You are on page 1of 9

Ratihkrisdiyana's Blog

Beranda About

← Gerakan memukul bola pada bulutangkis Peraturan Tenis Meja → Search

MERANGSANG GERAK REAKSI OLAHRAGAWAN Tulisan Terkini


BULUTANGKIS DENGAN MENGGUNAKAN BOLA LAMPU. Contoh
Aktivitas Pengembangan
Posted on Desember 15, 2010
Lapangan dan Peralatan Judo
judo
Rate This Pembagian Kelas Dalam
PENDAHULUAN Pencak Silat
1. 1. Gelanggang
dan Perlengkapan
Latar Belakang Masalah
Komentar Terakhir
Menyoroti tentang prestasi olahraga bulutangkis di Indonesia pada beberapa tahun Mr WordPress on
Hello world!
terakhir sungguh memprihatinkan, padahal pada beberapa tahun sebelumya dapat dilihat
prestasi yang mampu diraih Indonesia dalam mengikuti ajang even internasional,
Arsip
Indonesia mampu bicara banyak dan selalu menjadi juara dalam even-even tersebut. Desember 2010
Dapat dilihat sejak tahun 60-an. Indonesia memegang peran penting dalam even-even Oktober 2010
international.(Admin, 2008)
Kategori
kuliah
Penurunan prestasi bulutangkis diindonesia dipengaruhi oleh banyak faktor mulai dari atlit olahraga
bulutangkis yang ada diindonesia, kurang adanya pemanfaatan teknologi yang ada dan portofolio
Uncategorized
beberapa faktor lain yang berperan penting. Dari factor teknologi dan fariasi latihan yang
kurang ini akan sangat berpengaruh apa lagi bagi atlit bulutangkis pemula atau anak-anak. Meta
Atlit pemula dalam suatu prestasi olahraga adalah sebagai tombak masa depan karena Daftar
Masuk
mereka yang akan menjadi harapan kita dimasa yang akan datang. Namun kini atlit-atlit RSS Entri
tersebut masih tidak mampu bersaing dengan atlit-atlit yang dicetak luar negri seperti RSS Komentar
China,Korea Selatan dan negara-negara lain. Dilihat dari model latihan yang digunakan WordPress.com

mereka sudah menerapkan pola model latihan yang sangat modern.(Renly , 2009)

Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah mengapa dulu atlit Indonesia mampu menjuarai
dan sekarang Indonesia terpuruk dalam hal ini? Apakah Indonesia tidak menerapkan apa
yang dulu atlit indoensia tempuh saat melakukan latihan seperti Rudi hartono dan Susi
susanti lakukan? Tapi bukan ini masalah yang sebenarnya kita hadapi, masalah yang kita
hadapi adalah teknologi. Di negara lain seperti cina dan korea dalam sebuah latihan dari
tahun ketahun selalu mengalami peningkatan perubahan yang selalu selangkah lebih maju
dan mengutamakan keefisienan dan keefektifan suatu latihan. Sedangkan di negara kita
masih bertumpu pada model latihan yang pernah digunakan oleh atlit-atlit Indoesia yang
pernah Berjaya di Eranya padahal dilihat dari keefektifan dan kefisienanya latihan seperti
itu pada era saat ini sangatlah jauh tertinggal di bandingkan negara – negara lain dan
kurang dapat memanfaatkan teknologi yang ada dalam sebuah latihan. (Metro Sport,
2010)

converted by Web2PDFConvert.com
Dan latihan itu sendiri merupakan sebuah pondasi sukses bagi seorang atlit. Tak mungkin
seorang atlit mencapai prestasi yang sangat tinggi tanpa sebuah latihan yang sangat berat.
Di Indonesia banyak sekali bibit-bibit atlit olahraga yang dalam hal ini olahraga bulutangkis
yang mempunyai potensi yang sangat besar untuk dapat bersaing di kancah internasional.
Kita lihat kebelakang banyak kita temui pemusatan-pemusatan latihan dari tingkat daerah
mulai Kabupaten sampai tingkat pusat.Dan bahkan dulu di PB Djarum Kudus banyak di
jumpai atlit-atlit dari luar negeri yang berlatih bulutangkis di sana. Ini di karenakan
prestasi atlit bulutangkis di Indonesia merangsang mereka untuk ingin berlatih dan
mendalami model latihan yang di gunakan Indonesia di masa itu. Dari sini dapat kita lihat
kejayaan dan sumbangsih Indonesia dalam perkembangan bidang olahraga bulutangkis di
dunia pada era tersebut.(Admin, 2008)

Seharusnya dengan di dasari prestasi bulutangkis Indonesia pada tahun 60-an, Indonesia
seharusnya mampu mempertahankan atau meningkatkan prestasi yang dimiliki. Tidak
hanya di dasari prestasi yang pernah di capai saja namun, untuk memajukan prestasi
bulutanglis yang ada di Indonesia. Indonesia memiliki beberapa factor pendukung salah
satunya adalah Indonesia memiliki bibit – bibit kecil yang mempunyai bakat yang cukup
luar biasa. Tapi hal ini sangat di sayangkan karena bibit-bibit kecil ini kurang mampu
dimanfaatkan dengan maksimal. Kenyataan ini terjadi karena model latihan yang kurang
efektif dan efisien. Karena dalam sebuah latihan bulutangkis dibutuhkan beberapa factor
penting. Salah satunya adalah kecepatan dan kita ketahui dalam sebuah permainan
bulutangkis kecepatan merupakan sebuah komponen penting disamping komponen-
komponen lain yang tak kalah penting. Dan di lihat ketika atlit Indonesia bertanding
melawan atlit Cina ataupun Korea, Indonesia terlihat sangat lamban dalam pergerakannya.

Dan apabila kita lihat latihan-latihan bulutangkis di Indonesia sebagian besar masih
menggunakan cara latihan yang sederhana. Padahal latihan ini sangatlah kurang maksimal
karena di jaman yang serba canggih ini telah banyak penemuan-penemuan yang dapat
membantu suatu model latihan agar menjadi lebih maksimal. Seperti di Negara-negara
maju lainnya suatu proses latihan sangat berdekatan dengan kemajuan teknologi. Para
pemain atau bekas pemain terbaik china mengeluarkan suatu video latihan dan factor
faktor untuk kalangan luas bagaimana bermain bulutangkis. (Renly, 2009)

Dari contoh Negara yang maju dalam prestasi bulutangkis ini kita seharusnya berani
mencoba untk membantu memulihkan prestasi yang ada diindonesia dengan
memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin dan memfokuskan pada kelemahan yang
ada pada atlit kita yang banyak dijumpai pada factor kurangnya kecepatan gerakan
mereka.

Tapi sungguh disayangkan jika kita membiarkan bibit-bibit kecil yang menjadi penopang
kita dimasa tua ini akan dibiarkan begitu saja tanpa ada tindak lanjut dari kita semua guna
memperbaiki prestasi Bulutangkis yang ada diindonesia. Ini akan menjadai ketakutan
Indonesia jika kita tertinggal jauh dengan prestasi Negara-negara lain yang dapat
menenggelamkan Indonesia dibidang olahraga bulutangkis yang pernah menjadi tombak
prestasi Indonesia untuk mengenalkan Indonesia dimata dunia. Kejadian mengenai
kekalahan Indonesia pada akhir-akhir ini sudah cukup sebagai cambuk untuk mulai
bangkit mengembalikan Indonesia menjadi Negara yang selalu berbicara di kancah
internasiona.

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas, penulis bermaksud mengusulkan suatu
pemanfaatan baru dari bola lampu sebagai alternative alat untuk membantu proses latihan
dalam olahraga bulutangkis. Hal ini disebabkan dalam sebuah permainan bulutangkis
kecepatan merupakan suatu hal pokok yang harus dimiliki seorang atlit dan melihat dari
pengalaman selama bertanding melawan atlit negara lain Indonesia selalu kalah pada
faktor kecepatan gerak. Pelatihan kecepatan olahraga bulutangkis sebenarnya sudah
dilakukan oleh para pelatih akan tetapi proses pemberiannya kurang maksimal karena
masih menggunakan bantuan manusia sebagai mediator. Oleh karena itu pada program ini

converted by Web2PDFConvert.com
penulis akan memberikan gagasan baru berupa boal lampu yang dimanfaatkan untuk
melatih gerak reaksi atlit bulutangkis pemula sebagai solusi pengganti tenaga manusia. Dan
diharapkan dengan ini suatu program latihan dapat berjalan dengan maksimal.

TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan program ini adalah sebagai berikut :

· Untuk meningkatkan suatu latihan dalam olahraga bulutangkis dengan memanfaatkan


bola lampu sebagai media pembantu.
· Untuk menjadikan sebuah latihan lebih efektif dan lebih efisien dengan menggunakan
bantuan bola lampu sebagai perangsang kecepatan gerak.

Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari pembahasan program ini adalah sebagai berikut.

Bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa, program ini sangat berguna sebagai bahan motivasi dan referensi untuk
mengkaji lebih dalam antara kedekatan atau hubungan antara bidang olahraga dengan
kemajuan teknologi.

Bagi pemerintah

Bagi pemerintah, program ini sangat berguna sebagai salah satu alternatif dalam sebuah
penerapan model latihan dalam suatu bidang olahraga.

GAGASAN

Kondisi Terkini di Masyarakat Terkait Latihan kecepatan dalam oahraga


bulutangkis.

Kecepatan gerak adalah kemampuan untuk melaksanakan gerak gerak yang sama atau
tidak sama secepat mungkin.Kecepatan reaksi. Kecepatan reaksi adalah waktu yang
dibutuhkan untuk memberi jawaban gerak setelah menerima suatu rangsangan. Dan
kedua hal itu harus benar-benar di latih dengan serius dan memerlukan teknik-teknik
khusus agar sasaran yang di tuju dapat terpenuhi dengan maksimal. Dan dalam
kenyataannya program latihan yang dilakukan seorang pelatih masih belum mencapai
sasaran yang di harapkan. (Toni Hermanto, 2010)

Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan
tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Kelincahan ini berkaitan erat
antara kecepatan dan kelentukan. Tanpa unsur keduanya baik, seseorang tidak dapat
bergerak dengan lincah. Selain itu, faktor keseimbangan sangat berpengaruh terhadap
kemampuan kelincahan seseorang. Namun, model-model variasai latihan kecepatan
ataupun kelincahan sanagt di butuhkan untuk memotivasi para atlit agar ia tidak merasa
bosan dan tertarik denagn latihan yang diterapkan.(FPOK-UPI, 2010).

Disini dapat dilihat kecepatan ialah sebuah kebutuhan pokok dalam sebuah cabang
olahraga. Bahkan tak ada olahraga yang tidak memerlukan sebuah kecepatan.Kecepatan
juga merupakan sebuah variabel untuk aspek lainnya.dan banyak model ataupun variasi-
variasi latihan untuk meningkatkan suatu kecepatan yang di miliki seorang atlit yang
tentunya latihannya harus di sesuaikan dengan kebutuhan cabang olahraga itu sendiri.

converted by Web2PDFConvert.com
Aspek kecepatan dalam bulutangkis sangat penting. Pemain harus bergerak dengan cepat untuk menutup
setiap sudut-sudut lapangan sambil menjangkau atau memukul kok dengan cepat. Cara untuk bergerak cepat
adalah melatih kecepatan tungkai/kaki. Aspek kecepatan dalam bulutangkis juga bermakna pemain harus
cekatan dalam mengubah arah gerak dengan tiba-tiba, tanpa kehilangan momen keseimbangan tubuh
(agilitas). Dan sebagian besar masalah y ang menghinggapi atlit bulutangkis Indonesia adalah mengubah
arah gerak y ang lamban sehingga ia selalu kehilangan momen untuk menjangkau bola lebih cepat.(PB
PBSI,201 0)

Indera penglihatan sangatlah penting dalam kehidupan kita tanpa mata kita tak akan bisa
berbuat banyak. Juga dalam kegiatan olahraga bulutangkis mata ialah modal penting yang
di butuhkan. Bayangkan kita dapat mengembalikan pukulan smash yang berkecepatan
100 mph dan itu karena kecepatan mata kita dalam menangkap rangsangan itu. Dan
otomatis dari mata akan menuju otak dan di lanjutkanmenuju bagian tubuh kita untuk
cepat dalam bergerak menghalau smash tersebut. Namun latihan kecepatan yang
digunakan di pusat – pusat latihan bulutangkis di negara kita ini kurang dapat melihat
masalah ini.(Admin, 2010)

Solusi yang Pernah Diterapkan dalam Pelatihan Kecepatan olahraga


bulutangkis

Latihan Loncat Bangku/Gawang ,Latihan ini berfungsi untuk membina kekuatan tungkai,
konsentrasi, dan kecepatan gerak yang dibutuhkan dalam permainan. Bangku atau gawang
dibuat dengan berbagai ukuran tinggi antara lain 40, 50, 70, 80 cm. Alat ini berfungsi
sebagai alat pemberat, rintangan, tantangan, agar pemain terpacu untuk mengatasinya.
Proses kerja “overload’ (beban lebih) dengan menggunakan beban rintangan ini, latihan
makin terasa berat bagi pemain.
Dalam pelaksanaan latihan, pelatih harus terampil meletakkan gawang/bangku itu sesuai
dengan tujuan latihan dan kebutuhan pemain. (Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis,
2010)

Latihan Bay angan atau y ang biasa kita kenal dengan kata Shadow ini berfungsi untuk meningkatkan
kemampuan gerak kaki, kecepatan, serta day a tahan. Latihan ini dapat dijadikan sebagai program khusus,
rutin bagi pemain agar langkah dan gerakan kaki (footwork) senantiasa ditingkatkan dan dipelihara terus.
Karena gerakan kaki ini juga sangat menentukan dalam olahraga bulutangkis selain aspek
memukul.(Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis,201 0)

Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan antara lain:Lari cepat dalam jarak dekat, lari bolak-
balik, jarak enam meter (shuttle run), tingkatkan kualitas latihan dengan menggunakan beban, rintangan,
dan lain-lain dan jongkok-berdiri dan diikuti lari cepat dalam jarak dekat pula.(PB PBSI,201 0)

Bentuk latihan kelincahan dapat dilakukan dalam bentuk lari bolak-balik (shuttle-run), lari
kulak-kelok (zig-zag run), jongkok-berdiri (squat-thrust), dan sejenis lainnya.(PB Djarum,
2010)

Kondisi Kekinian yang Dapat Diperbaiki Melalui Gagasan yang Diajukan.

Dalam kenyataannya, olahraga bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang


memerlukan koordinasi gerak yang sangat baik antara seluruh anggota tubuh. Dan mata
merupakan salah satu anggota tubuh yang pertama menerima rangsang. Setelah itu baru
dilanjutkan ke anggota tubuh lainnya. Dan untuk mengantisipasi permasalahan kecepatan
gerak dan daya tangkap mata pada shuttlecock dalam olahraga bulutangkis. Penulis
mengajukan sebuah terobosan baru dalam pelatihan kecepatan atlit bulutangkis dengan
menggunakan bola lampu. Di sini bola lampu di letakkan di 6 titik diaman titik-titik ersebut
merupakan titik peting dalam permainan bulutangkis.

converted by Web2PDFConvert.com
Gambar 1. Lapangan bulutangkis dengan menggunakan lampu di 6 titik

Gambar 2. Model lampu dan remote kontrolnya

Dengan gagasan ini seorang atlit bulutangkis dapat melatih kecepatannya dalam
melakukan gerakan-gerakan bulutangkis atau saat mengambil bola pada ke enam titik
tersebut. Dengan begitu di harapkan seorang atlit bulutangkis mempunyai kecepatan
mengantar impuls yang baik dari indera penglihatan menuju ke otak dan akan di teruskan
ke anggota badan lainnya. Selain itu juga

Penglihatan / Visual

Letak mata didalam rongga mata yang dilapisi/beralaskan lapisan lemak. Manusia melihat
benda melalui jaras penglihatan di mata. Cahaya datang dan mengenai retina sebagai
impuls. Impuls ini diteruskan melalui n.opticus. Di chiasma opticum, semua serabut dari
bagian nasal retina menyebrangi garis tengah dan bergabung dengan serabut yang berasal
dari temporal retina sehingga terbentuk tractus opticus. Serabut dari tractus opticus
bersinaps di corpus geniculatum lateral dan dari sini serabut-serabut geniculocalcarina
berjalan melalui radiatio optica atau disebut juga tractus geniculocalcarina. Impuls yang
berjalan melalui radiatio optica 19 diteruskan menuju korteks penglihatan primer yang
terletak pada sulcus calcarinus lobus occipitalis (Wisnu Prakasa,2006)

Pendengaran / Audio

Kecepatan suara manusia, tentunya juga tidak dapat melawan kecepatan daya lihat dari
mata manusia. Daya lihat manusia merupakan daya tangkap dari kecepatan cahaya.
Walaupun kecepatan cahaya demikian luar biasa, tetapi kecepatan pikiran manusia jauh
melampau kecepatan cahaya. Dimana daya pikir manusia dapat menampakkan berbagai
gambaran dalam sekejab. Manusia dapat menimbulkan berbagai gambaran dalam sekejab
tanpa harus melihatnya. (Wisnu Prakasa,2006)

Terdapat 6 wilayah yang dapat meningkatkan kecepatan (Dick, 1989) , antara lain:

a. Melatih reaksi dengan sinyal

b. Mempercepat kapasitas gerak

c. Kapasitas untuk mengatur keseimbangan kecepatan

converted by Web2PDFConvert.com
d. Meningkatkan prestasi dari kecepatan maksimum

e. Kapasitas mempertahankan kecepatan maksimum

f. Kapasitas akhir dari pengaruh faktor daya tahan pada kecepatan.

Latihan dengan menggunakan alat bola lampu ini sangat lah mudah. Pelatih hanya tinggal
menekan remote yang telah tersalur dengan lampu-lampu yang berada di ke enam titik di
lapangan. Dan menu di dalam remote itu sendiri berupa tombol -tombol pilihan untuk
menyalakan lampu-lampu yang ada pada lapangan bulu tangkis. Atlit yang dalam latihan
ini berada di titik tengah karena titik tengah merupakan titik pusat dalam suatu
permainan bulutangkis. Dan apabila salah satu lampu menyala maka pemain tersebut
melangkah menuju arah lampu tersebut dan setelah itu ia harus kembali ke titik
tengah/pusat terlebih dahulu sebelum melakukan gerakan kearah lampu yang menyala
selanjutnya. Alat ini juga dapat di setting secara otomatis atau lampu dapat menyala
sendiri secara bergantian dengan waktu pergantian nyala lampu yang telah di sesuaikan
untuk melatih kecepatannya. Jadi seorang atlit bulutangkis dapat melakukan latihan
kecepatan sendiri ini tanpa memerlukan bantuan orang lain. Dan gerakan latihan
kecepatan ini harus dilakukan dengan kecepatan yang tinggi agar dapat memberikan hasil
latihan yang maksimal. Dengan alat ini maka keefektifan dan keefisienan dalam sebuah
latihan kecepatan dalam olahraga bulutangkis dapat tercapai

Pihak-pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu Mengimplementasikan


Gagasan yang Diajukan

Dalam penerapan program ini diperlukan pihak-pihak yang diharapkan dapat membantu
mengimplementasikan gagasan yang diajukan penulis. Adapun pihak-pihak yang dapat
membantu mengimplementasikan gagasan ini sebagai berikut.

Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)

Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) memiliki peranan yang sangat penting
dalam upaya pengimplementasian gagasan dalam program ini. Hal ini disebabkan PBSI
merupakan lembaga tinggi di Indonesia yang bergerak dalam bidang olahraga bulutangkis.
Peranan PBSI dalam mengimplementasikan gagasan inidapat berupa pemberian sosialisasi
terhadap pengurus-pengurus olahraga bulutangkis atau PBSI tingkat daerah, PBSI tingkat
provinsi dan lembaga-lembaga atau klub – klub bulutangkis tentang adanya suatu alat
berupa bola lampu yang dapat melatih kecepatan seorang atlit bulutangkis untuk mencapai
suatu latihan yang efektif dan efisien.

Pelatih

Pelatih memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya pengimplementasian gagasan
pada program ini. Hal ini disebabkan peran pelatih terhadap penanganan para atlet yang
dibinanya sangat tinggi. Sebagai pihak yang menangani para atlet secara langsung, pelatih
merupakan pihak terpenting yang dapat membantu mengimplementasikan gagasan pada
program ini, yaitu dengan cara menerapkan latihan ini untuk melatih kecepatan atlitnya
dan pelatih juga dapat lebih teliti untuk mengukur tingkat kecepatan atlinya dalam
melakukan gerakan yang berupa rangsangan cahaya ini. Dan dengan gagasan program ini
pelatih dapat membuat suatu program latihan yang lebih efekti dan dapat mencapai hasil
yang diharapkan.

Atlet

Atlet sebagai sasaran utama dalam penerapan program ini memiliki peranan yang sangat
penting demi terwujudnya gagasan pada program ini. Peran atlet dalam upaya
pengimplementasian gagasan pada program ini adalah sebagai pelaku utama, dengan

converted by Web2PDFConvert.com
menggunakan alat ini diharapkan atlit dapat mandiri dalam melatih kecepatan geraknya
dalam olahraga bulutangkis tanpa menunggu jadwal latihan dari pelatih. Alat bola lampu ini
sangatlah bermanfaat bagi para atlit bulutangkis karena ia dapat berlatih sendiri atau
menambah porsi latihan sendiri taoi dengan manfaat atau hasil yang maksimal.

Langkah yang Harus Dilakukan untuk Mengimplementasikan Gagasan

Berdasarkan pihak-pihak yang terlibat dalam pengimplementasian gagasan seperti yang


telah diuraikan di atas, maka diperlukan langkah-langkah yang harus dilakukan agar
pengimplementasian gagasan tersebut dapat terwujud. Langkah -langkahyang harus
dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan ini adalah sebagai berikut.

· Mengadakan kunjungan ke Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk


mensosialisasikan tentang pemecahan masalahan latihan kecepatan bulutangkis yang
dalam hal ini aspek kecepatan yang menjadi hal paling utama mengapa kita sekarang
kalah dengan negara-negara lain. Dan menawarkan gagasan yang dalam program ini
berupa suatu alat untuk melatih kecepatan gerak berupa bola lampu sebagai solusi
latihan untuk kecepatan gerak yang efektif dan efisien dalam olahraga bulutangkis.
· Mengadakan penyuluhan ke pelatih-pelatih olahraga bulutangkis di berbagai daerah
dengan mensosialisasikan dan menawarkan gagasan yang diajukan kepada pelatih-
pelatih tersebut untuk diterapkan kepada para atlet yang mereka bina.
· Mengadakan seminar olahraga bulutangkis yang dapat diikuti oleh pelatih -pelatih
olahraga bulutangkis maupun atlit-atlit bulutangkis sendiri tentang pemanfaatan bola
lampu untuk melatih kecepatan gerak yang efektif dan efisien.
· Memberikan informasi dalam bentuk brosur-brosur yang berisi tentang pemanfaatan
bola lampu untuk melatih kecepatan gerak dalam olahraga bulutangkis.
· Membuat artikel untuk dikirim ke berbagai media massa seperti koran, majalah
ataupun internet yang berisi solusi untuk mengatasi permasalahan kecepatan gerak
yaitu dengan pemanfaatan bola lampu untuk melatih kece patan gerak dalam olahraga
bulutangkis.

KESIMPULAN

Gagasan yang Diajukan

Dalam mengatasi permasalahan kecepatan gerak ini diperlukan strategi khusus atau suatu
terobosan terbaru untuk dapat memaksimalkan suatu latihan kecepatan gerak dalam
olahraga bulutangkis. Salah satu solusinya dengan pemanfaatan bola lampu yang di
tempatkan di keenam titik dalam lapangan bulutangkis untuk meltih kecepatan gerak yang
di timbulkan dengan rangsangan cahaya. Hal ini di sebabkan dalam sebuah permainan
bulutangkis alat yang digunakan yang berupa shuttlecocok yang menyerupai bentuk bola
lampu dan yang menerima pertama kali rangsang shuttlecock ialah mata dan mata akan
mampu melihat apabila obyek yang kita liat itu menerima cahaya yang dilanjutkan kearah
indera penglihatan kita. Alat ini dapat di jadika suatu solusi untuk mempermudah tugas
seorang pelatih dalam penyusunan suatu program latihan dan pengawasan pada atlitnya
selain itu, penggunaan alat untuk melatih kecepatan gerak yang berupa bola lampu ini
dapat di atur dengan otomatis. Hal ini dilakukan agar seorang atlit dapat melakukan
latihan ini dengan mandiri tanpa memerlukan bantuan orang lain tapi tentunya dengan
pengawasa seoranng pelatih. Latihan ini akan lebih maksimal apabila dilakukan dengan
benar dan dengan tetap menjaga kecepatan.

Teknik Implementasi Gagasan yang Diajukan

Dalam mengimplementasikan gagasan pada program ini, teknik yang dilakukan penulis
adalah dengan memberikan penyuluhan, sosialisasi dan menawarkan ke berbagai
persatuan bulutangkis atau klub-klub bulutangkis tingkat daerah, provinsi maupun pusat

converted by Web2PDFConvert.com
yang bergerak dalam bidang olahraga.

Selain dengan cara tersebut, penulis juga mengimplementasikan dengan cara mengadakan
seminar olahraga yang dapat diikuti oleh pelatih – pelatih dan atlit terutama kalangan
olahraga bulutangkis. Teknik lain yang dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan ini
adalah dengan menyebarluaskan informasi mengenai pemanfaatan bola lampu sebagi alat
bantu untuk melatih kecepatan gerak dalam olahraga bulutangkis sebagai melalui
pembuatan brosur-brosur . Teknik terakhir yang dilakukan untuk mengimplemen tasikan
gagasan pada program ini adalah dengan mengirimkan artikel mengenai pemanfaatan bola
lampu sebagai alat bantu melatih kecepatan gerak dalam bulutangkis ke berbagai media
massa seperti koran, majalah dan internet sehingga masyarakat dapat dengan mudah
mendapatkan informasi tersebut.

Prediksi Hasil yang Diperoleh Melalui Gagasan yang Diajukan

Gagasan pada program kreativitas mahasiswa ini diharapkan dapat memberikan dampak
positif pada dunia keolahragaan Bulutangkis Indonesia. Melalui gagasan ini diharapkan
dapat mengatasi berbagai macam permasalahan kecepatan gerak dalam olahraga
bulutangkis. Bagi para pelatih ini dapat dijadikan sebuah alat bantu yang dapat
memaksimalkan latihan kecepatan dan bagi para atlet diharapkan dapat dijadikan sebagai
alat untuk berlati secara mandiri untuk menambah porsi latihannya. Dengan demikian,
permasalahan kecepatan gerak dalam olahraga bulutangkis di Indonesia dapat diatasi
dengan penggunaan alat bantu untuk melatih kecepatan dalam olahraga bulutangkis yang
berupa bola lampu. Dan di harapkan dengan gagasan dalam program ini untuk ke depan
prestasi bulutangkis di Indonesia dapat meningkat kembali atau bahkan dapat
mengungguli negara-negara lain seperti Cina, Korea Selatan dan Denmark. Dari penjelasan
tersebut diharapkan dengan penggunaan alat bantu yang digunakan untuk melatih
kecepatan gerak yang berupa bola lampu dapat menjadikan latihan yang lebih efektif dan
efisien dan dapat mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan apa yang diinginkan.

About these ads

Like this:

Be the first to like this.


Entri ini ditulis dalam Uncategorized. Buat penanda ke permalink.

← Gerakan memukul bola pada bulutangkis Peraturan Tenis Meja →

Tinggalkan Balasan

Enter your comment here...

Ratihkrisdiyana's Blog The Twenty Ten Theme. Blog pada WordPress.com.

converted by Web2PDFConvert.com
converted by Web2PDFConvert.com

You might also like