You are on page 1of 31

BAB IV

PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS

4.1 Umum
Keberhasilan suatu sistem penyediaan air minum dapat diukur dan
ditentukan oleh kemampuan sistem tersebut dalam mengolah air baku menjadi air
minum sehingga sistem memenuhi kebutuhan masyarakat. Adapun hasil yang
diharapkan oleh masyarakat/konsumen terhadap suatu sistem pelayanan air
minum adalah :
 Sistem harus dapat memberikan air minum yang memenuhi standar baik
kualitas maupun kuantitas sebagaimana yang telah ditentukandan dikeluarkan
oleh Dinas Kesehatan Republik Indonesia
 Sistem harus memproduksi air minum dengan harga yang murah sehingga air
minum terjangkau oleh konsumen
 Dalam setiap waktu sistem harus mampu melayani keebutuhan air minum
dalam jumlah yang cukup sesuai dengan fluktuasi pemakaian.
Setelah melalui pertimbangan secara teknis, non teknis, serta hal-hal lainnya
maka perencanaan sistem pengolahan air minum dilakukan sesuai dengan
alternatif terpilih.
Adapun unit-unit pengolahan untuk alternatif terpilih sebagai berikut :
 Intake & Bar Screen
 Koagulasi
 Flokulasi
 Sedimentasi
 Filtrasi (Saringan Pasir Cepat)
 Desinfeksi
 Reservoir
PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-2

4.2 Perhitungan Desain Teknis


4.2.1 Intake dan Bar Screen
Intake merupakan bagian dari unit pengolahan yang ditempatkan pada
lokasi yang mudah dijangkau dan dibangun untuk menyalurkan air baku dengan
kuantitas yang diinginkan.
Pemilihan lokasi intake ini didasarkan pada:
 Akses untuk perawatan dan perbaikan ke lokasi intake mudah.
 Perkiraan perubahan debit pada sungai.
 Titik pengambilan ditempatkan pada titik dimana kualitas airnya paling baik.
 Kondisi geologisnya baik.
 Gelombang air pada titik sadapnya paling kecil.
 Memungkinkan untuk pengembangan fasilitas.
 Meminimalkan efek negatif terhadap kehidupan air di sekitarnya.
Pada intake, air baku akan dikumpulkan dan ditransmisikan ke bangunan
pengolahan. Susunan bangunan intake adalah sebagai berikut :
a. Pintu air
b. Bar screen
c. Saluran pembawa

a. Pintu Air
Pintu air berfungsi untuk mengatur jumlah aliran air yang akan masuk ke
saluran pipa pembawa.
Kriteria Perencanaan :
 Debit pengolahan (Q) = 170 L/dtk = 0,170 m3/dtk
 Kemiringan Bar = 40 – 60 oC (diambil 50oC)
 Diameter Bar = 0.5 – 1 inchi
 Kecepatan aliran = 0,3 – 0,6 m/dtk (diambil 0,45 m/dtk)

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-3

 Perhitungan :
 Luas Penampang Saluran (A)
A = Q pengolahan = 0,170 m3/dtk = 0,377 m2
V 0,45 dtk
 Lebar Saluran (L)
Saluran tegak hidrolis optimum :L = 2d
A=dxL
= d x 2d
= 2d2
0,5
d= A
2
0,5
= 0,377
2
= 0,434 m (Y)
maka, L = 2 x d
= 2 x 0,434
= 0,868 m

b. Bar Screen
Bar Screen adalah alat yang digunakan untuk menyaring benda-benda kasar
seperti plastik, kayu dan sampah-sampah yang terbawa oleh air. Kriteria desain
Bar Screen dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1 Kriteria Desain Bar Screen


Keterangan Satuan Kriteria Desain
Jarak bukaan antar batang (b) mm 25 – 75 (50)
Lebar penampang batang (w) mm 4 -8 (6)
Kedalaman batang (P) mm 25 – 50 (40)
Sudut kemiringan batang °C 45 – 60 (50)
kecepatan aliran melalui kisi (Vs) m/dtk 0,3 – 1,2
Sumber : Qasim,1975

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-4

Lanjutan Tabel 4.1 Kriteria Desain Bar Screen


Keterangan Satuan Kriteria Desain
Volume material (V) m 3
3,5 – 8,0
Kedalaman (y) m 0,16 – 2
Lebar saluran (L) m 0,32 – 0,4
Koefisien Manning - 0,013
Slope m/m 0,001
Sumber : Qasim,1975

 Perhitungan :
 Jumlah Batang (n)
L = n x w + (n+1)b
0,868= 0,006 n + (n+1) 0,05
0,868 = 0,006 n + 0,05n + 0,05
0,868 – 0,05 = 0,006 n + 0,05 n
n = 0,818
0,056
= 14,60≈ 15 batang
 Jumlah Bukaan (s)
s=n+1
s = 15 + 1
s = 16 bukaan
 Lebar Bukaan Total (Lb)
Lb = b x s
Lb = 0,05 x 16
Lb = 0,8 m

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-5

 Kedalaman Batang (Bar Terendam/Yb)


Yb = Y
sin α
Yb = 0,434
sin 50o
Yb = 0,57 ~ 0,6 m
 Kecepatan di Barscreen (Vb)
Vb = Q / A
Vb = Q / (Lb x Yb)
Vb = 0,170 / (0,8 x 0,6)
Vb = 0,354 m/dtk
 Kehilangan Tekanan Pada Screen (HL)
HL = Vb2
2g
HL = 0,3542
2 x 9,81
HL = 0,0063 m
 Ketinggian Setelah Bar ( YBar)
YBar = Y – HL
YBar = 0,434 – 0,0063
YBar = 0,42 m

c. Saluran Pembawa
Saluran ini dibuat untuk membawa air baku dari pintu air ke bak pengumpul.
Kriteria Perencanaan :
 Debit pengolahan (Q) = 170 L/dtk = 0,170 m3/dtk
 Saluran yang digunakan adalah saluran terbuka bentuk segi empat dan terbuat
dari beton
 Koefisien manning (n) = 0,013
 Kecepatan ( v ) = 0,45 m/dtk
 Panjang saluran pembawa (P) = 5 m (direncanakan)

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-6

 Perhitungan :
 Luas lintasan saluran pembawa
A = Q pengolahan = 0,170 m3/dtk = 0,377 m2
V 0,45 dtk
 Dimensi saluran
Persyaratan saluran ekonomis :
L + 2md = 2d (1+m2)0,5 m ; kemiringan tebing = 0
Saluran tegak hidrolis optimum :L = 2d
A=dxL
= d x 2d
= 2d2
d = 0,377 0,5
2
= 0,377 0,5
2
= 0,434 m (Y )
maka, L = 2 x d
= 2 x 0,434
= 0,868 m
Jadi dimensi saluran pembawa adalah :
Lebar (L) = 0,868 m
Freeboard = 0,2 m
Kedalaman (d) = 0,387 +0,2 m = 0,587
Panjang (P) =5m
 Jari-jari Hidrolis (R)
R= A = 0,377 = 0,217 m
2d + L 2 (0,434) + 0,868

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-7

 Kemiringan Saluran (S)


S = nv2 2

R2/3
S = 0,013 x 0,452 2

0,2172/3
S = 5,314x10-5 m/m
 Head Loss pada saluran pembawa (HL)
HL = Ssaluran x Psaluran
HL = (5,314x10-5)x 5
HL = 2,657x10-4 m

4.2.2 Koagulasi
a. Bak Pembubuhan Koagulan
Kriteria Desain :
 Dosis pembubuhan koagulan = 30mg/L = 0,03 g/L
 Konsentrasi larutan = 5%
 Berat Jenis Alum = 2,71Kg/L

 Perhitungan :
 Kebutuhan Alum
Dibuat 1 Pembubuhan dengan Q = 170 L/dtk = 10200 L/menit
Kebutuhan Alum = Q x dosis
Kebutuhan Alum = 10200L/menit x 0,03 g/L
Kebutuhan Alum = 306 g/menit
 Volume Alum
Volume Alum = Kebutuhan Alum
Berat Jenis Alum
Volume Alum = 306g/menit x Kg/1000g
2,71 Kg/L
Volume Alum = 0,114(0,112) L/menit

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-8

 Volume Air Pelarut


VW = (95/5) x Kebutuhan Alum
VW = (95/5) x 306 g/menit x (1L/103g)
VW = 5,81 L/menit
 Volume Larutan
VL = Volume Alum + VW
VL = 0,112 L/menit + 5,81 L/menit
VL = 5,922 L/menit
 Periode Pelarutan (Direncanakan 8jam)
Volume Bak = VL x t
Volume Bak = 5,922 L/menit x 8jam x 60 menit/jam
Volume Bak = 2842,56 L
Volume Bak = 2,842 m3

b. Bak Koagulasi
Kriteria Desain :
Q = 170 L/dtk / 2 = 0,085m3/dtk
 Waktu detensi (td) =30 – 120 detik (60 detik)
 Suhu air = 24°C
 Massa jenis air = 1Kg/l
 D impeller = 50 – 80%
 Lebar impeller = 1/6 – 1/10 D
 Jumlah putaran blade = 25rpm
 Cd = 1,8
 Faktor permukaan blade (k) = 0,25
 GTd = 30.000-150.000
 Bilangan Reynold = > 2000
 Bilangan Freude = > 105

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-9

 Perhitungan :
 Volume Bak
V = Q x td
V = 0,085 x 50
V =4,25 m3
 Dimensi Bak (asumsi tinggi = 1 m)
A = Volume
Tinggi
A = 4,25
1
A = 4,25 m2
Perbandingan, P : L = 1 : 1
P:P=1L
A=PxL
A=1LxL
4,25 = 1 L2
0,5
L = 4,25
1
L = 2,06 m
P=1L
P = 1 x 2,06
P = 2,06 m
Sehingga dimensi bak adalah :
P : L : T = 2,06: 2,06 : 1
Jadi pengaduk : impeler dengan 2 blades
 Konstruksi Impeler
D = 80% x L = 80% x 2,06m = 1,648 m
r = ½ D = ½ x 1,648 m = 0,824m
Lebar blade (w) = 1/6 x D = 1/6 x 1,648m = 0,274 m

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-10

 Kecepatan Blade
2 πrn 2 π x 0,824 x 25
Vblade = [(1 − k) ( 60
)] = [(1 − 0.25) ( 60
)]= 1,61 m/detik
A = 2 (D x w) = 2 (1,648x 0,274) = 0,903 m2
P = ½ x Cd x A x ρ x V3
P = ½ x 1,8 x 0,903 (0.933 x 10-3/ 0.92 x 10-6) x 1,613
P = 3569,33 N.m2/detik
Syarat koagulasi:
G = (200-400) / detik
Td = 0.5 – 2.0 menit
G.td = 30.000 – 150.000
0,5 C=pxlxt= 2,06x2,06x1 = 4,24
G= P = 3569,330,5
µxC (0,933 x 10-3)(4,24)
= 949,88 / detik→ tidak memenuhi syarat maka,
G.td = 949,88 x 60 = 56992,91 → memenuhi syarat

4.2.3 Flokulasi
Flokulasi (Pengadukan lambat) menggunakan mechanical mixers.
Direncanakan menggunakan 2 buah bak flokulasi dimana setiap bak terdiri dari 3
kompartemen.
Kriteria Desain :
Debit pengolahan (Q) = 170 L/detik ≈ 0.170 mᶟ/detik
Waktu detensi (td) = (10-20) menit, → 10 menit
Temperatur = 24ᵒC
Jumlah bak = 2 bak
Ketinggian bak (H) = diasumsikan 3 meter
Jenis pengaduk = paddle
K = 0.25
Cd = 1.8
Vp = 0.6 - 0.9 m/detik → 0.6 m/detik
Vair = 0,15 – 0.45 m/detik, → 0,15 m/detik

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-11

 Perhitungan :
 Volume bak (Vbak) :
Volume = Q x td = 0.170 mᶟ/detik x 10 menit x 60 detik/menit = 102 m3
Volume/bak = 102/2 = 51 m3
Asumsi P = L, dan T = 3 m
A = Volume / T
A = 51 / 3
A = 17 m2
√17 = 4,12 m ≈ pembulatan menjadi 4meter
Maka,
P = 4 meter ;L = 4 meter ; T = 3 meter
 Diasumsikan tiap impeller terdapat 2 paddle dengan diameter,
D1 = D2 = 60% x L = 60% x 4 meter = 2,4 meter
w = 1/6 x D = 1/6 x 2,4 meter = 0,4 meter
Luas Paddle = 2 x (3 x 0,4) = 2,4 m2
V air 0,15 m/detik
V impeller = = = 0,6 m/detik
K 0,25
V paddle = (1 – k) x V impeler = (1 – 0,25) x 0,6 = 0,45 m/detik
μ = 9,33 × 10−3 kg. dt/m2
ϑ = 0,92 × 10−6 m2 ⁄detik
1 3
1 9,33 × 10−3
P = × Cd × A × ρ × V = × 1,8 × 2,4 × × 0,453
2 2 0,92 × 10−6
= 1996,11 N. m2 /detik
 Syarat flokulasi :
G = (10 – 100) /detik
Td = 10 – 20 menit
G.td = 10.000 – 30.000
0,5 C = pxlxt = 4x4x3 = 48
G= P = 1996,11 0,5

µxC (9,33 x 10-3)(48)


= 66,76 / detik→ memenuhi syarat maka,
G.td = 66,76 x 600 = 40056 → tidak memenuhi syarat

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-12

4.2.4 Sedimentasi
Kriteria Desain :
a. Kecepatan mengendap : V overflow rate = (0,02 -0,03) cm/detik, diambil V
overflow rate = 0,03 cm/detik
b. Kecepatan mengendap flok Alum = 0,9 m/jam = 0,025 cm/detik
c. Bilangan reynoldNRE< 500
d. Bilangan FreudNFr> 10-5

Direncanakan :
 Jarak antar plate, w = (5-10) cm diambil w = 10 cm = 0,1 m
 Tebal plate, d = 0,5 cm = 0,005 m
 Kemiringan, θ = 60o
 Dibuat 2 bak
v = 0,9186 x 10-6 m2/detik
 Kinerja bak = 1/3 (good performance)
 Penyisihan 80 %
 Asumsi H zona pengendapan = 1,0 meter

 Perhitungan :
 Berdasarkan Grafik Hubungan antara efisiensi penyisihan dengan kinerja
maka diperoleh :
t Vo
= = 2,1
to Q/A
Vo desain = 2,1 x (Q/A)
Vo desain = 2,1 x 0,025 cm/detik
Vo desain = 0,0525 ≈ 5,25 x 10-4 m/detik

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-13

 Bak dengan plate settler


Q w
Vo = ×
A H. cos ∝ + w. cos2 ∝
Q 0,1
5,25 × 10−4 = ×
A 1. cos 60 + 0,1. cos 2 60o
o

Q
= 3,14 × 10−3 m/detik
A
 Dimensi bak
L
Q = 170 detik = 0,170 m3 /detik

0,170 m3 /detik
A total = = 54,1 𝑚2 ≈ 54 𝑚2
3,14 × 10−3 m/detik
Dibuat 2 bak dengan Luas permukaan/bak = 54/2 = 27 m2/bak
Diambil P : L = 4 : 1
A=PxL
A=Px¼P
A = ¼ P2
A = ¼ P2
27= ¼ P2
P = 10,39 meter
L = ¼ P = ¼ x 10,39 = 2,59 meter
 Kecepatan dalam Plate Settler
Q Q 1 m 1
V1 = = × = 3,14 × 10−3 ×
A. sin ∝ A sin ∝ detik sin 60o
V1 = 3,626 × 10−3 m/detik
 Cek NRE
V1 × R H
NRe =
υ
Luas Penampang Basah
R H = jari − jari hidrolis =
Keliling Basah
0,1 × 2,0
RH = = 0,048 meter
2 × (0,1 + 2)

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-14

m
3,626 × 10−3 detik × 0,048 meter
NRe = = 189,47 < 500
0,9186 × 10−6 𝑚2 ⁄𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Kesimpulan : Nilai NRE memenuhi syarat
 Cek NFr
m 2
V1 2 (3,626 × 10−3 detik)
NFr = = = 2,79 × 10−5 > 10−5
g × RH 9,81 × 0,048
Kesimpulan : Nilai NFr memenuhi syarat
 Jumlah Plate (n)
P. sin ∝
n= + 1
w
10,39 × sin 60
n= + 1 = 90,9 ≈ 91 buah
0,1

Koreksi terhadap panjang (karena ketebalan plate)


tebal 0,005
k=n × = 91 × sin 60o = 0,52
sin∝

panjang bak sebenarnya adalah


10,39 meter + 0,52 = 11,91 meter
 Volume lumpur
Asumsi konsentrasi lumpur = 5 mL/L = 0,005 L/L
Q/bak = 170L/detik /2 = 85 L/detik
L L L
Volume lumpur = 85 × 0,005 = 0,42
detik L detik
0,42 × 86400
= = 36,288 m3 ⁄hari
1000
Bak sedimentasi dengan plate settler biasanya meliputi :
75 % panjang bak keseluruhan
25 % dibiarkan turbulen (untuk mendapatkan sludge collector)
Maka, panjang bak keseluruhan adalah :
100
= × 11,91 = 14,54m ≈ 15 meter
75

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-15

4.2.5 Filtrasi (Saringan Pasir Cepat)


Kriteria Desain :
 Debit air (Q) = 170 L/detik = 0,170 m3/detik
 Laju filtrasi (v) = 5 m3/jam/m2 = 0,139 cm3/detik/cm2 = 0,139 cm/detik
 Jumlah filter (n) = 12 √𝑄 = 12√0,170 = 4,947 ≈ 5 𝑏𝑢𝑎ℎ
170 L/detik L
 Debit tiap filter = = 34 = 122,4 m3 ⁄jam
5 detik

 Perbandingan luas tiap orifice : luas Filter = (1,5 -5) x 10-3 : 1


 Perbandingan luas lateral : luas orifice = (2 – 4) : 1
 Perbandingan luas manifold : luas lateral = (1,5 -3) : 1
 Diameter orifice = ¼ “ – ¾ “ , asumsi ½ “
 Jarak orifice (pusat ke pusat) = 3” – 12”
 Ukuran media filter = (2,0 -3,0)
 Diasumsikan media penyangga mempunyai 1 lapis dengan tebal 25 cm
 Diasumsikan media penyaring terdiri dari 5 lapis dengan tebal 75 cm

 Perhitungan :
 Ukuran filter (Luas permukaan filter )
Q 122,4 m3 ⁄jam
A= = = 24,48 ~ 25m2
v 5 m3 ⁄jam /m2
Dengan P : L = 2 : 1
P = 2L
A = PxL
A = 2L2
25m2 = 2L2
L = 3,53 meter dan
P = 2L = 2 × 3,53 = 7,06 mete𝑟 untuk setiap filter

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-16

 Sistem Under Drain (Perpipaan)


 Orifice
Perbandingan Luas Tiap Orifice :Luas Filter = (2 x 10-3) : 1
Luas filter (A) = 25 m2
Luas orifice = A orifice x A filter
Luas orifice = (2 x 10−3 ) × 25 = 0,05 m2 = 500 cm2
Diameter orifice = ½ “ = 1,27 cm
1 1
Luas tiap orifice = × π × d2 = × π × (1,27)2
4 4
= 1,266 ~ 1,27 cm2
luas orifice 500 cm2
Jumlah orifice = luas tiap orifice = = 394𝑏𝑢𝑎ℎ
1,27 cm2

 Pipa lateral
Perbandingan luas lateral : luas orifice = 2 : 1
Luas lateral = A orifice x 2 = 500 cm2 × 2 = 1000
Jarak antar lateral diasumsikan 30 cm
Luas Lateral 1000 cm2
Jumlah pipa lateral = =
Jarak Lateral 30 cm
= 33,3 ~ 33 buah
Jumlah pipa lateral tiap sisi = 33 buah
Maka 33 × 2 = 66buah
Debit tiap Filter
Debit di Lateral =
Jumlah pipa lateral
34 L/detik
Debit di Lateral =
66
Debit di Lateral = 0,515 L/detik
Luas Lateral
Luas tiap Lateral =
Jumlah pipa lateral
1000 cm2
Luas tiap Lateral =
66
Luas tiap Lateral = 15,15 cm2

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-17

4 × Luas tiap Lateral


Diameter Lateral = √
π

4 × 15,15cm2
Diameter Lateral = √
π

Diameter Lateral = 4,39 cm


Jumlah orifice
Σ orifice 394
Tiap Lateral = = = 5,96 ≈ 6 buah
Σ total lateral 66
Jumlah orifice total = jumlah orifice tiap lateral x jumlah pipa lateral
Jumlah orifice total =6 x 66
Jumlah orifice total =396 buah
 Pipa manifold
Perbandingan luas manifold : luas lateral = 2 : 1
Luas manifold = A lateral x 2 = 1000 cm2 × 2 = 2000 cm2
Jarak antar lateral diasumsikan 30 cm

4 × Luas manifold
Diameter Manifold = √
π

4 × 2000cm2
Diameter Manifold = √
π

Diameter Manifold = 50,47cm ≈ 51cm


Diameter
1
Luas manifold = × π × d2
4
1
Luas manifold = × π × (51)2
4
Luas manifold = 2041,78 cm2

Jarak penempatan sistem underdrain


L bak − ∅ manifold
Panjang Lateral = − jarak lateral
2

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-18

353cm − 51 cm
Panjang Lateral = − 30 cm = 121 cm
2
Panjang Lateral − (2 × 10)
Jarak antar Orifice =
Σ orifice tiap lateral − 1
121 − (2 × 10)
Jarak antar Orifice = = 20,2cm
6−1
Dengan asumsi tebal dinding 20 cm
Panjang manifold = panjang bak + (2 × tebal dinding) + 50 cm
Panjang manifold = 706 cm + (2 × 20) + 50 cm
Panjang manifold = 796 cm ≈ 7,96 m
 Kecepatan aliran dalam pipa sistem underdrain
Manifold
Q 34000 cm3 /detik
V manifold = = = 16,65 cm /detik
A 2041,78 cm2
Lateral
Q 515 cm3 /detik
V lateral = = = 33,99 cm/detik
A 15,15 cm2
Orifice
Q (34000⁄396) cm3 /detik
V orifice = = = 67,60 cm/detik
A 1,27 cm2

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-19

Kehilangan Tekan Pada Saat Filtrasi


Tabel 4.2Diameter dan Tebal Lapisan Filtrasi
Diameter Tiap Lapisan Tebal Lapisan (tiap lapisan)
0,4 – 0,5 mm 250 mm
0,5 – 0,6 mm 250 mm
0,6 – 0,7 mm 200 mm
0,7 – 0,8 mm 200 mm
0,8 – 0,9 mm 100 mm
Sumber : Laporan Drainase, Astri, 2003

Diketahui :
d10 = 0,4 – 0,5 mm
d60 = 0,6 – 0,7 mm
ρpasir = 2,65

ψpasir = 0,80

fpasir = 0,40
ρm penyangga = 1,45
ψm penyangga = 0,75
fm penyangga = 0,4

Media Penyangga
l = 250 mm = 25 cm
1/2
d1 ψ2 ρ2 − 1
= .[ ]
d2 ψ1 ρ1 − 1
Dengan,

d2 = diameter lapisan 1 = √(0,4 × 0,5) = 0,447


ψ2 = ψpasir = 0,80

ψ1 = ψm penyangga = 0,75
ρ1 = ρm penyangga = 1,45
ρ2 = ρpasir = 2,65

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-20

Lalu,
d1 0,80 2,65 − 1 1/2
= .[ ]
0,447 0,75 1,45 − 1
d1 = 0,913 mm = 0,0913 cm
k (1 − f)2 6 2 ρi
hL = . υ. Vf . .( ) .Σ .L
g f3 ψ di
Dengan,
k = koefisien = 5
g = gravitasi = 9,81 m/detik2 = 981 cm/ detik2
Vf= kecepatan filtrasi = 0,139 cm/s
𝜐 = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 = 0,01
f = fm penyangga
𝜓 = 𝜓𝑚 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎
di = diameter lapisan
L = tebal lapisan
Maka,
5 (1 − 0,4)2 6 2 1i
hL = . 0,01. 0,139. . ( ) . . 25 = 0,41 cm
981 0,453 0,75 0,0913

Media Penyaring
Tabel 4.3Gradasi Media Penyaring
di di2 ρi (%) ρi/di2
0,0447 0,0020 25 125,0
0,0548 0,0030 25 83,3
0,0648 0,0042 20 47,6
0,0748 0,0056 20 35,7
0,0849 0,0072 10 13,9
Jumlah 305,6
Sumber : Hasil Perhitungan

k (1 − f)2 6 2 ρi
hL = . υ. Vf . .( ) .Σ .L
g f3 ψ di

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-21

5 (1 − 0,4)2 6 2
hL = . 0,01. 0,139. . ( ) . (305,6). 75
981 0,43 0,8
hL = 51,37 cm

 Sistem Under Drain


 Kehilangan tekanan pada orifice
Q orifice = A x V = 1,27 x 67,60 = 85,85 cm3/detik
A orifice = 1,27 cm2
V orifice = 67,60 cm/detik
C = 0,6
𝑄 = 𝐶. 𝐴√2. 𝑔. ℎ𝑓
Q2 85,852
hf = 2 2 = = 646,95 cm
C . A , 2g (0,6)2 . (1,27)2 . 2(9,81)
 Kehilangan tekanan pada pipa lateral
V lateral = 33,99 cm/detik
L lateral = 121 cm
Diameter lateral = 4,39 cm
f = 0,04
1 L v2 1 121 33,992
hf = . f. . ( ) = . 0,04. .( ) = 21.64cm
3 d 2g 3 4,39 2 × 9,81
 Kehilangan tekanan pada manifold
V manifold = 16,65 cm/detik
L manifold = 796 cm
Diameter manifold = 51cm
f = 0,04
1 L v2 1 796 16,652
hf = . f. . ( ) = . 0,04. .( ) = 2,94cm
3 d 2g 3 51 2 × 9,81

 Kehilangan tekanan karena perubahan kecepatan pada lateral dan


orifice
V orifice = 67,60 cm/detik
V lateral = 33,99 cm/detik

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-22

v1 2 − v2 2 (67,60)2 − (33,99)2
hf Lo = = = 174,02 cm = 1,740 m
2g 2 × 9,81
 Kehilangan tekanan karena perubahan kecepatan pada lateral dan
manifold
V orifice = 67,60 cm/detik
V manifold = 16,65 cm/detik
v1 2 − v2 2 (67,60)2 − (16,65)2
hf Lm = = = 218,7 cm = 2,187m
2g 2 × 9,81
 Kehilangan total pada sistem under drain
 hf total = 646,95cm + 21,64 cm + 2,94 cm + hf Lo + hf Lm
= 646,95 cm + 21,64 cm + 2,94 cm + 1,740 cm +2,187 cm
hf total =675,457 cm
hf total = 6,75475 m
 Kehilangan tekanan pada saat filtrasi
hf total = HL media penyangga + HL media penyaring + HL total pada
media sistem underdrain
hf total = 0,41cm + 51,37 cm + 675,457 cm
hf total = 727,237 cm
hf total = 7,27237 m
 Kehilangan tekanan pada saat backwash
Kriteria Desain :
Kecepatan backwash = 30 m/jam = 0,83 cm/detik
Media penyangga
fe3 Ke ρw 6 2
= . υ. Vo. .( )
1 − fe g ρs − ρw w . di
2
fe3 4 1 6
= . 0,01.0,83. .( ) = 0,58 ≈ 0,6
1 − fe 981 1,45 − 1 0,75 .0,0913
Dari tabel “values of 1/(1-fe) Corresponding to values of fe3/(1-fe)
ranging from 0,1 – 0,9” (terlampir)
Diperoleh,
1 fe3+
= 2,59 untuk1−fe = 0,6
1−fe

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-23

1
= 1 − fe maka fe = 0,6
2,59

f media penyangga (kriteria desain) = 0,5


fe> f maka media penyangga terekspansi
(L= tebal media penyangga= 25 vm)
1−f 1 − 0,5
Le = .L = . 25 = 31,25 cm
1 − fe 1 − 0,6
HL media penyangga
HL = Le (1 − fe)(ρm − 1) = 31,25(1 − 0,6)(1,45 − 1) = 5,625 cm

Media penyaring
fe3 Ke ρw 6 2
= . υ. Vo. .( )
1 − fe g ρs − ρw w . di
2
fe3 4 1 6
= . 0,01.0,83. .( )
1 − fe 981 2,65 − 1 0,8 . di
fe3 1,154 × 10−3
=
1 − fe di2

Tabel 4.4Laju Media Terekspansi


di di2 fe3/(1-fe) fe f
0,0447 0,0020 0,6 0,60 0,5
0,0548 0,0030 0,4 0,56 0,5
0,0648 0,0042 0,3 0,52 0,5
0,0748 0,0056 0,2 0,47 0,5
0,0849 0,0072 0,2 0,47 0,5
Sumber : Hasil Perhitungan

Lapisan 1, 2 dan 3 akan terekspansi karena nilai fe > f sedangkan


lapisan 4 dan 5 tidak terekspansi karena fe < f
Tebal lapisan = 75 cm

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-24

Tabel 4.5 Tebal Media yang Terekspansi


Di ρi (%) Li Le
0,0447 25 18,75 23,44
0,0548 25 18,75 21,31
0,0648 20 15,00 15,63
0,0748 20 15,00 15,00
0,0849 10 7,50 7,50
Sumber : Hasil Perhitungan

Lapisan 1,2 dan 3 terekspansi karena ada perubahan tinggi lapisan,


sedangkan lapisan 4 dan 5 tidak terekspansi karena Li = Le.

HL = Le (1 − fe)(ρs − 1)

HL Lapisan 1 = 23,44(1 − 0,6)(2,65 − 1) = 15,47 cm


HL Lapisan 2 = 21,31(1 − 0,56)(2,65 − 1) = 15,47 cm
HL Lapisan 3 = 15,63(1 − 0,52)(2,65 − 1) = 12,38 cm
HL Total media penyaring = ∑ HL tiap lapisan
HL Total media penyaring = 15,47 + 15,47 + 12,38
HL Total media penyaring = 43,32 cm
Maka,
HL Total media = HL Total media penyangga + HL Total media penyaring
HL Total media = 5,625 cm + 43,32 cm
HL Total media =48,95 cm

HL media tidak terekspansi


Tabel 4.6 HL Media yang tidak Terekspansi
Di di2 Li Le
0,0748 0,0056 15,00 2678,6
0,0849 0,0072 7,50 1041,7
Jumlah 3720,3
Sumber : Hasil Perhitungan

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-25

ke (1 − f)2 6 2 1i 2
hL = . υ. Vf . .( ) .Σ( ) .L
g f3 ψ di
4 (1 − 0,5)2 6 2
hL = . 0,01. 0,83. . ( ) . 3720,2 = 14,16 cm
981 0,53 0,8

Kesimpulan :
HL saat backwash = HL terekspansi + HL tidak terekspansi
HL saat backwash = 48,95 + 14,16 = 63,11 cm

4.2.6 Desinfeksi
Desinfeksi yang digunakan adalah kaporit yang mengandung 60 % klor,
pembubuhan dilakukan dengan bak mom.
Kriteria desain :
 Daya pengikat khlor (DPC) diasumsikan = 1,25 mg/L
 Sisa khlor pada pH 8-9 = (0,2 -0,4) mg/L diasumsikan 0,4 mg/L
 Q = 170 L/detik
 Periode Pelarutan = 8 jam
 Berat Jenis Kaporit = 0,8660 kg/L
 Konsentrasi Larutan = 3 %
 Jumlah Bak = 2 buah

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-26

 Perhitungan
 Total dosis khlor
Total dosis khlor = DPC + sisa khlor
Total dosis khlor =1,25 mg/L + 0,4 mg/L
Total dosis khlor =1,65 mg/L
 Kebutuhan khlor
Kebutuhan khlor = Q x Total khlor
𝐿 𝑚𝑔 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 1 𝑚𝑔
= 170 × 1,65 × 86400 × 6
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝐿 ℎ𝑎𝑟𝑖 10 𝑘𝑔
𝑘𝑔 𝑔𝑟
= 24,235 ≈ 16,81
ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
 Kaporit yang dibutuhkan
𝑔𝑟
Kaporit yang dibutuhkan = 16,81 × 8 𝑗𝑎𝑚 × 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

𝑔𝑟 𝑘𝑔
= 8068,8 ≈ 8,06
𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚
 Volume kaporit
kg
24,235
hari
Volume kaporit = = 27,98 L/hari
0,8660 kg/L

 Kebutuhan air pelarut


97 L
Kebutuhan air pelarut = × 27,98 hari = 904,6 L/hari
3

 Volume larutan
Volume larutan = 27,98 L/hari + 904,6 L/hari
Volume larutan = 932,58 L/hari ≈ 0,9320 m3/hari
 Kapasitas Bak Mom direncanakan 500 cc/menit, dibuat 2 bak dengan periode
pelarutan 8 jam
Volume Bak Mom = 932,58 L/hari x 8 jam x (1/24) hari/jam
Volume Bak Mom =310,86 L
Volume Bak Mom =0,310 m3

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-27

 Dimensi Bak Mom


Dengan asumsi P : L : T = 1 : 1 : 1
Maka, 3√0,310 = 0,676 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Sehingga,
P = 0,676 meter
L = 0,676meter
T = 0,676meter
 Bak Pencampur direncanakan untuk 1 hari
24
Kapasitas bak = × 0,248 = 0,93 𝑚3
8

Dengan asumsi P : L : T = 1 : 1 : 1
Maka, 3√0,93 = 0,976 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Dimensi Bak Pencampur adalah
P = 0,976 meter ≈ dibulatkan 1 meter
L = 0,976meter ≈ dibulatkan 1 meter
T = 0,976meter ≈ dibulatkan 1 meter

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-28

4.2.7 Reservoir
Dimensi reservoir dihitung dari adanya fluktuasi air minum tiap satuan
waktu.

Tabel 4.7 Pemakaian Air Bersih


Supply Reservoir
Jumlah Pemakaian Jumlah Jumlah
Waktu per
Jam Per jam Supply Pemakaian Surplus Defisit
jam
22.00 - 05.00 7 4,17 0,75 29,19 5,25 23,94
05.00 - 06.00 1 4,17 4,00 4,17 4,00 0,17
06.00 - 07.00 1 4,17 6,00 4,17 6,00 1,83
07.00 - 09.00 2 4,17 8,00 8,34 16,00 7,66
09.00 - 10.00 1 4,17 6,00 4,17 6,00 1,83
10.00 - 13.00 3 4,17 5,00 12,51 15,00 2,49
13.00 - 16.00 3 4,17 6,00 12,51 18,00 5,49
16.00 - 17.00 1 4,17 10,00 4,17 10,00 5,83
17.00 - 20.00 3 4,17 4,50 12,51 13,50 0,99
20.00 - 21.00 1 4,17 3,00 4,17 3,00 1,17
21.00 - 22.00 1 4,17 1,75 4,17 1,75 2,42
Jumlah 24 100 27,70 26,12
Sumber : Hasil Perhitungan

Untuk perhitungan reservoir harus diperhitungkan besarnya debit yang


masuk ke dalam reservoir dan debit yang keluar dari reservoir. Persentase
debit/jam yang masuk ke reservoir mempunyai harga konstan yaitu
100 %
= 4,17 %
24 jam
Sedangkan debit yang keluar dari reservoir bervariasi tergantung dari pemakaian
air minum kota.
Berdasarkan tabel diatas maka dapat dihitung dimensi reservoir yaitu
 Volume reservoir

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-29

27,70+26,12
 Persentase volume reservoir = = 26,91 %
2

 Volume reservoir
= % p x Q dengan fh = 2,5
L detik 1 m3
= 26,91 % × 170 × 86400 ×
detik hari 1000 L
= 3952,54 m3
 Dimensi reservoir
Tipe reservoir yang direncanakan adalah ground reservoir
Volume reservoir = 3952,54m3
Kriteria kedalaman resevoir adalah 3 – 6 m, maka untuk perencanaan
diambil kedalaman 5 m
Direncanakan kedalaman reservoir = 5 meter (Dr)
Luas melintang reservoir
Vr 3952,54 m3
A= = = 790,5 m2
Dr 5m
Direncanakan lebar reservoir = 12 meter maka panjang reservoir adalah
A 790,5 m2
p= = = 65.87 m ≈ 66 m
L 12 m
Dimensi reservoir adalah
P = 66 meter
L = 12 meter
T = 5 meter
 Perpipaan reservoir
 Pipa inlet
Debit pipa inlet reservoir, Qi = 170 L/detik ≈ 0,170 m3/detik
Kecepatan pipa inlet, desain = 1,77 m/detik
4 . Qi 4 ×0,170
Diameter pipa inlet, di = √ π . = √ π×1,77
vi

= 0,34 meter = 13,38 inchi ≈ 14 inchi

 Pipa outlet
Debit pipa outlet reservoir, Qo = Qi x fp = 0,170 x 2,50 = 0,42 m3/detik

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-30

Kecepatan outlet desain, Vo = 3 m/detik


4 . Qo 4 ×0,42
Diameter pipa outlet, do = √ π . = √
vo π×3

= 0,422 meter = 16,61 inchi ≈ 17 inchi


 Pipa penguras
Tinggi penguras = Dp = 3 meter
Volume penguras reservoir = Pr x Lr x Dp = 66 x 12 x 3 = 2376 m3
Waktu pengurasan, tp = 12 menit
Kecepatan pengurasan, Vp = 2,5 m/detik
Volume 2376m3
Debit pengurasan,Q = =
tp 12 menit

m3
Q = 158 = 3,3 ≈ 3 m3 /detik
menit
Direncanakan menggunakan 2 buah pipa penguras maka :
3 m3 /detik
Qp = = 1,5 m3 /detik
2
Diameter pipa penguras,

4 . Qp 4 × 1,5
dp = √ = √ = 0,76 meter = 29,9 ≈ 30 inchi
π . vp π × 2,5

 Pipa overflow
Debit over flow, Qof = Qi = 0,170 m3/dtk
Kecepatan over flow, Vof = Vi = 1,77 m3/dtk
Maka diameter over flow, Dof = Di = 0,34 meter = 13,38 inchi = 14 inchi
 Pipa ventilasi
Direncanakan menggunakan 2 pipa ventilasi
Debit pengaliran udara,
Qud = Qo − Qi = 0,42 − 0,170 = 0,25 m3 /detik

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST


PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-31

Udara pipa,
Qud 0,25 m3 /detik
Q= = = 0,125 m3 /detik
2 2

Kecepatan ventilasi, v = 6 m/detik


Dimensi pipa ventilasi,

4. Q 4 . 0,125)
dv = √ = √ = 0,162 meter = 6,41inchi ≈ 6 inchi
π . vd π. 6

Lusi Nurhakiki/153050070/PBPAM/2018/Nabila Sari Desiriani.,ST

You might also like