Professional Documents
Culture Documents
4.1 Umum
Keberhasilan suatu sistem penyediaan air minum dapat diukur dan
ditentukan oleh kemampuan sistem tersebut dalam mengolah air baku menjadi air
minum sehingga sistem memenuhi kebutuhan masyarakat. Adapun hasil yang
diharapkan oleh masyarakat/konsumen terhadap suatu sistem pelayanan air
minum adalah :
Sistem harus dapat memberikan air minum yang memenuhi standar baik
kualitas maupun kuantitas sebagaimana yang telah ditentukandan dikeluarkan
oleh Dinas Kesehatan Republik Indonesia
Sistem harus memproduksi air minum dengan harga yang murah sehingga air
minum terjangkau oleh konsumen
Dalam setiap waktu sistem harus mampu melayani keebutuhan air minum
dalam jumlah yang cukup sesuai dengan fluktuasi pemakaian.
Setelah melalui pertimbangan secara teknis, non teknis, serta hal-hal lainnya
maka perencanaan sistem pengolahan air minum dilakukan sesuai dengan
alternatif terpilih.
Adapun unit-unit pengolahan untuk alternatif terpilih sebagai berikut :
Intake & Bar Screen
Koagulasi
Flokulasi
Sedimentasi
Filtrasi (Saringan Pasir Cepat)
Desinfeksi
Reservoir
PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-2
a. Pintu Air
Pintu air berfungsi untuk mengatur jumlah aliran air yang akan masuk ke
saluran pipa pembawa.
Kriteria Perencanaan :
Debit pengolahan (Q) = 170 L/dtk = 0,170 m3/dtk
Kemiringan Bar = 40 – 60 oC (diambil 50oC)
Diameter Bar = 0.5 – 1 inchi
Kecepatan aliran = 0,3 – 0,6 m/dtk (diambil 0,45 m/dtk)
Perhitungan :
Luas Penampang Saluran (A)
A = Q pengolahan = 0,170 m3/dtk = 0,377 m2
V 0,45 dtk
Lebar Saluran (L)
Saluran tegak hidrolis optimum :L = 2d
A=dxL
= d x 2d
= 2d2
0,5
d= A
2
0,5
= 0,377
2
= 0,434 m (Y)
maka, L = 2 x d
= 2 x 0,434
= 0,868 m
b. Bar Screen
Bar Screen adalah alat yang digunakan untuk menyaring benda-benda kasar
seperti plastik, kayu dan sampah-sampah yang terbawa oleh air. Kriteria desain
Bar Screen dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Perhitungan :
Jumlah Batang (n)
L = n x w + (n+1)b
0,868= 0,006 n + (n+1) 0,05
0,868 = 0,006 n + 0,05n + 0,05
0,868 – 0,05 = 0,006 n + 0,05 n
n = 0,818
0,056
= 14,60≈ 15 batang
Jumlah Bukaan (s)
s=n+1
s = 15 + 1
s = 16 bukaan
Lebar Bukaan Total (Lb)
Lb = b x s
Lb = 0,05 x 16
Lb = 0,8 m
c. Saluran Pembawa
Saluran ini dibuat untuk membawa air baku dari pintu air ke bak pengumpul.
Kriteria Perencanaan :
Debit pengolahan (Q) = 170 L/dtk = 0,170 m3/dtk
Saluran yang digunakan adalah saluran terbuka bentuk segi empat dan terbuat
dari beton
Koefisien manning (n) = 0,013
Kecepatan ( v ) = 0,45 m/dtk
Panjang saluran pembawa (P) = 5 m (direncanakan)
Perhitungan :
Luas lintasan saluran pembawa
A = Q pengolahan = 0,170 m3/dtk = 0,377 m2
V 0,45 dtk
Dimensi saluran
Persyaratan saluran ekonomis :
L + 2md = 2d (1+m2)0,5 m ; kemiringan tebing = 0
Saluran tegak hidrolis optimum :L = 2d
A=dxL
= d x 2d
= 2d2
d = 0,377 0,5
2
= 0,377 0,5
2
= 0,434 m (Y )
maka, L = 2 x d
= 2 x 0,434
= 0,868 m
Jadi dimensi saluran pembawa adalah :
Lebar (L) = 0,868 m
Freeboard = 0,2 m
Kedalaman (d) = 0,387 +0,2 m = 0,587
Panjang (P) =5m
Jari-jari Hidrolis (R)
R= A = 0,377 = 0,217 m
2d + L 2 (0,434) + 0,868
R2/3
S = 0,013 x 0,452 2
0,2172/3
S = 5,314x10-5 m/m
Head Loss pada saluran pembawa (HL)
HL = Ssaluran x Psaluran
HL = (5,314x10-5)x 5
HL = 2,657x10-4 m
4.2.2 Koagulasi
a. Bak Pembubuhan Koagulan
Kriteria Desain :
Dosis pembubuhan koagulan = 30mg/L = 0,03 g/L
Konsentrasi larutan = 5%
Berat Jenis Alum = 2,71Kg/L
Perhitungan :
Kebutuhan Alum
Dibuat 1 Pembubuhan dengan Q = 170 L/dtk = 10200 L/menit
Kebutuhan Alum = Q x dosis
Kebutuhan Alum = 10200L/menit x 0,03 g/L
Kebutuhan Alum = 306 g/menit
Volume Alum
Volume Alum = Kebutuhan Alum
Berat Jenis Alum
Volume Alum = 306g/menit x Kg/1000g
2,71 Kg/L
Volume Alum = 0,114(0,112) L/menit
b. Bak Koagulasi
Kriteria Desain :
Q = 170 L/dtk / 2 = 0,085m3/dtk
Waktu detensi (td) =30 – 120 detik (60 detik)
Suhu air = 24°C
Massa jenis air = 1Kg/l
D impeller = 50 – 80%
Lebar impeller = 1/6 – 1/10 D
Jumlah putaran blade = 25rpm
Cd = 1,8
Faktor permukaan blade (k) = 0,25
GTd = 30.000-150.000
Bilangan Reynold = > 2000
Bilangan Freude = > 105
Perhitungan :
Volume Bak
V = Q x td
V = 0,085 x 50
V =4,25 m3
Dimensi Bak (asumsi tinggi = 1 m)
A = Volume
Tinggi
A = 4,25
1
A = 4,25 m2
Perbandingan, P : L = 1 : 1
P:P=1L
A=PxL
A=1LxL
4,25 = 1 L2
0,5
L = 4,25
1
L = 2,06 m
P=1L
P = 1 x 2,06
P = 2,06 m
Sehingga dimensi bak adalah :
P : L : T = 2,06: 2,06 : 1
Jadi pengaduk : impeler dengan 2 blades
Konstruksi Impeler
D = 80% x L = 80% x 2,06m = 1,648 m
r = ½ D = ½ x 1,648 m = 0,824m
Lebar blade (w) = 1/6 x D = 1/6 x 1,648m = 0,274 m
Kecepatan Blade
2 πrn 2 π x 0,824 x 25
Vblade = [(1 − k) ( 60
)] = [(1 − 0.25) ( 60
)]= 1,61 m/detik
A = 2 (D x w) = 2 (1,648x 0,274) = 0,903 m2
P = ½ x Cd x A x ρ x V3
P = ½ x 1,8 x 0,903 (0.933 x 10-3/ 0.92 x 10-6) x 1,613
P = 3569,33 N.m2/detik
Syarat koagulasi:
G = (200-400) / detik
Td = 0.5 – 2.0 menit
G.td = 30.000 – 150.000
0,5 C=pxlxt= 2,06x2,06x1 = 4,24
G= P = 3569,330,5
µxC (0,933 x 10-3)(4,24)
= 949,88 / detik→ tidak memenuhi syarat maka,
G.td = 949,88 x 60 = 56992,91 → memenuhi syarat
4.2.3 Flokulasi
Flokulasi (Pengadukan lambat) menggunakan mechanical mixers.
Direncanakan menggunakan 2 buah bak flokulasi dimana setiap bak terdiri dari 3
kompartemen.
Kriteria Desain :
Debit pengolahan (Q) = 170 L/detik ≈ 0.170 mᶟ/detik
Waktu detensi (td) = (10-20) menit, → 10 menit
Temperatur = 24ᵒC
Jumlah bak = 2 bak
Ketinggian bak (H) = diasumsikan 3 meter
Jenis pengaduk = paddle
K = 0.25
Cd = 1.8
Vp = 0.6 - 0.9 m/detik → 0.6 m/detik
Vair = 0,15 – 0.45 m/detik, → 0,15 m/detik
Perhitungan :
Volume bak (Vbak) :
Volume = Q x td = 0.170 mᶟ/detik x 10 menit x 60 detik/menit = 102 m3
Volume/bak = 102/2 = 51 m3
Asumsi P = L, dan T = 3 m
A = Volume / T
A = 51 / 3
A = 17 m2
√17 = 4,12 m ≈ pembulatan menjadi 4meter
Maka,
P = 4 meter ;L = 4 meter ; T = 3 meter
Diasumsikan tiap impeller terdapat 2 paddle dengan diameter,
D1 = D2 = 60% x L = 60% x 4 meter = 2,4 meter
w = 1/6 x D = 1/6 x 2,4 meter = 0,4 meter
Luas Paddle = 2 x (3 x 0,4) = 2,4 m2
V air 0,15 m/detik
V impeller = = = 0,6 m/detik
K 0,25
V paddle = (1 – k) x V impeler = (1 – 0,25) x 0,6 = 0,45 m/detik
μ = 9,33 × 10−3 kg. dt/m2
ϑ = 0,92 × 10−6 m2 ⁄detik
1 3
1 9,33 × 10−3
P = × Cd × A × ρ × V = × 1,8 × 2,4 × × 0,453
2 2 0,92 × 10−6
= 1996,11 N. m2 /detik
Syarat flokulasi :
G = (10 – 100) /detik
Td = 10 – 20 menit
G.td = 10.000 – 30.000
0,5 C = pxlxt = 4x4x3 = 48
G= P = 1996,11 0,5
4.2.4 Sedimentasi
Kriteria Desain :
a. Kecepatan mengendap : V overflow rate = (0,02 -0,03) cm/detik, diambil V
overflow rate = 0,03 cm/detik
b. Kecepatan mengendap flok Alum = 0,9 m/jam = 0,025 cm/detik
c. Bilangan reynoldNRE< 500
d. Bilangan FreudNFr> 10-5
Direncanakan :
Jarak antar plate, w = (5-10) cm diambil w = 10 cm = 0,1 m
Tebal plate, d = 0,5 cm = 0,005 m
Kemiringan, θ = 60o
Dibuat 2 bak
v = 0,9186 x 10-6 m2/detik
Kinerja bak = 1/3 (good performance)
Penyisihan 80 %
Asumsi H zona pengendapan = 1,0 meter
Perhitungan :
Berdasarkan Grafik Hubungan antara efisiensi penyisihan dengan kinerja
maka diperoleh :
t Vo
= = 2,1
to Q/A
Vo desain = 2,1 x (Q/A)
Vo desain = 2,1 x 0,025 cm/detik
Vo desain = 0,0525 ≈ 5,25 x 10-4 m/detik
Q
= 3,14 × 10−3 m/detik
A
Dimensi bak
L
Q = 170 detik = 0,170 m3 /detik
0,170 m3 /detik
A total = = 54,1 𝑚2 ≈ 54 𝑚2
3,14 × 10−3 m/detik
Dibuat 2 bak dengan Luas permukaan/bak = 54/2 = 27 m2/bak
Diambil P : L = 4 : 1
A=PxL
A=Px¼P
A = ¼ P2
A = ¼ P2
27= ¼ P2
P = 10,39 meter
L = ¼ P = ¼ x 10,39 = 2,59 meter
Kecepatan dalam Plate Settler
Q Q 1 m 1
V1 = = × = 3,14 × 10−3 ×
A. sin ∝ A sin ∝ detik sin 60o
V1 = 3,626 × 10−3 m/detik
Cek NRE
V1 × R H
NRe =
υ
Luas Penampang Basah
R H = jari − jari hidrolis =
Keliling Basah
0,1 × 2,0
RH = = 0,048 meter
2 × (0,1 + 2)
m
3,626 × 10−3 detik × 0,048 meter
NRe = = 189,47 < 500
0,9186 × 10−6 𝑚2 ⁄𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Kesimpulan : Nilai NRE memenuhi syarat
Cek NFr
m 2
V1 2 (3,626 × 10−3 detik)
NFr = = = 2,79 × 10−5 > 10−5
g × RH 9,81 × 0,048
Kesimpulan : Nilai NFr memenuhi syarat
Jumlah Plate (n)
P. sin ∝
n= + 1
w
10,39 × sin 60
n= + 1 = 90,9 ≈ 91 buah
0,1
Perhitungan :
Ukuran filter (Luas permukaan filter )
Q 122,4 m3 ⁄jam
A= = = 24,48 ~ 25m2
v 5 m3 ⁄jam /m2
Dengan P : L = 2 : 1
P = 2L
A = PxL
A = 2L2
25m2 = 2L2
L = 3,53 meter dan
P = 2L = 2 × 3,53 = 7,06 mete𝑟 untuk setiap filter
Pipa lateral
Perbandingan luas lateral : luas orifice = 2 : 1
Luas lateral = A orifice x 2 = 500 cm2 × 2 = 1000
Jarak antar lateral diasumsikan 30 cm
Luas Lateral 1000 cm2
Jumlah pipa lateral = =
Jarak Lateral 30 cm
= 33,3 ~ 33 buah
Jumlah pipa lateral tiap sisi = 33 buah
Maka 33 × 2 = 66buah
Debit tiap Filter
Debit di Lateral =
Jumlah pipa lateral
34 L/detik
Debit di Lateral =
66
Debit di Lateral = 0,515 L/detik
Luas Lateral
Luas tiap Lateral =
Jumlah pipa lateral
1000 cm2
Luas tiap Lateral =
66
Luas tiap Lateral = 15,15 cm2
4 × 15,15cm2
Diameter Lateral = √
π
4 × Luas manifold
Diameter Manifold = √
π
4 × 2000cm2
Diameter Manifold = √
π
353cm − 51 cm
Panjang Lateral = − 30 cm = 121 cm
2
Panjang Lateral − (2 × 10)
Jarak antar Orifice =
Σ orifice tiap lateral − 1
121 − (2 × 10)
Jarak antar Orifice = = 20,2cm
6−1
Dengan asumsi tebal dinding 20 cm
Panjang manifold = panjang bak + (2 × tebal dinding) + 50 cm
Panjang manifold = 706 cm + (2 × 20) + 50 cm
Panjang manifold = 796 cm ≈ 7,96 m
Kecepatan aliran dalam pipa sistem underdrain
Manifold
Q 34000 cm3 /detik
V manifold = = = 16,65 cm /detik
A 2041,78 cm2
Lateral
Q 515 cm3 /detik
V lateral = = = 33,99 cm/detik
A 15,15 cm2
Orifice
Q (34000⁄396) cm3 /detik
V orifice = = = 67,60 cm/detik
A 1,27 cm2
Diketahui :
d10 = 0,4 – 0,5 mm
d60 = 0,6 – 0,7 mm
ρpasir = 2,65
ψpasir = 0,80
fpasir = 0,40
ρm penyangga = 1,45
ψm penyangga = 0,75
fm penyangga = 0,4
Media Penyangga
l = 250 mm = 25 cm
1/2
d1 ψ2 ρ2 − 1
= .[ ]
d2 ψ1 ρ1 − 1
Dengan,
ψ1 = ψm penyangga = 0,75
ρ1 = ρm penyangga = 1,45
ρ2 = ρpasir = 2,65
Lalu,
d1 0,80 2,65 − 1 1/2
= .[ ]
0,447 0,75 1,45 − 1
d1 = 0,913 mm = 0,0913 cm
k (1 − f)2 6 2 ρi
hL = . υ. Vf . .( ) .Σ .L
g f3 ψ di
Dengan,
k = koefisien = 5
g = gravitasi = 9,81 m/detik2 = 981 cm/ detik2
Vf= kecepatan filtrasi = 0,139 cm/s
𝜐 = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 = 0,01
f = fm penyangga
𝜓 = 𝜓𝑚 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎
di = diameter lapisan
L = tebal lapisan
Maka,
5 (1 − 0,4)2 6 2 1i
hL = . 0,01. 0,139. . ( ) . . 25 = 0,41 cm
981 0,453 0,75 0,0913
Media Penyaring
Tabel 4.3Gradasi Media Penyaring
di di2 ρi (%) ρi/di2
0,0447 0,0020 25 125,0
0,0548 0,0030 25 83,3
0,0648 0,0042 20 47,6
0,0748 0,0056 20 35,7
0,0849 0,0072 10 13,9
Jumlah 305,6
Sumber : Hasil Perhitungan
k (1 − f)2 6 2 ρi
hL = . υ. Vf . .( ) .Σ .L
g f3 ψ di
5 (1 − 0,4)2 6 2
hL = . 0,01. 0,139. . ( ) . (305,6). 75
981 0,43 0,8
hL = 51,37 cm
v1 2 − v2 2 (67,60)2 − (33,99)2
hf Lo = = = 174,02 cm = 1,740 m
2g 2 × 9,81
Kehilangan tekanan karena perubahan kecepatan pada lateral dan
manifold
V orifice = 67,60 cm/detik
V manifold = 16,65 cm/detik
v1 2 − v2 2 (67,60)2 − (16,65)2
hf Lm = = = 218,7 cm = 2,187m
2g 2 × 9,81
Kehilangan total pada sistem under drain
hf total = 646,95cm + 21,64 cm + 2,94 cm + hf Lo + hf Lm
= 646,95 cm + 21,64 cm + 2,94 cm + 1,740 cm +2,187 cm
hf total =675,457 cm
hf total = 6,75475 m
Kehilangan tekanan pada saat filtrasi
hf total = HL media penyangga + HL media penyaring + HL total pada
media sistem underdrain
hf total = 0,41cm + 51,37 cm + 675,457 cm
hf total = 727,237 cm
hf total = 7,27237 m
Kehilangan tekanan pada saat backwash
Kriteria Desain :
Kecepatan backwash = 30 m/jam = 0,83 cm/detik
Media penyangga
fe3 Ke ρw 6 2
= . υ. Vo. .( )
1 − fe g ρs − ρw w . di
2
fe3 4 1 6
= . 0,01.0,83. .( ) = 0,58 ≈ 0,6
1 − fe 981 1,45 − 1 0,75 .0,0913
Dari tabel “values of 1/(1-fe) Corresponding to values of fe3/(1-fe)
ranging from 0,1 – 0,9” (terlampir)
Diperoleh,
1 fe3+
= 2,59 untuk1−fe = 0,6
1−fe
1
= 1 − fe maka fe = 0,6
2,59
Media penyaring
fe3 Ke ρw 6 2
= . υ. Vo. .( )
1 − fe g ρs − ρw w . di
2
fe3 4 1 6
= . 0,01.0,83. .( )
1 − fe 981 2,65 − 1 0,8 . di
fe3 1,154 × 10−3
=
1 − fe di2
HL = Le (1 − fe)(ρs − 1)
ke (1 − f)2 6 2 1i 2
hL = . υ. Vf . .( ) .Σ( ) .L
g f3 ψ di
4 (1 − 0,5)2 6 2
hL = . 0,01. 0,83. . ( ) . 3720,2 = 14,16 cm
981 0,53 0,8
Kesimpulan :
HL saat backwash = HL terekspansi + HL tidak terekspansi
HL saat backwash = 48,95 + 14,16 = 63,11 cm
4.2.6 Desinfeksi
Desinfeksi yang digunakan adalah kaporit yang mengandung 60 % klor,
pembubuhan dilakukan dengan bak mom.
Kriteria desain :
Daya pengikat khlor (DPC) diasumsikan = 1,25 mg/L
Sisa khlor pada pH 8-9 = (0,2 -0,4) mg/L diasumsikan 0,4 mg/L
Q = 170 L/detik
Periode Pelarutan = 8 jam
Berat Jenis Kaporit = 0,8660 kg/L
Konsentrasi Larutan = 3 %
Jumlah Bak = 2 buah
Perhitungan
Total dosis khlor
Total dosis khlor = DPC + sisa khlor
Total dosis khlor =1,25 mg/L + 0,4 mg/L
Total dosis khlor =1,65 mg/L
Kebutuhan khlor
Kebutuhan khlor = Q x Total khlor
𝐿 𝑚𝑔 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 1 𝑚𝑔
= 170 × 1,65 × 86400 × 6
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝐿 ℎ𝑎𝑟𝑖 10 𝑘𝑔
𝑘𝑔 𝑔𝑟
= 24,235 ≈ 16,81
ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Kaporit yang dibutuhkan
𝑔𝑟
Kaporit yang dibutuhkan = 16,81 × 8 𝑗𝑎𝑚 × 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑔𝑟 𝑘𝑔
= 8068,8 ≈ 8,06
𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚
Volume kaporit
kg
24,235
hari
Volume kaporit = = 27,98 L/hari
0,8660 kg/L
Volume larutan
Volume larutan = 27,98 L/hari + 904,6 L/hari
Volume larutan = 932,58 L/hari ≈ 0,9320 m3/hari
Kapasitas Bak Mom direncanakan 500 cc/menit, dibuat 2 bak dengan periode
pelarutan 8 jam
Volume Bak Mom = 932,58 L/hari x 8 jam x (1/24) hari/jam
Volume Bak Mom =310,86 L
Volume Bak Mom =0,310 m3
Dengan asumsi P : L : T = 1 : 1 : 1
Maka, 3√0,93 = 0,976 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Dimensi Bak Pencampur adalah
P = 0,976 meter ≈ dibulatkan 1 meter
L = 0,976meter ≈ dibulatkan 1 meter
T = 0,976meter ≈ dibulatkan 1 meter
4.2.7 Reservoir
Dimensi reservoir dihitung dari adanya fluktuasi air minum tiap satuan
waktu.
27,70+26,12
Persentase volume reservoir = = 26,91 %
2
Volume reservoir
= % p x Q dengan fh = 2,5
L detik 1 m3
= 26,91 % × 170 × 86400 ×
detik hari 1000 L
= 3952,54 m3
Dimensi reservoir
Tipe reservoir yang direncanakan adalah ground reservoir
Volume reservoir = 3952,54m3
Kriteria kedalaman resevoir adalah 3 – 6 m, maka untuk perencanaan
diambil kedalaman 5 m
Direncanakan kedalaman reservoir = 5 meter (Dr)
Luas melintang reservoir
Vr 3952,54 m3
A= = = 790,5 m2
Dr 5m
Direncanakan lebar reservoir = 12 meter maka panjang reservoir adalah
A 790,5 m2
p= = = 65.87 m ≈ 66 m
L 12 m
Dimensi reservoir adalah
P = 66 meter
L = 12 meter
T = 5 meter
Perpipaan reservoir
Pipa inlet
Debit pipa inlet reservoir, Qi = 170 L/detik ≈ 0,170 m3/detik
Kecepatan pipa inlet, desain = 1,77 m/detik
4 . Qi 4 ×0,170
Diameter pipa inlet, di = √ π . = √ π×1,77
vi
Pipa outlet
Debit pipa outlet reservoir, Qo = Qi x fp = 0,170 x 2,50 = 0,42 m3/detik
m3
Q = 158 = 3,3 ≈ 3 m3 /detik
menit
Direncanakan menggunakan 2 buah pipa penguras maka :
3 m3 /detik
Qp = = 1,5 m3 /detik
2
Diameter pipa penguras,
4 . Qp 4 × 1,5
dp = √ = √ = 0,76 meter = 29,9 ≈ 30 inchi
π . vp π × 2,5
Pipa overflow
Debit over flow, Qof = Qi = 0,170 m3/dtk
Kecepatan over flow, Vof = Vi = 1,77 m3/dtk
Maka diameter over flow, Dof = Di = 0,34 meter = 13,38 inchi = 14 inchi
Pipa ventilasi
Direncanakan menggunakan 2 pipa ventilasi
Debit pengaliran udara,
Qud = Qo − Qi = 0,42 − 0,170 = 0,25 m3 /detik
Udara pipa,
Qud 0,25 m3 /detik
Q= = = 0,125 m3 /detik
2 2
4. Q 4 . 0,125)
dv = √ = √ = 0,162 meter = 6,41inchi ≈ 6 inchi
π . vd π. 6