Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2. Kondisi Nyata
LANDASAN
1. Landasan Filosofis
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut:
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang.
Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan
pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan
kurikulum memiliki nama matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik
dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi,
sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi
ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan
untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik. Dengan demikian,
Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam mengembangkan
kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai
dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan
diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.
2. Landasan Yuridis
Adapun Landasan Penyusunan Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun Tahun
2018/2019 adalah :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5410);
3. Permendikbud No.20 tahun 2006 tentang SKL
4. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidika dasar dan Menengah.
5. PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Republik IndonesiaNomor 19 Tahun
2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
6. Permendikbud No.61 tahun 2014 tentang Kurikulum SMK
7. Permendikbud No.79 tahun 2014 tentang mulok kurikulum 2013
8. Permendikbud No.21 tahun 2016 tentang standar Isi
9. Permendikbud No.22 tahun 2016 tentang standar psoses
10. Permendikbud No.23 tahun 2016 Tentang Standar Penilaian.
11. Permendikbud No.24 tahun 2016 Tentang KI KD
12. Surat Edaran dikdasmen nomor 4678 tahun 2016 tentang spectrum SMK
13. SK Dirjen Dikdasmen nomor 130 tahun 2017 tentang struktur kurikulum SMK
14. Peraturan daerah yang relevan
BAB II
E. PROFIL LULUSAN
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM
KELAS KELAS
MATA PELAJARAN X XI
1 2 3 4
A. Muatan Nasional
Pendidikan Agama Dan Budi
1
Pekerti 3 3 3 3
Pendidikan pancasila dan
2
kewarganegaraan 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3
4 Matematika 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3
Bahasa Inggris dan Bahasa Asing
6
Lainnya 3 3 3 3
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2 Kesehatan 2 2 2 2
Jumlah A dan B 24 24 17 17
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 simulasi dan komunikasi digital 3 3
2 fisika terapan 2 2
3 kimia terapan 2 2
4 biologi terapan 3 3
C2. dasar program keahlian
1 dasar-dasar budidaya tanaman 4 4
2 alat mesin pertanian 4 4
3 pembiakan tanaman 4 4
C3. Kompetensi Keahlian
1 persiapan lahan dan penanaman
6 6
tanaman perkebunan
2 pembibitan tanaman perkebunan 5 5
3 pemeliharaan dan pengelolaan 6 6
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Perkebunan
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
tanaman perkebunan
4 Mengelola kartu persediaan 4 4
panen dan pasca panen tanaman
5 perkebunan 3 3
6 produk kreatif dan kewirausahaan 5 5
Jumlah C(C1, C2 dan C3) 22 22 29 29
Total 46 46 46 46
Diagram ini menunjukkan tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan dan
dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang dibutuhkan serta kemungkinan
multi exit - multi entry
diterapkan
105.KK.01
MASUK
105.KK.04 105.KK.05 105.KK.03 105.KK.02
105.DKK.01 105.DKK.02. 105.DKK.03
105.DKK.04
105.KK.06 105.KK.07 105.KK.08 105.KK.09
105.DKK.05
105.KK.10
105.KK.11
KELUAR
Keterangan Kode
KODE URAIAN
105.DKK.01 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
105 DKK.02 Melaksanakan prosedur K3
105 DKK.03 Menerapkan pekerjaan sesuai dengan SOP
105 DKK.04 Menerapkan konsep lingkungan hidup
105 DKK.05 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada Kecelakaan
105.KK 01 Menentukan komoditas tanaman perkebunan yang akan diusahakan
105.KK 02 Menyiapkan lahan produksi tanaman perkebunan.
105.KK 03 Membibitkan tanaman perkebunan
105.KK 04 Menanam tanaman perkebunan.
105.KK 05 Mengendalikan gulma pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
dan Tanaman Menghasilkan (TM)
105.KK 06 Memelihara kesuburan tanah pada Tanaman Belum Menghasilkan
(TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM)
105.KK 07 Mengendalikan Hama pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
dan Tanaman Menghasilkan (TM)
105.KK 08 Mengendalikan Penyakit pada Tanaman Belum Menghasilkan
(TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM)
105.KK 09 Mengatur/ memberikan perlakuan Tanaman Belum Menghasilkan
(TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM)
105.KK 10 Melakukan Sensus Tanaman Produksi.
105.KK 11 Memanen Hasil Tanaman Perkebunan
105.KK 12 Mengangkut Hasil Panen.
105.KK 13 Mengelola Pekerjaan Kebun
105.KK 14 Menyusun Proposal Usaha
1. MUATAN NASIONAL
a. Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
1.3 Meyakini bahwa Allah Maha 2.3 Memiliki sikap keluhuran budi; kokoh
Mulia, Maha Memberi Rasa pendirian, pemberi rasa aman, tawakal
Aman, Maha Memelihara, dan adil sebagai implementasi
Maha Sempurna Kekuatan- pemahaman al-Asmau alHusna: Al-
Nya, Maha Penghimpun, Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-
Maha Adil, dan Maha Akhir Matin, Al-Jami’, Al-‘Adl, dan Al-
Akhir
1.6 Meyakini bahwa jujur adalah 2.6 Menunjukkan perilaku jujur dalam
ajaran pokok agama kehidupan sehari-hari
1.8 Meyakini al-Qur’an, Hadis dan 2.8 Menunjukkan perilaku ikhlas dan taat
ijtihad sebagai sumber hukum beribadah sebagai implementasi
Islam pemahaman terhadap kedudukan
alQur’an, Hadis, dan ijtihad sebagai
sumber hukum Islam
1.9 Meyakini bahwa haji, zakat 2.9 Menunjukkan kepedulian sosial sebagai
dan wakaf adalah perintah hikmah dari perintah haji, zakat, dan
Allah dapat memberi wakaf
kemaslahatan bagi individu dan
masyarakat
1.10 Meyakini kebenaran dakwah 2.10 Bersikap tangguh dan rela berkorban
Nabi Muhammad saw di menegakkan kebenaran sebagai ’ibrah
Makkah dari sejarah strategi dakwah Nabi di
Makkah
1.12 Terbiasa membaca alQur’an 2.12 Bersikap taat aturan, tanggung jawab,
dengan meyakini bahwa taat kompetitif dalam kebaikan dan kerja
pada aturan, kompetisi dalam keras sebagai implementasi dari
kebaikan, dan etos kerja pemahaman QS al Maidah (5): 48; QS
sebagai perintah agama an-Nisa (4): 59; dan QS at-Taubah (9):
105 serta Hadis yang terkait
Baqarah (2): 83, serta Hadis dengan kaidah tajwid dan makharijul
tentang kewajibanberibadah huruf
dan bersyukur kepada Allah 4.24.2 Mendemonstrasikan hafalan QS
sertaberbuat baik kepada Luqman (31): 13-14 dan QS al-
sesama manusia Baqarah (2): 83 dengan lancar
4.24.3 Mempresentasikan kewajiban
beribadah dan bersyukur kepada Allah
serta berbuat baik terhadap sesama
manusia sesuai pesan QS Luqman
(31): 13-14 dan QS alBaqarah (2): 83
3.25 Mengevaluasi makna iman 4.25 Menyajikan perilaku jujur,
kepada hari akhir bertanggung jawab, dan adil sebagai
perwujudan iman kepada hari akhir
3.26 Mengevaluasi makna iman 4.26 Mempresentasikan makna sikap
kepada qadha dan qadar optimis, ikhtiar, dan tawakkal sebagai
perwujudan iman kepada qadha dan
qadar Allah swt.
3.27 Mengevaluasi perilaku bekerja 4.27 Menyajikan perilaku bekerja keras,
keras dan bertanggung jawab jujur, bertanggung jawab, adil, dan
dalam kehidupan sehari-hari toleransi dalam kehidupan sehari-hari
yang berkembang di yang berkembang di masyarakat
masyarakat sebagai wujud keimanan
3.28 Mengevaluasi ketentuan 4.28 Menyajikan prosesi pernikahan dalam
pernikahan dalam Islam Islam
3.29 Mengevaluasi ketentuan waris 4.29 Menggunakan ketentuan pembagian
dalam Islam waris Islam dalam kehidupan
3.30 Mengevaluasi strategi dakwah 4.30 Menyajikan prinsip-prinsip strategi
dan perkembangan Islam di dakwah dan perkembangan Islam di
Indonesia Indonesia
3.31 Mengevaluasi sejarah 4.31 Menyajikan nilai-nilai keteladanan
perkembangan Islam di tokoh-tokoh dalam sejarah
Indonesia perkembangan Islam di Indonesia
3.32 Mengevaluasi faktor-faktor 4.32 Menyajikan faktor-faktor penentu
kemajuan peradaban Islam di kemajuan peradaban Islam di dunia
dunia
3.33 Mengevaluasi faktor-faktor 4.33 Menyajikan faktor-faktor penyebab
kemunduran peradaban Islam di kemunduran peradaban Islam di dunia
dunia
1.2 Mensyukuri fungsi dan peran 2.2 Proaktif melaksanakan fungsi dan
Pancasila dalam kehidupan peran Pancasila dalam kehidupan
bangsa dan negara Indonesia bangsa dan negara Indonesia
KOMPETENSIINTI 1 KOMPETENSIINTI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1.4 Mengamalkan ketentuan 2.4 Peduli terhadap penerapan ketentuan
Undang-Undang Dasar Negara Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Republik Indonesia Tahun 1945
yang mengatur tentang wilayah, yang mengatur tentang wilayah,
warga Negara, penduduk,agama warga Negara, penduduk, agama
dan kepercayaan serta dan kepercayaan serta pertahanan
pertahanan dan dan keamanan
keamanansebagai wujud rasa
syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa
KOMPETENSIINTI 1 KOMPETENSIINTI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1.10Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.10Responsif terhadap ancaman
Maha Esa atas nilai-nilai yang negara dan upaya
membentuk kesadaran atas penyelesaiannya dibidang
ancaman terhadap negara dan ideologi, politik, ekonomi,
upaya penyelesaiannya dalam sosial, budaya, pertahanan, dan
bingkai Bhinneka Tunggal Ika keamanan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
1.11Menghayati wawasan nusantara 2.11Bertanggung-jawab
dalam konteks Negara mengembangkan kesadaran
Kesatuan Republik akan pentingnya wawasan
Indonesia sebagai anugerah nusantara dalam konteks
Tuhan Yang Maha Esa Negara Kesatuan Republik
Indonesia
1.12Menghayati hak asasi manusia 2.12Peduli terhadap hak asasi
berdasarkan perspektif Pancasila manusia berdasarkan
sebagai anugerah Tuhan yang perspektif Pancasila dalam
Maha Esa kehidupan berbangsa dan
bernegara
1.13Mengsyukuri sistem pemerintahan 2.13Proaktif terhadap sistem
di Indonesia sebagai anugerah pemerintahan di Indonesia
Tuhan Yang Maha Esa
KOMPETENSIINTI 1 KOMPETENSIINTI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1.17Menghayati nilai-nilai dalam 2.17Disiplin terhadap aturan sistem
sistem hukum dan peradilan hukum dan peradilan
Internasional sebagai rasa Internasional
syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa
1.18 Mensyukuri peran Indonesia 2.18 Toleran dan cinta damai sebagai
dalam mewujudkan refleksi peran Indonesia dalam
perdamaian dunia sebagai perdamaian dunia dalam hidup
anugerah Tuhan Yang Maha bermasyarakat, berbangsa dan
Esa bernegara
1.19 Bersyukur pada Tuhan Yang 2.19 Responsif terhadap ancaman
Maha Esa atas nilai-nilai yang negara dan strategi
membentuk kesadaran akan mengatasinya berdasarkan
ancaman terhadap negara asas Bhinneka Tunggal Ika
strategi mengatasinya
berdasarkan asas Bhinneka
Tunggal Ika
1.20 Bersyukur pada Tuhan Yang 2.20 Proaktif dalam menerapkan
Maha Esa atas nilai-nilai nilai-nilai persatuan dan
persatuan dan kesatuan kesatuan bangsa dalam Negara
bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kesatuan Republik Indonesia
1.21 Menghayati perbedaan sebagai 2.21 Proaktif menghindari
anugerah Tuhan yang Maha pelanggaran hak dan
Esa dalam rangka pengingkaran kewajiban
menghindari pelanggaran hak warga negara dalam kehidupan
dan pengingkaran kewajiban berbangsa dan bernegara
warga negara dalam
kehidupan berbangsa
1.22 Mengamalkan dan
perilaku orang 2.22 Berperilaku jujur dalam praktik
bernegara
beriman kepada Tuhan Yang perlindungan dan penegakan
Maha Esa dalam praktik hukum di tengah masyarakat
pelindungan dan penegakan
hukum untuk menjamin
keadilan dan kedamaian
1.23 Melaksanakan pemerintahan 2.23 Berperilaku jujur dalam
sesuai karakteristik good pelaksanaan pemerintahan
governance dengan sesuai karakteristik good
berlandaskan nilai-nilai governance
ketuhanan Yang Maha Esa
KOMPETENSIINTI 1 KOMPETENSIINTI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1.24 Menghayati kemajuan Ilmu 2.24 Bertanggung-jawab dalam
pengetahuan dan teknologi menyikapi pengaruh kemajuan
sebagai anugerah Tuhanan ilmu pengetahuan dan
Yang Maha Esa teknologi dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
1.25 Mensyukuri persatuan dan 2.25 Proaktif dalam mengembangkan
kesatuan bangsa sebagai persatuan dan kesatuan bangsa
upaya dalam menjaga dan sebagai upaya dalam menjaga
mempertahankan Negara dan mempertahanakan Negara
Kesatuan Republik Indonesia Kesatuan Republik Indonesia
sebagai bentuk pengabdian
1.26 Menghayati peranan pers di 2.26 Bertanggung-jawab dalam
Indonesia dengan menyikapi peranan pers di
berlandaskan nilai-nilai Indonesia
ketuhanan Yang Maha Esa
1.27 Mengamalkan etos kerja 2.27 Peduli terhadap etos kerja
masyarakat Indonesia dengan masyarakat Indonesia
berlandaskan nilai-nilai
ketuhanan Yang Maha Esa
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
3.1Menganalisis hakikat bangsa 4.1Menyaji
langsung. hasil analisis hakikat
dan Negara bangsa dan negara
3.2Menganalisis fungsi dan peran 4.2Menyaji hasil analisis fungsi dan
Pancasila dalam kehidupan peran Pancasila dalam kehidupan
bangsa dan negara Indonesia bangsa dan negara Indonesia
3.3Menganalisis nilai-nilai 4.3Menyaji hasil analisisnilai-nilai
Pancasila dalam Pancasila dalam kerangka praktik
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan
penyelenggaraan Negara
pemerintahan Negara
39
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
40
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
41
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
tulis
3.8 Membandingkan nilai-nilai 4.8 Mengembangkan cerita rakyat
dan kebahasaan cerita (hikayat) ke dalam bentuk cerpen
rakyat dan cerpen dengan memerhatikan isi dan nilai-
nilai
3.9 Menguraikan butir-butir 4.9 Menyusun ikhtisar dari dua buku
penting dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan
nonfiksi (buku pengayaan) ringkasan dari satu novel yang dibaca
dan satu novel
3.10 Menganalisis pengajuan, 4.10 Menyampaikan pengajuan,
penawaran dan persetujuan penawaran, persetujuan dan penutup
dalam teks negosiasi dalam teks negosiasi berkaitan
berkaitan dengan bidang dengan bidang pekerjaan secara lisan
pekerjaan lisan maupun atau tulis
tertulis
3.11 Mengevaluasi isi, struktur 4.11 Mengonstruksikan teks negosiasi
(orientasi, pengajuan, berkaitan dengan bidang pekerjaan
penawaran, persetujuan, dengan memerhatikan isi, struktur
penutup) dan kebahasaan (orientasi, pengajuan, penawaran,
teks negosiasi berkaitan persetujuan, penutup) dan kebahasaan
dengan bidang pekerjaan
3.12 Menganalisis 4.12 Mengonstruksi permasalahan/isu,
permasalahan/ isu, sudut sudut pandang dan argumen beberapa
pandang dan argumen pihak, dan simpulan dari debat
beberapa pihak dan berkaitan dengan bidang pekerjaan
simpulan dari debat secara lisan untuk menunjukkan
berkaitan dengan bidang esensi dari debat
pekerjaan untuk
menemukan esensi dari
debat
3.13 Menganalisis isi debat 4.13 Mengembangkan permasalahan/ isu
berkaitan dengan bidang dari berbagai sudut pandang yang
pekerjaan dilengkapi argumen dalam berdebat
(permasalahan/isu, sudut berkaitan dengan bidang pekerjaan
pandang dan argumen
beberapa pihak, dan
simpulan)
3.14 Menganalisis butir-butir 4.14 Menyajikan hal-hal yang dapat
penting yang dapat diteladani dari tokoh yang terdapat
diteladani dari teks biografi dalam teks biografi berkaitan dengan
berkaitan dengan bidang bidang pekerjaan yang dibaca secara
pekerjaan tertulis
3.15 Menganalisis aspek makna 4.15 Membuat teks biografi berkaitan
dan kebahasaan dalam teks dengan bidang pekerjaan baik lisan
biografi berkaitan dengan maupun tulis
bidang pekerjaan
3.16 Menganalisis suasana, 4.16 Mendemonstrasikan (membacakan
tema, dan makna beberapa atau memusikalisasikan) satu puisi
puisi yang terkandung dari antologi puisi atau kumpulan
dalam antologi puisi yang puisi dengan memerhatikan vokal,
42
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
43
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
3.27 Menganalisis pesan dari 4.27 Menyusun ulasan terhadap pesan dari
satu buku fiksi yang dibaca satu buku fiksi yang dibaca
3.28 Mendeskripsikan informasi 4.28 Melengkapi informasi dalam proposal
penting yang ada dalam berkaitan dengan bidang pekerjaan
proposal kegiatan atau supaya lebih efektif
penelitian berkaitan dengan
bidang pekerjaan
3.29 Menganalisis isi, 4.29 Merancang sebuah proposal karya
sistematika, dan ilmiah berkaitan bidang pekerjaan
kebahasaan suatu proposal dengan memerhatikan informasi,
berkaitan dengan bidang tujuan, dan esensi karya ilmiah yang
pekerjaan diperlukan
3.30 Menganalisis informasi, 4.30 Merancang informasi, tujuan, dan
tujuan dan esensi sebuah esensi yang harus disajikan dalam
karya ilmiah berkaitan karya ilmiah berkaitan dengan bidang
dengan bidang pekerjaan pekerjaan
yang dibaca
3.31 Menganalisis sistematika 4.31 Mengonstruksi sebuah karya ilmiah
dan kebahasaan karya berkaitan bidang pekerjaan dengan
ilmiah berkaitan dengan memerhatikan isi, sistematika, dan
bidang pekerjaan kebahasaan
3.36 Menganalisis pesan dari 4.36 Menyusun ulasan terhadap pesan dari
dua buku fiksi (novel dan dua buku kumpulan puisi yang
buku kumpulan puisi) yang dikaitkan dengan situasi kekinian
dibaca
44
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
3.43 Menilai isi dua buku fiksi 4.43 Menyusun laporan hasil diskusi buku
(kumpulan cerita pendek tentang satu topik baik secara lisan
atau kumpulan puisi) dan maupun tulis
satu buku pengayaan
(nonfiksi) yang dibaca
3.44 Menganalisis isi teks iklan 4.44 Mengonstruksi makna dan tujuan isi
sesuai bidang pekerjaan teks iklan sesuai bidang pekerjaan
3.45 Menganalisis struktur dan 4.45 Menyusun teks iklan sesuai bidang
ciri kebahasaan teks iklan pekerjaan dengan memerhatikan
sesuai bidang pekerjaan struktur dan kebahasaan baik secara
lisan maupun tulis
45
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
46
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
47
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
48
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
49
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
50
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
52
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.1 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis pendek dan sederhana
interaksi transaksional lisan dan yang melibatkan tindakan memberi
tulis yang melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait jati
memberi dan meminta informasi diri, dengan memperhatikan fungsi
terkait jati diri dan hubungan sosial, struktur teks, dan unsur
keluarga, sesuai dengan konteks kebahasaan yang benar dan sesuai
penggunaannya. (Perhatikan unsur konteks penggunaannya.
kebahasaan pronoun:
subjective, objective,
possessive)
3.2 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.2 Menyusun teks interaksi interpersonal
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sederhana yang
interaksi interpersonal lisan dan melibatkan tindakan memberikan
tulis yang melibatkan tindakan ucapan selamat bersayap (extended),
memberikan ucapan selamat dan responnya dengan
bersayap (extended), dan memperhatikan fungsi sosial,
responnya, sesuai dengan konteks struktur teks, dan unsur kebahasaan
penggunaannya. yang benar dan sesuai konteks.
3.3 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.3 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis pendek dan sederhana
interaksi transaksional lisan dan yang melibatkan tindakan memberi
tulis yang melibatkan tindakan dan meminta informasi terkait niat
memberi dan meminta informasi melakukan suatu tindakan/kegiatan,
terkait niat melakukan suatu dengan memperhatikan fungsi sosial,
tindakan/kegiatan, sesuai dengan struktur teks, dan unsur kebahasaan
konteks penggunaannya. yang benar dan sesuai konteks
(Perhatikan unsur kebahasaan be penggunaannya.
going to, would like to)
3.4 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.4 Menyusun teks deskriptif lisan dan
teks, dan unsur kebahasaan tulis, pendek dan sederhana, terkait
beberapa teks deskriptif lisan dan orang, benda dan tempat, dengan
tulis dengan memberi dan meminta memperhatikan fungsi sosial,
informasi pendek dan sederhana struktur teks, dan unsur kebahasaan,
terkait orang, benda dan tempat secara benar dan sesuai konteks
sesuai dengan konteks
penggunaannya.
3.5 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.5 Menyusun teks khusus dalam bentuk
teks, dan unsur kebahasaan pemberitahuan (announcement),
beberapa teks khusus dalam bentuk lisan dan tulis, pendek dan
pemberitahuan (announcement), sederhana, dengan memperhatikan
dengan memberi dan meminta fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
informasi terkait kegiatan kebahasaan, secara benar dan sesuai
sekolah/tempat kerja, sesuai dengan konteks
konteks penggunaannya
3.6 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.6 Menyusun teks interaksi transaksional,
teks, dan 4unsur kebahasaan teks lisan dan tulis, pendek dan
interaksi transaksional lisan dan sederhana, yang melibatkan tindakan
tulis yang melibatkan tindakan unsur dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta informasi keadaan/tindakan/ kegiatan/ kejadian
53
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
54
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
55
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
kegiatan diri sendiri dan orang kebahasaan, secara benar dan sesuai
sekitarnya, sesuai dengan konteks konteks
penggunaannya
3.18 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.18 Menyusun teks prosedur, lisan dan
teks, dan unsur kebahasaan tulis, dalam bentuk manual terkait
beberapa teks prosedur lisan dan penggunaan teknologi dan kiat-kiat
tulis dengan memberi dan meminta (tips), dengan memperhatikan fungsi
informasi terkait manual sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaan teknologi dan kiat-kiat kebahasaan, secara benar dan sesuai
(tips), pendek dan sederhana, sesuai konteks
dengan bidang keahlian dan
konteks penggunaannya
2.19 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.19 Menyusun teks interaksi
teks, dan unsur kebahasaan teks transaksional lisan dan tulis yang
interaksi transaksional lisan dan melibatkan tindakan memberi dan
tulis yang melibatkan tindakan meminta informasi terkait
memberi dan meminta informasi keadaan/tindakan/ kegiatan/kejadian
terkait keadaan /tindakan/ kegiatan/ tanpa perlu menyebutkan pelakunya
kejadian tanpa perlu menyebutkan dalam teks ilmiah, dengan
pelakunya dalam teks ilmiah, sesuai memperhatikan fungsi sosial,
dengan konteks penggunaannya. struktur teks, dan unsur kebahasaan
(Perhatikan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
passive voice)
3.20 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.20 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
teks, dan unsur kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan tentang
menyatakan dan menanyakan pengandaian jika terjadi suatu
tentang pengandaian jika terjadi keadaan/ kejadian/peristiwa di waktu
suatu keadaan/ kejadian/peristiwa yang akan datang, dengan
di waktu yang akan datang, sesuai memperhatikan fungsi sosial,
dengan konteks penggunaannya. struktur teks, dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks.
56
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
57
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
beberapa teks khusus dalam bentuk antara lain jati diri, latar belakang
surat lamaran kerja, dengan pendidikan/pengalaman kerja,
memberi dan meminta informasi dengan memperhatikan fungsi sosial,
terkait jati diri, latar belakang struktur teks, dan unsur kebahasaan,
pendidikan/pengalaman kerja, secara benar dan sesuai konteks
sesuai dengan konteks
penggunaannya
3.29 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.29 Menyusun teks interaksi
teks, dan unsur kebahasaan teks transaksional lisan yang melibatkan
interaksi transaksional lisan yang tindakan memberi dan meminta
melibatkan tindakan memberi dan informasi terkait jati diri dalam
meminta informasi terkait jati diri konteks pekerjaan (wawancara
dalam konteks pekerjaan pekerjaan), dengan memperhatikan
(wawancara pekerjaan) fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks penggunaannya di dunia
kerja.
3.30 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.30 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
teks, dan unsur kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan tentang
menyatakan dan menanyakan keharusan, dengan memperhatikan
tentang keharusan, sesuai dengan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks.
3.31 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.31 Menangkap makna secara
teks, dan unsur kebahasaan kontekstual terkait fungsi sosial,
beberapa teks news item lisan dan struktur teks, dan unsur kebahasaan
tulis dengan memberi dan meminta teks news items lisan dan tulis,
informasi terkait berita sederhana dalam bentuk berita sederhana
dari koran/radio/TV, sesuai dengan koran/radio/TV
konteks penggunaannya
3.32 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.32 Menyusun teks interaksi
teks, dan unsur kebahasaan teks transaksional lisan dan tulis yang
interaksi transaksional lisan dan melibatkan tindakan memberi dan
tulis yang melibatkan tindakan meminta informasi terkait
memberi dan meminta informasi pengandaian diikuti oleh
terkait pengandaian diikuti oleh perintah/saran, dengan
perintah/saran, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial,
bidang keahlian dan konteks struktur teks, dan unsur kebahasaan
penggunaannya. (Perhatikan unsur yang benar dan sesuai konteks
kebahasaan ifdengan
imperative, can, should)
58
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
2. MUATAN KEWILAYAHAN
59
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
61
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
62
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
63
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
3.4 Memahami hubungan antara usaha, 4.4 Melakukan percobaan percobaan usaha,
energi, dan daya energi, dan daya.
3.5 Menerapkan konsep sifat mekanik 4.5 Melakukan percobaan sifat mekanik bahan.
bahan.
64
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
3.14 Menerapkan sifat pencerminan dan 4.14 Menggambarkan sifat pencerminan dan
pembiasan cahaya pada cara kerja pembiasan cahaya pada alat optik
alat optik
3.15 Menerapkan medan magnet dan 4.15 Menyajikan prinsip kerja proses generator
induksi elektromagnetik. dan dinamo.
3.16 Menerapkan rangkaian dan prinsip 4.16 Melakukan percobaan Hukum Ohm
kerja listrik arus searah (DC) dan
Bolak-balik (AC)
3.17 Mendeskripsikan secara kualitatif 4.17 Menyajikan informasi secara kualitatif
pemanfaatan dan dampak tentang pemanfaatan radioaktifitas dan
radioaktifitas dalam kehidupan dampaknya bagi kehidupan sehari-hari.
sehari-hari
3.5 Menganalisis konsep pembuatan 4.5 Membuat larutan dengan konsentrasi dan
larutan dan sifatsifatnya volume tertentu
3.6 Menerapkan konsep reaksi Oksidasi- 4.6 Memecahkan masalah reaksi oksidasi
65
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
66
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
67
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
68
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
69
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
70
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler. Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan
pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik
lebih lanjut.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN ) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan
menganalisis, dan mengevaluasi alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
tentang pengetahuan faktual, dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana
konseptual, operasional dasar, dan sesuai dengan bidang dan lingkup Agribisnis
metakognitif sesuai dengan Tanaman. Menampilkan kinerja di bawah
bidang dan lingkup Agribisnis bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
Tanaman pada tingkat teknis, terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
spesifik, detil, dan kompleks, Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
berkenaan dengan ilmu dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
pengetahuan, teknologi, seni, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
budaya, dan humaniora dalam solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
konteks pengembangan potensi pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
diri sebagai bagian dari keluarga, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
sekolah, dunia kerja, warga bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
masyarakat nasional, regional, keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
dan internasional. membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak
alami, dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
71
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
72
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
3.13 Menganalisis kriteria pohon induk 4.13 Menunjukkan kriteria pohon induk dalam
dalam produksi benih secara produksi benih secara vegetatif
vegetatif
3.14 Menganalisis teknik penyiapan 4.14 Menunjukkan teknik teknik penyiapan
tempat pembibitan tempat pembibitan
3.15 Menganalisis teknik penyiapan 4.15 Menunjukkan teknik penyiapan media
media tanam tanam
3.16 Menganalisis teknik pembiakan 4.16 Menunjukkan teknik pembiakan dalam
dalam produksi benih secara produksi benih secara vegetatif
vegetatif
3.18 Menganalisis kriteria bibit layak 4.18 Merumuskan kriteria bibit layak jual
jual
73
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
3.24 Menganalisis teknik sterilisasi 4.24 Menunjukkan teknik sterilisasi ruang, alat,
ruang, alat, dan bahan kultur dan bahan kultur jaringan tanaman
jaringan tanaman hortikultura hortikultura
3.25 Menganalisis teknik pembuatan 4.25 Menunjukkan teknik pembuatan larutan
larutan stok stok
3.26 Menganalisis teknik pembuatan 4.26 Menunjukkan teknik pembuatanmedia
media kultur jaringan tanaman kultur jaringan tanaman hortikultura
hortikultura
74
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
75
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
3.8 Menganalisis pasca panen tanaman 4.8 Mengelola pasca panen tanaman perkebunan
perkebunan
3.9 Mengevaluasi pasca panen tanaman 4.9 Memperbaiki pasca panen tanaman
perkebunan perkebunan
76
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
3.7 Memahami garis kontur, Sifat dan 4.7 Menggambarkan garis kontur, sifat dan
Interpolasinya dalam peta lahan interpolasinya pada peta lahan
3.8 Menerapkan pengukuran sudut, 4.8 Melakukan pengukuran sudut, jarak, profil ,
jarak, profil , luas dan garis kontur luas dan garis kontur
3.9 Mengevaluasi pengukuran gambar 4.9 Menentukan gambar kerja untuk lahan
kerja untuk lahan perkebunan perkebunan
3.6 Menganalisis lembar kerja/ gambar 4.6 Membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk
kerja untuk pembuatan prototype pembuatan prototype produk barang/jasa
produk barang/jasa
3.7 Menganalisis biaya produksi
4.7 Menghitung biaya produksi prototype
prototype produk barang/jasa
produk barang/jasa
3.8 Menerapkan proses kerja pembuatan 4.8 Membuat prototype produk barang/jasa
prototype produk barang/jasa
3.9 Menentukan pengujian kesesuaian 4.9 Menguji prototype produk barang/jasa
fungsi prototype produk barang/jasa
3.10 Menganalisis perencanaan produksi 4.10 Membuat perencanaan produksi massal
massal
3.11 Menentukan indikator keberhasilan 4.11 Membuat indikator keberhasilan tahapan
tahapan produksi massal produksi missal
3.12 Menerapkan proses produksi 4.12 Melakukan produksi massal
massal
77
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
78
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
79
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
14. Menerapkan konsep listrik 14. 1 Menguasai hukum kelistrikan arus searah
arus searah 14. 2 Menguasai hubungan antara tegangan, hambatan, dan
arus
14. 3 Menghitung daya dan energi listrik arus searah
15. Menerapkan konsep listrik 15. 1 Menguasai hukum kelistrikan arus bolak-balik
arus bolak-balik 15. 2 Menguasai hubungan antara tegangan, impedensi, dan
arus
15. 3 Menghitung daya dan energi listrik arus bolak-balik
2. Memahami konsep
penulisan lambang unsur 2. 1 Memahami lambang unsur
dan persamaan reaksi 2. 2 Memahami rumus kimia
2. 3 Menyetarakan persamaan reaksi
80
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
81
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
82
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
Teater
1. Mengapresiasi karya seni 1.1 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap unsur estetis
teater pertunjukan teater
1.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap pesan moral
(kearifan lokal) pertunjukan teater
2. Mengekspresikan diri 2.1 Merancang persiapan pergelaran teater
berkaitan dengan seni 2.2 Menerapkan prinsip kerja sama dalam berteater
teater
83
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
84
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
keberanian
5.3 Mempraktikkan keterampilan renang gaya
punggung lanjutan serta nilai disiplin, kerja keras
dan keberanian
5.4 Mempraktikkan keterampilan berbagai gaya
renang lanjutan lainnyaserta nilai disiplin, kerja
keras dan keberanian
85
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
86
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
87
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
88
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
89
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
90
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
91
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
92
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
93
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
b. Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar Mulok terintegrasi Pelajaran Seni Budaya
94
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
95
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
96
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
97
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
98
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan lainnya yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar,
dan pengembangan karier.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan
pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata
pelajaran.Pengembangan diri pada SMKNegeri 8 Sarolangun terutama ditujukan
untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karir.
a) Pengembangan kreativitas
Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler
antara lain pramuka, olah raga, Taman baca Al qur’an dan Seni.
b). Pengembangan karir.
Pengembangan karir dapat dilakukan antara lain melalui pemberian informasi
lapangan kerja, bimbingan tata cara mancari pekerjaan, bimbingan profesi,
pengenalan serta pengembangan kepribadian
Adapun Jadwal Kegiatan Pengembangan diri pada SMK Negeri 8 Sarolangun
meliputi program sebagai berikut :
Kegiatan Pengembangan diri
Penanggung
No Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Jawab
1. Bimbingan Konseling Hari Senin- Sabtu Guru BK
99
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
100
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
BAB IV
PENGATURAN BEBAN MENGAJAR
A. SISTEM PAKET
Beban belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan peserta didik dalam
mengikuti kompetensi pembelajaran melalui sistem tatap muka (teori, praktik di sekolah dan
praktik di industri), penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk
mencapai standar kompetensi lulusan.
Penugasan terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik, didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian
kompetensi pada kegiatan tatap muka, termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan dan
percepatan. Sedangkan kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik
untuk menunjang pencapaian kompetensi yang waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta
didik. Berdasarkan defenisi tersebut SMK Negeri 8 Sarolangun menetapkan pengelolaan
kelas sebagai berikut:
101
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
B. BEBAN BELAJAR
Untuk lebih jelasnya tentang beban belajar peserta didik di SMK Negeri 8 Sarolangun
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Jumlah jam
Kelas Satu jam Minggu Waktu Jumlah jam
pembela-
tatap muka Efektif per pembelajaran per tahun (@60
jaran Per
(menit) tahun ajaran per tahun menit)
minggu
102
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
release, block release, dan sebagainya. Lebih lanjut dalam Undang-Undang Prakerin
Dikmendikti, (2003) diungkapkan bahwa Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah
program wajib yang harus diselenggarakan oleh sekolah khususnya sekolah menengah
kejuruan dan pendidikan luar sekolah serta wajib diikuti oleh siswa/warga belajar.
Penyelenggaraan Praktek Kerja Industri akan membantu peserta didik untuk
memantapkan hasil belajar yang diperoleh di sekolah serta membekali siswa dengan
pengalaman nyata sesuai dengan program studi yang dipilihnya.
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini diharapkan setiap siswa – siswi
mampu mengikuti kegiatan kerja serta memahami kegiatan kerja yang dilakukan di dunia
Usaha ataupun di dunia Industri agar siswa – siswi tersebut dapat mencapai serta
mendapatkan sesuatu yang baik dan berguna bagi dirinya serta agar siswa – siswi
tersebut mampu menunjukan kinerjanya secara maksimal apa yang telah dilakukannya
selama berada di dunia Usaha atau dunia Industri sehingga mampu membuat dirinya
diperhitungkan di dunia usaha atau dunia industri.
Prakerin memberikan dan sekaligus mengajarkan kepada anak didik akan dan bagaimana
kehidupan di dunia kerja. disamping ajang uji coba ilmu yang ia pelajari. melalui
prakerin siswa diharapkan mampu memahami tentang bagaimana tata dan aturan di
dunia industri/usaha, sehingga ketika ia nantinya tamat ia sudah benar-benar siap bekerja
baik secara keilmuan maupun secara kejiwaan dan mental.
Landasan Hukum Prakerin
1. Undang- undang no 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional: Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
2. Kepmen pendidikan dan kebudayaan no 323/u/1997,tentang penyelenggaraan
prakerin SMK
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990, tentang Pendidikan Menengah yang
antara lain :
a. Penyelenggaraan sekolah menengah dapat bekerja sama dengan masyarakat
terutama dunia usaha / industri dan para dermawan untuk memperoleh
sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan
pendidikan.
103
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
b. Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagasan baru yang
diperlukan dalam rangka pengembangan pendidikan menengah.
4. Kepmendikbud No. 080/V/1993 tentang kurikulum sekolah menengah kejuruan yang
menyatakan :
a. Menggunakan unit produksi sekolah beroperasi secara professional sebagai
wahana pelatihan kejuruan.
b. Melaksanakan sebagai kelompok mata pelajaran kejuruan di sekolah, dan
sebagailainnya di dunia usaha dan industri.
c. Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan sepenuhnya di
masyarakat dunia usaha dan industri.
104
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
105
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
D. PERATURAN AKADEMIK
1. Ketuntasan Belajar
a. Daftar KKM
1) Keteria Ketuntasan Minimal Kelas X dan Kelas XI
DAFTAR
MATA PELAJARAN
KKM
X XI
A. MUATAN NASIONAL
Pendidikan Agama Dan Budi
1
Pekerti 74 74
Pendidikan pancasila dan
2
kewarganegaraan 74 74
3 Bahasa Indonesia 74 74
4 Matematika 74 74
5 Sejarah Indonesia 74 -
Bahasa Inggris dan Bahasa Asing
6
Lainnya 74 74
B. MUATAN KEWILAYAHAN
1 Seni Budaya 74 -
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2 Kesehatan 74 74
1 simulasi dan komunikasi digital 80
2 fisika terapan 80
3 kimia terapan 80
4 biologi terapan 80
106
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
107
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
108
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
Skor Nilai KK
Standar KKM Mata
Kompetensi Dasar Indikator Intake Kom Daya
Kompetensi Indi Pelajaran
Siswa pleks dkng KD SK
kator
(A) (B (C)
Berkomunikas Menyimak untuk Reaksi kinetik ....
i dengan memahami lafal, 77,7
Bahasa tekanan, intonasi, dan 3 2 2
8 77,7
Indonesia jeda yang lazim/baku
setara tingkat 8
dan yang tidak
Semenjana Komentar atau 77,7
3 2 2
ungkapan ... 8
Dengan menghitung seluruh nilai KKM Indikator, KKM KD diperoleh dari rerata KKM indikator, dan KKM SK diperoleh dari rerata KKM
KD, pada akhirnya KKM Mata Pelajaran adalah rerarta dari KKM SK pada semester berjalan.
109
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
110
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
e. Peningkatan KKM
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan
kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mencapai kriteria ketuntasan minimal
yang ideal.
Beberapa upaya yang dilakukkan SMK Negeri 8 Sarolangun dalam eningkatkan
kriteria ketuntasan minimal (KKM) ideal adalah sebagai berikut :
1) Peningkatan Proses belajar mengajar.
2) Mengadakan Supervisi pembelajaran
3) Meningkatkan sarana dan prasarana sekolah
4) Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik
5) Menigkatkan kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan
6) Peningkatan Pembiayan operasional sekolah dalam pembinaan siswa.
2. KENAIKAN KELAS
a. Kriteria kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas di SMK Negeri 8 Sarolangun berlaku setelah siswa dinyatakan
kompeten atau yang berarti dapat melanjutkan, ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja
peserta didik yang meliputi aspek:
a. Kenaikan kelas dipertimbangakan berdasarkan nilai rapor semester genap,
b. Siswa dinyatakan naik kelas apabila semua mata pelajaran dinyatakan tuntas sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh sekolah.
c. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila hasil belajar dari paling sedikit 3 (tiga)
mata pelajaran belum tuntas
d. Nilai sikap dan tingkah laku minilal baik (B).
Pernyataan kenaikan kelas dilakukan melalui pembagian buku rapor yang dilakukan di
akhir tahun pelajaran. Setiap siswa akan memperoleh buku rapor yang berisi laporan hasil
belajar sesuai dengan jumlah kompetensi yang telah dinyatakan kompeten.
b. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar
Jenis Penilaian
1. Ulangan Harian
Ulangan harian dilakukan setelah selesai satu atau beberapa kompetisi dasar.
Ulangan harian dilakukan minimal 2 (dua) kali selama 1 bulan. Disamping ulangan
harian dapat juga dilakukan penilaian terhadap tugas-tugas siswa yang diberikan
sebagai bahan penentuan tingkat kerajinan siswa yang tertulis dalam rapor, selain
itu hasil-hasil penilaian tugas-tugas dapat dipertimbangkan untuk penentuan nilai
ulangan harian, pelaporan nilai ulangan harian kepada orang tua siswa dilakukan
setiap bulan.
2. Ulangan Tengah Semester /Mid semester
Ulangan tengah semester ini digunakan untuk mengetahui kompetensi dasar mana
yang belum dikuasai oleh siswa kelas X, XI dan XII pada tengah semester
3. Ulangan Akhir Semester
Ulangan akhir semester dilakukan setiap akhir semester.
Bahan ulangan akhir semester sebagai berikut :
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
Nilai rapor
Penghitungan Nilai Rapor untuk siswa kelas X, XI dan kelas XII dengan mengggunakan
rumus :
NR = NUH(50%) + NMS(30) + NUS(20%)
Dimana :
NUH : Nilai Ulangan Harian
NMS : Nilai Mid Semester
NUS : Nilai Ulangan Semester
*) NUS Pelajaran Produktif 70% nilai Praktek + 30% tertulis.
c. Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil Penilaian
1) Guru mata pelajaran mengoreksi dan menilai hasil ujian siswa, hasilnya dikumpul dengan
wali kelas yang bersangkutan,
2) Wali kelas mengumpulkan nilai dari guru matapelajaran, kemudian diolah dan dimasukan
dalam raport siswa serta membuat leger/rekap nilai kelas.
3) Masing-masing wali kelas mengumpul nilai kelas ke wakil kepala sekolah di bidang
kurikulum,
4) Wakil kepala sekolah di bidang kurikulum membuat leger/rekap nilai sekolah kemudian
dibuat laporan ke kepala sekolah,
5) Kepala sekolah meneruskan laporan hasil penilaian ke Dinas Pendidikan Provinsi.
2) Pembelajaran Pengayaan
Peserta didik yang telah mencapai kompetensi lebih cepat daripeserta didik
lain dapat mengembangkan dan memperdalam kecakapannya secara optimal
melalui pembelajaran pengayaan.
Pembelajaran pengayaan dilakukan apabila peserta didik telah melampaui
persyaratan minimal (KKM) yang ditentukan. Pembelajaran pengayaan
memberikan bagi peserta didik yangmemiliki kelebihan sehingga mereka dapat
mengembangkan minat dan bakat serta mengoptimalkan kecakapannya. Adapun
Teknik pelaksanaan pembelajaran Pengayaan pada KD tertentu dilakukan dengan
memberi tugas membaca, tutor sebaya, dan diskusi.
3. KELULUSAN
a. Kriteria Kelulusan
Dengan mengacu kepada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1) adalah bahwa
peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah setelah:
1) Menyelesaikan seluruh kompetensi pembelajaran; yang berarti peserta didik telah
dinyatakan tuntas atau kompeten oleh gurunya untuk seluruh kompetensi pendidikan
dan pembelajaran yang diikuti.
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga, dan kesehatan. Berarti peserta didik memperoleh nilai kepribadian minimal B
(baik) atau telah dinyatakan kompeten untuk mata pelajaran kompetensi normatif.
3) Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
Berarti telah mengikuti ujian sekolah dan dinyatakan lulus atau kompeten untuk mata
pelajaran yang diujikan. Program produktif tidak menjadi bagian dari ujian sekolah.
Pelaksanaan ujian sekolah mengikuti ketentuan Permendiknas dan SOP yang diterbitkan
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
4) lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran yang diujikan (Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, dan Ujian Kompetensi Keahlian). Pelaksanaan Ujian Nasional
mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap tahun oleh Depdiknas dan SOP yang
dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Ke empat persyaratan di atas merupakan urutan prasyarat, artinya kelulusan bukan
semata-mata hanya ditentukan oleh kelulusan ujian nasional; tetapi untuk bisa mengikuti
ujian nasional dan ujian sekolah syarat sebelumnya harus dilalui.
Sekolah menlaksanakan ujian akhir sekolah atau USBN dan US. Ujian ini
dilakukan terhadap matapelajaran yang tidak diujikan dalam ujian nasional (UN). Siswa
yang mengikuti adalah siswa kelas XII, sebagaimana ujian nasional. Ujian USBN dan
US dilaksanakan sebelum ujian nasional (UN).
c. Target Kelulusan.
Adapun Target Kelulusan pada SMK Negeri 8 Sarolangun lulus UN 100% dengan
hasil sebagai berikut :
1) Hasil Ujian Nasional meliputi:
Matematika minimal 50% jumlah tamatan memperoleh nillai =5,6,
Bahasa Indonesia minimal 50% jumlah tamatan memperoleh nilai =7,00.
Bahasa Inggris minimal 50% jumlah tamatan memperoleh nilai =60
2) Hasil ujian nasional komponen produktif dengan pendekatan project work minimal 90%
jumlah tamatan memperoleh nilai =8,00 dan mendapat sertifikat.
3) Keterserapan tamatan di dunia kerja minimal =50% dari jumlah tamatan yang lulus uji
kompetensi sesuai dengan program keahliannya dengan tenggang waktu enam bulan
d. Program-program sekolah
Untuk menghasilkan tamatan atau lulusan SMK Negeri 8 Sarolangun yang siap
memasuki lapangan kerja, maka tamatan SMK Negeri 8 Sarolangun diharapkan
melahirkan peserta didik yang produktif dengan program kegiatan sebagai berikut:
1. Bimbingan Belajar Intensif
2. Bimbingan belajar tambahan diluar Jam Tatap Muka
3. Melaksanakan try out UN
4. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran berbasis
kompetensi (competency based training). dan membuat naskah kerjasama/
Momorandum of Undersatanding (MOU) dengan dunia industri (dudi) dalam kegiatan
praktek kerja Usaha (PKU).
5. Peningkatan kompetensi guru melalui lokakarya / workshop diklat dan studi banding.
6. Meningkatkan ketersedian sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah yang
7. digunakan dalam proses belajar mengajar.
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur
waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan
waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun yang mencakup permulaan
tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
A. Permulaan Tahun Baru Pelajaran
Tahun baru pelajaran 2018/2019 mulai dengan penerimaan peserta didik baru
(PPDB) untuk peserta didik kelas X. Proses penerimaan peserta didik baru di mulai pada
tanggal 3 - 8 Juli tahun 2018. Sistem yang dipakai penerimaan peserta didik baru adalah
sistem manual. Artinya peserta didik baru datang ke sekolah mengisi formulir yang
disediakan oleh panitia PPDB.
Pada tanggal 11 Juli 2018 diadakan pengumuman bagi peserta didik yang diterima.
SMK Negeri 8 Sarolangun langsung mengadakan peminatan, dimana siswa sudah bisa
memilih paket keahlian yang akan dimasuki.
Pada tanggal 16 – 18 Juli 2018 diadakan pendidikan Pengenalan lingkungan sekolah
dan tanggal 19 Juli 2019 hari pertama belajar efektif. Di dalam pengenalan lingkungan
sekolah ini peserta didik dikenalkan berbagai peraturan, tata tertib dan program sekolah
selama mengikuti pendidikan di SMK Negeri 8 sarolangun. Adapun moto pengenalan
lingkungan sekolah di SMK Negeri 8 Sarolangun adalah “ Asah, Asih dan Asuh “.
7 Januari 2019 4 26
8 Februari 2019 4 23
9 Maret 2019 5 26
10 April 2019 3 19
11 Mei 2019 3 16
12 Juni 2019 0 0
Semester 2 18 112
C. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan
Tahun pelajaran 2018/2019 SMK Negeri 8 Sarolangun
No Tanggal Kegiatan Jenis Kegiatan
1 3-8 Juli 2018 Penerimaan Peserta Didik Baru
2 11 Juli 2018 Pengumuman penerimaan PDB
3 16-18 Juli 2018 Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
4 19 Juli 2018 Hari pertama belajar efektif
5 17 Agustus 2018 Memperingati HUT RI ke 72
6 1 September 2018 Hari Raya Idul Adha
7 21 September 2018 Tahun Baru Hijriyah 1439 H
8 2-5 Oktober 2018 Ulangan Tengah Semester/mid semester
9 25 November 2018 Hari Guru Nasional
10 1 Desember 2018 Maulid Nabi Muhammad SAW
11 4-14 Desember 2018 Ujian Semester 1
12 16 Desember 2018 Pembagian Raport semester 1
13 18-30 Desember 2018 Libur semester 1
14 2 Januari 2019 Awal masuk semester 2
15 16 Februari 2019 Libur Tahun baruImlek
16 20 Februari-18 Maret 2019 Masa Uji Kompetensi
17 5-8 Maret 2019 Ulangan tengah semester 2
18 18 Maret 2019 Hari Raya Nyepi
19 19-29 Maret 2019 USBN dan US
20 30 Maret 2019 Libur Wafat Isa Almasih
21 9-12 April 2019 Ujian Utama SMK/UN
22 14 April 2019 Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi muhammad SAW
23 1 Mei 2019 Hari Buruh
24 16-19 Mei 2019 Perkiraan Menyambut Puasa Romadhon
25 21 Mei-7 Juni 2019 Ujian Semester 2
26 9 juni 2019 Pembagaian Raport semester 2
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
Alokasi
No Kegiatan Keterangan
Waktu
1. Minggu efektif belajar Min 34 minggu Digunakan untuk kegiatan
dan maks 38 pembelajaran efektif pada setiap
minggu satuan pendidikan
2. Jeda tengah semester Maks 2 minggu Satu minggu setiap semester
3. Jeda antar semester Maks 2 minggu Antara semester I dan semester II
4. Libur akhir tahun Maks 3 minggu Digunakan untuk penyiapan
pelajaran kegiatan dan administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran
5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan
libur keagamaan lebih panjang
dapat mengatur sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif
6. Hari libur umum dan Maks 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan
nasional Pemerintah.
7. Hari libur khusus Maks 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai
dengan ciri kekhususan masing-
masing.
8. Kegiatan khusus Maks 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang
sekolah / madrasah diprogramkan secara khusus oleh
sekolah / madrasah tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
BAB VI
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun merupakan pedoman dan acuan dalam
kegiatan belajar mengajar tahun pelajaran 2018/2019. Kurikulum ini memuat kondisi
keadaan nyata saat ini di SMK Negeri 8 Sarolangun, kondisi ideal yang diharapkan untuk
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar tahun pelajaran 2018/2019, visi , misi dan
tujuan sekolah, beban belajar dan mengajar, program penilaian, program pengembangan
bakat dan beberapa upaya dalam rangka peningkatan mutu di SMK Negeri 8 sarolangun.
2. Perubahan Penambahan Aturan .
Penyusunan Kurikulum ini belum mendekati kesempurnaan. Kurikulum dapat
berubah sesuai dengan tuntutan zaman dan kemajuan zaman. Kurikulum ini dimungkinkan
untuk ditambah atau dikurangi demi kesempurnaan kurikulum ini. Hal-hal yang dianggap
penting untuk dilaksanakan di SMK Negeri 8 Sarolangun dan belum tercantum dalam
dokumen ini akan diatur dikemudian hari.
Kurikulum SMK Negeri 8 Sarolangun
LAMPIRAN