Professional Documents
Culture Documents
SMOKING CESSATION
Disusun Oleh:
07120110054
TANGERANG 2016
1. Latar Belakang
Rokok memang telah terbukti secara ilmiah dapat merusak kesehatan dan
jika dilihat dari segi ekonomi, rokok juga telah mengurangi pendapatan
seseorang yang seharusnya dapat digunakan untuk membeli berbagai makanan
yang sehat dan bergizi, atau digunakan untuk biaya sekolah dan berbagai hal lain
yang penting. Tinginya konsumsi rokok dipercaya dapat menimbulkan implikasi
negatif yang sangat luas, tidak saja terhadap kualitas kesehatan tetapi juga
menyangkut kehidupan sosial dan ekonomi. Konsumsi rokok jelas-jelas
menimbulkan kerugian langsung bagi perokok dan keluarganya, terlebih lagi
bagi keluarga miskin. Karena selaras dengan penjelasan sebelumnya, rata-rata
pengeluaran keluarga miskin untuk konsumsi rokok cukup besar. Masalah yang
ditimbulkan oleh rokok tidaklah sebanding dengan kenikmatan sesaat yang
diberikan. Fakta-fakta tersebut seharusnya menumbuhkan kesadaran
masyarakat untuk berhenti merokok, bukan hanya sekedar meningkatkan
kesadaran tentang bahaya yang ditimbulkan dari rokok.
2. Kasus
2.1. Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Usia : 43 tahun
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Berat badan : 60 kg
Pasien mulai merokok sejak usia 21 tahun (22 tahun yang lalu). Jumlah
rokok yang dihisap dalam sehari sekitar 16 batang rokok, dengan index
brinkman >600 batang pertahun (berat). Rokok yang digunakan jenis kretek
dengan filter, bermerk Gudang Garam. Pasien dikategorikan sebagai perokok
aktif tingkat berat.
Pasien memiliki keinginan untuk berhenti merokok sejak 1 bulan yang lalu tapi
tidak mengetahui cara yang tepat untuk dirinya karena sudah melakukan berkali
kali tetapi tetap gagal. Alasan pasien ingin berhenti adalah untuk kesehatan
dirinya serta keluarganya, untuk menghemat biaya dan uangnya dapat
digunakan untuk keperluan yang lainnya.
Pasien sempat berhenti merokok selama 5 hari pada saat 1 bulan yang lalu
dengan cara mengurangi secara perlahan selama 1 minggu dan kemudian tidak
merokok sama sekali selama 5 hari. Namun dengan lingkungan pasien yang rata-
rata perokok membuat rasa aneh pada pasien jika tidak merokok sehingga
keinginan merokok timbul kembali.
2.2. Metode
Perokok diberikan opsi untuk apakah ingin berhenti seketika (cold turkey)
atau berhenti bertahap melalui pengurangan bertahap dari jumlah rokok yang
dihisap dengan menetapkan target jumlah rokok maksimal yang dapat dihisap
dalam kurun waktu tertentu.
Jumlah
batang
rokok
Tempat Dengan
Tanggal yang Waktu Skala
aktifitas siapa
dihisap
dalam
sehari
14 1 06.00 1 Teras Sendiri
September
2 06.10 1 Teras Sendiri
2016
Kamar
3 07.00 3 Sendiri
mandi
Kamar
10 18.00 3 Sendiri
Mandi
Teras
12 22.00 1 Sendiri
rumah
Jumlah
batang
rokok
Tempat Dengan
Tanggal yang Waktu Skala
aktifitas siapa
dihisap
dalam
sehari
15 1 06.00 2 Teras Sendiri
September
2 06.30 2 Teras Sendiri
2016
Kamar
3 07.00 3 Sendiri
Mandi
Kamar
10 18.00 3 Teman
Mandi
Jumlah
batang
rokok
Tempat Dengan
Tanggal yang Waktu Skala
aktifitas siapa
dihisap
dalam
sehari
16 Teras
1 05.00 2 Sendiri
Setember rumah
2016 Kamar
2 05.30 3 Sendiri
Mandi
3 06.00 2 Perjalanan Sendiri
Teras
9 16.30 2 Teman
rumah
Kamar
10 17.00 3 Sendiri
mandi
Jumlah
batang
rokok
Tempat Dengan
Tanggal yang Waktu Skala
aktifitas siapa
dihisap
dalam
sehari
2016 Kamar
2 06.00 3 Sendiri
Mandi
Kamar
14 18.00 3 Sendiri
Mandi
Jumlah
batang Tempat Dengan
Tanggal Waktu Skala
rokok aktifitas siapa
yang
dihisap
dalam
sehari
18 Kamar
1 06.00 3 Sendiri
September mandi
Jumlah
batang
rokok
Tempat Dengan
Tanggal yang Waktu Skala
aktifitas siapa
dihisap
dalam
sehari
19 Kamar
1 06.00 3 Sendiri
September Mandi
Kamar
8 18.00 3 Sendiri
Mandi
Teras
9 20.00 1 Sendiri
rumah
Jumlah
batang
rokok
Tempat Dengan
Tanggal yang Waktu Skala
aktifitas siapa
dihisap
dalam
sehari
20 Kamar
1 05.30 3 Sendiri
September mandi
2.4. Pembahasan
2.5. Kesimpulan
Upaya dalam berhenti merokok bagi para perokok aktif yang sudah merokok
dalam jumlah yang banyak dan waktu yang lama tidak lah mudah. Kurangnya
edukasi dan dukungan dari lingkungan menyebabkan kurangnya kesadaran diri
seseorang untuk berhenti merokok. Maka dari itu, diperlukan faktor faktor
pendukung agar dapat mencapai keberhasilan program ini yaitu faktor internal
berupa tekad pasien dalam berhenti merokok dan faktor eksternal berupa
dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar. Faktor lingkungan dianggap
penting sebagai pemicu sulitnya seseorang untuk berhenti merokok. Dengan
merubah dua faktor tersebut, maka program ini dapat berjalan secara maksimal
bahkan dapat mencapai hasil yang lebih daripada yang diharapkan. Selain itu,
peran negara dalam menurunkan angka perokok jugalah sangat penting, dengan
cara menggalakan kampanye bebas rokok dan menempatkan gambar-gambar
akan penyakit yang dapat ditimbulkan oleh rokok pada bungkus rokok.