You are on page 1of 7

Sewa ekonomi dapat diartikan sebagai harga yang di bayar keatas penggunaan tanah dan faktor-faktor

produksi lainnya yang jumlah penawarannya tidak dapat di tambah. Pengertian sewa meliputi arti yang
lebih luas, yaitu meliputi pula “pembayaran kepada faktor-faktor produksi lainnya yang penawarannya
tidak dapat di tambah. Dalam arti lain pengertian sewa adalah bagian pembayaran keatas sesuatu factor
produksi yang melebihi dari pendapatan yang diterimanya dari pilihan terbaik dari pekerjaan-pekerjaan
lain yang mungkin dilakukan.

Pendapatan yang di bayarkan kepada sesuatu factor produksi dapat dibedakan dalam dua bagian. Bagian
pertama dinamakan pendapatan pindahan atau transfer earnings, yaitu bagian dari pendapatan tersebut
yang di gunakan untuk mencegah factor produksi tersebut digunakan untuk kegiatan ekonomi yang lain.
Bagian yang kedua dinamakan sewa ekonomi, bagian yaitu bagian dari pendapatan yang merupakan
perbedaan di antara pendapatan yang di terima dan pendapatan pindahan.

a. Tanah dan Sewa Ekonomi

Tanah merupakan factor produksi yang jumlahnya tidak dapat di ubah, yaitu jumlahnya tidak dapat di
tambah atau di kurangi. Yang dapat dilakukan adalah memperbaiki mutu dari tanah yang tersedia,
misalnya dengan menyediakan irigasi yang baik di tanah-tanah yang di gunakan untuk persawahan, dan
membuat proyek-proyek mencagah banjir di tanah yang di genangi air. Sebagai akibat dari sifat
penawaran tanah seperti yang dinyatakan ini, di dalam analisis ekonomi kurva penawaran tanah bersifat
tidak elastis sempurna. Sebagian ahli ekonomi berpendapat bahwa harga yang tinggi tersebut di
sebabkan karena tuan tanahnya menuntut sewa yang tinggi keatas tanah yang di milikinya.

Seperti harga jagung yang semakin naik jadi para petani ingin menanam jagung yang lebih banyak dan
ingin menaikkan permintaan mereka keatas tanah. Dengan demikian bukan sewa tanah yang
menyebabkan harga jagung tinggi.Yang bener adalah yang sebaliknya, yaitu harga jagung yang tinggi
menyebabkan sewa tanah tinggi.

b. Sewa Tanah adalah Suatu Surplus

Dipandang dari sudut-sudut penawarannya, tanah adalah sangat berbeda dengan factor produksi
lainnya.Sifat penawaran tanah itu menyebabkan ahli ekonomi menganggap sewa tanah sebagai suatu
surplus,Maksudnya, sewa tanah bukanlah suatu pembayaran untuk menjamin agar tanah dapat di
gunakan dalam berbagai kegiatan ekonomi.Apakah sewanya nol, atau sedikit, atau sangat tinggi, jumlah
tanah yang tersedia untuk digunakan dalam kegiatan ekonomi tetap sama banyaknya.
c. Sewa ekonomi dan pendapatan pindahan

Dalam menguraikan arti sewa ekonomi telah dinyatakan dua definisi dari pengertian tersebut. Yang
pertama adalah definisi yang sederhana, dan yang kedua adalah definisi yang telah disempurnakan lagi
oleh ahli-ahli ekonomi.Dari definisi tersebut keatas di pandang dari sudut yang seperti itu, pembayaran
keatas penggunaan tanah perlu dibedakan menjadi dua macam pembayaran, yaitu sewa ekonomi dan
pendapatan pindahan.

Dalam pengertianya yang sudah lebih disempurnakan, sewa ekonomi juga di nikmati oleh faktor-faktor
produksi lain yang penawarannya semakin bertambah banyak apabila harganya naik. Tenaga kerja,
sebagai contoh juga akan memperoleh sewa ekonomi.

2.2 Modal dan Tingkat Bunga

Bunga adalah pembayaran keatas modal yang dipinjem dari pihak lain. Tingkat bunga adalah yang
dinyatakan dalam presentasi dari modal yang di pinjem, seperti misalnya 10 persen, 12 persen atau 15
persen dan bunganya di nyatakan sebagai presentasi dari modal. Investasi atau penanaman modal
adalah pengeluaran sector perusahaan untuk membeli/memperoleh barang-barang modal lama yang
lebih modern atau untuk menggantikan barang-barang modal lama yang sudah tidak digunakan lagi atau
yang sudah asing.

a. Produktivitas Modal
Permintaan keatas dana modal yang akan di gunakan untuk investasi tergantung kepada produktifitas
dari dana modal tersebut. Seperti juga dengan tenagakerja, faktor yang terutama yang menentukan
permintaan keatas dana modal adalah produktifitasnya. Produktivitas dari modal di hitung dengan cara
menentukan besarnya pendapatan rata-rata tahunanrasio (yaitu setelah di kurangi dengan penyusutan
modal yang digunkan), dan di nyatakan sebagai presentasi dari modal yang di tanamkan. Produktifitas
modal tersebut di namakan tingkat pengembalian modal atau rate of returns.

b. Tingkat Pengembalian Modal

Apabila sesuatu barang modal dapat di gunakan dan memberikan pendapatan selama beberapa tahun,
tingkat pengembalian modal di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut

c. Permintaan keatas modal

Berbagai jenis investasi mempunyai tingkat pengembalian modal yang berbeda. Ada yang tingkat
pengembalian modal nya tinggi dan ada pula yang rendah. Apabila para pengusaha mengetahui
sepenuhnya berbagai kemungkinan untuk melakukan investasi, mereka akan mendahulukan investasi
yang tingkat pengembalian modalnya tinggi. Baru setelah proyek tersebut dilaksanakan mereka akan
mengembangkan proyek yang tingkat pengembalian modalnya lebih rendah

d. Tingkat bunga dan Tabungan masyarakat

Dalam suatu perekonomian tidak semua pendapatan yang diterima masyarakat akan digunakan untuk
pengeluaran konsumsi.Sebagian dari pendapatan tersebut akan disisihkan oleh penerima pendapatan
sebagai tabungan.

a. Pandangan Klasik
Dalam analisis ekonomi terdapat dua pandangan yang berbeda tentang faktor penting yang
menentukan jumlah tabungan dalam masyarakat. Pandangan tradisional, yaitu pandangan ahli–ahli
ekonomi yang digolongkan sebagai ahli ekonomi klasik (ahli–ahli ekonomi yang hidup diakhir abad
kedelapan belas sehingga permulaan abad kedua puluh), berkeyakinan bahwa jumlah tabungan yang
dilakukan masyarakat ditentukan oleh tingkat bunga.

b. Pandangan Keynes

Menurut pandangan modern, yaitu pandangan sesudah masa klasik, tabungan tergantung kepada
pendapatan nasional. Pada tingkat pendapatan nasional yang sangat rendah tabungan adalah negatif,
yaitu konsumsi masyarakat adalah lebih tinggi dari pendapatan nasional.

e. Penentuan tingkat Bunga

Dalam menganalisis faktor-faktor yang menentukan tingkat bunga jua terdapat perbedaan pendapat
diantara para ahli-ahli ekonomi klasik dan keynes.

a. Pandangan Klasik

Menurut pandangan para ahli ekonomi klasik tingkat bunga ditentukan oleh permintaan keatas tabungan
dan penawaran tabungan.

b. Pandangan Keynes

Ahli-ahli ekonomi sesudah klasik pada umumnya memberikan sokongan kepada keynes yang
berkeyakinan bahwa tingkat bunga tergantung kepada jmlah uang yang beredar dan preferensi likwiditer
atau permintaan uang. Yang dimaksud dengan preferensi likwiditer adalah permintaan keatas uang oleh
seluruh masyarakat dalam perekonomiaan. Keynes menyatakan bahwa permintaan uang oleh
masyarakat mempunya tiga motivasi/tujuan, yaitu: (i) untuk transaksi, yaitu masyarakat meminta uang
untuk membayar konsumsi yang dilakukannya; (ii) untuk berjaga-jaga, yaitu untuk menghadapi masalah
yang tidak terduga-duga, seperti kematian dan kehilangan pekerjaan; (iii) untuk spekulasi, yaitu untuk
ditanamkan kesaham-saham atau surat berharga lain.

Faktor-faktor yang menyebabkan terdapatnya beberapa tingkat bunga


a. Perbedaan resiko

Pinjaman pemerintah membayar tingkat bunga yang lebih rendah dari tingkat bunga pinjaman swasta.
Walaupun begitu pemerintah masih dapat memperoleh pinjaman yang di perlukannya karena resiko dari
meminjamkan kepada pemerintahan adalah sangat kecil.

b. Jangka waktu pinjaman

Semakin lama sejumlah modal yang di pinjamkan, maka semakin besar juga tingkat bunga yang harus di
bayarkan.

c. Biaya administrasi pinjaman

Jumlah dana yang di pinjam sangat berbeda, sedangkan biaya administrasi untuk memproses pinjaman
tersebut tidak banyak berbeda.

Tingkat bunga nominal dan tingkat bunga riel

Didalam meminjamkan uang pemilik modal bukan saja harus memperhatikan tingkat bunga yang
diterima, tetapi juga tingkat inflasi (persentasi tahunan kenaikan harga-harga) yang berlaku. Apalagi
tingkat inflasi adalah lebih tinggi dari tingkat bunga, pemilik modal akan mengalami kerugian dalam
meminjamkan uangnya karena modal ditambah bunganya, nilai rielnya adalah lebih rendah dari nilai riel
modal sebelum dibungakan.

2.3 PENDAPATAN PARA PENGUSAHA: KEUNTUNGAN


Dalam kegiatan perusahaan keuntungan ditentukan dengan cara mengurangkan berbagai biaya yang
dikeluarkan dari hasil penjualan yang diperoleh.

a. Definisi keuntungan

Dalam teori ekonomi keuntungan mempunyai arti yang sedikit berbeda dengan pengertian keuntungan
dari segi pembukuan.ditinjau dari sudut pandangan perusahaan/pembukaan perusahaan, seperti telah
diterangkan diatas, keuntungan adalah perbedaan nilai uang dari hasil penjualan yang diperoleh dengan
seluruh biaya yang dikeluarkan. Dalam teori ekonomi definisi itu dipandang terlalu luas karena tidak
mempertimbangkan ongkos tersembunyi, yaitu ongkos produksi yang tidak dibayar dengan uang tetapi
perlu dipandang sebagai bagian dari ongkos produksi. Keuntungan menurut pandangan pembukuan,
apabila dikurangi lebih lanjut oleh ongkos tersembunyi, akan menghasilkan keuntungan ekonomi atau
keuntungan murni. Dalam teori ekonomi, kalau dinyatakan keuntungan yang dimaksud adalah
keuntungan ekonomi.

b. Sumber dari keuntungan ekonomi

Seperti juga upah, sewa dan bunga, keuntungan adalah pembayaran keatas jasa yang diberikan oleh
sesuatu faktor produksi. Keuntungan merupakan pembayaran kepada “keahlian keusahawanan” yang
disediakan oleh para pengusaha. Keahlian keusahawanan tersebut akan digunakan para pengusaha
didalam membuat keputusan – keputusan berikut : (i) menentukan barang apa yang perlu diproduksikan
dan dijual kepasar, dan berapa banyaknya, dan (ii) menentukan cara memproduksi yang terbaik dan
kombinasi faktor – faktor produksi yang paling efesien dalam memproduksikan barang tersebut. Dengan
demikian pada pokoknya dengan menggunakan keahlian keusahawanan yang dimilikinya, fungsi para
pengusaha dalam proses produksi adalah menentukan cara yang paling efesien didalam menyediakan
barang yang dibutuhkan masyarakat. Apabila usaha mereka berhasil, mereka akan dapat memperoleh
balas jasa dari jerih payahnya dalam bentuk keuntungan ekonomi atau keuntungan murni.

c. Keuntungan adalah pembayaran ke atas resiko

Mendirikan dan menjalankan kegiatan perusahaan adalah kegiatan ekonomi yang penuh dengan resiko.
Tiak terdapat jaminan bahwa sesuatu usaha akan pasti berhasil. Setiap tahun banyak perusahaan baru
yang muncul. Tetapi banyak pula perusahaan yang gulung tikar dan pemiliknya mengalami kerugian
daam bentuk uang mau pun tenaga yang dikeluarkan. Maka, ditinjau dari sudut resiko yang dihadapi
oleh setiapjenis usaha, keuntungan dipandang sebagai pembayaran untuk menghadapi resiko.

d. Keuntungan sebagai pembayaran ke atas kegiatan inovasi (pembaharuan)

Dalam perekonomian biasanya terdapat banyak perusahaan yang menghasilkan barang yang sejenis
dan barang yang tidak sejenis tetapi sifatnya sangat mendekati dan dapat menggantikan satu sama lain.
Kegiatan perusahaan untuk melakukan inovasi, yaitu mengadakan pembaharuan dalam managemen,
pemasaran dan teknik memproduksi, pemegang peranan penting di dalam menjamin kesuksesan usaha
tersebut. Dengan melakukan inovasi teknik memproduksi yang baru dapat diperkenalkan, mutu produksi
dapat diperbaiki, ongkos produksi dturunkan lebih lanjut, dan barang baru diperkenalkan. Langkah –
langkah seperti itu di satu pihak dapat menaikkan hasil penjualan dan dilain pihak menurunkan ongkos
per unit produksi. Kedua – dua perubahan ini akan menaikan keuntungan persahaan. Dengan demikian
keuntungan dapat pula dipandang sebagai pembayaran ke atas kegiatan inovasi.

e. Keuntungan adalah akibat kekuasaan monopoli

Sebagai akibatnya didalam pasar dari beberapa barang tertentu hanya terdapat beberapa perusahaan
atau ia sendiri dari satu perusahaan saja. Terdapatnya kemungkinan unuk membatasi persaingan ini
memungkinkan perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang melebihi normal didalam jangka
panjang . keadaan ini dicapai oleh perusahaan – perusahaan tersebut dengan membatasi produksi dan
menjamin agar tingkat harga adalah melebihi ongkos rata – rata. Kemungkinan untuk memperoleh
keuntngan tersebut menyebabkan ahli – ahli ekonomi berpendapat bahwa keuntungan boleh pula
dipandang sebagai pendapatan dari kekuasaan monopoli yang dimiliki perusahaan.

You might also like