You are on page 1of 4

NUR AISYAH WAHYUNINGTYAS/5160911056/A

STRUKTUR ATAS (UPPER STRUCTURE) dan STRUKTUR BAWAH (SUB


STRUCTURE)

Bangunan secara umum meliputi dua bagian utama yaitu struktur atas (upper structure) dan struktur
bawah (sub structure), dalam hal ini struktur bawah sebagai pondasi yang berinteraksi dengan tanah
untuk menghasilkan daya dukung yang mampu memikul dan memberikan keamanan pada struktur
bagian atas. Sedangkan yang dimaksud dengan struktur atas adalah struktur bangunan yang berada di
atas permukaan tanah seperti atap, kolom, balok, plat.

Struktur Atas Bangunan


1. Kolom

Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu
bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat
menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse)
seluruh struktur (Sudarmoko, 1996). Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh
NUR AISYAH WAHYUNINGTYAS/5160911056/A

bangunan ke pondasi. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan
beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara
material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton
adalah material yang tahan tekanan. Untuk kolom pada bangunan sederhana bentuk kolom ada dua
jenis yaitu kolom utama dan kolom praktis.
a. Kolom Utama
b. Kolom Praktis

2. Balok

Balok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok merupakan bagian struktur
yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai
rangka penguat horizontal

3. Plat Lantai

Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, jadi merupakan lantai
tingkat. Plat lantai ini didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.

Ketebalan plat lantai ditentukan oleh :


a. Besar lendutan yang diijinkan
NUR AISYAH WAHYUNINGTYAS/5160911056/A

b. Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung


c. Bahan konstruksi dan plat lantai
Berdasarkan aksi strukturalnya, pelat dibedakan menjadi empat (Szilard, 1974)
a. Pelat kaku
b. Membran
c. Pelat flexibel
d. Pelat tebal

4. Atap

Atap adalah bagaian paling atas dari suatu bangunan, yang melilndungi gedung dan
penghuninya secara fisik maupun metafisik (mikrokosmos/makrokosmos). Permasalahan atap
tergantung pada luasnya ruang yang harus dilindungi, bentuk dan konstruksi yang dipilih, dan
lapisan penutupnya. Di daerah tropis atap merupakan salah satu bagian terpenting. Struktur atap
terbagi menjadi rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka atap berfungsi menahan beban
dari bahan penutup. Penopang rangka atap adalah balok kayu / baja yang disusun membentuk
segitiga,disebut dengan istilah kuda-kuda.

Struktur Bawah Bangunan


NUR AISYAH WAHYUNINGTYAS/5160911056/A

1. Pondasi

Pengertian umum untuk Pondasi adalah Struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan
langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah yang
mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan lainnya di atasnya.
Agar kegagalan fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi bangunan harus diletakkan pada
lapisan tanah yang cukup keras, padat, dan kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan
penurunan yang berlebihan. Proses pembangunannya harus memenuhi persyaratan utama sebagai
berikut:
1. Cukup kuat menahan muatan geser akibat muatan tegak ke bawah.
2. Dapat menyesuaikan pergerakan tanah yang tidak stabil (tanah gerak)
3. Tahan terhadap pengaruh perubahan cuaca
4. Tahan terhadap pengaruh bahan kimia
Hal yang juga penting berkaitan dengan pondasi adalah apa yang disebut soil investigation , atau
penyelidikan tanah. Pondasi harus diletakkan pada lapisan tanah yang cukup keras dan padat.
Untuk mengetahui letak/kedalaman tanah keras dan besar tegangan tanah/ daya dukung tanah,
maka perlu diadakan penyelidikan tanah, yaitu dengan cara :
a. Pemboran (drilling) : dari lubang hasil pemboran (bore holes), diketahui contoh-contoh lapisan
tanah yang kemudian dikirim ke laboraturium mekanika tanah.
b. Percobaan penetrasi (penetration test) : yaitu dengan menggunakan alat yang disebut sondir
static penetrometer. Ujungnyaberupa conus yang ditekan masuk kedalam tanah, dan secara
otomatis dapat dibaca hasil sondir tegangan tanah (kg/cm2).

2. Struktur Basement

Konstruksi basement sering merupakan solusi yang ekonomis guna mengatasi keterbatasan
lahan dalam pembangunan gedung. Tapi sebagai struktur bawah tanah, desain maupun
pelaksanaan konstruksi basement perlu dilakukan dengan memperhitungkan banyak hal.
Disamping aspek teknis dari basement itu sendiri, tidak kalah pentingnya adalah aspek
lingkungannya. Mutu pekerjaan pada konstruksi basement akan sangat mempengaruhi umur dari
basement tersebut.

You might also like