You are on page 1of 3

Jenis – Jenis Speed Log

Water Reference speed log.


dimana data kecepatan kapal diukur terhadap kecepatan gerak air relatif sekitar transducer, atau
terhadap tekanan air dinamik (dynamic pressure) yang timbul pada waktu kapal bergerak
maju. Diantaranya :

 Electro – magnetic speedlog.


 Pressure – tube speedlog (Pitot’s speedlog).

Ground reference speedlog


Dimana data kecepatan kapal diukur relatip terhadap suatu titik tertentu didarat atau dasar laut .
Diantaranya ialah :

 Doppler-effect speed log


 Acoustic correlation speed-log
 GPS

ELECTRO MAGNETIC SPEEDLOG


Bekerjanya electro-magnetic speedlog, didasarkan pada prinsip “hukum faraday”
yaitu ; “Jika suatu penghantar listrik mengalami perubahan medan magnit atau
bergerak memotong garis gaya medan magnit, maka penghantar listrik tersebut
timbul perubahan tegangan listrik atau e.m.f (electro motoric force).
CARA KERJA SPEEDLOG
Untuk membangkitkan getaran medan magnit disekitar tranducer, solenoid (s) dialiri arus bolak balik
I dengan frekuensi dan intensitas arus tetap, sehingga intensitas medan magnet, dari B menjadi “ B
sin.ωt” tetap. Sebagai penghantar adalah air laut disekitar transducer dengan jarak “ I” sama
dengan jarak antara kontak elektroda “a” dan “b”
Emf : B.sin ωt.I
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DLM PENGGUNAAN ELCTRO MAGNETIC
SPEEDLOG:

 Sifat arus bolak balik terhadap kumparan ialah bahwa tegangan (emf yang timbul) mendahului
arus. Sehingga begitu speedlog dihidupkan langsung menunjukkan data kecepatan meskipun
kapal belum bergerak sehingga harus selalu diadakan koreksi titik nol dan harus di kalibrasi.
 Emf yang timbul pada sensor intensitasnya sangat kecil, kira-kira 100 μv sebanding dengan
kecepatan I knot.
 Emf yang timbul akan berubah jika daya hantar air laut terhadap arus listrik berubah.Perubahan
daya hantar air laut tersebut dipengaruhi oleh suhu,kadar garam dan tekanan air laut.
 Speed log ini mengukur kecepatan kapal dengan cara mengukur kecepatan gerak relatip air
yang mengalir pada permukaan badan kapal, karena itu bentuk permukaan badan kapal
disekitar transducer sangat mempengaruhi hasil pengukuran kecepatan kapal.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DLM PENGGUNAAN ELCTRO MAGNETIC
SPEEDLOG:
 Gelombang pada laut bebas atau samudera dapat mempengaruhi hasil pengukuran kecepatan
kapal.
 Olengan dan anggukan (Rolling dan Pitching) kapal mempengaruhi kecepatan gerak relatip air
pada permukaan badan kapal, tetapi kesalahan pengukuran kecepatan kapal karena pengaruh
tersebut dapat dikompensasikan dengan menurunkan sedikit sensitivitas pengukuran dg
menambahkan rangkaian listrik peredam R-C.
 Ketelitian pengukuran kecepatan dengan electro-magnetic speedlog ini dapat mencapai 0.1 %
untuk kecepatan gerak maju atau mundur,sedangkan untuk kecepatan gerak melintang kira-kira
2%.
PRESSURE-TUBE SPEEDLOG (PITOT’S SPEEDLOG)
Membran horizontalnya mengalami dua macam pressure :
1. Static pressure
2. Dynamic pressure
Static pressure adalah tekanan hidrostatic air (air laut) dengan kekuatan sejarak “d” dimana jarak d
adalah jarak dari permukaan air laut sehingga permukaan membran horisontal pada pressure
chamber.
Dynamic pressure adalah pada waktu kapal bergerak maju, air masuk melalui lubang horisontal pada
tube A (gerak relatip air) yang menghadap kedepan atau kearah haluan dan masuk keatas kedalam
lubang pada pressure chamber dibawah membran horisontal.
Prinsip “effect doppler” diketahui oleh Christian Doppler pada permulaan abad 19
yaitu : Jika suatu sumber getaran memancarkan getaran bergerak relatip terhadap penerima getaran,
sehingga terjadi perubahan jarak, maka akan terjadi pergeseran frekuensi getaran yang diterima
terhadap frekuensi getaran yang dipancarkan. Frekuensi getaran yang diterima (fr) menjadi lebih
tinggi terhadap frekuensi getaran yang di pancarkan (ft), pada gerakan relatip mendekat. Frekuensi
getaran yang diterima (fr) lebih rendah terhadap frekuensi getaran yang dipancarkan (ft), pada
gerakan relatip menjauh.
Penggunaan prinsip Doppler effect pada speedlog
Kenyataan adanya pergeseran frekuensi (fd) pada Doppler effect, sering dimanfaatkan untuk
mengukur kecepatan gerak suatu benda yang membawa sumber getaran beserta pesawat
penerimanya.Speedlog modern menggunakan prinsip Doppler effect untuk mengukur kecepatan
kapal (v) relatip terhadap dasar laut (ground reference speedlog). 2 Macam cara pemancaran getaran
mekanik Ultrasonic, yaitu : Dengan sistem “ continous waves (CW) untuk ini digunakan 2 buah
tranducer keramik, 1 buah berfungsi khusus sebagai tranducer pemancar, dan memancarkan getaran
mekanik ultrasonic terus menerus. 1 buah lagi berfungsi sebagai tranducer penerima, selalu siap
menerima echo untuk diukur frekuensi penerimanya yaitu fr.
“Pulse mode” yaitu sistem pulsa, secara berkala, dengan PRF (Pulse Repeatation Frequency) tertentu
transducer pemancar memancarkan pulsa getaran mekanik ultrasonic. Setelah itu transducer tersebut
berfungsi sebagai transducer penerima, dan seterusnya. Dengan demikian diperlukan 1 buah
transducer.
Perbandingan antara sistem “Pulse-mode dengan Continous waves (CW) mode :

1. CW mode sistem, ketelitian pengukuran kecepatan v lebih andal, terutama pada kedalaman laut
hingga 60 m. sedangkan Pulse mode dapat dipergunakan hingga kedalaman 300 m. tetapi
tingkat ketelitiannya lebih rendah. Pulse mode tergantung pula oleh faktor PRF.
2. CW mode memerlukan jumlah transducer 2 kali dari pulse mode. Untuk janus configuration
system dan untuk pengukuran kecepatan kapal v dengan dua poros laju, Pulse mode
memerlukan 4 transducer. Sedangkan CW mode memerlukan 8 transducer.
3. Gelembung- gelembung udara karena riak air akibat putaran baling – baling, terutama pada
waktu kapal mundur, atau karena hal lain, berpengaruh memperendah ketelitian dan
kemampuan kerja sistem CW mode.
4. Meskipun ketelitian Pulse mode lebih rendah dari CW mode, tetapi tingkat ketelitian tersebut
relatip konstan untuk semua kedalaman. Sedangkan pada CW mode teliti pada perairan
dangkal, makin dalam perairan makin kurang teliti, hingga kedalaman 60 m saja masih dapat
dideteksi, selebihnya sangata sulit.
PENGARUH LINGKUNGAN YANG DAPAT MEMPENGARUHI KETELITIAN KERJA SPEEDLOG
Kondisi perairan, keadaan perairan tidak bersih, mengandung partikel, micro-organisme dan kotoran
lainnya, yang melayang merata didalam perairan akan menyebarkan pancaran getaran mekanik
ultrasonic, memperlemah echo yg diterima transducer hingga sulit di terima dan dideteksi.
Aeration, yaitu timbulnya gelembung-gelembung udara oleh riak air yang ditimbulkan oleh putaran
baling-baling, terutama pada saat kapal mundur, atau karena berolah gerak dengan dermaga dan lain
sebagainya,dimana gelembung-gelembung udara tersebut melewati permukaan transducer.
Trim dan List, trim yang berbeda dari yang seharusnya mempengaruhi ketelitian pengukuran
kecepatan maju/ mundur, sedangkan list mempengaruhi pengukuran kecepatan gerak transversal.

You might also like