You are on page 1of 16

KELOMPOK 1 KELAS B

ASTIKA INTAN SARI R0215020


CITRA DHARMA
R0215024
IRENE BIYOGANT R0215052
YOANE MEGA R0215104
WILDAN AULIA R0215102
AJI WIDYARTA R0215112
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapan kepaada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan “ Modul
Pelatihan Lock Out Tag Out ( LOTO ) dapat terselesaikan dengan baik
tanpa ada kendala. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
penyusunan “ Modul Pelatihan Lock Out Tag Out ( LOTO )“ ini tidak
lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan
ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Haris setyawan, SKM., M. Kes
2. Pihak – pihak yang tidak dapat kami sebutkan, terima kasi atas
bantuan dan doanya yang berhubungan dengan penyusunan “
Modul Pelatihan Lock Out Tag Out ( LOTO ) “.

Akhirnya, kami menyadari bahwa dalam penyusunan “ Modul Pelatihan


Lock Out Tag Out ( LOTO ) “ ini masih banyak kekurangan. Karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan
penyusunan “ Modul Pelatihan Lock Out Tag Out ( LOTO ) “
ini. Demikian kata pengatar ini kami buat,semoga bermanfaat,
khusunya bagi diri pribadi kami sendiri dan pembaca pada umumnya.
23 Maret 2018

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................. ii

LATAR BELAKANG.....................................................................................................1

TUJUAN DAN MANFAAT............................................................................................2

TUJUAN LOTO............................................................................................................3
PENGERTIAN LOTO...................................................................................................4
PERSYARATAN DASAR LOTO..................................................................................6
PROSEDUR LOTO......................................................................................................7
URUTAN ISOLASI LOTO............................................................................................8
SITUASI KHUSUS LOTO...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 12
LATAR BELAKANG

Banyak ditemukan kasus kecelakaan kerja di luar negeri yang berujung pada
kematian pekerja dimana kejadian tersebut melibatkan kontak dengan energi yang
tidak terkontrol. Berdasarkan investigasi dari Occupational Safety and Health
Administration (OSHA), diketahui bahwa dalam kurun waktu lima tahun hingga tahun
2007 telah terjadi 1.281 kecelakaan fatal. Seratus lima puluh dua kasus dari kejadian
tersebut melibatkan pekerjaan instalasi, pemeliharaan, dan perbaikan pada atau
dekat dengan mesin-mesin, peralatan kerja, proses produksi atau sistem .

Larkin (2008), menyatakan bahwa sebanyak 70% kematian tenaga kerja di


Amerika Serikat terjadi akibat LOTO tidak diterapkan oleh tenaga kerja, 5% kasus
akibat kegagalan penerapan LOTO, 1% kasus akibat kegagalan mekanis, dan
sisanya tidak diketahui penyebabnya. Sedangkan, untuk data secara nasional
mengenai tenaga kerja yang mengalami kecelakaan akibat kontak dengan energi
berbahaya yang tidak terkontrol tersebut hingga saat ini masih belum ada.

Proses LOTO ini merupakan persyatan minimum yang harus diterapkan pada
seluruh fasilitas apabila pegawai atau mitra kerjanya melakukan pekerjaan pada
tempat kerja di mana pelepasan energy berbahaya sangat mungkin dapat terjadi,
seperti pada situasi berikut :
1. Mesin / peralatan proses baru yang hendak dibeli dan dipasang.
2. Peralatan yang ada sedang di modifikasi, diperbaiki, direnovasi atau
diganti.
3. Alat pengisolasi energy sedang diperbaiki, dimodifikasi, direnovasi
atau diganti.

0
1
TUJUAN DAN MANFAAT

A. Tujuan
1. Untuk memahami cara Log Out dan Tag Out dengan benar.
2. Untuk mengaplikasikan LOTO dengan benar.
3. Untuk menambah pengetahuan mengenai LOTO.

B. Manfaat
1. Dapat memahami cara Log Out dan Tag Out dengan benar.
2. Dapat mengaplikasikan LOTO dengan benar.
3. Untuk menambah pengetahuan mengenai LOTO

02
TUJUAN LOTO

1. Mencegah terlepasnya potensi bahaya atau energy yang


tersimpan secara tiba – tiba.
2. Menghindari pengoperasian mesin yang tidak terduga
3. Mencegah terjadinya kerusakaan pada alat itu sendiri
4. Mencegah terjadinya cidera pada pekerja.

03
PENGERTIAN LOTTO
(LOCK OUT AND TAG OUT)

A. Pengertian / Definisi LOTO (Lockout Tagout) ialah suatu prosedur untuk


menjamin mesin/alat berbahaya secara tepat telah dimatikan dan tidak akan
menyala kembali selama pekerjaan berbahaya ataupun pekerjaan perbaikan
/ perawatan sedang berlangsung sampai dengan pekerjaan tersebut telah
selesai.
B. Penempatan Lock dan Tag pada sebuah alat pengisolasi energi sesuai
dengan prosedur, untuk memastikan agar alat pengisolasi energi dan
peralatan dikendalikan dan tidak bisa dijalankan sampai Lock dan Tag
dicabut.
C. Lock Out Tag Out (LOTO) adalah sistem penggembokan dan pelabelan pada
sebuah alat pemutus sumber energi.

“Dari beberapa pengertian diatas inti dari LOTO adalah memutus sumber
energy utama dan melabelinya.”

Gb. Peralatan LOTO

Energi yang perlu dikendalikan dengan LOTO antara lain :

Mekanis : hidrolik, Listrik, Gas, Pneumatic, dan Air.

Bahan kimia : Thermal, Nuklir, gravitasi, serta energy sisa yang ditemukan di
mata air, bagian mesin tinggi, di udara, gas, sungai, tekanan air.

04
PENGERTIAN LOTO
(LOCK OUT AND TAG OUT)

Energi sekunder :

Gerak mekanik (momentum), gravitasi, energi thermal, energi mekanik tersimpan


(pegas), energi listrik tersimpan, tekanan pneumatic, tekanan hidraulik,
gas/air/uap/kimia.

Jenis Pekerjaan yang memerlukan LOTO adalah Ketika seorang pekerja harus
meletakkan bagian anggota tubuhnya pada/-dekat mesin atau peralatan dimana
gerakan tak terduga, pelepasan energi tersimpan, pemberian energi bagi sistem
listrik atau aliran gas, fluida atau bahan lain dapat mencederai pekerja tersebut,
maka ia berhak menerapkan prosedur LOTO.

Pekerja yang menerapkan LOTO adalah Authorized Employee, sedangkan


pengertian dari authorized employee adalah Seseorang yang melakukan lock out
atau tag out mesin atau equipment dalam rangka melakukan perbaikan atau
perawatan mesin atau equipment tersebut. Persyaratan authorized employee
antara lain :

1. telah mengikuti pelatihan mengenai prosedur Lock dan Tag untuk


mesin atau equipment tersebut.
2. berwenang untuk memberikan lock dan tag pada bagian yang
mengendalikan mesin atau equipment.

05
PERSYARATAN
DASAR LOTO

Semua karyawan akan termasuk dalam peran LOTO berikut :

A. Pelaku yang melakukan perbaikan dan berwenang untuk melakukan LOTO.


B. Operator yang mengoperasikan mesin yang sedang diperbaiki yang sedang
di LOTO.
C. Karyawan Lain yang bekerja disekitar area LOTO.
D. Cara yang benar melakukan pengendalian energy berbahaya adalah dengan
LOCK OUT (Penguncian ) Yang Dilengkapi Dengan TAG OUT ( Pelabelan ).
E. Setiap titik penguncian harus dilengkapi dengan kunci dan tag secara
bersama.
F. Kunci harus standard an digunakan hanya untuk LOTO.
G. Tag harus menuliskan siapa yang melakukan penguncian dan tanggal
penguncian.

06
Prosedur Umum LOTO
(Lockout Tagout) antara lain

A. Mengidentifikasi Sumber Energi.


B. Mengisolasi dan mematikan Sumber Energi.
C. Mengunci dan Memberi Tanda Bahaya pada Sumber
Energi.
D. Memastikan Efektivitas Isolasi Sumber Energi.

07
Urutan langkah isolasi (LOTO)

Lock Out Tag Out-Langkah-langkah dalam melakukan Isolasi (LOTO) harus


dilakukan secara berurutan, tidak bisa dilakukan secara acak atau dilakukan hanya
beberapa langkah saja.

Dalam melakukan isolasi (lock out tag out) ada 12 langkah yang harus dikerjakan
untuk memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan benar-benar aman dari sumber
energi yang dapat membahayakan pekerja.

Berikut langkah-langkah pemasangan isolasi (LOTO) yang wajib dilakukan:

1. Analisa Sumber Energi Berbahaya


Semua pekerja yang terlibat dalam pekerjaan harus menganalisa dan
mencari sumber-sumber energi atau bahaya yang dapat menciderai pekerja.

08

Urutan langkah isolasi (LOTO)

Lakukan pemeriksaan terhadap sumber energi yang terhubung dengan peralatan


yang akan diperbaiki. Sebagai contoh : Pada saat seorang mekanik akan melakukan
perbaikan unit truk, maka mekanik tersebut harus mencari sumber-sumber energi
yang dapat membahayakan dirinya saat melakukan pekerjaan di unit tersebut.
Seperti, unit dapat sewaktu-waktu dioperasikan orang lain tanpa ia ketahui; unit
bergerak sendiri saat diparkir karena adanya kemiringan lantai kerja; adanya energi
tersembunyi seperti tekanan udara, atau pegas, dan lain sebagainya.

2. Beritahu semua pihak yang terlibat

Semua pihak yang terlibat langsung maupun yang tidak terlibat


langsung namun masih berhubungan dengan pekerjaan atau peralatan yang
akan diperbaiki harus diberitahu.

3. Isolasi atau putus sumber energi berbahaya

Lakukan pemutusan jaringan atau aliran listrik dari sumbernya, lakukan


isolasi pada titik isolasi yang telah disediakan atau disesuaikan dengan
rekomendasi pabrik. Bila pekerjaan dilakukan secara berkelompok, maka
lakukanlah isolasi secara kelompok dengan menggunakan cissor dan
dipimpin oleh satu isolasi officer.

4. Lakukan pengujian

Setiap sumber yang telah diisolasi harus tetap diuji terlebih dahulu
sebelum pekerjaan dilakukan untuk memastikan bahwa sumber energi benar-
benar terputus.

5. Pasang lock dan Tagging


Setelah sumber energi telah diputus, pasanglah Lock untuk
memastikan bahwa tidak ada orang lain yang sewaktu-waktu dapat

09

Urutan langkah isolasi (LOTO)

menghidupkan atau menyambung kembali sumber energi. dan pasanglah tagging


pada titik isolasi untuk memberikan informasi kepada pekerja lain terkait pekerjaan
yang dilakukan.

6. Mulailah Pekerjaan

Setelah semua sudah dipastikan aman, maka pekerjaan dapat


dilakukan sesuai perencanaan.

7. Menyelesaikan pekerjaan

Selesaikan pekerjaan pada shift anda, jika pekerjaan tidak dapat


diselesaikan pada gilir kerja anda, maka berikanlah pending job yang jelas ke
pengawas dan isolasi harus tetap terpasang untuk menghindari kerusakan
yang lebih parah yang disebabkan oleh pengoperasian pekerja lain yang tidak
mengetahui. Pastikan terlebih dahulu bahwa isolasi officer telah mempunyai
kunci dari gembok yang anda pasang, atau letakkan kunci pada kotak isolasi
yang tersedia.

8. Mengamankan daerah kerja

Lakukan perapihan dan pembersihan jika pekerjaan telah selesai dilakukan

9. Periksa area kerja

Lakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap area kerja anda,


untuk memastikan tidak ada pekerja lain yang berada di area tersebut, serta
pastikan bahwa peralatan yang digunakan tidak ada yang tertinggal.

10. Lepas Kunci dan tagging


Lepaslah semua gembok dan tagging setelah pekerjaan selesai.

10

Urutan langkah isolasi (LOTO)

11. Sambungkan kembali sumber energi

Setelah gembok dan tagging dilepas, sambungkan kembali peralatan


dengan sumber energi. Misalnya dengan memutar clipsal pada posisi “ON”,
atau membuka valve pada posisi “On”

12. Menguji fungsi

Ujilah peralatan yang telah diperbaiki, pastikan bahwa peralatan telah


berfungsi dengan baik dan sumber energi telah disambungkan.

Lakukan cara isolasi diatas secara berurutan, pengetahuan dan


kepekaan pekerja dalam menganalisa bahaya-bahaya pekerjaan juga
merupakan hal pokok yang harus terus ditingkatkan.

11
SITUASI KHUSUS

1. LOTO kelompok Jika bekerja lebih dari satu orang pada peralatan yang
sama
a. Tiap orang harus menerapkan LOTO-nya masing - masing.
b. HSE harus menyetujui prosedur alternative yang diajukan.
2. Perubahan Shift KerjaJika pemasang LOTO berakhir jam kerja-nya
sebelum pekerjaan perbaikan selesai
a. Pekerja yang akan menggantikan harus terlebih dahulu memasang
LOTOnya sebelum pekerja yang habis shift melepas LOTO mereka.
b. HSE harus menyetujui prosedur alternative yang diajukan.
3. Permintaan pembukaan LOTO
c. Supervisor harus diberitahu apabila pemilik kunci tidak ada.
d. Pemilik kunci tidak menitipkan kunci pada rekan yang lain jika
pekerjaan masih berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ada’, Yustinus Sanda Bungin. 2006. Hubungan antara Perbaikan


dan Perawatan Mesin Listrik dan Penerapan Lock Out Tag Out
dengan Kecelakaan Kerja pada PT. GE Lighting Indonesia di
Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

2. NIOSH (2014). NIOSH: Lockout/tagout failures cause numerous


injuries in food manufacturing. http://safety.blr.com/workplace-
safety-news/equipmentand-process-safety/lockout-tagout-
LOTO/NIOSH-Lockouttagout-failurescause-numerous-injuri/.

1
2

You might also like