You are on page 1of 26

BAB 1

UKM ESSENSIAL

A. Hasil dan Pencapaian Upaya Promosi Kesehatan

14.1 Pendahuluan
14.1.1 Definisi
Upaya membantu masyarakat agar mampu melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat untuk menolong diri sendiri, melalui
pembelajaran dari, oleh, dan bersama masyarakat, sesuai sosial
budaya setempat dan didukung oleh kebijaksanaan publik yang
berwawasan kesehatan.
14.1.2 Tujuan
1) Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat menuju kualitas
hidup yang lebih baik.
2) Khusus
a. Meningkatkan pengertian masalah kesehatan terutama
masalah gizi, kesehatan lingkungan, immunisasi, KB dan
pemberantasan penyakit menular dengan harapan untuk
memperoleh dukungan dari semua pihak melalui
komunikasi dan informasi kesehatan.
b. Pengembangan kemampuan petugas dibidang komunikasi
serta pembinaan peran aktif dari masyarakat.
c. Kerjasama lintas sektor program dan lintas dalam rangka
mendukung program kesehatan.

14.2 Sasaran
1) Individu dan keluarga
2) Sarana kesehatan, institusi pendidikan, tempat kerja, dan tempat umum
3) Organisasi kemasyarakatan
4) Program dan petugas kesehatan
5) Lembaga pemerintah / politisi, swasta

14.3 Strategi Promkes


1) Pengembangan kebijakan promosi kesehatan daerah
2) Peningkatan sumber daya promkes
3) Pengembangan organisasi promkes
4) Integrasi dan sinkronisasi promkes
5) Pendayagunaan data dan pengembangan sistem informasi promkes
6) Peningkatan kerjasama dan kemitraan
7) Pengembangan pendekatan promkes
8) Fasilitas peningkatan promkes
14.4 Teknik dan metode Promkes
1) Metode Pengertian sederhana disebut metode dan penyuluhan
kesehatan adalah cara untuk melaksanakan penyuluhan tersebut pada
masyarakat.
2) Teknik
Segala upaya tertentu agar cara yang dilaksanakan dapat terwujud
secara baik dan sempurna.
3) Alat Peraga
a. Papan tulis
b. OHP
c. Poster
d. Modul
e. Kaflet
f. Booklef, buku
g. Kartu konsultasi
h. Kaset
i. Video film
j. Layar tancap
k. Slide
Hasil Pencapaian Kegiatan Promosi Kesehatan
Puskesmas Wonoayu Bulan Januari – Desember 2017
Pencapa Cakupa Cak Ket
Target ian n riil upa MT
Total
2017 Satuan Target (januari n /T
No Jenis Kegiatan sasara
dalam sasaran sasaran - sub M
n
% desemb vari
er 2017) abel
A. Pengkajian PHBS (Pola hidup Bersih dan Sehat)
Rumah Tangga yang 82,34 100 MT
1. 20% KK 4836 24182 19912
dikaji
Institusi Pendidikan 100 100 MT
2. 50% Institusi 29 57 57
yang dikaji
Institusi Kesehatan 100 100 MT
3. 70% Institusi 18 26 26
yang dikaji
Tempat-Tempat Umum 100 100 MT
4. 40% Institusi 25 62 62
(TTU) yang dikaji
Tempat Tempat Kerja 100 100 MT
5. 50% TTU 28 56 56
yang dikaji
Pondok Pesantren yang 100 100 MT
6. 70% Pondok 2 3 3
dikaji

B. Tatanan sehat
Rumah Tangga Sehat 65,03 100 MT
1. yang memenuhi 10 56% KK 11151 19912 12948
indikator PHBS
Institusi Pendidikan 66,67 98,0 TM
yang memenuhi 7-8 4
2. 68% Institusi 39 57 38
indikator PHBS
(klasifikasi IV)
Institusi Kesehatan 100 100 MT
yang memenuhi 6
3. 100% TTU 26 26 26
indikator PHBS
(klasifikasi IV)
TTU yang memenuhi 64,52 100 MT
Tempat
4. 6 indikator PHBS 63% 39 62 40
kerja
(klasifikasi IV)
Tempat Kerja yang 41,07 85,5 TM
memenuhi 8-9/7-8 7
5. indikator PHBS 48% Pondok 27 56 23
Tempat-Tempat Kerja
(klasifikasi IV)
Pondok Pesantren 100 100 MT
yang memenuhi 16-
6. 18 indikator PHBS 28% KK 1 3 3
Pondok Pesantren
(Klasifikasi IV)
2. Intervensi / Penyuluhan
Kegiatan intervensi 100 100 MT
1. pada Kelompok Rumah 6 kali KK 486 486 486
Tangga
Kegiatan intervensi
2. pada Institusi 2 kali Institusi 114 114 114 100 100 MT
Pendidikan
Kegiatan intervensi
3. pada Institusi 2 kali Institusi 52 52 52 100 100 MT
Kesehatan
Kegiatan intervensi
4. 2 kali Institusi 124 124 124
pada TTU 100 100 MT
Kegiatan intervensi
5. 2 kali Tempat 112 112 112
pada Tempat Kerja 100 100 MT
Kegiatan intervensi
6.
pada Pondok Pesantren 2 kali Pondok 6 6 6 100 100 MT
C. Pengembangan UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat)
1. Pembinaan Posyandu 100% Posyandu 81 81 81 100 100 MT
Pengukuran Tingkat 100 100
2. 100% Posyandu 81 81 81 MT
Perkembangan
Posyandu
Posyandu PURI ( 85,19 100
3. 70% Posyandu 57 81 69 MT
Purnama Mandiri )
Pengukuran Tingkat 100 100
4. Perkembangan 100% Poskesdes 23 23 23 MT
Poskesdes
D. Penyuluhan NAPZA
1. Penyuluhan NAPZA 23% Sekolah 206 894 73 8,17 35,5 TM
A. Pengembangan Desa Siaga Aktif
1. Desa Siaga Aktif 96% Desa 22 23 23 100 100 MT
Desa Siaga Aktif PURI 4,35 36,23
2. 12% Desa 3 23 1 TM
( Purnama Mandiri )
Pembinaan Desa Siaga 100 100
3. 12% Desa 3 23 23 MT
Aktif
B. Promosi Kesehatan
Sekolah Pendidikan 100 100
1 Dasar yang mendapat 100% SD/MI 53 53 53 MT
Promosi kesehatan
Promosi kesehatan di 100 100
dalam gedung
Masyaraka
2. Puskesmas dan 100% 12 12 12 MT
t
jaringannya (Sasaran
masyarakat )
Promosi kesehatan 100 100
untuk pemberdayan
masyarakat di bidang Masyaraka
3. 100% 3 3 3 MT
kesehatan ( kegiatan di t
luar gedung
Puskesmas)
C. Program Pengembangan
Poskesdes beroperasi 78,26 81,5 TM
1. dengan strata Madya, 96% poskesdes 22 23 18 2
Purnama dan Mandiri
Pembinaan tingkat 100 100
2. perkembangan 28% Poskestren 1 3 3 MT
Poskestren
Pembinaan tingkat 100 100
3. perkembangan Pos 28% UKK 0 1 1 MT
UKK
Poskestren Purnama 0 0
4. 90% Poskestren 3 3 0 TM
dan Mandiri
Pembinaan tingkat 100 100
5. perkembangan Posbindu 13% Posbindu 1 7 7 MT
PTM

14.5 Evaluasi
Berdasarkan data di atas program promosi kesehatan Januari – Desember
2017 sebagian besar sudah mencapai target, kecuali Institusi Pendidikan yang
memenuhi 7-8 indikator PHBS (klasifikasi IV), Tempat Kerja yang memenuhi 8-
9/7-8 indikator PHBS Tempat-Tempat Kerja (klasifikasi IV) , Penyuluhan
NAPZA, Desa Siaga Aktif PURI ( Purnama Mandiri ), Poskesdes beroperasi
dengan strata Madya, Purnama dan Mandiri, Poskestren Purnama dan Mandiri
yang masih belum memenuhi target.
B. Hasil dan Pencapaian Upaya Kesehatan Lingkungan

Hasil Pencapaian Upaya Kesehatan Lingkungan


Puskesmas Wonoayu Bulan Januari – Desember 2017

Deddy & Dekdi (bab 7-10)


C. Hasil dan Pencapaian Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
1.1 Pendahuluan
1.1.1. Pengertian
Kesehatan ibu dan anak (KIA) adalah suatu upaya dalam
memberikan pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu baik pada saat
ibu hamil, bersalin dan menyusui serta anak dari lahir sampai masa pra
sekolah.
1.1.2. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Bagi Ibu: Pencapaian kemampuan hidup sehat lewat
peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan
keluarganya menuju keluarga berkualitas.
b. Bagi Anak: Menjamin proses tumbuh kembang yang optimal
sebagai landasan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan angka kematian ibu, bayi, anak balita dan anak
pra sekolah.
b. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan balita dan anak
pra sekolah.
c. Meningkatkan kesehatan ibu hamil, menyusui, dan nifas.
d. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam mencapai derajat
kesehatan
1.2 Target dan Capaian
1.2.1 Sasaran
1. Bayi (0-1 tahun)
2. Balita (1-4 tahun)
3. Anak prasekolah (5-6 tahun)
4. Ibu hamil, menyusui dan nifas
1.2.2 Kegiatan yang dikerjakan di KIA
1. Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu nifas serta
ibu menyusui, bayi, anak balita dan anak pra sekolah.
2. Kelas ibu hamil.
3. Pertolongan persalinan.
4. Penanganan kasus kompikasi kebidanan.
5. Pemberian nasehat tentang MKN (makanan tambahan vitamin
mineral) dan tumbuh kembang anak.
6. Deteksi dini tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra
sekolah.
7. Pengobatan sederhana untuk balita sakit.
8. Manajemen terpadu balita sakit (MTBS) dan manajemen terpadu
balita mudah (MTBM).
9. Pelayanan KB dan penanganan efek samping.
10. Pendidikan kesehatan reproduksi remaja.
11. Kegiatan di luar gedung (kunjungan rumah ibu hamil resiko tinggi,
kunjungan ibu nifas, kunjungan neonatus, RT).

1.2.3 Indikator pemantauan program KIA


1. Indikator Kesehatan Ibu
a. K1: Jumlah ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan
antenatal sesuai standar oleh tenaga kesehatan.
Pelayanan Antenatal sesuai standar yang diberikan, sekurang-
kurangnya meliputi:
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).
4. Ukur tinggi fundus uteri.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi
Tetanus Toksoid (TM) bila diperlukan.
7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama
kehamilan.
8. Test laboratorium sederhana (Hb, Protein urin) dan atau
berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC).
1. Tatalaksana kasus.
2. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca
persalinan
b. K4: Bumil yang mendapat pelayanan antenatal sesuai standar
paling sedikit 4 kali, dengan distribusi pelayanan minimal
triwulan pertama minimal 1 kali, triwulan kedua 1 kali, dan
triwulan ketiga 2 kali oleh petugas kesehatan.
c. PN (Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan): jumlah ibu bersalin yang
mendapatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
d. KF (Pelayanan Nifas): jumlah ibu nifas (ibu masa 6 jam sampai
dengan 42 hari pasca bersalin) yang mendapatkan pelayanan
kesehatan ibu nifas sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan
distribusi waktu 6 jam-3 hari, 4-28 hari dan 29-42 hari setelah
bersalin.
Pelayanan kesehatan ibu nifas sesuai standar yang diberikan,
sekurang-kurangnya meliputi:
1. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu.
2. Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus).
3. Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran pervaginam lainnya
4. Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan.
5. Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali,
pertama segera setelah melahirkan, kedua diberikan setelah
24 jam pemberian kapsul Vitamin A pertama.
6. Pelayanan KB pasca salin.
e. PK (Komplikasi kebidanan yang ditangani): jumlah kasus
komplikasi / kegawatdaruratan obstetri (kebidanan) yang
mendapatkan penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga
kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan
(Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin,
RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK).
f. Kematian Ibu: kematian wanita yang terjadi pada saat
kehamilan, persalinan dan masa nifas yang disebabkan oleh
kehamilan dan persalinannya, bukan oleh kecelakaan. Penyebab
kematian ibu dibedakan langsung dan tidak langsung. Penyebab
langsung antara lain: eklampsi, pendarahan, partus macet,
infeksi, abortus dan lain-lain. Penyebab tidak langsung antara
lain: penyakit infeksi seperti malaria, thypoid serta penyakit
kronis seperti penyakit jantung, penyakit gula dan penyakit
lainnya.
g. Lahir hidup: jumlah kelahiran hidup yang terjadi disuatu
wilayah padakurun waktu tertentu.
h. Peserta KB aktif/CPR (Contraceptive Prevalence Rate) Adalah
jumlah peserta KB yang baru dan lama yang masih aktif
menggunakan alat atau obat kontrasepsi (alokon).
i. Persalinan Jampersal: jumlah persalinan yang pembiayaannya
menggunakan dana Jaminan Persalinan (JAMPERSAL).
2. Indikator Kesehatan Anak
a. KN-1: jumlah bayi baru lahir/neonatus yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar pada 6 – 48 jam setelah lahir.
b. KN lengkap (Kunjungan Neonatal Lengkap): jumlah bayi
barulahir/neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
paling sedikit tiga kali dengan distribusi waktu 1 kali pada 6 – 48
jam, 1 kali pada harike 3–hari ke 7 dan 1 kali pada hari ke 8 – hari
ke 28.
c. Penanganan neonatus komplikasi: penanganan neonatus dengan
penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan,
kecacatan dan kematian oleh dokter/bidan/perawat terlatih di
Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin dan
Rumah Sakit Pemerintah/Swasta.
d. Pelayanan kesehatan bayi: cakupan bayi yang mendapatkan
pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari
– 2 bulan, 1 kali pada umur 3 – 5 bulan, satu kali pada umur 6 – 8
bulan dan 1 kali pada umur 9 – 11 bulan sesuai standar.
Pelayanan kesehatan bayi yang paripurna meliputi:
1. Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio 1, Polio 2,
Polio 3, Polio 4, DPT/HB 1, DPT/HB 2, DPT/HB 3,
Campak) sebelum bayi berusia 1 tahun.
2. Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi
(SDIDTK).
3. Pemberian vitamin A 100.000 IU (6 – 11 bulan).
4. Konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping
ASI, tanda – tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di
rumah menggunakan Buku KIA.
5. Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan
e. Pelayanan Kesehatan Anak balita: jumlah anak balita (12 – 59
bulan) yang memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi
pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun, pemantauan
perkembangan minimal 2 kali setahun, pemberian vitamin A 2
kali setahun.
f. Penjaringan kesehatan SD/MI jumlah SD/MI dan setingkat yang
melakukan pemeriksaan kesehatan pada peserta didik kelas satu.
g. Kematian Neonatus: jumlah kematian pada usia 0-28 hari.
h. Kematian bayi: jumlah kematian pada usia sebelum mencapai
tepat satu tahun.
i. Kematian Balita: jumlah kematian pada usia sebelum mencapai
tepat lima tahun
Hasil Pencapaian Program KIA
Puskesmas Wonoayu Bulan Januari – Desember 2017
Target Ketera
No. Jenis Kegiatan Target Satuan Total Pencapaian % Cakupan
Sasaran ngan
Tahun Sasaran
2017 (T) (ToS) Riil Sub
dalam % Variabel MT/T
(terhadap M
target
sasaran )

D. Kesehatan Ibu
Pelayanan 89% Ibu 1324 1488 1430 96.10 100 MT
1. kesehatan untuk Hamil
ibu hamil(K4)

Pelayanan 96% Ibu 1363 1420 1265 90.49 94,26 TM


2. Persalinan oleh Bersalin
tenaga kesehatan
(Pn)

Pelayanan 96% Ibu 1363 1420 1285 90.49 94,26 TM


3. Persalinan oleh Bersalin
tenaga kesehatan
di fasilitas
kesehatan
Pelayanan Nifas 96% Ibu 1363 1420 1368 96.34 100 MT
4. oleh tenaga Nifas
kesehatan (KF)
Penanganan Ibu 238 298 279 93.62 100 MT
5. komplikasi 80% Hamil
kebidanan (PK) dengan
Kompli
kasi
E. Kesehatan Bayi
1. Pelayanan 98% 1326 1353 1290 95.34 97,29 TM
Lahir
Kesehatan neonatus
Hidup
pertama ( KN1)
2. Pelayanan 96% Lahir 1299 1353 1291 95.42 99,39 TM
Kesehatan Hidup
Neonatus 0 - 28
hari (KN lengkap)
3. Penanganan 80% Lahir 162 203 176 86.70 100 MT
komplikasi Hidup
neonatus
4. .Pelayanan 96% Bayi 1251 1303 1273 97.70 100 MT
kesehatan bayi 29
hari - 11 bulan
F. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah
Pelayanan 84% Anak 4571 5442 4588 84.31 100 MT
1.
kesehatan anak Balita
balita (12 - 59
bulan)
Pelayanan 80% Anak 1119 1399 100 100 MT
2.
kesehatan Anak pra Pra 1399
sekolah (60 - 72 Sekolah
bulan)

1.1 Pendahuluan KB (Keluarga Berencana)


1.1.1 Pengertian
Keluarga Berencana (KB) adalah perencanaan kehamilan, sehingga
kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan.
1.1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui
pengendalian pertumbuhan, meningkatkan keikutsertaan kelestarian
ber-KB seluruh pelosok sehingga akan menurunkan angka fertilitas
yang bermakna.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pemerataan pemakaian MKJP baik terhadap
peserta baru, maupun KB aktif.
b. Meningkatkan dan semakin meratanya penggarapan terhadap
generasi muda dalam kaitannya dengan pendewasaan usia kawin
dan sebagai bantuan mendukung gerakan KB nasional di daerah.
c. Semakin meratanya kemandirian masyarakat dalam ikut serta
memberikan pelayanan atau mendapatkan pelayanan KB.
1.1.3 Program KB Nasional
Filosofi : Menggerakkan peran serta masyarakat dalam KB
Visi : Seluruh keluarga ikut KB
Misi : Mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera
(NKKBS)
Nilai:
 Cerdas : Bertindak dengan cepat, tepat, efektif, dan efisien
 Ulet : Mampu bertahan dan pulih dengan cepat dalam
kondisi sulit
 Kemitraan : Membangun jejaring dan bekerja sama dengan
prinsip saling menguntungkan

1.2 Target dan Capaian


1.2.1 Sasaran
1. Pasangan usia subur (PUS)
2. Pasangan usia muda
3. Pasangan usia subur yang istrinya diatas 30 tahun (15-49 tahun)
4. Pasangan usia subur yang umurnya kurang dari 30 tahun (20-29
tahun) dan sudah mempunyai anak.
5. Generasi muda atau tua, karyawan dan karyawati perusahaan dan
lain-lain.
1.2.2 Hasil Pencapaian
Hasil Pencapaian Program Keluarga Berencana
Puskesmas Wonoayu Bulan Januari – Desember 2017
Target % Cakupan
Tahun Sub
Target
2017 Total Pencapaian Riil Variabel Keterangan
No. JenisKegiatan Satuan Sasaran
(T) Sasaran (terhada MT/TM
(TS)
dalam (ToS) p target
% sasaran )
PelayananKeluargaBerencana
KB Aktif 69% 14315
(contraceptive
1. Peserta 9877 12024 100 MT
prevalence 84
rate/CPR)
Peserta KB 10% 1432 99.93
2. Peserta 143 1431 100 MT
Baru
kurang 12024
Akseptor KB dari 10 Aksepto 0.48
3. 1202 58 100 MT
Drop Out % r

Peserta KB 3.50% 12024 0.00


4. 421 0 100 MT
mengalami Peserta
komplikasi
Peseeta KB 12.50 12024 0.78
Peserta
5. mengalami % 1503 94 100 MT
efek samping
PUS dengan 4 80% 3446 43.64
6. PUS 2757 1504 100 MT
T ber KB

KB pasca 60% 1420 54.15


7. Peserta 852 769 90,26 TM
persalinan
Ibu hamil yang 90% 1394 72.09
8. Bumil 1255 1005 80,11 TM
diperiksa HIV

1.3 Evaluasi
Berdasarkan data program di atas, program KB di Puskesmas Wonoayu
Januari – Desember 2017 sebagian besar sudah mencapai target yang ditetapkan
kecuali KB pasca persalinan dan Ibu hamil yang diperiksa HIV.

D. Hasil dan Pencapaian Upaya Pelayanan Gizi


1.1 Pendahuluan
1.1.1 Latar Belakang
Usaha perbaikan gizi merupakan usaha pokok kesehatan
yang ditunjuk untuk mencegah dan menanggulangi masalah gizi
pokok yang ada di Indonesia dengan jalan menurunkan jumlah
penderita kurang gizi serta untuk meningkatkan status gizi
masyarakat secara keseluruhan.
Kesehatan dan gizi merupakan faktor yang sangat penting untuk
menjaga kualitas hidup yang optimal. Konsumsi makanan
berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Kondisi status gizi baik
dapat dicapai bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang akan
digunakan secara efisien sehingga memungkinkan terjadinya
pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja untuk
mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Sedangkan status gizi
kurang terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah
berlebihan. Kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan timbulnya
berbagai penyakit yaitu penyakit infeksi pada gizi kurang dan
penyakit 17rofessional pada gizi lebih.

1.1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum :
a. Meningkatkan status gizi balita melalui kegiatan posyandu,
pelayanan dipuskesmas-puskesmas pembantu maupun pos
kesehatan.
b. Meningkatkan peran serta PKK agar ikut mendukung peran serta
aktif dari ibu-ibu kader posyandu maupun dari tokoh masyarakat
dalam pelaksanaan posyandu.
c. Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektoral maupun lintas
program
2. Tujuan Khusus :
a. Menurunkan penderita KEP dan Gaki
b. Menurunkan penderita anemia gizi pada ibu hamil
c. Menurunkan penderita kekurangan vitamin A

1.2 Target dan Capaian


1.2.1 Sasaran
1. Balita
2. Rematri
3. Ibu hamil
4. RT
1.2.2 Kegiatan Gizi
1. Dalam gedung
a. Pojok gizi
b. Pelayanan gizi rawat inap
 Penyuluhan dan konsultasi gizi
 Penyediaan makanan pasien
137. Konselor pojok laktasi
 Ibu hamil
 Ibu menyusui
2. Luar gedung
a. Kegiatan posyandu
b. Pemberian paket pertolongan gizi
c. Penyuluhan kelompok
d. Pemantauan status gizi/pelacakan kasus gizi buruk
1.2.3 Pengkajian gizi
1. Anamnesa
Identitas pasien, keluhan dan riwayat penyakit pasien, kebiasaan
asupan makanan
2. Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda klinis gizi kurang/buruk/lebih
3. Kajian laboratorium
Untuk mendukung 18rofessi penyakit dan untuk memerlukan terapi
gizi
4. Pengukuran Antropometri ( BB, TB, IMT, Lila )
1.2.4 Pelaksanaan Pojok Gizi
1. Ketenagaan
Tenaga 1 orang D3 Gizi
2. Bentuk Kegiatan Pojok Gizi
a. Penyuluhan perorangan di ruang gizi
b. Konsultasi gizi di ruang rawat inap
c. Penyuluhan kelompok pada posyandu
d. Konselor ibu hamil dan ibu menyusui
3. Sasaran program pojok gizi
a. Bayi dan balita KEP
b. Bumil resiko tinggi dan ibu menyusui
c. Penderita DM, hipertensi, obesitas, KP, thypoid, hiperkolesterol,
hiperuricemia
d. Rujukan dari posyandu/posyandu balita
4. Metode pelaksanaan
a. Waktu
Tiap hari sesuai dengan jam kerja puskesmas
b. Sarana
1. Ruang gizi
2. Peralatan yang digunakan
 Leaflet DM, rendah garam, rendah kolesterol, TKTP,
rendah purin, rendah kalori, makanan anak < 24 bulan,
makanan bumil atau ibu menyusui.
 Satu set food model
 Buku lembar balik penyuluhan
 Macam-macam buku bantuan yaitu buku kunjungan
bayi/balita, buku kunjungan penderita dewasa dan buku
kunjungan ibu hamil.
c. Metode
1. Wawancara, observasi (ruang gizi dan posyandu)
2. Membaca kedalaman medis
3. Pengamatan langsung di lapangan
4. Cara evaluasi dengan monitor perkembangannya BB,
keadaan fisik, data laboraturium dan data klinis.
5. Kriteria yang digunakan
Kasus yang ditangani dalam ruang gizi adalah kasus yang
telah ditegakkan diagnosanya oleh para dokter, perawat dan
bidan.
6. Potensi yang mendukung untuk mengembangkan pojok gizi
di Puskesmas
a. Kebijakan dari kepala puskesmas.
b. Tersedia sarana dan prasarana dari swadaya puskesmas
meskipun masih kurang.
c. Adanya tenaga 19rofessional dan bidan yang memantau
memonitoring sasaran.
d. Keberadaan polindes, sehingga membantu memonitoring
sasaran.
e. Khusus di kabupaten Sidoarjo, karena merupakan
program rutinitas maka dipandang perlu untuk
ditingkatkan.

7. Alur Pelayanan
MEKANISME LAYANAN POZI ( POJOK GIZI )

Kunjungan Pustu, Poliandes,


Posyandu, Desa

Loket

Unit lain BKIA BP

Pojok

Pulang Rujuk
Hasil Pencapaian Program Gizi
Puskesmas Wonoayu Bulan Januari – Desember 2016

Target Total % Cakupan


Tahun Sasaran Jumlah
2017 (T) Target (ToS) Riil Variabel Ket
No Jenis kegiatan dalam % Satuan Sasaran Pencapaian
dan Total MT/TM
nilai
Program
A. Pelayanan Gizi Masyarakat (Gizi PKM)
Pemberian kapsul 1305 80.92
vitamin A dosis 85%
1 Balita 1109 1056 95,20 TM
tinggi pada bayi umur
6-11 bulan
Pemberian kapsul 5441 92.92
vitamin A dosis
2 tinggi pada balitai 85% Balita 4625 5056 100 MT
umur 12-59 bulan 2
(dua) kali setahun
1489 70.05
Pemberian 90 tablet
3 90% Bumil 1340 1043 77,83 TM
Besi pada ibu hamil
1489 2.48
Ibu Hamil Kurang
4 21.10% Bumil 314 37 100 MT
Energi Kronis (KEK)
B. Penanganan Gangguan Gizi
Pemberian Tablet 3979 100
1 Tambah Darah pada 20% Rematri 796 3979 100 MT
Remaja Putri
34 100
Pemberian PMT-P
2. 85% Balita 29 34 100 MT
pada Balita Kurus
65% 52 53.85
Ibu Hamil KEK
3. yang mendapat Bumil 34 28 100 TM
PMT-Pemulihan
C. Pemantauan status gizi
Cakupan balita gizi 3 100
buruk mendapat
perawatan sesuai 100% Balita
standar tatalaksana
1 gizi buruk 3 3 100 MT
6475 58.64

Cakupan 79% Balita


penimbangan balita
2 D/S 5115 3797 74,23 TM
Balita naik berat 60% 3797 53.52
3 badannya (N/D) Balita 2278 2032 89,19 TM
Balita Bawah Garis 1.90% 3797 0.90
4 Merah (BGM) Balita 72 34 100 MT
Rumah Tangga 90% 1195 97.07
5 mengkonsumsi garam RT 1076 1160 100 MT
beryodium

1.3 Evaluasi
Berdasarkan data upaya perbaikan gizi Januari – Desember 2017 dapat
diambil kesimpulan bahwa sebagian besar kegiatan tidak mencapai target yang
ditetapkan, kecuali Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11
bulan, Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri, Pemberian PMT-P
pada Balita Kurus, Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar
tatalaksana gizi buruk dan Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium.

E. Hasil dan Pencapaian Upaya Pencegahan & Pengendalian Penyakit


1.1 Pendahuluan
1.1.1 Definisi
Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan
kepada sasaran tertentu (bayi, anak sekolah, wanita usia subur termasuk
ibu hamil) dengan vaksin tertentu sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
1.1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu TBC, DIFTERI,
PERTUSIS, TETANUS NEONATORUM, POLIO dan HEPATITIS.
2. Tujuan Khusus
a. Tercapainya UCI (Universal Child Immunization) tiap-tiap desa
dan mempertahankannya.
b. Tercapainya eliminasi tetanus neonatorum
c. Tercapainya eradikasi polio
d. Tercapainya reduksi campak
1.1.3 Manfaat
Bayi, anak-anak sekolah dan ibu dapat terlindungi dari penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu : TBC anak, diptheri,
pertussis, tetanus, hepatitis B, polio dan campak.

BAYI LAHIR DI RUMAH BAYI LAHIR DI RS RB/ Bidan Praktek


Umur Bayi Jenis Imunisasi Umur Bayi Jenis Imunisasai
0 bulan Hepatitis Uniject 0 bulan BCG, POLIO 1
1 bulan BCG, POLIO 1 2 bulan DPT/ HB 1, POLIO 2
2 bulan DPT/ HB 1, POLIO 2 3 bulan DPT/ HB 2, POLIO 3
3 bulan DPT/ HB 2, POLIO 3 4 bulan DPT/ HB 3, POLIO 4
4 bulan DPT/ HB 3, POLIO 4 9 bulan CAMPAK
9 bulan CAMPAK

VAKSIN Mencegah Penularan Penyakit


Hepatitis B Hepatitis B dan kerusakan hati
BCG TBC (Tuberculosis) yang hebat
POLIO Polio yang dapat menyebabkan lumpuh layu pada tungkai
dan atau lengan
DPT Difteri yang dapat menyebabkan penyumbatan jalan nafas
DPT Batuk rejan (batuk 100 hari), Tetanus
CAMPAK Campak yang dapat mengakibatkan komplikasi radang
paru, otak dan kebutaan

1.2 Target dan Capaian


1.2.1 Target cakupan imunisasi untuk Nasional
 BCG, POLIO 1, DPT – HB1 : 95%
 HB 0-7 hari sampai 28 hari : 90%
 DPT-HB2, DPT-HB 3 : 90%
 POLIO 2, POLIO 3, POLIO 4 : 90%
 CAMPAK : 90%
1.2.2 Target untuk Puskesmas
 Diharapkan semua desa mencapai UCI desa
 Target bayi 2017 Puskesmas Wonoayu 1199 bayi per tahun
Hasil Pencapaian Program Imunisasi
Puskesmas Wonoayu Bulan Januari – Desember 2017
% Cakupan
Target Total Sub
Jenis Tahun Target Sasaran Variabel
No Satuan Pencapaian
Kegiatan 2017 (T) sasaran (ToS) Riil (terhadap Keterangan
dalam % target
sasaran )
1 IDL 92% Balita 1199 1303 1297 99.54 100 MT
(Imunisasi
Dasar
Lengkap)
2 UCI Desa >95% Desa 22 23 23 100 100 MT

3 Imunisasi >98% Anak 1237 1262 1259 99.76 100 MT


DT pada
anak kelas
1 SD
4 Imunisasi >98% Anak 1237 1262 1269 100 100 MT
Campak
padaanak
kelas 1
SD
5 Imunisasi >98% Anak 1244 1309 1312 100 100 MT
TT pada
anak sd
kelas 2
dan 3
6 Imunisasi > 85% WUS 19784 20825 5137 24.67 25,97 TM
TT5
padaWUS
(15-49 th)

7 Imunisasi > 85% Bumil 17701 20825 5972 28.68 33,74 TM


TT2 plus
bumil
(15-49 th)

8 Pemantau 100% kegiatan 588 588 588 100 100 MT


an suhu
lemari es
vaksin
9 Ketersedi 100% Buku 8 8 8 100 100 MT
aan
catatan
stok
vaksin
10 Laporan > 90% Laporan 11 12 12 100 100 MT
KIPI Zero
reporting /
KIPI Non
serius

1.3 Evaluasi
Berdasarkan data program di atas, Program Imunisasi di Puskesmas Wonoayu
Januari – Desember 2017 sebagian besar kegiatan telah mencapai target yang
ditetapkan, kecuali IDL (Imunisasi Dasar Lengkap), Imunisasi TT5 padaWUS
(15-49 th) dan Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 th)

Hasil Pencapaian Upaya Pencegahan & Pengendalian Penyakit


Puskesmas Wonoayu Bulan Januari – Desember 2017

Deddy & Dekdi (bab 7-10)

You might also like