh makanan/minuman dan alat variabel pengelolaan objek wisata TNGGP
camping sebanyak 41,4% dan 9,2%, dinyatakan tidak valid karena adalah
kemudian produk yang laku terjual adalah pertanyaaan nomor 17 yang nilai R-product
souvenir dengan rata-rata 42,5%, diikuti oleh moment-nya lebih kecil dari 0.5. Untuk itu
makanan/minuman dan alat camping dilakukan analisa ulang untuk validitas pada
sebesar 39,1% dan 10,3%. Untuk modal awal variabel pengelolaan objek wisata TNGGP.
tergolong masih rendah dimana modal awal Selanjutnya adalah hasil analisis
responden tertinggi rata-rata hanya Rp1–3 validitas kuisioner untuk variabel
juta sebanyak 26,4% diikuti oleh modal Rp pendapatan masyarakat (Y). Dari hasil
3–5 juta dan kurang dari Rp1 juta sebesar penghitungan terlihat bahwa seluruh item
25,3% dan 17,2% dengan keuntungan per butir pertanyaan nomor 37 dan 40
bulan rata-rata kurang dari Rp1 juta dinyatakan valid karena koefisien
sebanyak 52,9% diikuti oleh Rp1 -3 juta dan korelasinya berada di bawah 0,05.
Rp3 – 5 juta per bulan sebanyak 33,3% dan
5,7% kemudian dan rata-rata waktu 1) Hasil Pengujian Reliabilitas Alat Ukur
kedatangan pengunjung terbanyak adalah Pengujian reliabilitas alat ukur
pada waktu libur hari raya sebesar 45% dimaksudkan untuk mengukur apakah
diikuti oleh musim libur sekolah sebesar instrumen penelitian yang dipakai sebagai
40,2% dan libur Sabtu dan Minggu sebanyak alat pengumpul data dapat
disediakan untuk pedagang masih terlihat masyarakat perlu ditingkatkan faktor objek
belum tertata rapi sehingga para pengunjung wisata terutama pengelolaan TNGGP untuk
akan kesulitan untuk mencari keperluan menjaga lingkungan supaya tidak rusak
yang akan dibeli selama berkunjung, dan dengan menertibkan lagi masalah jumlah
akan kelihatan kurang indah bila belum pengunjung pada musim-musim tertentu
tertata dengan rapi. Rata-rata menjawab dan menjaga lingkungan terutama sampah,
tidak setuju 1,3% dan kurang setuju 32,5% sehingga lingkungan alam sekitar TNGGP
dan setuju 66,3%. Untuk itu pengelolaan tetap terjaga dengan baik.
TNGGP terutama objek wisata (X1) harus
menjadi perhatian utama KESIMPULAN DAN SARAN
Namun demikian dari seluruh kondisi Kesimpulan
objek wisata (X1) yang sangat membantu 1. Objek wisata TNGGP berkontribusi
adalah keberadaan TNGGP sebagai obyek terhadap pendapatan masyarakat
pariwisata dapat diterima masyarakat secara Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas,
adat istiadat oleh masyarakat setempat, Kabupaten Cianjur.
obyek TNGGP tidak akan mengganggu 2. Sarana dan prasarana TNGGP
aktivitas masyarakat mencari nafkah dari berkontribusi terhadap pendapatan
pekerjaan utamanya, obyek pariwisata masyarakat di Desa Cimacan,
TNGGP menyediakan tempat (space) kepada Kecamatan Cipanas, Kabupaten
penduduk setempat untuk berdagang. Hal ini Cianjur.
terlihat dari pendapat responden yang 3. Promosi objek wisata TNGGP
mengatakan sangat setuju keberadaan berkontribusi terhadap pendapatan
TNGGP sebagai obyek pariwisata dapat masyarakat Desa Cimacan, Kecamatan
diterima masyarakat secara adat istiadat Cipanas, Kabupaten Cianjur.
oleh masyarakat setempat sebanyak 66,3% .
Dari uraian di atas dapat disimpulkan Saran
bahwa apabila dilihat secara parsial maka 1. Dalam meningkatkan pendapatan
faktor yang paling berperan dalam masyarakat perlu ditingkatkan faktor
mempengaruhi pendapatan masyarakat (Y) objek wisata terutama pengelolaan
adalah faktor objek wisata (X1), faktor TNGGP untuk menjaga lingkungan
promosi (X3). Serta prasarana dan sarana supaya tidak rusak dengan
(X2) sedangkan yang paling sedikit menertibkan lagi masalah jumlah
pengaruhnya terhadap pendapatan pengunjung pada musim-musim
masyarakat (Y) adalah) dan pelayanan (X4). tertentu dan menjaga lingkungan
terutama sampah, sehingga
2. Pengaruh Objek Wisata TNGGP lingkungan alam sekitar TNGGP tetap
terhadap Pendapatan Masyarakat terjaga dengan baik.
Secara Serempak. 2. Faktor promosi yang dilakukan juga
Dari hasil wawancara tertulis harus sesuai dengan aturan yang
didapatkan masukan dari responden yang berlaku untuk meningkatkan
menyatakan tidak setuju dengan pertanyaan pendapatan masyarakat.
yang menyatakan bahwa obyek pariwisata
TNGGP tidak dipengaruhi oleh iklim, karena DAFTAR PUSTAKA
waktu kunjungan jadi terbatas sehingga Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur
mempengaruhi pendapatan masyarakat. Penelitian, Suatu Pendekatan
Dari uraian di atas disimpulkan bahwa Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.
untuk meningkatkan pendapatan
Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Yoeti A.O. 1997. Perencanaan dan
Kualitatif. PT. Raja Grafindo Pengembangan Pariwisata.
Persada. Jakarta. Pradnya Paramita. Jakarta.
Fendeli, Chalid. 1995. Pengertian dan Surat Keputusan Menteri Pertanian No.
Kerangka Dasar Kepariwisataan. 736/Mentan/X/1982 tanggal 10
Liberty. Jakarta. Oktober 1982 tentang Taman
Fendeli, C dan Mukhlison. 2000. Nasional.
Pengusahaan Ekowisata. UGM. Yuniasih E. 2014. Pengertian Ekonomi Mikro.
Yogyakarta. Artikel Ilmu Ekonomi. Wikipedia
Hasibuan, Zainal, A. 2007. Metodologi Ensiklopedia Bebas. Di akses pada 1
Penelitian Pada Bidang Ilmu Juli 2015.
Komputer dan Teknologi Informasi:
Konsep, Teknik dan Aplikasi,
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia
http://eprints.ung.ac.id. Pengertian dan
Konsep Pariwisata. Diakses pada 2
Juli 2015.
Ismayati. 2010. Pengantar Pariwisata. PT.
Grasindo. Jakarta.
Kodhat.1996. Sejarah Pariwisata dan
Perkembangannya di Indonesia.
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Jakarta.www.goodreads diakses 17
Juli 2016.
Noer, M. 2011. Strategi Pengembangan
Obyek Wisata, https://noerdblok.
Paturusi, Samsul A. 2011. Perencanaan Tata
Ruang Kawasan Pariwisata. Materi
Kuliah Perencanaan Kawasan
Pariwisata. Program Pascasarjana
Universitas Udayana Denpasar.
Pendit, S. 1990. Ilmu Pariwisata Sebuah
Pengantar Perdana. Pradnya
Paramita. Jakarta.
Riduwan.2009. Skala Pengukuran Variabel-
Variabel Penelitian. Penerbit
Alfabeta. Bandung.
Setyosari, P. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan dan Pengembangan.
Kencana. Jakarta.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian
Administrasi. Penerbit Alfabeta.
Bandung.
Spilene, James J. 1987. Pariwisata Indonesia,
Sejarah dan Prospeknya. Kanisius.
Yogyakarta.