The document describes procedures for two experiments:
1. The production of whey protein from milk through heating, acidification, filtration, and either salting out or drying to produce a powder.
2. The precipitation of lactate dehydrogenase from chicken through homogenization, centrifugation, and gradual addition of ammonium sulfate to precipitate proteins while cooling. The supernatant and pellet are separated for further purification.
The document describes procedures for two experiments:
1. The production of whey protein from milk through heating, acidification, filtration, and either salting out or drying to produce a powder.
2. The precipitation of lactate dehydrogenase from chicken through homogenization, centrifugation, and gradual addition of ammonium sulfate to precipitate proteins while cooling. The supernatant and pellet are separated for further purification.
The document describes procedures for two experiments:
1. The production of whey protein from milk through heating, acidification, filtration, and either salting out or drying to produce a powder.
2. The precipitation of lactate dehydrogenase from chicken through homogenization, centrifugation, and gradual addition of ammonium sulfate to precipitate proteins while cooling. The supernatant and pellet are separated for further purification.
1. Pembuatan Whey 200 mL susu murni Dipanaskan pada suhu 90°C dalam gelas kimia 500 mL. Setelah suhu termometer mencapai 90°C, ditambahkan 1 gram asam sitrat kedalam susu. Diaduk hingga diperoleh endapan yang menggumpal, dan disaring untuk memisahkan antara endapan dengan fitrat ditempat yang terpisah. 2. Analisis kuantitatif protein Disiapkan dua buah tabung reaksi, dimasukan masing-masing tabung sebanyak 4 mL fitrat. Tabung pertama ditambahkan pereaksi biuret dan pada tabung kedua ditambahkan reagen millon. Diamati reaksi yang terjadi. 3. Pembuatan serbuk Whey dengan salting out dimasukan 10 mL fitrat kedalam tabung reaksi, ditambahkan garam (NH4)2SO4 hingga terbentuk endapan. Endapan yang diperoleh dipisahkan dengan cara dipipet fitratnya, endapan dicuci dengan aquadest, aquadest dalam tabung dibuang . tabung yang berisi garam Ditimbang, tabung dibilas dan dikeringkan. Ditimbang tabung kosong, dihitung persen rendemen yang diperoleh. 4. Pembuatan serbuk Whey dengan cara pengeringan panci kosong Ditimbang. Dimasukan sisa fitrat dari susu kedalam wadah panci, filtrat dipanaskan diatas hot mantle dan sesekali diaduk. Dilakukan pemanasan hingga larutan berubah menjadi serbuk, panci yang berisi filtrat didinginkan,lalu ditimbang panci dengan filtrat. Dihitung persen rendemen yang diperoleh.
B. Prisipitasi Laktat Dehidrogenase dari Ayam dengan Amonium Sulfat
50 gram daging ayam dipotong kecil-kecil, jaringan ikat dan lemaknya dibuang. lalu dimasukan 75 mL dapar kedalam blender, ditutup dan diblender dengan memasukan bongkahan es yang telah diperkecil. blender Dinyalakan dengan jeda waktu 4 x 30 detik untuk menurunkan temperatur homogenate. Dimasukan homogenate kedalam 4 buah tabung sentrifugasi 50 mL didinginkan, dimasukan kedalam alat senntrifugasi. Dinyalakan sentrifugasi selama 20 menit pada 15.000 rpm. supernatan Dituangkan melalui kain penyaring kedalam gelas kimia yang telah didinginkan, dibuang ampas daging yang disediakan. volume supernatan Diukur dan dicatat simpan 3 x 0,5 mL aliquot. Secara perlahan ditambahkan 0,39 gram ammonium sulfat per mL ke dalam supernatan yang telah disaring sambil diaduk. Dilakukan pada suhu dingin, diaduk dengan magnet. Jika terbentuk busa, menunjukan protein mengalami denaturasi. pengadukan Dilakukan perlahan, diaduk lagi hingga 15 menit setelah ditambahkan ammonium sulfat,. Dilakukan sentrifugasi protein dengan prosedur yang sama. disimpan Supernatan dan pellet ditempat berbeda pada dilemari es untuk pemurniaan selanjutnya.