Professional Documents
Culture Documents
Merokok merupakan suatu kebiasaan yang rokok serta tidak menerapkan larangan iklan
sudah lazim dilakukan oleh semua orang. rokok. Banyak studi yang dilakukan oleh
Menurut analisa harian surat kabar Kompas akademisi yang mengemukakan bahaya merokok
(2012), Indonesia merupakan jumlah perokok bagi kesehatan.
terbanyak ketiga didunia sekitar 65 juta orang. Saat ini Indonesia menempati urutan ke-3
Angka ini akan terus meningkat jika pemerintah sebagai negara konsumen rokok tertinggi di
tidak mengatur perilaku merokok dan industri dunia dengan konsumsi lebih dari 225 miliar
7
8 Jurnal Kesehatan, Volume 9, Nomor 1, April 2018, hlm 7-11
batang per-tahun, di bawah Cina dan India atau sebanyak 14 karyawan laki-laki. Sampel diambil
hampir setengah (46%) perokok ASEAN. secara total sampling, pelaksanaan penelitian di
Prevalensi perokok pada usia 13-15 tahun, 24,5% Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang.
laki-laki dan 2,3% perempuan dari total populasi
Indonesia (Antara_News, 2012).
Menurut informasi Provinsi Bangka HASIL
Belitung (BKD_Babel, 2015), bahwa Provinsi
Bangka Belitung (Babel) ternyata menjadi juara Subjek penelitian yang berpartisipasi
dalam hal merokok se-Indonesia. Setiap hari adalah karyawan Poltekkes Pangkalpinang yang
sebanyak 18,3 juta batang rokok dihisap oleh berjumlah 14 (empat belas) orang.
masyarakat Babel, yang menjadi angka tertinggi
di Indonesia, dan terendah di Yogyakarta. Tabel 1. Distribusi Lama Merokok Responden
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk Jml %
Frekuensi %
dapat mengurangi keinginan untuk berhenti Rokok Kumulatif
merokok. Mulai dari mengkonsumsi obat-obatan, 4 1 7.1 7.1
dengan cara hipnoterapi hingga dengan berbagai 5 1 7.1 14.3
metode lain yang dapat mempengaruhi perilaku.
8 1 7.1 21.4
Salah satunya adalah dengan metode konseling
yang bermanfaat untuk membantu mengurangi 10 3 21.4 42.9
kecanduan merokok. 15 3 21.4 64.3
Konseling atau penyuluhan adalah 16 1 7.1 71.4
pemberian bantuan oleh konselor kepada konseli 17 2 14.3 85.7
sedemikian rupa sehingga pemahaman terhadap 20 1 7.1 92.9
kemampuan diri sendiri meningkat dalam 34 1 7.1 100.0
memecahkan berbagai masalah (KBBI, 2013).
Total 14 100.0 100.0
Konseling adalah proses yang melibatkan
hubungan antar pribadi antara seorang terapis
dengan satu atau lebih konseli dimana terapis Pada tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian
menggunakan metode-metode psikologis atas besar responden berada pada durasi 10 hingga 17
dasar pengetahuan sistematik tentang kepribadian tahun menjadi perokok aktif. Batas bawah dari
manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan merokok tersebut adalah selama 4 tahun dan yang
tentang kepribadian manusia (Petterson, 1996). paling lama adalah 34 tahun.
Konseling bisa dilakukan dalam berbagai bidang
kehidupan, seperti di masyarakat, di dunia Tabel 2. Distribusi Perilaku Merokok
industri, membantu korban bencana alam, Responden Sebelum Konseling
maupun di lingkungan pendidikan, serta Jml %
Frekuensi %
kesehatan. Khusus pada dunia kesehatan, Rokok Kumulatif
konseling sudah diterapkan pada berbagai bidang 6 2 14.3 14.3
diantaranya adalah kebidanan, keperawatan dan 8 1 7.1 21.4
kefarmasian. 10 3 21.4 42.9
16 5 35.7 78.6
20 1 7.1 85.7
METODE
32 1 7.1 92.9
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Pra 36 1 7.1 100.0
Eksperimen dengan menggunakan rancangan one Total 14 100.0
group pre-test and post-test design. Menurut
Sugiyono (2010), penelitian Pra Eksperimen Jumlah rokok yang dikonsumsi semakin
adalah penelitian eksperimen yang hanya besar yaitu mulai dari yang terendah sebanyak 2
mempergunakan kelompok eksperimen saja batang hingga yang terbanyak sejumlah 32
tanpa kelompok kontrol (pembanding). Sampel batang, dengan rata-rata jumlah rokok yang
subjek dipilih seadanya tanpa mempergunakan dikonsumsi responden adalah 12,71 batang/hari.
randomisasi. Analisis data menggunakan teknik
komparasi dua sampel yang saling berkaitan
menggunakan uji T-Test sampel berkorelasi.
Populasi penelitian adalah seluruh
karyawan yang memiliki perilaku merokok aktif
Sinulingga, Metode Konseling dalam Membantu Mengurangi Kecanduan Rokok … 9
dengan adanya tambahan distres yang disebabkan Seseorang yang berasal dari keluarga
oleh kebutuhan akan tembakau secara berulang- konservatif yang menekankan nilai-nilai sosial
ulang. Perilaku merokok dapat juga didefinisikan dan agama dengan baik dengan tujuan jangka
sebagai aktivitas subjek yang berhubungan panjang lebih sulit untuk terlibat dengan rokok,
dengan perilaku merokoknya, yang diukur tembakau, obat-obatan dibandingkan dengan
melalui intensitas merokok, waktu merokok, dan keluarga yang permisif, dan yang paling kuat
fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari pengaruhnya adalah bila orang tua sendiri
(Helmi, 2000). menjadi figur contoh yaitu sebagai perokok berat,
Selain sebagai inisiasi atau jalan ke maka anak-anaknya akan mungkin sekali untuk
kedewasaan, merokok bagi pria juga akhirnya mencontohnya (Priyatin, 2009).
menjadi semacam trademark atau ciri seorang Penelitian Rahman (2015) menunjukkan
laki-laki. Setiap rumah pun hampir selalu bahwa teknik konseling berkelompok dapat
menyediakan asbak rokok karena yakin 100% membantu mengurangi secara signifikan perilaku
para tamu pria pasti merokok (Priyatin, 2009). merokok siswa SMU. Untuk merubah perilaku
merokok berhenti total masih sangat sulit
Perilaku Merokok Sesudah Konseling mengingat banyak faktor yang mempengaruhi
usaha tersebut. Namun dengan mengurangi
Perubahan rentang jumlah rokok yang kebiasaan merokok merupakan fungsi
dikonsumsi semakin memiliki kesenjangan yaitu pengentasan, karena layanan bimbingan dan
dari yang terendah sebanyak 2 batang hingga konseling dapat berfungsi sebagai pengentasan
yang paling banyak mengkonsumsi yaitu 32 atau perbaikan artinya fungsi bimbingan dan
batang. Namun sebagian besar respsonden masih konseling akan menghasilkan pemahaman
mengkonsumsi rokok hingga 16 batang/hari tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai
sebanyak 28,6%. Belum ada satu pun responden dengan kepentingan subyek penelitian.
yang berhenti merokok sesudah dilaksanakan Hal ini sesuai dengan penelitian
konseling. Prasetyawan (2016) yang menunjukkan bahwa
Individu yang memiliki pusat kendali tindakan konseling yang diberikan kepada siswa
eksternal mengalami kesulitan dalam membuat SMU efektif meningkatkan tindakan responden
keputusan terkait dengan pemenuhan kebutuhan terhadap bahaya rokok. Dalam penelitian tersebut
mereka, tidak memiliki pandangan yang jelas diketahui bahwa terjadi perubahan perilaku lebih
tentang masa depan atau kurang mampu positif tentang bahaya rokok dengan mengurangi
mengintegrasikan fakta dan ide-ide baru jumlah rokok, tidak berkumpul dengan
(Chotidjah, 2012). komunitas perokok dan menyadari tentang
Pusat kendali kesehatan merupakan salah dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok.
satu faktor yang menentukan perilaku kesehatan
dan secara tidak langsung menentukan status
sehat seseorang. Dengan kata lain, pusat kendali SIMPULAN
Kesehatan dimediasi oleh perilaku kesehatan
yang akan mempengaruhi status kesehatan orang Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
tersebut. Hal ini terjadi karena keyakinan ini disimpulkan bahwa upaya membantu berhenti
telah dipelajari selama mereka hidup dan menjadi merokok karyawan Poltekkes Pangkalpinang
status kesehatan mereka pada masa lalu dan juga menunjukkan tidak terdapat perbedaan perilaku
pengalaman kesehatan yang bersifat pribadi dan merokok responden sebelum dan sesudah
nyata (Sarafino, 1998). dilaksanakan konseling.
DAFTAR PUSTAKA