You are on page 1of 2

BAB II

METODOLOGI PERCOBAAN

2.1. Alat dan Bahan


2.1.1. Alat yang Digunakan
1. Tabung gas CO2 yang dilengkapi dengan pengatur tekanan dan
dihubungkan dengan pengatur R pada saluran gas masuk.
2. Labu ukur
3. Corong
4. Sarung tangan
2.1.2. Bahan yang Digunakan
1. NaOH 1 M
2. Air
3. Gas CO2
4. Udara

2.2. Prosedur Percobaan


2.2.1. Pengambilan Sampel Gas
1. Tabung bola pada perangkat analisa absorbsi di bagian kiri panel diisi
dengan NaOH 1 M. Permukaan level NaOH pada tabung bola diatur
sampai angka 0 pada pipa skala dengan valve pembuangan (Cv) dan
buangan ditampung dengan labu. Prosedur tersebut diatur setiap kali
melakukan percobaan berikutnya.
2. Tangki penampung diisi dengan air bersih smapai ¾ bagian.
3. Pompa air dijalankan dan valve pengendali aliran gas C2 dan C3 ditutup.
Aliran air diatur sehingga flowmeter F1 menunjukkan kecepatan 3
liter/menit dengan cara mengatur valve C1.
4. Compressor mulai dijalankan dan valve pengendali C2 diatur sehingga
kecepatan aliran pada flowmeter F2 sebesar 20 liter/menit.
5. Valve regulator tekanan pada tabung CO2 dibuka secara hati-hati sampai
flowmeter F3 menunjukkan 2 liter/menit. Lapisan cairan di dasar kolom
dijaga tetap.
6. Pengambilan sampel gas dilakukan setelah 5 menit. Sampel gas diambil
dari bawah kolom, tengah kolom dan atas kolom. Sampel gas bawah
diambil dengan membuka valve S3, S2 dan S1 ditutup. Sampel gas
tengah diambil dengan membuka valve S2, S3 dan S1 ditutup. Sampel
gas atas diambil dengan membuka valve S1, S2 dan S3 ditutup.
2.2.2. Cara Analisa Sampel Gas (Hempl Analysis)
1. Sisa gas yang terdapat pada saluran pengambilan sampel dibersihkan
dengan cara menghisap saluran itu menggunakan piston dan
mengeluarkannya ke atmosfir dan dilakukan berulang-ulang sebanyak 4
kali sampai saluran bersih.
2. Tabung penyerapan dan lubang ke atmosfir ditutup, kemudian diisi
dengan sampel gas dengan cara menarik piston secara perlahan-lahan
sampai tabung terisi kira-kira 20 ml. Valve S ditutup kembali dan tabung
penghisap ditutup dari kolom dan tabung bola.
3. Dengan mengisolasi saluran yang menuju ke kolom, Tabung penghisap
dihubungkan dengan tabung penyerapan. Level cairan seharusnya tidak
berubah, jika level berubah maka saluran keluar atmosfir dibuka.
4. Level cairan di tabung penyerapan ditunggu sampai posisi 0 yang
menunjukkan bahwa tekanan di tabung atmosferis, kemudian saluran ke
atmosfir ditutup.
5. Piston ditekan secara perlahan sehingga semua gas berpindah ke tabung
bola. Kemudian piston ditarik kembali ke posisi semula. Level yang
terbaca pada skala diperhatikan ketinggiannya. Langkah tersebut diulangi
sampai level cairan tidak berubah. Volume akhir dicatat sebagai V 2. V2
menunjukkan volume sampel gas CO2 yang dianalisa.

You might also like