Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 4. HYL Plant 1M, HylsaMonterrey. 1957. Gambar 5. First HYL III Process
Plant (Hylsa 2M-5), 1980,
Monterrey,Mexico.
HYL adalah suatu proses reduksi langsung yang ditemukan oleh seorang berkebangsaan
Mexico bernama Hoyalanta. HYL Direct Reduction Proses (reduksi langsung) adalah hasil
usaha riset yang dimulai oleh Hojalata y L.Mina, S.A., pada permulaan tahun 1950-an.
Usaha ini muncul dari tekanan kebutuhan untuk harus memperoleh bahan baku yang cukup
mutu dan pada harga yang stabil untuk produksi lembaran baja(sheet steel). Dalam proses ini
digunakan gas reduktor dari LNG (Liquid Natural Gas), gas alam cair ini direaksikan dengan
uap air panas (H2O) dengan reaksi sebagai berikut :
CH4 H2O CO 3 H2
Fe2O3 3 H 2 2 Fe 3 H 2 O atau
Fe2O3 3 CO 2 Fe 3 CO2
Gambar 6. Flowsheet HYLSA
Besi yang dihasilkan berbentuk padatan (sponge iron) Di Tahun 1957, setelah bertahun-tahun
riset dan pengembangan, Hylsa memulai pabrik (Direct Reduction) reduksi langsung bijih
besi sukses pertama dunia. Teknologi ini menyediakan Besi murni untuk pembuatan baja
(steelmaking), meningkatkan mutu baja dengan mengurangi unsur-unsur yang bersifat sisa
atau pengotor seperti S & P yang biasanya ditemukan di dalam sisa baja (steel scrap).
Disamping bahan baku diatas, seperti halnya pada proses BOF, bahan-bahan
lainnya yang ditambahkan pada EAF adalah batu kapur, ferosilikon, feromangan, dan lain-
lain dengan maksud yang sama pula.
Proses basa dan asam dapat diterapkan dalam EAF. Untuk pembuatan baja berupa
produk cor maka biasanya digunakan proses asam, sedangkan untuk pembuatan baja spesial
biasanya digunakan proses basa.
Peleburan baja dengan EAF ini dapat menghasilkan kualitas baja yang lebih baik
karena tidak terjadi kontaminasi oleh bahan bakar atau gas yang digunakan untuk proses
pemanasannya. Untuk memperoleh kualitas baja yang tinggi maka sebelum cairan baja
dituang membentuk ingot atau bentuk antara lainnya seperti : billet, bloom atau slab,
seringkali dilakukan proses-proses seperti :
- proses de-oksidasi, atau
- proses vacuum-degassing.
Proses deoksidasi dilakukan dengan menambahkan bahan-
bahan deoksidator seperti ferosilikon dan aluminium ke dalam ladel sesaat sebelum logam
cair dituang. Bahan deoksidator tersebut dapat mengurangi pembentukan gas yang
disebabkan oleh reaksi karbon dengan oksigen serta mengurangi pembentukan oksida-
oksida yang dapat menimbulkan inklusi ketika logam membeku. Berdasarkan tingkat proses
deoksidasi yang dilakukan, baja dapat dibagi menjadi empat janis yaitu : rimmed steel,
semikilled steel, killed steel dan capped steel.
Ladle Furnace
Aktivitas utama di dalam ladle furnace adalah:
1. menurunkan kandungan oksigen dalam baja dengan menggunakan aluminium;
2. homogenisasi temperatur dan komposisi kimia dengan bubbling Argon; dan
3. menambahkan alloy untuk mendapatkan spesifikasi yang diinginkan.
Vacuum degassing dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kadar gas hidrogen dalam
baja cair sehingga dapat menghindari terbentuknya rongga-rongga udara di dalam baja
ketika proses pembekuan. Disamping mengurangi kadar hidrogen, proses vacuum degassing
juga dimaksudkan untuk menurunkan kadar oksigen dan nitrogen di dalam baja sehingga
baja menjadi lebih bersih, bebas dari inklusi-inklusi seperti oksida-oksida atau nitrida.
Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Dingin atau Cold Rolling Mill (CRM) merupakan pabrik
yang menghasilkan baja lembaran tipis seperti divisi Hot Strip Mill, tetapi hasil produksinya
berdimensi lebih tipis, dengan proses tarik dan tekan yang merupakan pemrosesan lanjutan
dari baja produksi HSM. Hasil produksi dalam bentuk gulungan atau coil. Kapasitas dari
pabrik CRM yaitu 850 ribu ton/tahun. Dengan Cold rolling bertahap pelat diubah menjadi
baja lembaran (Sheet) dan dilanjutkan dengan proses pemanasan/annealing untuk melunakkan
dan diakhiri dengan temper rolling untuk menyetrika.
Gambar 11. Proses pengerolan baja lembaran dingin (Cold Rolling Mill)
DAFTAR PUSTAKA