Professional Documents
Culture Documents
Chapter ini membahas penggunaan laporan keuangan dan informasi lainnya dalam
keputusan kredit. Ketika bank memperoleh nasabah (peminjam) baru, keputusan tidak hanya
untuk memberikan pinjaman atau tidak memberikan pinjaman. Pada alternative pemberian
pinjaman, keputusan tentang tingkat bunga, jumlah pinjaman, dan batasan pada peminjam
yang harus dibuat. Setelah memutuskan untuk memberikan pinjaman, bank melakukan
keputusan lebih lanjut. Bank mencoba untuk merancang sistem peringatan dini untuk
mengantisipasi kredit macet. Desain sistem tersebut memerlukan keputusan tentang model
yang digunakan untuk memprediksi kegagalan dan variabel yang digunakan dalam model
tersebut. Jika kredit gagal (macet), keputusan yang berkaitan dengan restrukturisasi pinjaman
dapat dilakukan. Bab ini mengeksplorasi aspek keputusan pinjaman, manfaat menggunakan
model kuantitatif dalam keputusan tersebut, dan isu yang berkaitan dengan analisis informasi
laporan keuangan dalam keputusan tersebut.
1
Analis dapat mengakses sumber data yang banyak dari sebuah informasi pada area
ini, sebagai contoh, peramalan grup industri perdagangan, peramalah yang dibuat oleh
ekonom atau model ekonometrik, dan laporan dari departemen pemerintah dan agen
tentang pasokan dana, Gross National Production dan perpajakan.
Sumber informasi tersebut berbeda pada beberapa dimensi, sebagai contoh adalah
kuantitatif versus kualitatif, orientasi masa lalu versus masa depan dan dapat diverifikasi
versus tidak dapat diverifikasi. Tantangan yang dihadapi oleh analis pinjaman adalah
mengeksploitasi sumber-sumber informasi yang beragam secara efektif dan efisien biayanya.
Pada bab ini akan dibahas pemodelan statistik yang berkontribusi penting untuk tantangan
ini.
2
adalah insentif dari pemberi pinjaman untuk mengadopsi prosedur yang melengkapi
kekurangan yang dirasakan dalam pelaporan keuangan. Manfaat utama dari perjanjian
pinjaman sebagai sumber informasi pada prosedur pinjaman yang ada adalah bahwa
mereka (relatif) secara ekplisit seperti apa yang disertakan. Perjanjian pinjaman yang
terbaik dilihat sebagai sebuah aturan antara peminjam dan pemberi pinjaman yang
mengakui bahwa banyak perubahan dapat dilakukan dalam aturan-aturan sebelum
perjanjian disepakati.
Keuntungan utama dari perjanjian pinjaman sebagai sumber informasi tentang
prosedur pinjaman yang ada adalah bahwa mereka (relatif) eksplisit mengenai apa yang
disertakan. Selain itu, kedua belah pihak memiliki insentif untuk memverifikasi bahwa
ketentuan-ketentuan yang termasuk dalam perjanjian tersebut mewakili pemahaman
mereka tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak
Beberapa studi telah meneliti kemampuan model statistik untuk mereplikasi penilaian
petugas pinjaman ketika menetapkan pinjaman kepada salah satu kategori di atas.
Dietrich and Kaplan (1982) meneliti sampel dari kredit komersial dari suatu Bank yang
komersial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model linear
sederhana yang dapat mereplika penilaian yang digunakan dalam pengklasifikasian risiko
kredit. Sampel yang digunakan untuk memperkirakan model linear terdiri dari 140
pinjaman dengan klasifikasi sebegai berikut :
3
Current – 109
Especially mentioned – 16
Substandard – 10
Doubtful – 5
Tidak ada pinjaman dalam kategori “loss” dalam penelitian ini. Tiga fungsi variabel linear
dilaporkan memiliki “ important explanatory power”.
Dimana:
DEi : Total Utang / Total Aset
FCCi : Dana dari operasi / (bunga + komitmen sewa minimum +
utang rata-rata jatuh tempo dalam waktu tiga tahun)
SDi : Jumlah penurunan penjualan pada tahun berturut-turut
Semakin tinggi skor Yi, semakin tinggi risiko yang diperkirakan dari pinjaman. Tanda
koefisien masing-masing variabel mengikuti intuisi: pinjaman yang beresiko lebih tinggi
cenderung memiliki leverage yang lebih tinggi, aliran dana yang lebih rendah, dan
penurunan penjualan secara berturut-turut.
4
(1) Loss Function to Use for Model Prediction Errors
Dua parameter penting ketika memproses aplikasi pinjaman adalah :
C1 : Biaya dari memprediksi bahwa pihak yang mengajukan aplikasi pemberian pinjaman
akan membayar ketika aplikasi tersebut tidak dibayar.
Termasuk dalam C1 adalah kerugian sehubungan dengan pihak bank tidak menerima
sesuai tenggang waktu, oportunity cost dari waktu yang digunakan untuk memonitor
pinjaman, dan pengeluaran lain sehubungan dengan write-down atau write-off
pinjaman.
C2 : Biaya dari memprediksi bahwa pihak yang mengajukan aplikasi pemberian pinjaman
tidak membayar ketika aplikasi tersebut dibayar.
Termasuk dalam C2 adalah contibution margin pinjaman yang hilang, dengan
berasumsi bahwa peminjam yang diprediksi tidak membayar kembali menolak
pinjaman.
Jika ada jumlah yang dibatasi atas dana pinjaman yang tersedia, C2 akan berkurang
dengan return dari alternatif penggunaan dana.
5
Variable yang termasuk dalam model pemberian skor yang dipilih biasanya bagian
kecil dari variabel-variabel model pengembang. Model pembangun mungkin beranggapan
bahwa variabel harus dimasukkan dalam model tapi ternyata tidak signifikan.
(6) Stationarity
Perubahan mungkin terjadi pada permohonan pinjaman yang sedang diuji, baik itu
dari sisi karakteristik pemohon, industri ataupun lingkungan ekonomi. Hal yang harus
dilakukan adalah mempertahankan variabel independent tetapi mengestimasi kembali
koefisien-koefisien itu dan menetapkan poin cut off baru untuk mengklasifikasikan pinjaman
kedalam beberapa kategori. lmg
6
Terdapat empat prinsip pertanyaan dengan scored, dan jika total score melewati stated total
maka dia telah diberi kredit tanpa analisa lebih lanjut. Jika score tidak melebihi total,maka
mail pesanan telah dipegang untuk pemberian kredit dengan analisis lebih lanjut.
Scoring model kini digunakan oleh banyak institusi keuangan, sebagai contoh dalam
keputusan untuk memperpanjang waktu kredit, persoalan kartu kredit dan akun pembebanan
lainnya untuk bantuan pinjaman. Perusahaan mempunyai pilihan menggunakan model untuk
pengembangan usahanya atau menggunakan jasa konsultan dari luar.
7
Non-GAAP Financial Reporting Alternatives
Lending officer dapat mengunakan alternatif berdasarkan non GAAP untuk
mengevaluasi aplikasi pinjaman atau menulis loan agreement dengan aplikasi yang diterima.
Deviasi dari GAAP ini diterjemahkan sebagai bukti bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam
perjanjian pemberian pinjaman merencanakan aturan pengukuran akuntansi dengan cara yang
berbeda-beda untuk mengurangi konflik kepentingan antara peminjam dan pemberi pinjaman.
Jika model scoring diperkirakan terutama pada penyusutan persediaan FIFO / Straight-
Line perusahaan, maka ada kemungkinan bahwa persediaan LIFO / accelerated depreciation
perusahaan akan ditolak untuk pengajuan kredit, ketika hal tersebut akan diperpanjang
kreditnya maka akan digunakan teknik akuntansi yang berbeda. Beberapa alternatif yang
dapat mengadopsi situasi ini adalah membangun model penilaian yang terpisah untuk setiap
kombinasi utama pada alternatif akuntansi. Kedua adalah dengan menggunakan teknik
penyesuaian untuk menempatkan semua pemohon pinjaman disusun oleh model dasar yang
serupa dalam metode akuntansi. Keragaman Time-series dalam metode akuntansi dapat
muncul dari perubahan akuntansi yang bersifat sukarela atau diwajibkan (misalnya, oleh
FASB). Jika model buider memutuskan bahwa dampak perubahan tersebut adalah signifikan
mungkin cocok untuk memperkirakan kembali model yang menggunakan data yang berasal
dari pengadopsian metode akuntansi saat ini.
Ketika dihadapkan dengan keragaman akuntansi, model builder dapat memutuskan
untuk memasukkan variabel dalam model penilaian yang kurang dipengaruhi keragaman
cross-sectional atau time-series dalam metode akuntansi, misalnya, ukuran fisik atau
langkah-langkah pasar modal seperti nilai pasar dari utang untuk nilai pasar dari ekuitas. Jika
diasumsikan pasar modal efesien, maka pasar modal juga berguna karena mereka mengambil
informasi yang sangat luas. Bagaimanapunlangkah-langkah pasar modal hanya akan tersedia
untuk perusahaan publik. Bagi banyak pemohon peminjaman kecil kepada bank, langkah-
langkah tersebut tidak akan tersedia.