You are on page 1of 13

LOGBOOK

PROGRAM DIPLOMA IV KEPERAWATAN KRITIS

JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2015/2016

Anggota Kelompok:

1. Fransisca Saktiningtyastuti P 27220012 115


2. Herviani Valentina Putri P 27220012 117
3. Ika Hayun Al Aziz P 27220012 118

Asuhan Keperawatan Pada Ny. S dengan Stroke Infark Emboli transformasi


Hemoragik di Ruang HCU Anggrek RSUD Moewardi Surakarta

Tanggal Pemberian Asuhan Keperawatan: 30 November 2015- 3 Desember 2015

1. Tujuan Umum

Setelah menyelesaikan logbook ini, mahasiswa diharapkan mampu

memberikan asuhan keperawatan pada Ny S dengan diagnosis medis Stroke

Infark Emboli transformasi hemoragik yang dirawat di ruang HCU Anggrek

dengan baik dan benar sesuai dengan standar pelayanan HCU Anggrek.

2. Tujuan Khusus

Setelah menyelesaikan logbook ini, mahasiswa diharapkan mampu:

a. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien sesuai dengan gangguan/

penyakit yang meliputi:

1) Melakukan pengkajian
2) Melakukan analisis data dan merumuskan diagnosis keperawatan

3) Menentukan tujuan, kriteria hasil serta intervensi keperawatan

4) Melakukan implementasi keperawatan

5) Melakukan evaluasi keperawatan

6) Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan

b. Menggunakan alat monitorig perawatan HCU anggek dan menjelaskan

interpretasinya

c. Melakukan tata cara pengendalian infeksi nosokomial

d. Menjelaskan penggunaan program terapi dan diet secara rasional

e. Mengidentifikasi hemodinamik, keseimbangan cairan elektrolit dan asam

basa serta pemeriksaan penunjang lainnya

f. Memberikan/ membantu melaksanakan ALS/ BLS/ serta resusitasinya

g. Menjelaskan indikasi keluar masuk HCU Anggrek

Kasus 1:

Ny S dengan diagnosa medis Stroke Infark Emboli Transformasi Hemoragik

Aktivitas 1:

Laksanakan aktivitas pemberian asuhan keperawatan pada pasien kelolaan:


Aktivitas 2:

Deskripsiskan data yang saudara temukan pada alat monitoring pasien (Bedside

Monitor) dan berikan interpretasi sesuai dengan sumber rujukan!

Data monitoring pasien pada 1 Desember 2015 pukul 07.00-14.00:

07.00 08.00 09.00 10.00


HR 90 kali/menit 95 kali/menit 109 kali/menit 93 kali/menit
TD 175/70 179/71 163/76 170/76
mmHg mmHg mmHg mmHg
RR 30 kali/menit 31 kali/menit 28 kali/menit 26 kali/menit
SpO2 100% 100% 100% 100%
Suhu 37,1 oC 37,3 oC 37 oC 37,8 oC
Gambaran Sinus Ritme Sinus Ritme Sinus Ritme Sinus Ritme
EKG

11.00 12.00 13.00 14.00


HR 102 105 99 kali/menit 96 kali/menit
kali/menit kali/menit
TD 183/84 164/71 170/78 182/84
mmHg mmHg mmHg mmHg
RR 29 kali/menit 33 kali/menit 27 kali/menit 27 kali/menit
SpO2 100% 100% 100% 100%
Suhu 37,2 oC 37 oC 37 oC 37,4 oC
Gambaran Sinus Sinus Sinus Ritme Sinus Ritme
EKG takikardi Takikardi

Interpretasi:

Menurut Marilynn Jacson (2011), denyut nadi normal untuk dewasa (>18
tahun) adalah 60-100 kali/menit. Pada tabel hasil monitoring Ny.S diatas
menunjukkan bahwa denyut nadi normal, kecuali pada pukul 11.00 dan 12.00
WIB. Hal ini terjdi karena memang kondisi pasien tidak stabil.

Kemudian Tekanan darah normal menurut Marilynn Jacson (2011) dewasa


berumur >18 tahun adalah 100-140(sistolik), <85(diastolik), namun pada tabel
hasil monitoring pasien, TD pasien tinggi dimana sistolik >160mmHg dan
tekanan darah seperti itu dapat digolongkan hipertensi derajad II.
Frekuensi pernapasan pasien juga tidak normal yaitu melebihi 12-20 kali/menit.
Namun untuk saturasi oksigen pasien normal yaitu 100 %. Suhu tubuh pasien
juga normal (rentang 36,5-37,5 oC) kecuali pada 10.00. Suhu tubuh pasien yang
tinggi ini dapat menjadi tanda terjadinya infeksi

Gambaran EKG pada bedside monitor menunjukkan irama teratur, gelombang


P, QRS, dan T lengkap dan normal, tidak ada Q patologis, Interval PR dan QT
normal, segmen ST isoelektrik, maka interperetasinya Sinus Ritme, kecuali
pada pukul 11.00-12.00 sinus takikardi karena HR >100 kali/menit.
Aktivitas 3

Deskripsikan kegiatan saudara dalam melaksanakan tatacara pengendalian infeksi


nosokomial!

1. Mencuci tangan selama 20-30 detik dengan 6 langkah dan 5 momen,


yaitu sebelum kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan,
setelah kontak dengan pasien, setelah kontak dengan lingkungan
pasien, dan setelah terpapar cairan pasien.
2. Menggunakan APD (alat perlindungan diri), yaitu masker dan
handscoon. Masker yang digunakan adalah masker yang dapat
menutupi mulut dan hidung. Setelah selesai digunakan segera
membuang handscoon dan masker.
3. Memelihara alat-alat yang digunakan untuk merawat pasien, agar alat
tersebut tidak menjadi sumber infeksi, melakukan desinfeksi rutin
sebelum dan sesudah pemakaian.
4. Hygiene pasien dan lingkungan pasien.
5. Manajemen sampah sesuai dengan jenisnya:
a. Plastik hitam untuk sampah non medis
b. Plastik kuning untuk sampah medis
6. Mencuci bersih spuit NGT setelah digunakan.
7. Membuang jarum spuit di box jarum
8. Memasang NGT dan IV Line dengan menggunakan bahan disposible
9. Tidak menaruh linen kotor di lantai, melainkan langsung dimasukkan
ke tempat linen kotor.
Aktivitas 4

Identifikasi program terapi dan diet pada pasien kelolaan saudara dan jelaskan
rasionalisasi dari program tersebut!

Terapi yang diperoleh pasien:

1. Terapi Cairan
a. Infus Asering
Infus ini diberikan kepada pasien sesuai advis dokter untuk
pemberian terapi cairan. Infus Asering ini merupakan infus yang
aman untuk mencegah udem serebri.
b. Infus Clinimix
Infus ini diberikan untuk nutrisi parenteral, karena tidak
adekuatnya pemberian nutrisi oral/ enteral.
c. Injeksi Omeprazole
Omeprazole ini diberikan untuk mengurangi/ menurunkan asam
yang ada di dalam lambung
d. Vit B12
Vit B12 mempunyai fungsi utama untuk menghasilkan sel darah
merah, dan menjaga kesehatan sistem saraf.
e. Ceftriaxone
Ceftriaxone merupakan antibiotik spektrum luas.
f. Injeksi Metamizole
Obat metamizole ini mempunyai fungsi meredakan rasa sakit dan
menurunkan demam. Pada kasus ini, suhu tubuh pasien tinggi,
oleh karena itu perlu diberikan obat ini.
g. Paracetamol
Obat ini tergolong kelompok analgesik dan untuk menurunkan
demam.
2. Terapi Oral
a. Amlodipine
Obat amlodipine ini diberikan untuk mengatasi hipertensi. Obat
ini bekerja dengan cara melemaskan dinding dan melebarkan
diameter pembuluh darah.
b. Captopril
Captopril adalah obat penghambat enzim pengubah angiotensin.
Fungsi utamanya adalah untuk mengobati hipertensi.
c. Allopurinol
Allopurinil adalah obat yang mencegah batu ginjal dan
menurunkan kadar asam urat.
d. Simvastatin
Obat ini diberikan untuk menurunkan kolesterol pasien. Pada
hasil laboratorium menunjukkan kolesterol pasien total pasien
233.
Aktivitas 5

Identifikasi dan berikan interpretasi sesuai dengan sumber rujukan pada data
hemodinamik, keseimbangan cairan dan elektrolit serta asam basa serta
pemeriksaan penunjang lainnya!

HEMODINAMIKA

Tanda-tanda vital pasien:

a. Tekanan Darah : 176/77 mmHg

b. Denyut nadi : 84 kali/menit

c. Frekuensi pernafasan : 23 kali/menit

d. SpO2 : 100%

e. Suhu : 38oC

Data hemodinamika menunjukkan tekanan darah yang tinggi,

dikarenakan pasien mengalami hipertensi. Suhu tubuh juga tinggi dapat

menjadi tanda terjadinya infeksi, didukung juga oleh data hasil

pemeriksaan leukosit yang tinggi yaitu 14,9 ribu/ul (normalnya: 4,5- 11,0

ribu/ul).
KESEIMBANGAN CAIRAN-ELEKTROLIT

1. INPUT
a. Infus clinimix 420 ml
b. Sonde 300 ml
c. Paracetamol 100 ml
d. Ceftriaxone 5 ml +

825 ml

2. OUTPUT
a. Urine 660 ml
b. IWL: (15xBBxjam):24 jam=(15x55x7):24 240 ml +

900 ml

3. BALANCE CAIRAN
Input-output
= 825 ml- 900 ml
= -75 ml
(Kekurangan Volume Cairan)
KESEIMBANGAN ASAM-BASA

PH : 7,380

BE :- 0,8 mmol/L

PCO2 : 41,0 mmHg

PO2 : 274,0 mmHg

Hematokrit : 52 %

HCO3 : 24,3 mmol/L

Total CO2 : 25,6 mmol/L

O2 Saturasi : 100,0 %
PEMERIKSAAN PENUNJANG LAINNYA

1. Pada hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 25 November

2015 menunjukkan leukosit pasien tinngi yaitu 14,9 ( Normalnya:

4,5-11,0 ribu/ul). Hal ini dapat menjadi tanda infeksi.

2. Kemudian hasil pemeriksaan ureum 161 mg/dl (Normal: <50),

dan kreatinin 2,4 mg/dl (normal: 0,6-1,2). Hal ini terjadi pada

pasien yang menunjukkan bahwa dicurigai terjadinya gangguan

pada ginjal, dikuatkan juga oleh data urine meningkat. Karena

dalam teori disebutkan bahwa jika ureum kreatinin meningkat,

dan tekanan darah meningkat, maka filtrasi meningkat, sehingga

kencing meningkat.

3. Hasil pemeriksaan CT Scan menunjukkaninfark cerebri luas, oleh

karena itu pasien ditegakkan diagnosa medis stroke infark emboli.


Aktivitas 6

Identifikasi dan deskripsi kebutuhan tindakan ALS, BLS serta resusitasi pada

pasien kelolaan saudara!

Pasien lebih membutuhkan Advance Life Support (ALS) karena kondisi

pasien tidak stabil dan kesadaran supor.

a. A (Airway)

Tidak terdapat suara nafas tambahan, irama pernafasan teratur,

tidak terdapat luka pada mulut, hidung dan tenggorokan, pasien

tidak batuk.

b. B (Breathing)

Frekuensi pernafasan 23 kali/menit, tidak terpasang ventilator,

pernafasan spontan, saturasi oksigen 100%, pernafasan teratur,

tidak tampak penggunaan otot bantu pernafasan.

c. C (Circulation)

Heart rate 84 kali/ menit, capillary refill time 2 detik, akral

hangat.

d. D (Disbility)

Keadaan umum lemah, kea

e. E (Exposure)

Tidak terdapat luka, jejas, ataupun cidera


Aktivitas 7

Identifikasi indikasi pasien dirawat di ruang HCU Anggrek

Indikasi pasien dirawat di HCU Anggrek:

1. Pasien mengalami penurunan kesadaran yaitu supor, dengan GCS

E2VxM4

2. Kondisi pasien tidak stabil dengan TD yang tinggi

3. Pasien memerlukan perawatan dan pemantauan intensif.

You might also like