Professional Documents
Culture Documents
Share
Seperti yang kita ketahui, air adalah substansi yang terbentuk dari dua
elemen kimiawi: hidrogen dan oksigen. Ia memilik struktur molekul yang
sederhana ( H2O), serta terdapat pada benda-benda padat, cair, dan gas.
Karakteristik fisik dan kimiawinya luar biasa kompleks, dan memiliki mempuan
yang penting dalam melarutkan substansi-substansi lain. Kemampuannya
inilah yang sangat dibutuhkan seluruh organisme hidup.
Selain dijadikan objek yang harus dipikirkan oleh orang-orang kafir sehingga
mereka mau beriman, penyebutan air dalam Al-Qur’an terdapat di banyak
surat dan ayat dengan kandungan isyarat makna yang beragam.
َي أَفَال يُؤْ ِمنُون ِ َو َجعَ ْلنَا ِمنَ ْال َم
َ اء ُك َّل
ٍٍّ ش ْيءٍ َح
“Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka
mengapa mereka tidak beriman?” (QS. Al-Anbiya: 30).
Dalam menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir mengatakan, “Asal mula segala
sesuatu yang hidup adalah air.”
Dalam Tafsir al-Jalalain disebutkan, “Kami jadikan dari air” yang turun dari
langit dan yang keluar dari dalam tanah, “Segala sesuatu yang hidup,” air
membuat tanaman-tanaman yang tumbuh bisa tetap hidup, “Maka
mengapakah mereka tidak beriman” meyakini keesaan-Ku?
Selam periode yang panjang ini, saat bumi dipersiapkan untuk menerima
kehidupan, Allah SWT menciptakan gunung berapi, yang merupakan alasan
utama bagi terbentuknya lapisan batu (litosfer), lapisan air (hidrosfer), dan
udara (atmosfer) pada bumi. Selain itu, aktivitas vulkanik yang meluas
mendorong terbentuknya rangkaian pegunungan dengan dikeluarkannya lava
dan magma dari bawah kerak bumi, sampai bumi benar-benar siap menerima
kehidupan.
2. Allah menciptkan jenis kehidupan pertama dalam air, karena pada tahap
tersebut, air adalah lingkungan yang paling sesuai untuk kehidupan.
Penelitian di bidang Paleontologi menunjukkan, kehidupan di dasar laut
(samudra), muncul secara merata sekitar 3,36 miliar tahun (antara 3,8 tahun
hingga 440 juta tahun yang lalu) sebelum penciptaan jenis tumbuhan pertama
di daratan.
3. Penelitan di bidang Geologi membuktikan, penciptaan tumbuhan
berlangsung sebelum penciptaan berbagai jenis binatang. Oleh karena itu,
penciptaan tumbuhan dasar laut pun berlangsung sebelum penciptaan
berbagai jenis binatang dasar laut. Penciptaan tumbuhan darat juga
berlangsung sebelum penciptaan binatang darat. Semua jenis kehidupan ini
diciptakan lebih dulu sebelum manusia.
Fakta ilmiah moderen ini telah dimuat dalam al-Qur’an lebih dari 13 abad
yang lalu, dan menjadi bukti bahwa al-Qur’an adalah firman Allah yang
disampaikan kepada manusia lewat nabi-Nya, Muhammad SAW. Jadi
saudaraku, apalagi yang membuatmu harus ragu dengan al-Qur’an?
[mila/islampos]
Air di Bumi sendiri secara terus menerus berputar melalui siklus air yang meliputi penguapan dan
pendinginan lewat mekanisme hujan dan salju dan mekanisme itu mempunyai jadwal dan perameter
yang terkait didalamnya seperti kesanggupan tanah dalam menyerap air, kadar panas matahari
yang pas untuk menguapkan air menjadi awan juga membuat awan yang pas menjadi air kembali,
bila salah satu parameter itu terganggu maka jawabnya adalah bencana bagi manusia,
berkurangnya kesanggupan tanah dalam menyerap air akan menjadi banjir besar bagi manusia.
Meningkatnya panas matahari akibat bocornya atmosfir bumi akan mempercepat menguapnya air
didaratan sehingga bencana kekeringan melanda dan mengganggu sistem produksi pangan
manusia dan isu paling central abad ini akibat terganggunya sistem siklus air ini adalah Global
Warming. Badai yang menghancurkan, gelombang air pasang, tsunami, kelaparan akibat
kekeringan akan terus berlanjut meskipun usaha-usaha untuk mengendalikan polusi dan kerusakan
lingkungan telah dilakukan.
Bumi merupakan satu-satunya planet yang memiliki kandungan air yang dua pertiga bagiannya
diselimuti air tapi taukah anda bahwa air yang layak diminum untuk seluruh pendudul bumi
jumlahnya kurang dari 1% dari keseluruhan jumlah air yang ada di bumi 69% merupakan air laut
yang tidak bisa dikonsumsi dan hanya ada 3% air tawar tapi dari 3% tersebut 2% nya merupakan air
beku yang ada di kutub utara dan kutub selatan sisa satu persen adalah air tanah itupun tidak
seluruhnya bersih dan hanya 0,62% yang layak dikonsumsi bagi hampir 7 miliar manusia yang
tinggal dibumi. Nah! sudah terbayangkan kalau kekurangan 7% air dalam tubuh manusia bisa
berakibat kematian. bagaimana jika air yang layak dikonsumsi dibumi yang hanya ada kurang dari
1% tiba-tiba berkurang dan musnah. Astaghfirullahaladhim
Dalam Islam tidak semua zat cair yang berupa minuman dihalakan untuk dikonsumsi, minuman
yang diharamkan itu adalah minuman yang memabukkan, minuman yang memabukkan itu disebut
juga dengan istilah khamar. Sebelum datangnya Islam masyarakat arab sudah akrab dengan
minuman yang beralkohol yang dalam bahasa arab disebut khamar. pada masa itu kehidupan
masyarakat arab tidak lepas dari konsumsi terhadap minuman beralkohol. Ini menyiratkan betapa
akrabnya masyarakat arab terdahulu dengan kebiasan mabuk.
Dalam Islam sudah jelas bahwa semua minuman yang memabukkan pasti khamar dan setiap yang
memabukkan adalah haram hukumnya. yang harus diperhatikan adalah penggunaan khamar
meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit, misalkan sebagai bumbu masakan, sebagai bahan
pembuat roti dan kue tidaklah menghilangkan keharamannya sehingga berdosanlah bagi orang
yang dengan sengaja membuat atau mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung khamar.
Namun sesungguhnya yang dimaksud dengan khamar dalam Islam itu tidak selalu merujuk kepada
alkohol, yang disebut khamar adalah segala sesuatu minuman dan makanan yang bisa
menyebabkan mabuk. meskipun sejumlah penelitian menunjukkan minuman yang beralkohol
memberikan manfaat bagi tubuh namun islam bukan tidak mengetahui sisi manfaat khamar. Dalam
pandangan Islam dampak kerusakan khamar dalam kehidupan manusia jauh lebih besar dari pada
manfaatnya.
Hal ini dinyatakan dalam Al-Quran Surat AlBaqarah ayat 219 “mereka bertanya kepadamu tentang
khamar dan judi, katakanlah pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi
manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari pada manfaatnya.”