You are on page 1of 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada Abad ke dua puluh satu akan terjadi gejolak energi yang sempurna.
Hal ini merupakan efek dari kenaikan harga energi, berkurangnya ketersediaan
energi, dan lingkungan yang memprihatinkan. Semua faktor ini dengan cepat
mengubah panorama energi global. Negara-negara industri semakin bergantung
pada bahan bakar fosil untuk berbagai kebutuhan. Menjamin pasokan energi
masa depan secara berkelanjutan akan menjadi tantangan terbesar yang dihadapi
oleh semua Negara di abad ini .
Pembangkit listrik di Nigeria berfluktuasi antara 2000 dan 35.000 megawatt
yang memaksa warga untuk bergantung pada generator, yang menelan N3.5tn per
tahun dan N1.75tn dalam 5 tahun terakhir. Meskipun dalam 16 tahun terakhir
pemerintah sudah melalukan investasi besar di sektor listrik, Nigeria hanya
berhasil mengumpulkan kapasitas pembangkit listrik yang terpasang sebesar
10.000 megawatt. Namun Nigeria menggunakan sekitar 30% dari kapasitas
dengan fluktuasi generator antara 2000 dan 35000 MW. Sungguh menyedihkan,
penggunaan listrik per kapita di negara ini tetap 136 kilowatt. Hal ini merupakan
salah satu konsumsi listrik terendah per kapita di dunia bila dibandingkan dengan
rata-rata pemakaian listrik per kapita di Libya, yaitu 4270KWH; India, 616KWH;
Cina, 2944KWH, Afrika Selatan, 4803KWH, Singapura, 8307KWH; dan
Amerika Serikat, 13.394KWH.
Pentingnya efisiensi kinerja bagi pabrik bahan bakar fosil untuk mengurangi
dampak negatif. Namun, dengan meningkatnya permintaan salah satu komoditas
penting dunia yaitu kebutuhan untuk optimalisasi akan menimbulkan peningkatan
efisiensi kinerja pembangkit listrik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian energi, eksergi, dan eksergi losses
2. Menjelaskan proses Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Sepele,
Nigeria
3. Menghitung Energi, Eksergi, dan Eksergi losses

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian energi, eksergi, dan eksergi losses
2. Mengetahui proses Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Sepele
3. Dapat mengetahui dan menghitung Energi, Eksergi, dan Eksergi losses

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Energy, Exergy dan Energy Loss


Energi merupakan konsep dasar termodinamika dan merupakan salah satu
aspek penting dalam analisis teknik. Analisis energi dilakukan berdasarkan pada
hukum pertama termodinamika. Degradasi energi tidak dihitung jika
menggunakan hukum pertama. Sebagai contoh penurunan kualitas energi termal
yang dipindahkan dari temperatur tinggi menjadi temperatur rendah tidak
kelihatan bila dinyatakan dalam analisis energi. Sedangkan analisis eksergi
dilakukan berdasarkan hukum kedua termodinamika, yaitu proses termodinamika
selalu tidak ideal sehingga terjadi penurunan kualitas energi.

Eksergi didefinisikan sebagai potensi kerja maksimum dalam bentuk materi


atau energi dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Potensi kerja ini diperoleh
melalui proses reversibel. Eksergi dapat ditransfer di antara sistem dan dapat
dihancurkan oleh ireversibilitas di dalam sistem

komposisi energi, eksergi dan anergi

Analisis eksergi bisa diterapkan di banyak bidang, terkhusus pada industri


yang bekerja dengan pemanfaatan energi termal. Analisis eksergi terbukti sangat
bermanfaat dalam menilai kinerja suatu sistem. Di dunia industri, analisis eksergi
sudah dilakukan. Analisis eksergi pada industri Sepele di Nigeria yang dilakukan
memperlihatkan perbedaan antara analisis energi dengan analisis eksergi.

Eksergi tidak kekal dan bisa dimusnahkan. Istilah ini sering disebut
ireversibilitas (irreversibility). Eksergi yang keluar merupakan eksergi yang
termanfaatkan, yaitu eksergi produk 𝐸 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡 , dan eksergi yang tidak

2
termanfaatkan, yaitu eksergi yang terbuang 𝐸 𝑤𝑎𝑠𝑡𝑒 . Sangat penting untuk
membedakan antara eksergi yang dimusnahkan karena ireversibilitas dengan
eksergi yang terbuang karena tidak termanfaatkan.

Efisiensi didefinisikan sebagai perbandingan antara eksergi masuk sebagai


eksergi yang digunakan dengan eksergi keluar sebagai eksergi yang
termanfaatkan. Efisiensi eksergi 𝜂𝑒𝑥 dapat ditulis :

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis termodinamika pada


tiap komponen pada sistem pembangkit listrik tenaga uap. Dalam penelitian ini
sistem disederhanakan ke dalam sebuah volume kontrol dengan membedakan
antara aliran masuk komponen dan aliran keluar komponen. Sistem juga
diasumsikan dalam kondisi steady. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi
lokasi, jenis dan besar kerugian (energy losses) akibat gesekan dan pembakaran
tidak sempurna pada ruang bakar, dll. Data temperatur, tekanan dan laju aliran
massa digunakan untuk mencari entalpi dan entropi pada tabel termodinamika,
sehingga bisa dihitung energi dan eksergi tiap state. Setelah mendapatkan energi
dan eksergi di tiap state maka analisis di tiap komponen bisa dilakukan dengan
menggunakan neraca energi dan eksergi. Maka dapat diketahui komponen mana
yang paling tidak efisien atau yang mengalami ireversibilitas terbesar. Analisis
tiap komponen akan memudahkan analisis sistem pembangkit secara keseluruhan.

Adapun batasan penelitian ini antara lain, penelitian diarahkan kepada


analisis termodinamika untuk mengetahui performansi dengan menggunakan
analisis energi dan eksergi pada tiap komponen, Penelitian ini mempertimbangkan
kondisi setiap masuk komponen dan keluar komponen. Proses analisis dimulai
dari tiap komponen sehingga bisa dilakukan analisis secara keseluruhan. Sistem
diasumsikan dalam sistem terbuka kondisi steady dan kondisi lingkungan PLTPB
Sepele di Nigeria dijadikan referensi. Dalam hal ini parameter-parameter yang
akan dihitung meliputi: nilai eksergi , energi, laju eksergi, laju energi di tiap titik
dan ireversibel serta efisiensi energi dan eksergi pada tiap komponen serta
membatasi komponen yang akan dianalisis sehingga bisa menjadi satu siklus
pembangkit listrik tenaga uap. Dalam hal ini komponen meliputi : power boiler,
recovery boiler, turbin, kondensor, condensate pump, deaerator dan feed water
pump.

3
2.2 Deskripsi Plant PLTPB Sepele, Nigeria
Sepele Power PLC., Sepele adalah stasiun pembangkit termal yang terletak
di Delta State Nigeria yang kaya akan gas. Sapele memiliki kapasitas 1020MW.
Turbin uap 120MW menghasilkan rata-rata 86.72MWH / H setiap harinya atau
sekitar 2500GW / H per tahun. Pembangkit listrik Sapele saat ini beroperasi pada
kapasitas maksimum 972MW.
Sepele Power Plan mempunyai letak yang strategis yaitu berada di wilayah
Delta Niger yang mana dekat dengan sumber gas alam dan sungai untuk
mendinginkan generator turbin uapnya. Sepele Power Plan mempunyai updated
control room, a switch gear room,, sekolah pelatihan staf dan fasilitas medis dan
rekreasi. Ini mulai beroperasi pada tahun 1978. Gambar 3.1 menampilkan diagram
skematik untuk unit pembangkit listrik 70MW.

Fig. 1 Schematic diagram of the power plant, [8].


Table 1. OPERATING CONDITION OF THE POWER PLANT, Sapele 1978
Operating condition Value
Acting Power 70MW
Reacting Power @ generator 15MVAR
Frequency 50.9
Turbine Power Output 120
Feed Water Pressure 200Kg/݉݉ଶ
Extraction Steam Pressure 5Kg/ ݉݉ଶ
Extraction Steam mass flow rate 103.438Kg/s
Thermal Efficiency 35%

4
Table 2. PROPERTIES OF HEAVY OIL USED
IN SAPELE POWER PLANT FOR MARCH 2015
Property Value
Flash point 210℃
Kinematic Viscosity @ 40℃ 65.69cSt
Boiling point 316℃
Specific gravity 0.87
Density @15℃ 869kg/݉ଷ
vapour pressure@20℃ 0.1mmHg
Vapour density 1

2.3 Data Jurnal

5
2.4 Perhitungan Analisa Exergy
 E1 = M1 x Ψ1
1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (16,72𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 3600 𝑠) x 1117,434 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛

1 𝑀𝑊
= 5189,861 kW x 1000 𝑘𝑊

= 5,189801 MW

 E2 = M2 x Ψ2

6
1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (13,82𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 3600 𝑠) x 936,7984 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛

1 𝑀𝑊
= 3596,265 kW x 1000 𝑘𝑊

= 3,596265 MW

 E3 = M3 x Ψ3
1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (15,41𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 3600 𝑠) x 704.2632 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛

1 𝑀𝑊
= 3014,638 kW x 1000 𝑘𝑊

= 3,014638 MW

 E4 = M4 x Ψ4
1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (12,73𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 3600 𝑠) x 7.1316 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛

1 𝑀𝑊
= 2348,08 kW x 1000 𝑘𝑊

= 2,34808 MW

 E5 = M5 x Ψ5
1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (5,43𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 3600 𝑠) x 395,1426 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛

1 𝑀𝑊
= 596,007 kW x 1000 𝑘𝑊

= 0,596007 MW

 E6 = Mextractionsteam x Ψ6
𝑘𝑔⁄ 𝑘𝑗
= 103,43 𝑠 x 163.089 ⁄𝑘𝑔

1 𝑀𝑊
= 16868,29 kW x 1000 𝑘𝑊

= 16,86829 MW

 E7 = M7 x Ψ7
1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (198,62𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 3600 𝑠) x 12,9348 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛

1 𝑀𝑊
= 713,64 kW x 1000 𝑘𝑊

= 0,71364 MW

 E8 = M8 x Ψ8

7
1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (211.00𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 3600 𝑠) x 13.0358 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛

1 𝑀𝑊
= 764,04 kW x 1000 𝑘𝑊

= 0,76404 MW

 E9 = M9 x Ψ9
1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (211.00𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 3600 𝑠) x 11.3636 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛

1 𝑀𝑊
= 1107.09 kW x 1000 𝑘𝑊

= 1.10709MW

 E10 = M10 x Ψ10


1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (19,15𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 3600 𝑠) x 0,925 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛

1 𝑀𝑊
= 4,92 kW x 1000 𝑘𝑊

= 0,00492 MW

 E11 = M11 x Ψ11


1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (211,00𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 ) x 11,3636 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛 3600 𝑠

1 𝑀𝑊
= 666,033 kW x 1000 𝑘𝑊

= 0,666033 MW

 E12 = M12 x Ψ12


1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (12,73𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 3600 𝑠) x 15,881 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛

1 𝑀𝑊
= 56,157 kW x 1000 𝑘𝑊

= 0,056157 MW

 E13 = M13 x Ψ13


1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (211,00𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 3600 𝑠) x 40,342 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛

1 𝑀𝑊
= 2364,489 kW x 1000 𝑘𝑊

= 2,364489 MW

 E14 = M14 x Ψ14


1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (265,00𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 3600 𝑠) x 84,8956 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛

8
1 𝑀𝑊
= 6249,259 kW x 1000 𝑘𝑊

= 6,249259 MW

 E15 = M15 x Ψ15


1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (265,00𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 3600 𝑠) x 102,5618 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛

1 𝑀𝑊
= 7549,688 kW x 1000 𝑘𝑊

= 7,549688 MW

 E16 = M16 x Ψ16


1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (42,71𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 3600 𝑠) x 99,7186 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛

1 𝑀𝑊
= 1183,05 kW x 1000 𝑘𝑊

= 1,18305 MW

 E17 = M17 x Ψ17


1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (265𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 3600 𝑠) x 146,1648 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛

1 𝑀𝑊
= 10759,35 kW x 1000 𝑘𝑊

= 10,75935 MW

 E18 = M18 x Ψ18


1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (15,7 𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 3600 𝑠) x 93,551 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛

1 𝑀𝑊
= 407,986 kW x 1000 𝑘𝑊

= 0,407986 MW

 E19 = M19 x Ψ19


1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (265,0000 𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 3600 𝑠) x 148,2906 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛

1 𝑀𝑊
= 10915,84 kW x 1000 𝑘𝑊

= 10,91584 MW

 E20 = M20 x Ψ20


1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (265,00𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 ) x 626,1794 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛 3600 𝑠

9
1 𝑀𝑊
= 46093,746 kW x 1000 𝑘𝑊

= 46,093746 MW

 Eoutput air = Moutput air x Ψoutput air


1000 𝑘𝑔 1ℎ 𝑘𝑗
= (23,900𝑡𝑜𝑛⁄ℎ 𝑥 3600 𝑠) x 726,871 ⁄𝑘𝑔
1 𝑡𝑜𝑛

1 𝑀𝑊
= 4825,61 kW x 1000 𝑘𝑊

= 4,82561 MW

2.5 Perthitungan Analisa Energi, Efisiensi


a. Steam Turbine

 Ein = E20
= 46,093 kW
 Eout = E1 + E2 + E3 + E4 + E5 + E6

= 5,189861 MW + 3,596265 MW + 3,014638 MW

+ 2,34808 MW + 0,596007 MW + 16,8683 MW

= 31,613151 MW
𝐸𝑜𝑢𝑡
 Efisiensi = x 100%
𝐸𝑖𝑛
31,613151 MW
= 𝑥100%
46,093 kW

= 68,69%

b. Condenser

10
 Ein = E6 + E21
= 16,8683 MW + 4,82561 MW
= 21,69390527 MW
 Eout = E7 + E22

= 0,713641 MW

 Efisiensi =
c. Deaerator

 Ein = E3 + E13 + E16


= 3,014638 MW + 2,364489 MW + 1,18304 MW
= 6,562167 MW
 Eout = E14

= 6,249259
𝐸𝑜𝑢𝑡
 Efisiensi = x 100%
𝐸𝑖𝑛
6,249259
= 𝑥100%
6,562167

= 95,23 %

d. Boiler Feed Pump

11
 Ein = E14
= 6,249259 MW
 Eout = E15

= 7,549688 MW

𝑋𝑖𝑛−𝑋𝑜𝑢𝑡 + 𝑊 𝑃𝑢𝑚𝑝
 Efisiensi = 1 − x 100%
𝑊 𝑃𝑢𝑚𝑝
6,249259 MW−7,549688 MW +1268MW
= 1− 𝑥100%
1268𝑀𝑊

= 97,44 %

e. Condensate Recieve Tank

 Ein = E7 + E10
= 0,71856148 MW + 0,00492048
= 0,71856148 MW
 Eout = E8

= 0,714042 MW
𝐸𝑜𝑢𝑡
 Efisiensi = x 100%
𝐸𝑖𝑛
0,714041
= 𝑥100%
0,71856148

= 96, 37 %

f. High Pressure Heater 1

12
 Ein = E1 + E17

= 5,189861 MW + 10,75935 MW
= 15,949211 MW
 Eout = E18

= 0,407986 MW

𝐸𝑖𝑛−𝐸𝑜𝑢𝑡
 Efisiensi = 1- x 100%
𝐸𝑖𝑛
15,949211 𝑀𝑊−0,407986 𝑀𝑊
= 1− 𝑥100%
15,949211 𝑀𝑊

= 2,55 %

g. High Pressure Heater 2

 Ein = E2 + E15 + E18


= 3,596265 MW + 7,549688 MW + 0,407986 MW
= 11,553939 MW
 Eout = E17

= 10,75935 MW

𝐸𝑖𝑛−𝐸𝑜𝑢𝑡
 Efisiensi = 1- x 100%
𝐸𝑖𝑛
11,553939 MW−10,75935 MW
= 1− 𝑥100%
11,553939 MW

= 93,12 %

13
h. Low Pressure Heater 1

 Ein = E4 + E11
= 2,34808 MW + 0,666033 MW
= 3,014113 MW
 Eout = E12 + E13

= 0,056157 MW + 2,364489 MW

= 2,420646 MW

𝐸𝑖𝑛−𝐸𝑜𝑢𝑡
 Efisiensi = 1- x 100%
𝐸𝑖𝑛
3,014113 MW−2,420646 MW
= 1− 𝑥100%
3,014113 MW

= 80,3 %

i. Low Pressure Heater 2

 Ein = E5 + E9
= 0,596414 MW + 1,107093 MW
= 1,703507 MW
 Eout = E10 + E11

= 0,00492048 MW + 0,666033 MW

= 0,67095348 MW

𝐸𝑖𝑛−𝐸𝑜𝑢𝑡
 Efisiensi = 1- x 100%
𝐸𝑖𝑛
1,703507 MW−0,67095348 MW
= 1− 𝑥100%
1,703507 MW

= 39,39 %

14
2.6 Perbandingan Data antara Perhitungan dan Jurnal
a. Energy Analysis
Point X (MW) menurut jurnal X(MW) setelah dihitung
1. 5.189861 5.189861
2. 3.596265 3.596265
3. 3.014638 3.014638
4. 2.34808 2.34808
5. 0.596007 0.596007
6. 16.998005 16,86829
7. 0.71364 0.71364
8. 0.76404 0.76404
9. 1.10709 1.10709
10. 0.00492 0.00492
11. 0.666033 0.666033
12. 0.056157 0.056157
13. 2.364489 2.364489
14. 6.249259 6.249259
15. 7.549688 7.549688
16. 1.18305 1.18305
17. 10.75935 10.75935
18. 0.407986 0.407986
19. 10.91584 10.91584
20 108.09376 46,093746
Output air 4.82561 4.82561

b. Efisiensi
Point % Efisiensi menurut jurnal % Efisiensi setelah dihitung
Turbine 29,3662 68,69
HPH1 2,55797 2,55
HPH2 93,1243 93,12
LPH1 80,3064 80,3
LPH2 39,3929 39,39
CRT 96,6135 96,37
Boiler feed pump 97,819 97,44
Deaerator 95,2332 95,23
Condensor 59,601 25,33

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam analisa energy dan exergy ini, Massa keseimbangan, keseimbangan
energi dan hukum kedua efisiensi digunakan untuk menghitung efisiensi eksergi dan
penghancuran setiap komponen di pembangkit listrik menggunakan suhu lingkungan
yang berbeda seperti 283K, 288K, 293K, 298K, dan 303K. Dari hasil yang diperoleh,
dapat disimpulkan bahwa kehilangan energi maksimum terjadi di boiler dimana
sebesar 87,3% musnah, sehingga mengurangi tingkat uap yang dihasilkan dalam
boiler. Hal ini menyebabkan berkurangnya kerja dan efisiensi pembangkit listrik
tenaga uap karena hanya sedikit uap yang ditransfer ke turbin. Di sisi lain, analisis
eksergi tanaman menunjukkan bahwa energi yang hilang dalam boiler secara
termodinamis signifikan karena kualitasnya. Dalam hal efisiensi eksergi, umumnya
rendah yaitu sekitar 30,315 %% untuk turbin, 11,003% untuk boiler dan 59,8% untuk
kondensor. Ini mempengaruhi output daya dari pembangkit listrik, yang mengarah ke
pasokan listrik epilepsi di wilayah selatan-selatan di Nigeria .

16
DAFTAR PUSTAKA

Kaushika, V, Siva Reddya, S.K. Tyagib, Energy and exergy analyses of


thermal Power plants, Volume 15, Issue 4, May 2011, Pages 1857–1872

Sarang, J and Amit, k.,Exergy Analysis of Boiler In cogeneration Thermal


Power Plant, 2013, Volume-02, Issue-10, pp-385-392.

Dincer, Y, Energy, entropy and exergy concepts and their roles in thermal
engineering, 2001, Entropy 3 (3) 116–149.
Vital, A, Best, R, Rivero, R and Cervantes .J, Analysis of a Combined
Power and Refrigeration cycle by the Energy
Method, 2006, Energy Volume 31, No 15,pp.3401-3414.

Dia, J, Wang and Gao, L, Exergy Analysis and Parametrics Optimizations


for Different Cogeneration Power Plant in

Cement industry, 2009, Vol 86, No 6, pp941-948.

Tsatsaronis, G and park, M, On Avoidable and Unavoidable Exergy


Destructions and Investment Cost in Thermal

Systems, “Energy Conversion and Management, 2002, Vol. 43, No. 9-12, Pg.
1259-1270

Naterer G, Regulagadda P and Dincer I, Exergy analysis of a thermal power


plant with measured boiler and turbine losses, Applied Thermal Engineering, 2010,
Volume 30, Issues 8-9. Pp. 970–6.

Sapele power Plant Manuel,


Sapele, Delta State, Nigeria,
1978.

17

You might also like