You are on page 1of 4

TUGAS AWAL

PERCOBAAN I

PENETAPAN BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK

DI SUSUN OLEH:

NAMA : NURUL BADRIYAH

STAMBUK : A 251 15 009

KELAS : A

KELOMPOK : 4

ASISTEN : MUHAMMAD AL-GIFARY

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2018
PERCOBAAN I

PENETAPAN BESI SECARA SPEKTROFOTOMETERI SINAR TAMPAK

I. TUJUAN

II. DASAR TEORI


Spektrometer adalah alat untuk mengukur spektrum cahaya.

Spektrometer, spektrograf atau Spektroskop

Dalam astronomi dan beberapa cabang ilmu fisika dan kimia, spektrometer
adalah sebuah alat optik untuk menghasilkan garis spektrum cahaya dan
mengukur panjang gelombang serta intensitasnya.
Prisma yang berada di tengah spektrometer berfungsi untuk menyebarkan
cahaya. Cahaya putih tersebar pada masing-masing panjang gelombang, dan
menghasilkan spektrum pelangi.
Alam ruang hampa (vakum), kecepatan cahaya c adalah sama untuk setiap
panjang gelombang atau warna cahaya, artinya kecepatan cahaya biru sama
dengan kecepatan cahaya inframerah. Akan tetapi, jika sebuah berkas cahaya
putih jatuh pada sebuah permukaan prisma kaca dengan membentuk sudut
terhadap permukaan tersebut kemudian melewati prisma, maka cahaya putih
itu akan diuraikan atau didespersikan menjadi spektrum warna. Fenomena ini
membuat Newton percaya bahwa cahaya putih merupakan campuran dari
komponen-komponen warna. Despersi atau penguraian warna terjadi di dalam
prisma karena kecepatan gelombang cahaya di dalam prisma berbeda untuk
setiap panjang gelombang.
Komponen Utama alat spektrofotometer, pada prinsipnya dapat
digambarkan sebagai diagram blok berikut:

Diagram Blok Komponen-komponen Utama Alat Spektrofotometer (click untuk


maximize)

Alat akan mengukur nilai intensitas cahaya: P dan Po melalui sistem


processor, akan diubah menjadi besaran transmitansi (T), dan absorbsi (A), yang
memiliki rumusan sebagai berikut:
Sumber sinar sebagai penyedia radiasi sinar (polikromatis) (biasanya lampu
wolfram).

Sistem monokromator yaitu mengubah gelombang cahaya polikromatik


menjadi monokromatik. kuvet sebagai tempat menaruh larutan sampel dan blanko
ke dalam berkas cahaya spektrofotometer. Detektor sebagai pengubah isyarat
radiasi menjadi isyarat listrik. read out sebagai pengubah sinyal-sinyal listrik dari
detektor menjadi numerik yang dapat dibaca dalam bentuk &T atau absorbansi.

A = –log T

Sebelum dioperasikan, alat harus dikalibrasi dulu, yaitu dengan


menentukan 0% T dan 100% T. Kalibrasi ini berguna agar hasil analisis dari alat
tersebut lebih akurat.

Pada pekerjaan analisis yang sesungguhnya, semestinya selalu diawali


dengan matching cuvet yang bertujuan untuk mengetahui apakah cuvet yang
digunakan mempunyai diameter (nilai b) yang sama. Hal ini perlu dilakukan,
karena menurut hukum Lambert-Beer nilai A berbanding lurus dengan nilai b dan
C (konsentrasi larutan). Setelah dilakukan matching cuvet, pekerjaan dilanjutkan
dengan mengetahui spektrum serapan larutan yang dianalisis. Dari spektrum-
spektrum itu, akan dapat diketahui panjang gelombang dimana zat akan
melakukan penyerapan maksimum (panjang gelombang = maksimum).

kuvet ada dua yaitu kuvet permanent (terbuat dari gelas atau leburan silica)
dan kuvet disposable (dari plastic atau Teflon). Kuvet dari leburan silica dapat
digunakan = 190-1100 nm Kuvet dari bahan gelas = 380-1100 nm.

You might also like