You are on page 1of 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Memperkuat sektor usaha kecil dan menengah sesungguhnya merupakan dasar bagi
kita dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Bahkan, membangun usaha mikro
merupakan sumber turunnya pertolongan dan rezeki dari Allah SWT, sebagaimana
disabdakan oleh Rasulullah SAW: ''kalian akan ditolong dan diberi rezeki dengan sebab
kaum dhuafa di antara kalian'' (HR Daelami).
Membangun perekonomian nasional yang kuat, hanya dapat dilakukan manakala
institusi ekonomi mikro negeri ini mendapatkan perhatian dan dukungan dari semua
pihak, baik pemerintah, DPR, maupun masyarakat lain secara keseluruhan.
Dilihat dari potensi dan sumber pendanaan yang sudah berjalan, sebenarnya LKMS
memiliki potensi pembiayaan dan pengelolaan dana ekonomi umat yang cukup besar.
Jika pengelolaan dana umat bisa dilakukan secara terpadu antarinstitusi keuangan
syariah, maka hal tersebut akan menjadi sumber kekuatan yang sangat besar

B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa Pengertian Pembiayaan ?
2) Apa pengertian usaha kecil dan mikro dalam undang – undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 ?
3) Bagaimana Analisis Pemberian Pembiayaan Usaha Kecil dan Mikro ?
.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembiayaan

Pada dasarnya fungsi utama Lembaga Keuangan Mikro Syariah tidak jauh beda

dengan lembaga keuangan mikro konvensional yaitu menghimpun dana dari masyarakat

kemudian menyalurkannya kembali atau lebih dikenal sebagai fungsi Intermediasi.

Dalam prakteknya bank syariah menyalurkan dana yang diperolehnya dalam bentuk

pemberian pembiayaan, baik itu pemmbiayaan modal usaha maupun untuk komsumsi.

Adapun pengertian pembiayaan menurut berbagai literatur yang ada sebagai berikut :

1. Pasal 1 ayat (25) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008

tentang Perbankan Syariah,1 menyatakan: Pembiayaan adalah penyediaan dana

atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah

b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk

ijarah muntahiya bittamlik

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna

d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh

e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa.

1
Undang-undang No.21 Tahun 2008
2
2. Pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak

kepada pihak lain untuk mendukung investasi yag telah direncanakan, baik

dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiyaan adalah

pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan.

3. Sedangkan menurut M. Syafii Antonio, pembiayaan adalah pemberian fasilitas

penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan

defisit unit2.

Berdasarkan pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa pembiayaan

adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan berdasarkan kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan

pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka

waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

B. Usaha Kecil dan Mikro Menurut Undang – Undang

Undang-undang No. 20 Tahun 2008 pasal 6 menjelaskan Kriteria Usaha Mikro


adalah sebagai berikut: termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki
hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: memiliki kekayaan bersih lebih dari

2
M. Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insansi Press, 2001), hal.160.
3
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar
lima ratus juta rupiah).

4
World Bank dalam tulisan di web departemen koperasi menetapkan kriteria usaha

mikro, kecil, dan menengah berdasarkan jumlah tenaga kerja, jumlah pendapatan, dan

jumlah asset Kriteria usaha kecil dan menengah menurut World Bank meliputi:

1. Medium Enterprise, dengan kriteria :

a. Jumlah karyawan maksimal 300 orang

b. Pendapatan setahun hingga sejumlah 15 juta

c. Jumlah asset hingga sejumlah 15 juta

2. Small Enterprise, dengan kriteria :

a. Jumlah karyawan kurang dari 30 orang

b. Pendapatan setahun tidak melebihi 3 juta

c. Jumlah asset tidak melebihi 3 juta

3. Micro Enterprise, dengan kriteria :

a. Jumlah karyawan kurang dari 10 orang

b. Pendapatan setahun tidak melebihi 100 ribu

c. Jumlah asset tidak melebihi 100 ribu

C. Analisis Kelayakan Pembiayaan Pada Usaha Kesil dan Mikro

Saat ini peranan koperasi dan Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)

sangat diharapkan guna memulihkan perekonomian agar bisa segera pulih dari

krisis, mengingat koperasi dan UMKM sangat besar peranannya dalam menyerap

tenaga kerja dan meningkatkan produksi dan jasa di masyarakat

Dalam melakukan penilaian permohonan pembiayaan Lembaga Keuangan syariah

bagian marketing harus memperhatikan beberapa prinsip utama yang berkaitan dengan

kondisi secara keseluruhan calon nasabah. Di dunia perbankan syariah prinsip penilaian

dikenal dengan 5 C + 1 S , yaitu :

5
a. Character

Yaitu penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon penerima

pembiayaan dengan tujuan untuk memperkirakan kemungkinan bahwa

penerima pembiayaan dapat memenuhi kewajibannya.

b. Capacity

Yaitu penilaian secara subyektif tentang kemampuan penerima

pembiayaan untuk melakukan pembayaran.Kemampuan diukur dengan catatan

prestasi penerima pembiayaan di masa lalu yang didukung dengan pengamatan

di lapangan atas sarana usahanya seperti toko, karyawan, alat-alat, pabrik serta

metode kegiatan.

c. Capital

Yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh calon

penerima pembiayaan yang diukur dengan posisi perusahaan secara

keseluruhan yang ditujukan oleh rasio finansial dan penekanan pada komposisi

modalnya.

d. Collateral

Yaitu jaminan yang dimiliki calon penerima pembiayaan. Penilaian ini

bertujuan untuk lebih meyakinkan bahwa jika suatu resiko kegagalan

pembayaran tercapai terjadi , maka jaminan dapat dipakai sebagai pengganti

dari kewajiban.

e. Condition

Bank syariah harus melihat kondisi ekonomi yang terjadi di masyarakat

secara spesifik melihat adanya keterkaitan dengan jenis usaha yang dilakukan

6
oleh calon penerima pembiayaan. Hal tersebut karena kondisi eksternal

berperan besar dalam proses berjalannya usaha calon penerima pembiayaan.

f. Syariah

Penilaian ini dilakukan untuk menegaskan bahwa usaha yang akan

dibiayaai benar-benar usaha yang tidak melanggar syariah sesuai dengan fatwa

DSN “Pengelola tidak boleh menyalahi hukum syariah Islam dalam

tindakannya yang berhubungan dengan mudharabah.”

Sedangkan dalam Konvensial Marketing menggunakan Analisis 7P:


1) Personality
Menilai nasabah dari segi keperibadian.
2) Party
Mengklasifikasikan berdasarkan modal, karakter dan loyalitas.
3) Purpose
Mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit.
4) Prospect
Menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang menguntungkan atau tidak.
5) Payment
Bagaimana nasabah mengembalikan kredit atau dari sumber mana saja dananya.
6) Profitability
Menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
7) Protection
Bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan mendapat jaminan
perlindungan.(Rahmadewi, 2014:3)

7
BAB III

KESIMPULAN

pembiayaan adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk mendukung

investasi yang telah direncanakan berdasarkan kesepakatan antara bank dengan pihak

lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Usaha kecil dan

Mikro membutuhkan dana pembiayaan dari lembaga keuangan serta peran serta

pemerintah dalam mendukung terciptanya ekonomi Demokrasi, atau kemakmuran

ekonomi masyarakat yang jangan hanya peduli pada sektor ekonomi makro tetapi juga

peduli terhadap ekonomi mikro.

8
DAFTAR PUSTAKA

e-jurnal,pembiayaan mikro ,inaba hol es.2015 diunduh pada tanggal 21 april 2018 pukul

16.55 wib.

http://business-law.binus.ac.id/2017/03/31/sekilas-tentang-lembaga-keuangan-mikro-syariah-

di-indonesia/ diunduh pada tanggal 22 april 2018 pukul 11.55 wib.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=450405&val=8601&title=PENGEMBANG

AN%20USAHA%20MIKRO%20UNTUK%20PEMBERDAYAAN%20UMAT%20ISLAM%20DI%20KOT

A%20MEDAN diunduh pada tanggal 23 april 2018 pukul 14.32 wib.

https://media.neliti.com/media/publications/194933-ID-pemberdayaan-koperasi-usaha-

mikro-kecil.pdf. diunduh pada tanggal 23 april 2018 pukul 14.39 wib

You might also like