You are on page 1of 33

ASAM AMINO

DAN
PROTEIN

Melzi Octaviani, M.Farm, Apt.


Asam Amino
 Asam amino merupakan komponen
penyusun protein.
 Setiap asam amino terdiri dari gugus
karboksilat (-COOH) dan gugus amina
serta yang membedakan asam amino satu
dengan asam amino lainnya yaitu dengan
adanya rantai samping (R).
 Atom C pusat dinamai atom Cα ("C-alfa")
sesuai dengan penamaan senyawa
bergugus karboksil, yaitu atom C yang
berikatan langsung dengan gugus
karboksil.
basa

asam
NH2 NH3
R  H, C -  : kiral
R CH COOH R CH COO-

asam -amino ion switter pH : 7,4


(Amfoter)
Asam Amino Amfoter
 Asam amino dapat berperan sebagai asam
(mendonorkan proton pada basa kuat) dan
dapat berperan sebagai basa (menerima
proton dari asam kuat)
 Bentuk kesetimbangan :
HO HO
RCHCOOH RCHCOO RCHCOO
H H
NH3+ NH3+ NH2

pH rendah pH netral pH tinggi


CONTOH ASAM AMINO
COO - COO-

+
H 3N C H H C NH3+
COO - COO-

+
H 3N C H H C
CH 2OH
NH 3
+
CH2OH
CH2OH CH2OH

L-serine L-serine
D-serine D-serine
Penamaan Asam Amino
 Didasarkan pada struktur D – gliseraldehid jika gugus
NH3+ terletak disebelah kanan  diberi awalan D, jika
NH3+ dikiri  diberi awalan L.
 Semua asam amino yang ada di alam dalam protein
mempunyai konfigurasi L. Ada beberapa asam amino
yang penting dalam struktur dan metabolisme
mempunyai konfigurasi D, yaitu asam D-D-alanin dan D-
D-
glutamat yang merupakan komponen penyusun dinding
sel bakteri tertentu.
 Penulisan asam amino (20 asam amino yang umum)
dapat disingkat dengan 3 huruf.
Misal : Serine  Ser
Glysin  gly
Penggolongan Asam Amino
 Penggolongan asam amino didasarkan
pada sifat dari rantai samping (-
(-R)
R)..
Berdasarkan sifat rantai samping R, asam
amino dapat digolongkan menjadi :
1. Asam amino dengan R non polar
2. Asam amino dengan R polar
3. Asam amino dengan R polar bermuatan
Penggolongan asam amino
 Berdasarkan gugus fungsinya
fungsinya::
1. Asam amino dg gugus NH2 dan COOH
2. Asam amino dg gugus –OH
3. Asam amino dg rantai R mengandung –S-
4. Asam amino dg gugus amina sekunder
5. Asam amino dg cincin aromatis
6. Asam amino dg 2 gugus COOH
7. Asam amino dg gugus amida
8. Asam amino dg 2 gugus basa
Asam amino mengandung hanya gugus NH2 dan
COOH
NH3+
NH3+ NH3+

H CH COO- CH3 CH COO- H3C CH CH COO-


CH3
glysin (gly) L - alanin (ala)

NH3+ NH3+

H3C HC CH2 CH COO - H3C H2C CH CH COO-

CH3 CH3
Isoleusin (Ile)
Leusin (Leu)
Asam amino yang mengandung gugus -OH

NH3+ OH NH3+

HO CH2 CH COO- CH3 CH CH COO-


L - serine (Ser) L - threonina (Thr)
Asam amino yang rantai R mengandung Sulfur

NH3+

HS CH2 CH COO-

L - systein (Cys)

NH3+

CH3 S CH2 CH3 CH COO-

L - methionin (Met)
Asam amino dengan gugus amino
sekunder, siklis

N + -
COO
H2
L-prolin (pro)
Asam amino yang rantai R mengandung cincin
aromatis

+
NH3+
NH3
CH2 CH COO-
HO CH2 CH COO-

L - tyrosin (Tyr) L-fenilalanin (Phe)

NH3+

CH2 CH COO-

N
H
L - tryptofan (Trp)
Asam amino mengandung gugus NH2 dan 2 gugus
COOH

NH3+

HOOC CH2 CH2 CH COO-

asam L - glutamat (Glu)


+
NH3

HOOC CH2 CH COO-

asam L - aspartat (Asp)


Asam amino mengandung gugus amida

O NH3+

H 2N C CH2 CH COO-

L - asparagin (Asn)
O NH3+

H 2N C CH2 CH2 CH COO-

L - glutamin (Gln)
Asam amino mengandung dua gugus basa
NH3+
H2
NH3 + HC C C CH COO-

H 2N (CH2)4 CH COO- N NH

L - lysin (lys)
L - histidin (His)
NH
NH3+

H 2N C NH (CH2)3 CH COO-

L - arginin (arg)
 Pada asam amino yang gugus R (rantai
samping) bermuatan menyebabkan asam
amino--asam amino ini pada pH 7,4 berada
amino
dalam bentuk ionik
L - aspartat
bermuatan - 1
L - glutamat

L - lysin
bermuatan + 1
L - arginin
 Muatan total asam amino dalam larutan akan
menentukan kelarutannya, sebagai fungsi pH. pH
dimana asam amino mempunyai muatan = 0
(tidak bermuatan) disebut pH isoelektrik (pI).
Pada pI, kelarutan asam amino <<<, oleh karena
itu pada pI asam amino akan mengendap.
 pH isoelektrik untuk asam amino dengan R tidak
terionisasi berkisar 5.5 – 6.5. pH isoelektrik untuk
asam amino dengan R terionisasi.
pH Isoelektrik Asam Amino
Asam Amino Gugus Terionisasi pH Isoelektrik
As. Aspartat Karboksil 2,98
As. Glutamat Karboksil 3,08
Histidin Imidazol 7,64
Sistein Tiol 5,05
Tirosin Fenol 5,63
Lisin Amino 9,47
Arginin Amino 10,76
Fungsi pH Isoelektrik (pI)
 Untuk mengkristalkan asam amino/protein
 pengendapan isoeletrik
 Dengan mengetahui titik isoelektrik dapat
meramalkan proses migrasi protein dalam
medan elektrikum  Dasar untuk
pemisahan asam amino dengan
elektroforesis
Reaksi Asam Amino
 Reaksi dengan Ninhidrin
Ninhidrin di dalam air akan terhidrasi
membentuk ninhydrin hidrat. Ninhydrin
hidrat bereaksi dengan asam amino
menghasilkan anion berwarna ungu,
aldehid dan CO2.
Reaksi Ninhidrin

O
O O
OH
RCHCOO
+ N
NH3+
OH
O O 
O
anion berwarna ungu

+ RCHO+ CO2 + H2O + H+


Ikatan Peptida
 Ikatan yang menghubungkan 2 asam amino melalui
gugus karboksil dari satu asam amino dengan gugus
amino dari asam amino yang lain.
O O
+H3N CH2 C O- + +H3N CH C
O
CH3
glysin alanin O
O
H
+H3N C C N C C O- + H2O
H2
CH3 C-terminal
N-terminal ikatan peptida
gly - ala
(glysinalanin)
Ikatan Peptida
 Protein merupakan polimer yang tersusun dari
asam amino sebagai monomernya. Monomer-
monomer ini tersambung dengan ikatan peptida,
yang mengikat gugus karboksil milik satu
monomer dengan gugus amina milik monomer
di sebelahnya. Reaksi penyambungan ini
(disebut translasi) secara alami terjadi
di sitoplasma dengan
bantuan ribosom dan tRNA.
 Polimerisasi asam amino, gugus -OH yang
merupakan bagian gugus karboksil satu asam
amino dan gugus -H yang merupakan bagian
gugus amina asam amino lainnya akan terlepas
dan membentuk air.
Ikatan Peptida
 Berdasarkan konvensi ikatan peptida
ditulis dengan asam amino yg mempunyai
NH3+ bebas (sebelah kiri) dan as. Amino
dg gugus COO- bebas (sebelah kanan)
 Molekul yang mengandung 2 asam amino
dg 1 ikatan peptida disebut dipeptida
 Molekul mengandung 3 asam amino
disebut tripeptida. Ada tetrapeptida,
pentapeptida, dst.
Ikatan Sulfida
 Disamping ikatan peptida, ikatan kovalen lain
diantara as. Amino dlm peptida dan protein
adalah ikatan disulfida.
 Ikatan disulfida adalah ikatan tunggal -S–S-.
 Ikatan disulfida menghubungkan 2 unit sisteina.
 Senyawa peptida alam yang mengandung
ikatan disulfida : Oksitosin, vasopresin.
 Oksitosin: hormon yang mengatur kontraksi
uterus dan laktasi
laktasi untuk merangsang
kelahiran bayi
PROTEIN
 Biopolimer yang terdiri dari banyak satuan as.
Amino yg dihubungkan oleh ikatan peptida
 Beberapa protein merupakan komponen utama
dalam jaringan struktur (otot, rambut, kuku, kulit)
 Struktur protein :
 Struktur primer
 Struktur sekunder
 Struktur tersier
 Struktur kuartener
Struktur Primer

H R O H R O H R O H R O

N C C N C C N C C N C C
H H H H

Rantai peptida yang dihubungkan oleh ikatan amida (peptida)


Penggolongan Protein
 Protein Fibrous (Serat)
Protein yang terdapat pada hewan, tidak
larut dalam air. Misal : keratin, kolagen,
sutra
 Proterin Globular
Protein yang larut dalam air. Misal : enzim,
hormon, hemoglobin, mioglobin,
ovalbumin (pada putih telur)

You might also like