Professional Documents
Culture Documents
Gambar yang merupakan hasil dari penginderaan jauh disebut dengan citra. Adapun
arti dari citra itu sendiri adalah gambaran yang tampak dari suatu objek yang diamati sebagai
hasil dari proses perekaman sensor ataupun alat pemantau lainnya. Menurut Simonett, 1983
yang dimaksud dengan citra (image) adalah gambaran objek yang dibuahkan oleh pantulan
atau pembiasan sinar yang difokuskan dari sebuah lensa atau cermin. Secara umum citra
penginderaan jauh dapat dibedakan menjadi dua, yaitu citra foto dan citra non foto :
1. Citra Foto
Citra foto adalah citra objek yang merupakan hasil dari pemotretan kamera.
Jenis sensor :
a. Citra tunggal, yaitu citra yang dibuat melalui sensor tunggal.
b. Citra jamak, yaitu citra yang dibuat melalui sensor jamak
Jenis wahana :
a. Citra dirgantara, citra yang dibuat dari wahana yang berada di atmosfer
(bukan ruang angkasa).
b. Citra satelit, citra yang dibuat dari wahana yang berada di luar angkasa
(antariksa).
Apabila sebuah citra ditampilkan berdasarkan hubungan linear antara digital number
dengan derajat keabuan (untuk hitam putih) atau nilai display (apabila kita memakai
pewarnaan), citra tersebut mungkin akan tampak terlalu terang atau terlalu gelap sehingga
sulit dianalisa. Hal ini bisa diperbaiki dengan mengubah hubungan linier tersebut. IA
mempunyai cara yang agak berbeda dalam menggambarkan kurva hubungan antara digital
number dengan nilai display dari yang dipaparkan diatas, yaitu dengan menggunakan
histogram. Pada awalnya, dengan hubungan linear antara digital number dan nilai display,
histogram antara keduanya berhimpit. Kemudian apabila kita mengubah hubungan ini,
histogram dari nilai display akan berubah, sehingga keduanya tidak lagi berhimpit. Praktek
yang paling sering dilakukan untuk memperbaiki tampilan citra adalah dengan merentangkan
histogram nilai display.
Mengubah citra dengan peta vektor sebagai acuan sangat penting untuk
mendapatkan akurasi koordinat geografi yang tinggi, sehingga memungkinkan overlay antara
citra dan peta vektor untuk keperluan analisa. Hal ini juga disebut sebagai koreksi geometrik.
IA memberikan suatu fasilitas cepat dan mudah untuk melakukan hal tersebut akan tetapi
untuk keperluan rektifikasi yang lebih akurat lebih baik gunakan perangkat lunak lain yang
khusus dirancang untuk mengolah citra digital.
Image Difference sangat berguna untuk menganalisa citra pada area yang sama untuk
mempelajari tipe-tipe tutupan lahan yang mungkin berubah dengan waktu. Cara bekerjanya
adalah dengan mengurangkan satu theme dari theme lain. Perubahan ini bisa ditonjolkan
dengan perbedaan warna : warna hijau dan merah menggambarkan peningkatan dan
penurunan nilai.
Dengan menggunakan cara Thematic Change, kita bisa melihat dengan jelas area yang
diinginkan, akan tetapi secara kuantitatif luas area di dalam suatu area tertenu, tidak
diketahui. Area tersebut bisa dihitung dengan menggunakan fasilitas Summarize Areas.
1. Judul Paper :
Paper 1 :
Cara kerja metode average nearest neighbor distance adalah mengukur jarak
antara setiap centroid fitur dan lokasi centroid tetangganya yang terdekat, kemudian
rata-rata semua jarak tetangga terdekat. Analisis pola ini menggunakan nilai indeks.
Nilai indeks ini dihasilkan dari rasio antara jarak yang diamati dibagi dengan jarak yang
diharapkan (jarak yang diharapkan didasarkan pada distribusi acak hipotetis dengan
jumlah yang sama fitur yang mencakup total luas yang sama).
Jika indeks rasio tetangga terdekat rata-rata kurang dari 1, maka feature dikatakan
berpola clustering (berkelompok). Jika indeks lebih besar dari 1, tren adalah menuju
disperse (menyebar).
Paper 2 :
Penggunaan formula analisis tetangga terdekat dalam hal ini menggunakan formula
yang statistik average nearest neighbor (ANN) sebagai berikut :
Dimana Do adalah jarak rata-rata yang diamati antara setiap fitur dan tetangga
terdekat mereka, sedangkanDE adalah jarak rata-rata yangdiharapkan untuk fitur
dengan pola acak. Madalah jumlah kejadian, dan A mewakili luas wilayah. Nilai ANN
dinyatakan dengan ANN=1 berarti berpola acak (random); ANN < 1 berarti
mengelompok (clustered) ; dan ANN > 1 berarti terpencar (dispersed). Identifikasi
pola distribusi kejadian longsor di Kecamatan Somagede dilakukan dengan
perhitungan statistik dalam lingkungan SIG berdasarkan hasil survey dan inventarisasi
kejadian longsor yang diperoleh dari masyarakat
Paper 1 :
Data Spasial : Pada paper ini data spasial yang disajikan berupa titik
koordinat lokasi wilayah kasus leptospirosis yang digunakan
untuk mengidentifikasi lokasi.
Data Non Spasial : Pada paper ini data non spasial yang disajikan berupa data
jumlah kasus leptospirosis di Kecamatan Imogiri, Bantul yang
disajikan dalam tabel.
Paper 2 :
Data Spasial : Pada paper ini data spasial yang disajikan berupa titik
kooridinat 39 titik kejadian longsor yang digunakan untuk
mengidentifikasi lokasi.
Data Non Spasial : Pada paper ini data non spasial yang disajikan berupa data
kemiringan lereng di kecamatan Somagede.
5. Contoh Perhitungan
Paper 1 :
Paper 2 :
Pola sebaran kejadian longsor dengan 39 titik kejadian dengan perhitungan
ANN telah dihasilkan angka sebagai berikut :
Paper 1 :
ArcGIS 9,3
Paper 2 :
ArcGis 9.3
SPSS 17
7. Daftar Pustaka
Nirwansyah, dkk.Dalam Paper Analisis Pola Sebaran Kejadian Longsorlahan Di
Kecamatan Somagede Dengan Sistem Informasi Geografis.