You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Preeklampsia adalah kelainan multisistem spesifik pada kehamilan yang
ditandai oleh timbulnya hipertensi dan proteinuria setelah umur kehamilan 20
minggu1. Wanita dengan preeklampsia harus diobservasi dengan pengawasan
kondisi kesejahteraan ibu dan janin secara ketat1.

Faktor Risiko Pre-eklampsia meliputi kondisi-kondisi medis yang


berpotensi menyebabkan penyakit mikrovaskuler (misal, Diabetes Melitus,
Hipertensi kronik, kelainan vaskuler dan jaringan ikat), antifosfolipid antibody
syndrome, dan nefropati.4 Faktor-faktor resiko lain dihubungkan dengan kehamilan
itu sendiri atau lebih spesifik terhadap ibu dan ayah janin. 1
Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya ketuban pada saat fase laten sebelum
adanya his. Pada persalinan yang normal, ketuban pecah pada fase aktif. Pada KPD
kantung ketuban pecah sebelum fase aktif. Insidensi KPD berkisar antara 8 - 10 %
dari semua kehamilan dan lebih banyak terjadi pada kehamilan yang cukup bulan
daripada yang kurang bulan, yaitu sekitar 95 %, sedangkan pada kehamilan tidak
cukup bulan terjadi sekitar 34 % semua kelahiran prematur.
Pengelolaan KPD merupakan masalah yang masih kontroversial dalam
kebidanan. Pengelolaan yang optimal dan yang baku masih belum ada, selalu
berubah. KPD sering kali menimbulkan konsekuensi yang dapat menimbulkan
morbiditas dan mortalitas pada ibu maupun bayi terutama kematian perinatal yang
cukup tinggi.
Dilema sering terjadi pada pengelolaan KPD dimana harus segera bersikap
aktif terutama pada kehamilan yang cukup bulan, atau harus menunggu sampai
terjadinya proses persalinan, sehingga masa tunggu akan memanjang, berikutnya
akan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi. Sedangkan sikap konservatif
ini sebaiknya dilakukan pada KPD kehamilan kurang bulan dengan harapan
tercapainya pematangan paru dan berat badan janin yang cukup.

1
1.1 1.2 Rumusan Masalah
Laporan kasus ini mengangkat permasalahan sebagai berikut,
1. Bagaimana definisi pre-eklamsia dan ketuban pecah dini?
2. Bagaimana etiologi pre-eklamsia dan ketuban pecah dini?
3. Bagaimana patogenesis pre-eklamsia dan ketuban pecah dini?
4. Bagaimana diagnosis dari pre-eklamsia dan ketuban pecah dini?
5. Bagaimana penatalaksanaan dari pre-eklamsia dan ketuban pecah dini?

1.3 Tujuan
Penulisan kasus ini bertujuan untuk :
1. Melaporkan pasien dengan diagnosis pre-eklamsia dan ketuban pecah dini.
2. Memahami letak pre-eklamsia dan ketuban pecah dini.
3. Meningkatkan kemampuan dalam penulisan ilmiah di bidang kedokteran.
4. Memenuhi salah satu tugas kepanitraan klinik di Laboratorium Ilmu
Obstetri dan Ginekologi, RSUD Kanjuruhan Kepanjen, Malang.

1.4 Manfaat
1. Menambah wawasan mengenai penyakit di bidang obstetri dan ginekologi
khususnya pre-eklamsia dan ketuban pecah dini pada kehamilan.
2. Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti
kepaniteraan klinik bagian ilmu obstetri dan ginekologi

You might also like