You are on page 1of 6

JURNAL KESEHATAN MAHARDIKA

Journal homepage : www.jurnal.stikesmahardika.ac.id

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP


PENINGKATAN PENGETAHUAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH
TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNYARAGI
KOTA CIREBON

Effect Of Health Counseling On Increasing Knowledge About Household Waste Management


In The Sunyaragi Public Health Center Working Area In Cirebon City

Nada Aizza Alhanifa1, Yani Kamasturyani2, Shella Febiana Putri3


1,2,3
Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKes Mahardika Cirebon
E-mail : nadaalhanifa@gmail.com

ABSTRACT

Based on data from the Cirebon City Environment Office in 2019, the volume of waste
in the city of Cirebon reaches 500-600 m3 per day, and it is estimated that the yield of waste
production as much as 0.7 kg per person per day. Providing health information about waste,
it is only limited to the importance of disposing of waste in its place and has not been focused
on information in efforts to handle and reduce waste, especially at the household level. The
purpose of this study was to determine the effect of health counseling on increasing
knowledge of household waste management in the Sunyaragi Public Health Center Working
Area In Cirebon City.
This research uses experiments method with the one group pretest-posttest design.
The population is all residents of homes in the work area of Cirebon City Sunyaragi Health
Center as many as 2,060 inhabited houses. The sampling technique used was proportionate
stratified random sampling technique of 75 residents. The instrument used in this study was a
questionnaire.
The results showed there were 58 people (77.3%) who had good knowledge about
household waste management after giving health education, more than before giving
education, as many as 26 people (34.7%). Paired t-test results showed that the p value
obtained was 0.00 and smaller than the value of a = 0.05. This result shows that Ho is
rejected, which means that there is an effect of health education on increasing the knowledge
of household waste management in the Work Area of the Sunyaragi Community Health
Center in Cirebon.
It is expected that the agency will further enhance the health promotion program and educate
the public regarding the importance of managing waste at the household level.
Nada Aizza Alhanifa, Yani Kamasturyani, Shella Febiana Putri
Jurnal Kesehatan Mahardika Vol. 7 No.2 September 2020

Keywords : Health counseling, waste management, household waste

Corresponding Author : Nada Aizza Alhanifa ISSN : 2614-1663


E-mail : nadaalhanifa@gmail.com e-ISSN : 2355-0724

Volume 7 No. 2 September 2020 | 38


Nada Aizza Alhanifa, Yani Kamasturyani, Shella Febiana Putri
Jurnal Kesehatan Mahardika Vol. 7 No.2 September 2020

rancangan penelitian yang digunakan untuk


PENDAHULUAN mencari hubungan sebab-akibat dengan adanya
keterlibatan penelitian dalam melakukan
Sampah merupakan suatu bahan atau manipulasi terhadap variabel bebas (Nursalam,
benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh 2011).
manusia, atau benda padat yang sudah tidak Rancangan ini tidak menggunakan
digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia atau kelompok pembanding (kontrol), tetapi dilakukan
dibuang (Notoatmodjo, 2011). observasi pertama (pretest) yang memungkinkan
Data pada Menteri Lingkungan Hidup dan menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah
Kehutanan, menyebutkan bahwa Indonesia adanya eksperimen (program) (Notoatmodjo,
menghasilkan sekitar 67 juta ton sampah di tahun 2010). Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana
2019. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan jumlah pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap
sampah per tahun sebelumnya yang mencapai 64 peningkatan pengetahuan pengelolaan sampah
juta ton. Artinya, akan ada kenaikan dalam rumah tangga di Wilayah Kerja Puskesmas
penghasilan sampah setiap tahunnya. Jenis sampah Sunyaragi Kota Cirebon.
yang dihasilkan di dominasi oleh sampah organik
yang mencapai sekitar 60%, dan sampah plastik HASIL PENELITIAN
sebesar 15%.
Kegiatan mengelola sampah rumah tangga Tabel 1
dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Kegiatan
merupakan bagian dari strategi produksi bersih Penyuluhan Kesehatan Pengelolaan Sampah
(cleaner production) yang dapat memberikan Rumah Tangga Di Wilayah Kerja Puskesmas
banyak manfaat atau keuntungan baik secara Sunyaragi Kota Cirebon
langsung maupun tidak langsung kepada Pelaksanaan Frekuensi Persentase
masyarakat (Correia, Almeida, & Figueira, 2011). Penyuluhan (F) (%)
Menurut Kasi Penanganan Sampah Dinas Kesehatan
Lingkungan Hidup Kota Cirebon, bahwa Volume Baik 72 96.0
sampah di Kota Cirebon pada tahun 2019 mencapai Kurang 3 4.0
500-600 m³ per harinya, serta diperkirakan hasil Total 75 100.0
sampah produksi sebanyak 0,7 kg per orang setiap
harinya. Dalam Peraturan Daerah Kota Cirebon Tabel 1 menunjukkan bahwa pelaksanaan
Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah penyuluhan kesehatan paling banyak berkategori
Pasal 3 bagian c menyatakan bahwa setiap orang baik sebanyak 72 responden (96.0%) dan
berhak memperoleh informasi yang benar, akurat pelaksanaan penyuluhan kesehatan paling sedikit
dan tepat waktu mengenai penyelenggaraan berkategori kurang sebanyak 3 responden (4.0%).
pengelolaan sampah. Akses masyarakat khususnya
terhadap semua informasi yang berhubungan Tabel 2
dengan peningkatan pemahaman terhadap Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang
pengelolaan sampah harus ditingkatkan, salah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di
satunya dengan memberikan pendidikan kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas Sunyaragi Kota
melalui kegiatan penyuluhan terkait dengan Cirebon Sebelum Diberikan Penyuluhan
pengelolaan sampah pada lingkup rumah tangga. Kesehatan
Berdasarkan data Puskesmas Sunyaragi Pengetahuan Frekuensi Persentase
Kota Cirebon Tahun 2020, bahwa penyuluhan (F) (%)
kesehatan telah dilaksanakan, namun materi yang Baik 26 34.7
disampaikan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan, Cukup 41 54.7
barulah sebatas pentingnya membuang sampah Kurang 8 10.6
pada tempatnya, misalnya informasi indikator Total 75 100.0
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang
harus dipenuhi dan diterapkan di tingkat rumah Tabel 2 menunjukkan bahwa bahwa dari
tangga, salah satunya adalah membuang sampah 75 responden sebelum diberikannya penyuluhan
pada tempatnya, dan belum terfokus pada kesehatan tentang pengelolaan sampah rumah
pembahasan pentingnya mengelola sampah di tangga, paling banyak memiliki pengetahuan cukup
tingkat rumah tangga. sebanyak 41 orang (54.7%), dan paling sedikit
METODE PENELITIAN memiliki pengetahuan kurang sebanyak 8 orang
(10.6%).
Jenis penelitian ini adalah eksperimen Tabel 3
dengan rancangan the one group prestest-posttest Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang
design. Penelitian eksperimental merupakan suatu Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di

Volume 7 No. 2 September 2020 | 39


Nada Aizza Alhanifa, Yani Kamasturyani, Shella Febiana Putri
Jurnal Kesehatan Mahardika Vol. 7 No.2 September 2020

Wilayah Kerja Puskesmas Sunyaragi Kota keberhasilan kegiatan penyuluhan kesehatan


Cirebon Setelah Diberikan Penyuluhan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang
Kesehatan dimiliki oleh responden. Hasil penelitian
Pengetahuan Frekuensi Persentase menunjukkan bahwa pengetahuan baik tentang
(F) (%) pengelolaan sampah rumah tangga yang
Baik 58 77.3 dimiliki masyarakat dipengaruhi oleh tingkat
Cukup 17 22.7 pendidikan. Tingkat pendidikan terbanyak
Kurang 0 0 dalam penelitian tersebut adalah masyarakat
dengan tingkat pendidikan yaitu SMA/sederajat.
Total 75 100.0
Namun keberhasilan penelitian ini,
juga bergantung pada metode penyuluhan
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 75
kesehatan yang digunakan dalam penelitian.
responden setelah diberikannya penyuluhan
Melalui metode perorangan, kontak antara
kesehatan tentang pengelolaan sampah rumah
responden dan peneliti menjadi lebih intensif
tangga, paling banyak memiliki pengetahuan baik
sehingga adanya feedback dalam
yaitu sebanyak 58 orang (77.3%), dan paling
berkomunikasi.
sedikit memiliki pengetahuan cukup sebanyak 17
2. Pengetahuan Pengelolaan Sampah Rumah
orang (22.7%).
Tangga Sebelum Dilakukannya Penyuluhan
Hasil penelitian tersebut, sejalan
Tabel 4
dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti Aida
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap
(2018), bahwa diperoleh hasil pengetahuan ibu
Peningkatan Pengetahuan Pengelolaan Sampah
rumah tangga sebelum diberikan penyuluhan
Rumah Tangga Di Wilayah Kerja Puskesmas
kesehatan masih menunjukkan bahwa sebagian
Sunyaragi Kota Cirebon
besar responden belum memiliki pengetahuan
yang baik terhadap pengelolaan sampah.
Tabel 4 menunjukkan bahwa terjadi
Sejalan dengan penelitian yang
peningkatan yang signifikan pada rerata
dilakukan oleh Gladys (2016), bahwa umur
pengetahuan responden kearah positif dari sebelum
diberikan penyuluhan kesehatan dengan nilai rerata Pengetahuan Mean N P-Value Perbedaan
sebesar 25.96 ke 31.51 rerata pengetahuan Rata
responden setelah diberikan penyuluhan kesehatan. Sebelum
Nilai perbedaan mean pretest-posttest sebesar 25.96 75
Penyuluhan
5.547 (SD = 5.852). 0.000 5.547
Setelah
Hasil uji didapatkan nilai Sig. (2 tailed) 31.51 75
Penyuluhan
0.000 menunjukkan nilai p value < a , yang artinya seseorang mempengaruhi tingkat kemampuan
nilai 0.000 < 0.05 maka keputusannya H0 di tolak berfikir dan bekerja ataupun tingkat penerimaan
menunjukkan adanya pengaruh penyuluhan atas pengetahuan baru yang disampaikan.
kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan Semakin cukup usia seseorang, maka semakin
pengelolaan sampah rumah tangga di Wilayah matang pula kemampuan dan kekuatan berfikir
Kerja Puskesmas Sunyaragi Kota Cirebon. dalam bekerja. Selain itu, pengalaman
seseorang akan berpengaruh dalam
PEMBAHASAN meningkatkan pengetahuan seseorang, karena
pengetahuan baru juga dapat diperoleh dari
1. Penyuluhan Kesehatan pengalaman atau kejadian yang dialami.
Hasil penelitian tersebut sejalan Sesuai dengan informasi yang
dengan penelitian yang dilakukan oleh Fahmi didapatkan oleh peneliti bahwa masyarakat
Hakim (2016), bahwa penyuluhan kesehatan Kelurahan Sunyaragi belum menerima
tentang pengelolaan sampah yang diberikan informasi kesehatan tentang kegiatan mengelola
kepada masyarakat sebagian besar berkategori sampah rumah tangga. Informasi tersebut
baik dalam pelaksanannya. Keberhasilan barulah diterima oleh kader yang pernah
penyuluhan kesehatan terhadap masyarakat mengikuti pertemuan dan pelatihan mengelola
tersebut dipengaruhi beberapa faktor, salah sampah di wilayah tersebut. Hal ini sejalan
satunya adalah faktor penyuluh yaitu cara dengan informasi data yang peneliti peroleh
penyampaian topik pembahasan yang dari pelaksana program promosi kesehatan
menggunakan kata-kata yang jelas, sikap yang Wilayah Kerja Puskesmas Sunyaragi bahwa
meyakinkan dan tidak ragu-ragu, dan waktu penyuluhan kesehatan yang diberikan barulah
penyampaian yang tidak terlalu lama. sebatas informasi tentang pentingnya
Sejalan pula dengan penelitian yang membuang sampah pada tempatnya.
dilakukan oleh Novita dan Surahma (2017), Sejalan pula dengan penelitian yang
menegaskan bahwa faktor sasaran dalam dilakukan oleh Napis Alfikri (2017),

Volume 7 No. 2 September 2020 | 40


Nada Aizza Alhanifa, Yani Kamasturyani, Shella Febiana Putri
Jurnal Kesehatan Mahardika Vol. 7 No.2 September 2020

menyatakan bahwa sebagian besar ibu rumah Sesuai juga dengan pendapat yang
tangga belum memiliki pengetahuan yang baik dikemukakan oleh Ririn (2012) bahwa
tentang sampah serta sebagian besar belum peningkatan pengetahuan dapat dilakukan
pernah mendapatkan informasi kesehatan dengan pendidikan formal maupun informal. Di
tentang sampah. Kurangnya pengetahuan dan kalangan masyarakat, pendidikan kesehatan
pemahaman menyebabkan responden tidak dilakukan secara informal dengan sosialisasi ke
berperilaku baik dalam mengelola sampah. masyarakat, penyuluhan, penyebaran media
Artinya, pengetahuan responden sangatlah promosi kesehatan berupa poster maupun
berpengaruh terhadap sikap dan tindakan dalam leaflet. Upaya pemberdayaan masyarakat
mengelola sampah. dimulai dari meningkatkan pemahaman
3. Pengetahuan Pengelolaan Sampah Rumah masyarakat tentang kegiatan yang dilakukan,
Tangga Setelah Dilakukannya Penyuluhan termasuk pengelolaan sampah.
Hasil penelitian tersebut, sejalan Sejalan pula dengan teori yang
dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti Aida dikemukakan Damanhuri (2019), kegiatan
(2018), bahwa diperoleh hasil pengetahuan ibu mengelola sampah haruslah atas kesadaran dari
rumah tangga setelah diberikan penyuluhan setiap individu sebagai penghasil sampah.
kesehatan menunjukkan bahwa sebagian besar Masyarakat sebagai penghasil sampah
responden memiliki pengetahuan yang sangat mempunyai peran dalam memahami dampak
baik terhadap pengelolaan sampah. akibat sampah yang dihasilkan,
Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan mempertimbangkan dan memperhatikan pola
pendidikan yang diberikan. Ditegaskan dengan daur hidup (lyfe cycle), memilih barang dan
pendapat teori Notoatmodjo (2007) pelayanan yang berwawasan lingkungan,
menunjukkan bahwa usia, pendidikan, berpartisipasi aktif dalam kegiatan mengelola
pengalaman, informasi, dan fasilitas merupakan sampah misalnya pemilahan sampah sesuai
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jenis nya, serta berpartisipasi dalam penerapan
pengetahuan seseorang. Dapat disimpulkan pengelolaan sampah berbasis 3R (reuse, reduce,
bahwa pengetahuan merupakan alarm ‘start’ recycle).
yang akan meningkatkan pemahaman
selanjutnya mengunggah kesadaran dan SIMPULAN
membentuk sikap serta tindakan responden.
Oleh karena itu, pendidikan kesehatan berupa
penyuluhan tentang pengelolaan sampah rumah
1. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan tentang
pengelolaan sampah rumah tangga, lebih dari
tangga harus terus dimaksimalkan agar dapat
setengah responden (96.0%) menyatakan
meningkatkan pengetahuan masyarakat.
berkategori baik untuk informasi kesehatan
Namun hasil tersebut, bergantung juga
yang diberikan oleh penyuluh.
pada tingkat pendidikan yang dimiliki
responden. Sejalan dengan pendapat yang 2. Pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan
dikemukakan oleh Riana (2014), bahwa sampah rumah tangga sebelum diberikan
semakin baik tingkat pendidikan yang dimiliki penyuluhan kesehatan memiliki pengetahuan
responden maka akan diikuti dengan baik yaitu sebanyak 26 orang (34.7%),
peningkatan derajat pemahaman seseorang. pengetahuan cukup sebanyak 41 orang (54.7%),
Artinya, tingkat pendidikan seseorang sangat dan pengetahuan kurang sebanyak 8 orang
mempengaruhi meningkatnya pengetahuan dari (10.6%).
materi yang disampaikan. 3. Pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan
4. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap sampah rumah tangga setelah diberikan
Peningkatan Pengetahuan Pengelolaan penyuluhan kesehatan memiliki pengetahuan
Sampah Rumah Tangga Di Wilayah Kerja baik yaitu sebanyak 58 orang (77.3%), dan
Puskesmas Sunyaragi Kota Cirebon pengetahuan cukup sebanyak 17 orang (22.7%).
Hasil penelitian tersebut sejalan 4. Ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap
dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti Aida peningkatan pengetahuan pengelolaan sampah
(2018), yang menyatakan bahwa penyuluhan rumah tangga.
pengelolaan sampah dapat mempengaruhi
pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu rumah SARAN
tangga dalam mengelola sampah. Hal tersebut
dibuktikan dari hasil pretest dan posttest
Pihak puskesmas diharapkan lebih
masing-masing variabel meningkat. Hasil uji
meningkatan program promosi kesehatan dan
menujukkan bahwa terdapat pengaruh yang
mengedukasi masyarakat terkait pentingnya
bermakna penyuluhan kepada ketiga variabel
mengelola sampah di tingkat rumah tangga serta
tersebut.
bagi masyarakat diharapkan dapat mengaplikasikan

Volume 7 No. 2 September 2020 | 41


Nada Aizza Alhanifa, Yani Kamasturyani, Shella Febiana Putri
Jurnal Kesehatan Mahardika Vol. 7 No.2 September 2020

kegiatan mengelola sampah dalam kehidupan http://doi.org/10.1016/j.jclepro.2011.


sehari-hari. 05018

DAFTAR PUSTAKA Fahmi Hakim, M. 2016. Pengaruh Penyuluhan


Pengelolaan Sampah Terhadap
Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Pengetahuan Tentang Perilaku
Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta. Pengelolaan Sampah Oleh
Rineka Cipta. Masyarakat RW 02 Kelurahan
KebonBaru Wilayah Kerja
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Puskesmas Nelayan Kota Cirebon.
Penelitian Kesehatan. Jakarta.
Rineka Cipta. Napis, A. 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Tindakan Membuang
Nursalam, 2011. Konsep dan Penerapan Sampah Di Lingkungan IV
Metodologi Penelitian Ilmu Kelurahan Helvetia Kecamatan
Keperawatan Pedoman Skripsi, Medan Helvetia.
Tesis, dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta. Salemba Novita, S. 2017. Pengetahuan,Sikap dan
Medika. Pendidikan Dengan Perilaku
Pengelolaan Sampah Di Kelurahan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor Bener Kecamatan Tegalrejo
81 Tahun 2012. Tentang Pengelolaan Yogyakarta.
Sampah. Indonesia.
Ririn, S. 2012. Pengetahuan Dan Perilaku Ibu
Dinas Lingkungan Hidup. 2019. Data Sampah di Rumah Tangga Dalam Pengelolaan
Kota Cirebon. Kota Cirebon Sampah Plastik.

Puskesmas Sunyaragi. 2019. Laporan Tahunan Siti Aida, M. 2018. Pengaruh Penyuluhan Tentang
Puskesmas Sunyaragi Tahun 2019. Sampah Terhadap Pengetahuan,
Kota Cirebon Sikap, Dan Perilaku Ibu Rumah
Tangga (Anggota PKK) Dalam
Correia, J.R., Almeida, N. M., & Figueira, J.R. Mengelola Sampah Rumah Tangga
2011. Recycling of FRP composites: Pada Pemukiman Tradisional dan
Reusing fine GFRP waste in concrete Pemukiman Modern Di Kelurahan
mixtures. Journal of Cleaner Pudak Payung.
Production, 19(15), 1745-1753.

Volume 7 No. 2 September 2020 | 42

You might also like