You are on page 1of 5

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

BLOK 1.5
SISTEM UROGENITAL

PEMERIKSAAN SIFAT URINE

Hari/ Tanggal Praktikum : Kamis, 3 Mei 2018


Nama : Jihan Nabila
NIM : 170610045
Kelompok : 2 (Dua)
Dosen Pembimbing : dr.Sri Wahyuni, M.Sc

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TA. 2017/2018
Dasar Teori
Urin atau air seni adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang
disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang
menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter
menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.

Volume urine normal 600-2500ml/24 jam. Volume urine 24 jam dipengaruhi oleh asupan cairan,
temperatur lingkungan, kelembapan, diet, mental, kerja, dan ukuran fisik. Sementara berat jenis urine
normal adalah 1,003-1,030. Dengan demikian, bahan – bahan terlarut dalam urine 3-30g/L. Total dalam 24
jam 3-30 x volume urine 24 jam. Perkiraan 50g/hari, juga dapat dengan kalkulasi 2 angka di belakang koma
dari berat jenis x 2,66 (Koefisien Long).
1. Pemeriksaan pH Urine

a. Prinsip
pH urine normal rata – rata 6 (range 4,7 – 8) untuk urine 24 jam. Keasaman urine lebih bervariasi untuk
urine sewaktu – waktu. Jumlah asupan protein yang tinggi menyebabkan urine lebih asam karena
ekskresi sulfat meningkat dan fosfat meningkat. Katabolisme lemak yang meningkat juga akan
meningkatkan ekskresi benda keton yang asam sehingga pH urine pun akan menurun, disebut
ketoasidosis.
b. Tujuan
Melihat berapa pH urine seseorang yang tidak memiliki penyakit (pH urine normal).
c. Alat dan Bahan

- Kertas lakmus
- Rak tabung reaksi
- Tabung reaksi
- Urine segar

d. Prosedur Pemeriksaan

1. Masukkan urine sebanyak 2 mL ke dalam tabung reaksi


2. Celupkan kertas lakmus ke dalam urine selama 3 – 5 detik
3. Cocokkan perubahan warna kertas indikator dengan kertas standar warna pH
4. Catat hasil pengamatan anda

e. Hasil
Urine yang diukur pH-nya dengan kertas lakmus memiliki pH 6,0.

f. Pembahasan

Urine yang diukur pH-nya merupakan pH urine normal. pH urine asam maupun basa dapat disebabkan
oleh asupan protein, keadaan asidosis, keadaan alkalosis, demam, maupun akibat perubahan urea
menjadi ammonia dengan pelepasan CO2.
2. Pemeriksaan Berat Jenis Urine

a. Prinsip
Urinometer termasuk hidrometer, yaitu alat untuk mengukur berat jenis larutan. Alat ini akan
mengapung dalam air murni. Semakin bertambah berat jenis, alat ini akan semakin mengapung. Pada
air murni ditetapkan skala pada garis 0. Suhu akan memengaruhi skala alat karena pemuaian. Suhu
pemakaian alat harus sama dengan suhu waktu skala tersebut ditera oleh pabrik pembuat alat. Oleh
karena itu, pabrik alat tersebut biasanya memberikan suhu pemakaian alat yang disebut suhu tara. Jika
suhu pemakaian tidak sama dengan suhu tara, hasilnya harus dikoreksi. Untuk suhu cairan yang terukur
dengan termometer lebih tinggi dari suhu tara alat, berat jenis cairan yang terbaca pada alat harus
ditambah. Sebaliknya, jika suhu pemakaian dibawah suhu tara alat, berat jenis cairan yang terbaca
pada alat harus dikurangi. Setiap perubahan suhu 3oC, berat jenis akan berubah 0,001. Jika suhu makin
tinggi, volume zat akan bertambah dan beratnya tetap sehingga berat jenis menurun. Sebaliknya, jika
suhu turun, volume zat akan berkurang dan beratnya tetap sehingga berat jenis akan bertambah. Perlu
diketahui bahwa dasar hidrometri adalah hukum Archimedes dan hukum pemuaian zat karena panas.
b. Tujuan
Melihat berapa berat jenis normal urine seseorang.
c. Alat dan Bahan

- Tabung reaksi
- Urine
- Urinometer

d. Prosedur Kerja

1. Isi sebuah tabung hidrometer dengan urine dan letakkan hidrometer di dalamnya
2. Hidrometer tidak boleh menyentuh dinding tubuh
3. Perhatikan meniskus skala berat jenis yang terbaca di urinometer
4. Catat suhu urine tersebut, tiap urinometer sudah ditera pada suhu tertentu
5. Rumus BJ = BJ terbaca +/- angka koreksi

e. Hasil
Suhu tera alat = 15oC
Suhu urin terukur = 21oC
BJ terukur = 1,022
Angka koreksi = (T urin – T tera)/3x0,001 = (21-15)/3x0,001 = 0,002

BJ = 1,022 + 0,002 = 1,024


f. Pembahasan
Berat jenis urine normal adalah 1,003 – 1,030. Pada pemeriksaan ini dijumpai BJ urin sebesar 1,024
yang berarti BJ urine normal. Berat Jenis dipengaruhi oleh volume dan komposisi urin, Volume urin
normal adalah 600-2500 mL/24Jam , maka dengan BJ yang berada dalam range normal berarti
probandus tidak mengalami Oliguria yaitu pengeluaran urin lebih kecil dari 100 mL, dan probandus juga
tidak mengalami Poliuria dimana urine yang dikeluarkan melebihi normal yaitu 3 Liter/hari pada orang
dewasa, dan juga probandus tidak sama sekali dikatakan mengalami Anuria yaitu kondisi dimana ginjal
tidak dapat memproduksi urine. Tersumbatnya saluran urine juga bisa menjadi salah satu faktor
pemicu dari Anuria, bahkan hal tersebut dapat menyebabkan Gagal Ginjal Akut, hal tersebut dapat di
sebabkan oleh beberapa faktor seperti Batu ginjal, pembesaran prostat pada laki-laki, dan tumor
daerah panggul, contoh tumor kandung kemih atau ovarium.

Daftar Pustaka
Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia. Jakarta : EGC
Wahyuni, Sri. 2017. Penuntun Praktikum Biokimia Sistem Urogenital. FK UNIMAL: Lhokseumawe

You might also like