You are on page 1of 6

FORM PENGKAJIAN PART III

NAMA : LYDIA IREINE LINTONG


NIM : 17061170
KELAS/SEMESTER : D/2

I. Istilah - Istilah

1. Kornea adalah bagian depan skera terdapat bagian bening yang terlihat cembung,
bagian ini

2. Visus atau ketajaman penglihatan adalah kemampuan mata untuk melihat dengan
jelas dan tegas.

3. Pupil adalah bagian lubang yang terdapat pada bagian tengah iris yang berfungsi
untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata.

4. Lensa merupakan bagian yang bersifat lunak dan transparan yang terdapat di bel
akang iris. Lensa berfungsi untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya agar
bayangan benda jatuh di tempat yang tepat.

5. Tekanan intraokular adalah tekanan cairan di dalam mata yang diciptakan oleh pr
oduksi terus-menerus dan drainase cairan ke ruang anterior. I

6. Pinna adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagian luar telinga ki
ta.

7. Kanal spinal atau kanalis spinalis atau kanal vertebralis adalah rongga di dalam t
ulang belakang yang dilalui oleh medula spinalis.

8. Tes Romberg adalah pemeriksaan berdiri dengan jarak dekat.

9. Membran timpani adalah selaput atau membran tipis yang memisahkan telinga lu
ar dan telinga tengah.

10. Kontak mata (eye contact) adalah kejadian ketika dua orang melihat mata satu sa
ma lain pada saat yang sama.

11. Rentang perhatian (rentang perhatian jamak) Lamanya waktu, atau rentang yang
satu dapat memperhatikan, atau berkonsentrasi pada satu topik tanpa menjadi terg
anggu.
12. Postur tubuh adalah bentuk, keadaan tubuh, sikap perawakan, perawakan seseora
ng.

13. Protesa mata , disebut juga sebagai prostesis mata, adalah mata palsu estetis untu
k orang yang kehilangan satu mata setelah mengalami cedera atau penyakit, untu
k orang yang cacat mata sejak lahir, untuk orang buta dengan mata kisut atau jel
ek.

II. Pengkajian

A. Kajian Pola Persepsi Kognitif


Pada pola ini selain mcngkaji pola kognitif juga pola sensori.
1. Data Subyektif
Kajian pola ini baik sebelum sakit maupun sejak sakit mencakup:
• Penggunaan alat bantu pendengaran? Pcnglihatan? Cek terakhir?
• Mudahkah untuk mempelajari sesuatu? Ada kesulitan (lamban. terbelakang)?
• Bila ada rasa tidak nyaman: nyeri, bagaimana cara mengatasinya?
• Adakah gangguan persepsi sensori seperti penglihatan kabur, pendengaran tergan
ggu, gangguan pengecapan, gangguan penghiduan, gangguan perabaan terasa kebal/baal,
kesemutan, nyeri?
• Adakah gangguan pada refleks-refleks yang membahayakan kehidupan pasien sep
erti hilangnya refleks batuk sehingga resiko terjadi aspirasi? Hilangnya refleks menegakk
an badan sehingga resiko terjatuh karena terganggunya persepsi kesetimbangan tubuh.
• Adakah gangguan proses bcrpikir, gangguan terhadap daya pengenalan lingkunga
n (ruang). orang dan waktu (orientasi)?
• Gangguan pengenalan terhadap rasa posisi/sikap tubuh/rasa gerak/ke¬setimbangan
?
• Perubahan dalam konsentrasi/daya ingat?
2. Data Obyektif
a. Observasi
• Penggunaan alat bantu?
• Kemampuan bicara?
• Orientasi/disorientasi? Terhadap waktu? Tempat? Orang?
• Respon non verbal?
b. Pemeriksaan fisik
Jelas
c. Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan yang berhubungan dengan pola persepsi kognitif
d. Terapi
Terapi yang berhubungan dengan pola persepsi kognitif.

B. Kajian Pola Persepsi dan Konsep Diri


1. Data Subyektif
a. Sebelum Sakit
• Ingatkan kembali 5 elemen konsep diri: identitas diri, ideal diri, harga diri, citra
diri (gambaran diri) dan peran diri.
• Bagaimana menurut pasien tentang dirinya?
• Pernah merasa putus harapan/frustrasi?
b. Sejak Sakit
• Sering merasa tidak enak dalam dirinya?
• Ada perubahan cara pasien merasakan tentang dirinya atau tubuhnya?
• Adakah ungkapan pasien yang menunjukkan adanya keganasan? Adanya ancaman
terhadap dirinya? Merasa tidak berdaya? Ungkapan yang menyatakan tidak ada harapan
tentang suatu hal?
• Adakah ungkapan pasien yang menunjukkan terganggunya konsep diri dalam keh
idupan keluarga, teman-tcman, masyarakat maupun terhadap diri sendiri seperti kurang pe
rcaya diri? Selalu ragu-ragu? Tidak mampu mengambil keputusan? Ada rasa bersalah? M
erasa bodoh? Rasa berdosa? (gangguan harga diri).
• Adakah ungkapan pasien tentang bagian tubuhnya yang mcnyebabkan perasaan m
alu/rendah diri/menjadikan dirinya canggung seperti: kegemukan. rasa pendek, terlalu jan
gkung, asimetri, bagian anggota gerak yang di-amputasi mempunyai tanda lahir yang me
ncolok/memalukan, payudara terlalu besar/kecil.
2. Data Obyektif
a. Observasi Postur tubuh
Jelas
b. Pemeriksaan Fisik
Jelas.

C. Kajian Pola Peran dan Hubungan dengan Sesama


1. Data Subyektif
a. Sebelum Sakit
• Apakah pasien hidup sendiri? Hidup berkeluarga? Ikut saudara? Bagaimana strukt
ur keluarga dan peran pasien dalam keluarga tersebut? Apakah pasien merasa puas?
• Apa peran pasien dalam masyarakat dan lingkungan kerja?
• Apakah pasien merasa puas dengan peran tersebut?
• Merasa tersisihkan/terisolir dari tetangga dimana pasien tinggal?
• Keluarga atau orang lain yang menjadi tanggungan?
b. Sejak Sakit
• Jika perlu, bagaimana perasaan keluarga terhadap penyakit pasien saat ini?
• Adakah gangguan dalam hubungan dengan keluarga (konflik/keterpisahan/ keteras
ingan).
• Adakah gangguan dalam peran pasien sebagai orang tua anggota masyara¬kat da
n lingkungan.
• Adakah ungkapan yang menunjukkan bahwa pasien merasa terisolasi pembatasan
diri karena hukum pidana/sanksi agama (misal: ekskomunikasi gereja). larangan diri untu
k berpidato, ceramah dan lain-lain.
2. Data Obyektif
a. Observasi
• Adakah gangguan komunikasi verbal seperti pelo, gagu, gagap, latah, suara senga
u, lidak biasa mengucap "R" dan sebagainya.
• Apakah ada gangguan dalam interaksi dengan anggota keluarga atau orang lain?

D. Kajian Pola Reproduksi – Seksualitas


Kajian pola ini disesuaikan dengan kondisi pasien
1. Data Subyektif
a. Sebelum Sakit
• Kaji sesuai usia, jenis kelamin dan situasi.
• Kapan mulai menstruasi? Periode menstmasi terakhir? Masalah menstruasi?
• Penggunaan kontrasepsi dan pcrmasalahan yang timbul?
b. Sejak Sakit
• Kaji pengetahuan pasien tentang hubungan penyakit dengan masalah seksualitas.
• Adakah gangguan fungsional / seksual seperti impotensi? Frigiditas? Dispareunia?
• Pasien mengalami perubahan atau masalah seksualitas yang berhubungan dengan
penyakit kronik yang diserita pasien seperti Diabetes Melitus? Riwayat operasi Ginekolo
gik?
• Adakah penyimpangan pada seksual seperti sodo masochist? Homoseksual? Lesbi
anisme?
• Adakah gangguan menstruasi seperti dismenorhoe? Metroragia?
• Adakah keluhan leocorrhoe?
• Adakah keluahan belum bcrhasil mempunyai anak atau ingin tambah anak lagi?

2. Data Obyektif
a. Observasi
• Apakah ada perilaku yang mcnyimpang yang tidak sesuai dengan jenis kelamin p
asien
b. Pemeriksaan Fisik
• Dilakukan bila ada masalah yang ditemukan seperti Bartholinitis, anus bentuk cor
ong dan Iain-Iain.
c. Pemeriksaan Diagnostik
• Pemeriksaan yang berhubungan dengan pola reproduksi-seksual termasuk bila ada
FAM.
d. Terapi
Terapi yang berhubungan dengan pola yang terkait.
J. Kajian Pola Mekanisme Koping dan Toleransi terhadap Stres
1. Data Subyektif
a. Sebelum Sakit
• Hal yang sering membuat pasien marah? Takut? Cemas? Tegang? Depresi? Tida
k dapat mengontrol diri? Apa yang dapat membantu untuk mengatasi?
• Siapa yang sangat membantu untuk diajak bicara untuk mengatasi masalah?
• Bagaimana mekanisme koping yang biasa digunakan?
b. Sejak Sakit
• Adakah gangguan penyesuaian diri pasien terhadap lingkungan dan situasi baru?
• Apakah pasien mampu bertahan terhadap tekanan yang datang, baik nyata atau ti
dak nyata?
• Adakah ungkapan pasien tentang penyangkalan/penolakan terhadap dirinya sendiri
?
• Adakah ketidakmampuan koping terhadap berbagai hal?
• Adakah riwayat tindakan/pikiran nekat terhadap dirinya sendiri/keluarga?
• Penggunaan obat-obat terlarang, alkohol untuk membuat relaks?
2. Data Obyektif
a. Observasi
• Ekspresi wajah
• Bekas sayatan sejajar atau cicatrix di lengan bawah
• Aktivitas motorik yang tidak mempunyai tujuan seperti berjalan mondar-mandir,
meremas-remas jari, sering menggigit bibir, sering menarik nafas dalam.
• Mata merah, dan lain-lain.
b. Pemeriksaan Fisik
Jelas
c. Terapi
Terapi yang berhubungan dengan pola terkait.

E. Kajian Pola Sistem Nilai – Kepercayaan


1. Data Subyektif
• Apa yang menjadi tujuan hidup? Rencana penting di masa mendatang?
• Adakah tata nilai kehidupan yang menjadi pedoman yang dianut dalam hidupnya
? Misalnya tata nilai budaya masyarakat Manado, Jawa, Sundah, Batak dan sebagainya.
• Adakah ungkapan pasien tentang kebutuhan spiritual yang dinginkan?
• Adakah ungkapan klien tentang adanya tekanan spiritual? Misalnya larangan untu
k transfusi darah menurut agama yang danutnya, serta makanan pantangan.
• Apakah selama dirawat di Rumah Sakit mengganggu/ mempengaruhi ke¬giatan
beribadah?
2. Data Obyektif
a. Observasi
• Adakah alat untuk berdoa?
• Apakah tampak melakukan kegiatan ibadah?

You might also like