You are on page 1of 13

KEWIRAUSAHAAN

1. TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN USAHA

Dalam melakukan kegiatan usaha, tentu seorang wirausahawan ingin agar usahanya dapat
berkembang. Seorang wirausaha pada umumnya akan melakukan pengembangan kegiatan
usaha tersebut melalui tahap-tahap pengembangan usaha sebagai berikut:

1.1 MEMILIKI IDE USAHA

Usaha apapun yang dikembangkan oleh seorang wirausaha, pada mulanya berasal dari
suatu ide usaha. Ide usaha yang dimiliki oleh seorang wirausaha dapat berasal dari berbagai
sumber. Ide usaha dapat muncul setelah ,elihat keberhasilan bisnis orang lain. Selain melalui
pengamatan terhadap keberhasilan usaha orang lain, ide usaha juga dapat timbul karena
adanya sense of business yang kuat dari seorang wirausaha.

1.2 KONSEP USAHA

Ide usaha masih merupakan gambaran yang kasar mengenai bisnis yang akan
dikembangkan oleh seorang wirausahawan. Pada tahap selanjutnya, wirausahawan akan
menerjemahkan ide usaha tersebut ke dalam konsep usaha yang merupakan penerjemahan lebih
lanjut ide usaha ke dalam kegiatan bisnis yang lebih spesifik.

Dalam membuat konsep usaha, wirausahawan akan memperjelas ide usahanya dengan
menjabarkan ide usahanya dengan menjabarkan ide usaha tersebut ke dalam dimensi-dimensi
yang relevan seperti : Siapakah yang menjadi target pasar ? Produk apakah yang harus dibuat
untuk dipasarkan ke pasar sasaran ? Pada kisaran harga berapa produk tersebut akan dijual ?
Selain itu didalam konsep usaha juga kan diuraikan tempat/lokasi usaha akan dijalankan. Dan
siapa yang terlibat dalam tim manajemen usaha dan sumber daya manusia yang dilibatkan.

1.3 MENGHITUNG KEBUTUHAN INVESTASI

Investasi merupakan aktivitas pembelian barang modal (aset) untuk mendapatkan sejumlah
pendapatan (revenue). Dengan demikian, pada hakikatnya aktivitas bisnis merupakan kegiatan
memancing uang dengan sejumlah uang. Berapa besar nilai investasi yang dibutuhkan akan
sangat ditentukan oleh konsep usaha yang akan dijalankan seorang wirausahawan.
1.4 STUDI KELAYAKAN USAHA

Sebelum sebuah kegiatan investasi dilakukan, para wirausaha sangat disarankan untuk
melakukan studi kelayakan usaha atas suatu konsep usaha yang akan dijalankan. Studi
kelayakan usaha harus dapat mengungkap sejumlah hal-hal penting yang akan menentukan
apakah suatu usaha dapat berjalan dengan baik, dalam arti menghasilkan laba seperti yang
diharapkan atau tidak. Hal terpenting tersebut misalnya : Apakah bahan baku untuk kegiatan
produksi tersedia dalam jumlah yang memadai dengan harga yang ekonomis? Apakah produk
yang dihasilkan perusahaan mampu bersaing dengan produk yang dihasilkan pesaing?

1.5 PENGEMBANGAN RENCANA USAHA

Wirausahawan adalah orang yang melakukan penggunaan sumber daya ekonomi (uang, tenaga
kerja, material dll) untuk memperoleh keuntungan. Dengan demikian komponen utama dari
perencanaan usaha yang akan dikembangkan oleh seorang wirausahawan adalah perhitungan
laba rugi proforma yang akan dijalankan. Laporan laba-rugi proforma merupakan laporan laba
rugi yang disusun berdasarkan perkiraan asumsi usaha yang akan terjadi dimasa yang akan
datang. Laporan ini berbeda dengan laporan laba rugi (income statement) yang disusun dengan
menggunakan data-data historis.

1.6 IMPLEMENTASI RENCANA USAHA DAN PENGENDALIAN USAHA

Rencana usaha yang telah dibuat, baik secara rinci maupun secara global, tertulis maupun tidak
tertulis, selanjutnya akan diimplementasikan ke dalam pelaksanaan usaha. Rencana usaha akan
menjadi panduan bagi pelaksanaan usaha yang dilakukan seorang wirausahawan.

Dalam kegiatan implementasi rencana usaha, seorang wirausahawan akan mengerahkan


berbagai sumber daya yang diperlukan seperti modal, material dan tenaga kerja untuk
menjalankan kegiatan usaha.

Berdasarkan proses evaluasi dengan membandingkan hasil pelaksanaan usaha dengan target
usaha yang telah dibuat dalam perencanaan usaha, seorang wirausahawan dapat mengetahui
apakah bisnis yang ia jalankan dapat mencapai target yang diinginkan atau tidak.
2. IDE DAN KONSEP USAHA

Pada tahap ini, orang yang membuat studi kelayakan usaha diharuskan untuk melakukan
kegiatan menemukan ide/gagasan usaha yang layak untuk diwujudkan. Ide/gagasan usaha
biasanya dapat timbul melalui serangkaian kegiatan berikut :

a. Melalui bacaan. Bacaan yang banyak kontribusinya adalah bacaan yang berkaitan langsung
dengan bidang yang diminati. Dengan cara ini akan dapat diketahui sudah seberapa jauh
perkembangan bidang usaha tersebut saat ini, apa saja yang harus dilakukan, teknologi yang
sudah digunakan sampai saat ini. Setelah itu akan muncul pertanyaan untuk melihat apakah
masih ada peluang, jika ada, kira-kira bagaimana caranya untuk merealisasikan peluang
tersebut.

b. Melalui survei. Orang sengaja merancang suatu survei secara umum dalam salah satu bidang
usaha. Misalnya melakukan survei ke salah satu pabrik mengamati apa saja yang dikerjakan
oleh pabrik tersebut, kegiatan yang belum dapat dilakukan oleh pabrik tersebut dengan baik
atau adakah limbah pabrik yang terbuang begiru saja, dan pada saat itu muncul ide/gagasan
untuk memanfaatkan limbah tersebut dan masih banyak lagi ide/gagasan yang muncul untuk
mendirikan dan mengembangkan usaha.

c. Melalui pengalaman kerja. Ide/gagasan muncul setelah orang mengalami sendiri kegiatan
apa saja yang harus dilakukan jika suatu usaha akan menghasilkan produk atau jasa. Dalam
konteks ini proses penciptaan produk/jasa sudah dikuasai dengan baik, sehingga akan dapat
menganalisis apakah masih ada peluang dan apakah mudah/mungkin baginya untuk memulai
usaha sendiri seperti yang dilakukannya sekarang. Ide/gagasan yang muncul akan terealisasi
jika didukung oleh keinginan atas dasar pengalaman yang sudah dimiliki saat ini.

3. STUDY KELAYAKAN BISNIS

kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu
kegiatan usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak
usaha tersebut dijalankan. Ukuran kelayakan masing-masing jenis usaha sangat berbeda, akan
tetapi aspek-aspek yang digunakn unutuk layak atau tidaknya adalah sama sekalipun bidang
usahanya berbeda. Penilaian masing-masing aspek nantinya harus dinilai secara keseluruhan,
bukannya berdiri sendiri-sendiri. Studi kelayakan bisnis sangat penting bagi perusahaan yang
akan berdiri walaupun tingkatan kerumitan dalam studi kelayakan bisnis ini relative (Kasmir
dan jakfar, 2006 ;Umar,2003).

Studi Kelayakan Bisnis

Tujuan utama dilakukan studi kelayakan bisnis ini tentu agar perusahaan yang akan berdiri
berjalan sesuai harapan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang serta mengukur
seberapa besar potensi usaha tersebut baik dalam situasi mendukung maupun situasi tidak
mendukung. Oleh karena itu studi kelayakan bisnis harus benar adanya, jangan sampai terjadi
kesalahan dalam perhitungannya.

Tahap-Tahap Studi Kelayakan Bisnis

Faktor yang membuat studi kelayakan bisnis ini mengalami kesalahan diantaranya data dan
informasi yang didapat kurang lengkap, tidak teliti, salah perhitungan pelaksanaan pekerjaan
salah, kondisi lingkungan sekitar maupununsur sengaja oleh pembuatnya. Perlu dilakukan
beberapa persiapan sebelum menjalankan suatu studi, persiapan tersebut dibagi dalam beberapa
tahap, antara lain adalah sebagai berikut (Kasmir dan Jakfar, 2006):

1. Pengumpulan data, pengolahan data dan informasi


2. Pengolahan data
3. Analisis data
4. Pengambilan keputusan
5. Pemberian rekomendasi

4. BUSINESS PLAN

Business Plan atau Perencanaan Bisnis merupakan pernyataan formal yang berisi
tujuan berdirinya sebuah bisnis, alasan mengapa pendiri bisnis tersebut yakin tujuan tersebut
bisa dicapai dan juga strategi atau rencana apa yang akan dijalankan guna mencapai tujuan
tersebut. Rencana bisnis juga bisa mengandung informasi mengenai latar belakang organisasi
atau tim yang bertanggung jawab untuk memenuhi tujuan itu.

Megginson (2000)
Menurut Megginson, Business plan adalah suatu rencana tertulis yang memuat mini dan tujuan
bisnis, cara kerja dan rincian keuangan/permodalan susunan para pemilik dan manajemen dan
bagaimana cara mencapai tujuan bisnisnya.

Bygrave (1994: 114)

Menurut Bygrave, Business Plan adalah suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan
kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan
yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.

Tujuan Business Plan

Adapun tujuan dibuatnya rencana bisnis yaitu :

1. Untuk mempertajam rencana-rencana yang telah ditetapkan atau rencana yang


diharapkan.
2. Untuk mengetahui arah dan tujuan perusahaan.
3. Sebagai cara untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai.
4. Sebagai alat untuk mencari laba dari pihak ketiga seperti investor, bank atau lainnya.

Manfaat Business Plan

Terdapat beberapa manfaat atau fungsi business plan, berikut ini adalah manfaat business plan
yang perlu diketahui pentingnya business plan bagi wirausaha:

1. Untuk Mengawali Sebuah Bisnis atau Usaha


Bussiness plan berfungsi untuk merancang stategi dan rencana awal bisnis. Sebuah
bisnis akan sulit berkembang apabila dijalankan tanpa rencana ataupun rancangan
bisnis. Untuk itu sangatlah penting bagi seorang wira usaha untuk menyusun sebuah
rencana bisnis agar bisnis yang ditekuni lebih terarah dan terorientasi dengan benar dan
dapat mencapai kesuksesan.
2. Untuk Mencari Sumber Dana
Rencana bisnis yang telah disusun bermanfaat untuk mendatangkan pihak ketika seperti
investor, bank atau yang lainnya yang akan membantu bisnis yang dijalankan. Artinya,
rencana bisnis yang sudah dibuat dapat menjadi semacam proposal atau pelengkap
proposal yang akan membantu mendapatkan modal usaha.
3. Membuat Bisnis Lebih Fokus dan Terarah
Seorang pebisnis perlu menyusun sebuah business plan atau rencana dan rancangan
bisnis agar nantinya bisnis yang akan dijalankan akan lebih fokus dan terarah dalam
menentukan jenis bisnis, modal, strategi bisnis serta jenis pemasaran yang akan
digunakan.
5. Memprediksi Masa Depan
Business plan juga dapat digunakan untuk memprediksi masa depan bisnis yang kan
dijalankan. Sebab, saat menyusun rencana bisnis, maka akan terlihat gambaran jangka
pendek, menengah dan panjang bagi bisnis yang akan dijalankan.
6. Untuk Menaikkan Level Bisnis
Business plan juga dapat menaikkan level bisnis yang sedang dijalankan. Rencana dan
rancangan bisnis yang disusun dengan baik akan membuat gairah tersendiri bagi
pebisnis untuk menjalankan usaha mereka.

Langkah-Langkah Membuat Business Plan

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat sebuah business plan

1. Mengenal Bisnis Yang Akan Dijalankan


Langkah pertama perlu dilakukan untuk membuat rencana bisnis yaitu harus
mengetahui luar dalam dalam dari industri yang akan dimasuki. Artinya harus banyak
banyak melakukan penelitian. Ada du bentuk penelitian yang dapat dilakukan yaitu
membaca segala sesuatu tentang industri tersebut dan berbicara dengan orang yang
telah lebih dulu terjun ke industri tersebut.
2. Menentukan Visi
Langkah selanjutnya yaitu menentukan visi. Sebuah rencana bisnis berfungsi untuk
mengkristalkan visi bisnis dan membimbing untuk memenuhi visi tersebut. Jika
pembiayaan bisnis berasal dari investor, maka visi harus dirancang sebaik mungkin
untuk menarik investor. Namun saat pembiayaan berasal dari sendiri, visi yang
dimasukkan bebas memasukkan sesuai idealisme.
3. Menentukan Audiens
Jika audiens dari business plan merupakan investor, atau berencana merekrut investor
bermodalkan business plan, maka perlu membuat business plan yang sesuai dengan
mereka. Bahasa yang digunakan dalam rencana bisnis harus sesuai dengan audiens:
investor yang kurang modern mungkin akan terpengaruh oleh jargon-jargon industri,
sedangkan profesional justru akan mengharapkan tersebut.
4. Membuat Rencana Bisnis
Langkah selanjutnya adalah membuat kerangka rencana bisnis. Selanjutnya kerangka
rencana bisnis tersebut dikembangkan. Susun kerangka bisnis sesuai dengan urutan.

Pernyataan Misi, deskripsi 1-3 paragraf singkat berisi tujuan bisnis atau prinsip-prinsip
yang dianut bisnis yang akan dijalankan. Bagian ini harus menyatakan unique selling
point (USP) bisnis yang membedakan antara perusahaan yang dimiliki dengan
perusahaan lain dalam industri yang sama.

Ringkasan Eksekutif, ringkasan 1-2 halaman bisnis yang akan dijalankan. Para investor
akan membaca halaman ini untuk memutuskan apakah mereka ingin melihat sisa dari
paket rencana bisnis.

Penawaran Produk atau Jasa, Bagian ini menjelaskan produk atau jasa yang ditawarkan
secara detail, serta harga yang akan diterapkan.

Target Pasar. Bagian ini berisi siapa target pasar primer dan sekunder perusahaan,
bersama dengan penelitian yang menunjukkan bagaimana target pasar akan membeli
apa yang ditawarkan.

Marketing Plan. Bagian ini mempresentasikan rencana pemasaran secara rinci


bagaimana perusahaan akan mencapai target pasar, meliputi iklan dan strategi promosi
lainnya.

Analisis Industri dan Kompetisi. Bagian ini berisi analisis yang lengkap dan
menyeluruh terhadap industri dan kompetisi yang mencakup semua stakeholder dalam
bisnis yang dijalankan.

Laporan Keuangan. Laporan keuangan dibuat menggunakan proyeksi yang realistis


yaitu didasarkan pada penelitian industri secara menyeluruh yang dikombinasikan
dengan strategi bagaimana perusahaan akan bersaing. Setiap angka pada spreadsheet
harus berarti sesuatu. Laporan laba rugi harus seimbang dengan laporan arus kas
perusahaan yang seimbang dengan neraca perusahaan. Neraca perusahaan harus
seimbang pada akhir setiap periode. Cantumkan seberapa cepat perusahaan akan
mencapai arus kas positif.

Resume of Company Principal. Pada bagian ini sertakan biografi dan latar belakang
profesional dari semua karyawan yang signifikan di dalam bisnis yang dijalankan. Pada
bagian ini harus ditekankan bagaimana karyawan siap untuk mengambil tantangan
menjalankan startup perusahaan.

Penawaran. Bagian iniberisi paket-paket investasi yang sedang ditawarkan, dan tujuan
apa menggunakan dana tersebut.

5. Membuat Business Plan Secara Profesional


Setelah mengumpulkan semua informasi penting, pastikan presentasikan rencana
secara profesional. Bussines plan harus diketik, margin selaras dan rapi. Gunakan
gambar grafis dan warna yang menarik. Jangan menulis tangan semua koreksi. Kualitas
makalah rencana bisnis yang dibuat harus mendekati buku atau majalah.

5. START UP BUSINESS

Istilah “startup” telah buah bibir yang semakin meningkatnya frekuensinya selama
beberapa tahun terakhir untuk menggambarkan sebuah usaha yang relatif masih muda dan
belum kokoh. “Startup adalah sebuah perusahaan yang bekerja untuk memecahkan masalah di
mana solusinya adalah tidak biasa dan kesuksesannya tidak dijamin ,”kata Neil Blumenthal,
pendiri dan co – CEO dari Warby Parker . “Startup adalah keadaan pikiran,” kata Adora
Cheung, salah satu pendiri dan CEO dari Homejoy, salah satu Hottest U.S. Startups
2013.“Situasi ketika orang yang bergabung dengan perusahaan Anda masih membuat
keputusan eksplisit untuk melupakan stabilitas demi janji pertumbuhan yang luar biasa dan
kegembiraan dalam membuat perubahan seketika.”Saat ini belum ada definisi yang bisa
mendeskripsikan secara tepat pengertian bisnis startup.Pendapatan, laba, dan jumlah pekerja
telah mengalami pergeseran drastis diantara perusahaan dan industri.Saat ini bisnis startup bisa
dilakukan di garasi rumah dan karyawannya pun tidak harus berpakaian formal dan sopan.
Kenyataan seperti ini yang harus mulai diperhitungkan untuk mendapatkan definisi apa itu
bisnis startup secara kongkret. Tapi yang mungkin kita semua bisa sepakati adalah atribut kunci
dari bisnis startup, yaitu kemampuannya untuk tumbuh.Paulgraham.com menjelaskan, startup
adalah sebuah perusahaan yang dirancang untuk bertumbuh sangat cepat.Pertumbuhan tersebut
tidak dibatasi oleh geografi.Inilah yang membedakan antara bisnis startups dari usaha kecil.
“Jika Anda menghasilkan pendapatan di bawah US $ 20 juta, memiliki kurang dari 80
karyawan, dan tetap mengendalikan perusahaan yang Anda mulai sendiri, Anda mungkin
sedang menjalankan bisnis startup. Sama halnya jika Anda baru saja mendirikan sebuah usaha
kecil dan berniat menjadikannya cukup besar untuk mengambil alih dunia – walaupun usaha
Anda tersebut masih dikerjakan dari kamar tidur Anda – Anda mungkin seorang pendiri
startup.” Natalie Robehmed, Forbes.com.

6. BUSINESS COACHING

Business coaching adalah suatu program pembimbingan bisnis dimana coachee atau
klien seolah-olah sedang magang di bisnisnya sendiri dan secara bertahap belajar menerapkan
langkah-langkah bisnis di bawah bimbingan coach bisnisnya agar ia mampu mencapai sasaran
bisnis maupun pribadi yang ia tetapkan.

Business coaching ini didesain untuk memberikan bimbingan jangka pendek (minimal
3 bulan) dan jangka panjang (minimal 12 bulan) melalui pendekatan pendekatan yang mampu
dilakukan oleh para klien. Filosofi yang kami gunakan dalam melakukan empowerment adalah:
“Ajak dan ajarkan coachee memancing, bukan langsung memberikan ikannya, agar ia mampu
memilih ikan, umpan, kolam dan kail yang bisa ia pakai untuk mencapai sasarannya”

7. PROFITIZING

Laba atau keuntungan. Dalam melakukan motif ekonomi para pelaku ekonomi pasti
akan mempertimbangkan dari segi profit. Apapun kegiatannya baik produksi atau jasa.Prinsip
dasar yang biasanya dipakai adalah modal yang digunakan haruslah kembali penuh ditambah
lagi dengan untung yang dicapai. Jika seorang produsen sangat mengerti apa selera pasar yang
sedang disenangi maka kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak akan
bisa terwujud. Dan biasanya bagi produsen yang bisa memprediksi keinginan, kebutuhan dan
selera masyarakat, ia juga bisa menahan suatu barang yang memang sangat dicari oleh
konsumen dan menjadikannya barang yang langka, hal ini akan membuat harga menjadi naik,
dan keuntungan bisa dicapai lebih banyak.

Pengertian profit sendiri adalah keuntungan atau nilai lebih yang diperoleh oleh pelaku
ekonomi dari hasil penjualan setelah dikurangi modal dan biaya produksi lainnya.Setelah
volume penjualan anda cukup besar atau kapasitas yang anda tawarkan sudah maksimum tiap
saat, barulah fokus menaikkan keuntungan usaha.

Ada 3 hal yang mampu menaikkan keuntungan usaha dari customer:

a. Menaikkan angka repeat order;


b. Menaikkan rata-rata pembelian tiap kunjungan;

c. Menaikkan margin.

1. Repeat order adalah segala upaya yang dilakukan untuk membuat pelanggan
semakin sering berbelanja ke tempat kita.
2. Menaikkan rata-rata pembelian adalah upaya agar pelanggan yang tadinya
belanja sebesar Rp 100.000,- tiap kunjungan, meningkat menjadi Rp 200.000,-
tiap kunjungan, bahkan lebih.
3. Menaikan margin adalah upaya menaikkan nilai dan harga jual, serta menekan
biaya produksi dengan cara menaikan produktifitas dan menekan pengeluaran.
Di tahap profiting, promosi tetap jangan berhenti.Bedanya dengan tahap
starting, promosi profiting lebih difokuskan ke pelanggan yang sudah ada.

8. SYSTEMIZING

Tahap ini secara bertahap kita mulai membangun sistem bisnis. Kita mulai membuat
Standard Operating Procedure, membuat sistem proses order, penjualan, penggajian karyawan,
dan tim manajemen.

9. EXPANDING BUSINESS

Pengertian ekspansi menurut Bambang Riyanto, menerangkan bahwa “Ekspansi


dimaksudkan sebagai perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja, atau modal kerja dan
modal tetap, yang digunakan secara tetap dan terus-menerus didalam perusahaan”.Ekspansi
perusahaan di sebut juga dengan perluasan perusahaan. hal ini diperlukan oleh suatu
perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta untuk meningkatkan
keuntungan atau profit perusahaan.Ekspansi adalah memperbesar perusahaan baik dengan
jalan mendirikan usaha baru dengan produk baru ataupun produk yang sudah ada ditempat lain
ataupun juga meningkatkan produksi barang yang telah diproduksi.

Deskripsi ekspansi :

1. aktivitas memperbesar/memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru,


perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, dan lain-lain.
2. peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha (expansion)
Motif-motif pembelanjaan ekspansi :

a. Motif Ekonomi

Apabila ekspansi suatu perusahaan didasarkan pada pertimbangan untuk memperbesar atau
menstabilisasi laba yang diperoleh, maka ekspansi tersebut karena motif ekonomi. Hal ini
terjadi misalnya karena semakin besarnya permintaan terhadap produk atau jasa
yang diprodusi oleh suatu perusahaan. Makin luas pasar bagi produknya mendorong
perusahaan tersebut untuk memperbanyak produksinya guna mengimbangi tambahan
permintaan atau tambahan luas pasar .Makin besar jumlah produk yang dapat dijual, berarti
semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan laba yang lebih besar, sehingga dengan
demikian setiap pimpinan perusahaan mempunyai harapan dan keinginan untuk dapat selalu
mengembangkan dan meluaskan perusahaanya.keuntungan yang diperoleh perusahaan antara
lain sebagai berikut:

1. Alat pengukur prestasi perusahaan


2. Dapat dipergunakan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban perusahaan
3. Sebagai sumber dana perusahaan

b. Motif Psikologis

Yaitu ekspansi yang didasarkan pada ambisi personal dari pemilik atau pimpinan
perusahaan untuk memperoleh prestige dan kekuasaan yang lebih besar.

Motif ini berhubungan dengan personaliti pemimpin perusahaan.Bisa jadi pemimpin


perusahaan dengan sifat penantang resiko (risk seeking) berada pada motif ini.Ekspansi yang
dilakukan dalam kategori motif psikologis semacam ini seringkali atau bahkan tidak
melakukan perhitungan ekonomis terdahulu.Bahkan pada sebagian pengusaha terdapat
syndroma ekspantion yaitu keinginan untuk terus melakukan ekspansi usaha.Hal yang
menonjol dari motif psikologis ini adalah lebih didorong oleh insting atau judgment berupa
kebenarian untuk mengambil resiko meskipun tanpa didukung oleh pertimbangan rasionalitas
yang matang. Dengan demikian bahwa ekspansi merupakan suatu bentuk perluasan usaha baik
dalam meningkatkan komponen aktiva lancar, aktiva tetap atau lainnya guna sebagai motif
yang meningkatkan nilai ekonomi maupun ambisi personal dari pimpinan perusahaan untuk
mencapai tujuan.
Bentuk-bentuk pembelanjaan ekspansi

Menurut W.Bayard Taylor, yang dikutip oleh Bambang Riyanto, dalam buku Dasar-Dasar
Pembelanjaan Perusahaan (1992 : 233) menerangkan bahwa : “Bentuk atau type ekspansi
dibedakan menjadi Busniness expansion dan Financial expansion”

a. Business expansion
Business expansion adalah ekspansi yang dijalankan tanpa mengakibatkan perubahan struktur
modal.Dalam bentuk ekspansi ini perusahaan tidak menambah alat-alat produksi tahan lama,
tetapi hanya menambah modal kerja saja dengan menggunakan kapasitas produsi yang tersedia
di dalam perusahaan.Oleh karenannya perusahaan tidak menambah aktiva tetap, maka tidaklah
dibutuhkan tambahan modal jangka panjang sehingga tidak mengakibatkan perubahan struktur
modalnya.Kebutuhan modalnya untuk keperluan ekspansi ini adalah berangur-angsur semakin
besar, sehingga bentuk ekspansi ini sering pula disebutEkspansi yang berangsur-angsur.

b. Financial expansion

Bentuk ekspansi lain ialah apa yang disebut Financial expansion yaitu ekspansi yang dijalankan
dengan membeli alat produksi tahan lama, memodernisasi alat-alat produksi yang lama,
mendirikan pabrik baru, mengambil alih perusahaan lain, penggabungan dengan perusahaan
lain dan lain-lain, bentuk ekspansi yang membutuhkan tambahan modal jangka panjang,
sehingga bentuk ekspansi ini mengakibatkan perubahan struktur modalnya. Ekspansi ini
dilakukan dengan menambah atau memperbesar jumlah yang melampaui kapasitas perusahaan,
sehingga penambahan dana untuk aktifa maupun lancar mutlak dibutuhkan. Bentuk ekspansi
ini sering pula disebut Ekspansi yang melonjak.
DAFTAR PUSTAKA

Seller,bursa. 5 tangga bisnis yang harus anda pahami. 2016.

diunduh pada http://bursareseller.com/5-tangga-bisnis-yang-perlu-anda-pahami/. 6 april 2018.

Ruslan, Sulhana, Ide Usaha. 2017.

diunduh pada http://sulhanaruslan.blogspot.co.id/2013/11/ide-dan-peluang-usaha.html. 6 april


2018.

Finansialku. Contoh Business Plan dan Cara Membuat Rencana Bisnis. 2017.

diunduh pada https://www.finansialku.com/membuat-rencana-bisnis-atau-business-plan/. 6


April 2018.

Mudo, Start Up dan Perkembangannya. 2017

diunduh pada :

https://id.techinasia.com/talk/apa-itu-bisnis-startup-dan-bagaimana-perkembangannya. 6
April 2018.

You might also like