You are on page 1of 4

SOP PERWATAN BAYI DALAM INKUBATOR

1. Pengertian
Perawatan bayi dalam suhu lingkungan yang netral yaitu suatu keadaan dimana panas
yang dihasilkan dapat mempertahankan suhu tubuh bayi tetap hangat
2. Tujuan
Mempertahankan suhu tubuh normal pada bayi (sesuai umur dan berat badan
3. Indikasi
Suhu inkubator yang direkomendasikan menurut umur dan berat badan bayi
BERAT SUHU INKUBATOR (OC) MENURUT UMUR
LAHIR 35oC 34 oC 33 oC 32 oC

<1500 g 1-10 hari 11hari- 3 minggu 3-5 minggu >5 minggu

1500-2000 g 1-10 hari 11 hari –4 minggu >4 minggu

2100 – 2500 g 1-2 hari 3 hari – 3 minggu >3 minggu

>2500 g 1-2 hari > 2 hari

4. Persiapan Alat :
a. Inkubator
b. Peralatan untuk membersihkan inkubator
c. Alat tenun untuk inkubator
d. Perlak
e. Selimut
f. Termometer
5. Persiapan Pasien :
a. Pastikan identitas pasien
b. Kaji kondisi anak (adanya hambatan, riwayat perdarahan, fraktur)
c. Jaga privasi pasien
d. Jelaskan maksud dan tujuan pada anak/keluarga
e. Libatkan orang tua/pengasuh
6. Persiapan perawat
a. Lakukan pengkajian kebutuhan pemberian inkubator: umur dan berat badan,
prematuritas, baca catatan keperawatan dan medis
b. Rumuskan diagnosa terkait
c. Buat perencanaan tindakan (intervensi)
7. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain membantu jika perlu
8. Prosedur Kerja
a. Tahap prainteraksi
1) Kaji kabutuhan pemberian fototerapi
2) Siapkan alat
3) Cuci tangan
b. Tahap orientasi
4) Berikan salam, perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat
5) Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan pada keluarga (Berikan
kesempatan keluarga untuk bertanya, berikan petunjuk alternatif komunikasi
jika keluarga merasa tidak nyaman dengan prosedur yang dilakukan)
6) Jaga privasi pasien
c. Tahap kerja
7) Bersihkan inkubator setiap hari dengan desinfektan
8) Tutup matras dengan kain bersih
9) Kosongkan air reservoir setiap hari
10) Atur suhu sesuai umur dan BB
11) Hangatkan inkunbator sebelum digunakan
12) Letakkan bayi pada inkubator dalam keadaan telanjang
13) Tutup inkubator, jaga agar lubang selalu tertutup
14) Gunakan satu inkubator untuk satu bayi
15) Periksa inkubator dengan termometer ruang dan ukur suhunya pada 8 jam
pertama, kemudian setiap 3 jam sekali
16) Bila suhu inkubator < 36,5 dan >37,5, atur suhu secepatnya
17) Bila inkubator tidak sesuai dengan suhu yang sudah diatur, amka inkubator
tidak berfungsi dengan baik
18) Cuci tangan
d. Tahap terminasi
19) Akhiri dan simpulkan kegiatan
20) Mengevaluasi suhu bayi, suhu blue light, intake cairan dan lama
penyinaran
21) kontrak untuk kegiatan selanjutnya
22) Bereskan alat
23) Cuci tangan
24) Dokumentasikan tindakan dan kondisi perkembangan bayi

CATATAN:
 Pastikan bahwa semua petugas yang terlibat dalam perawatan ini mampu
menggunakan inkubator dengan benar
 Tentukan suhu yang tepat untuk inkubator berdasarkan usia dan berat badan
bayi
 menyesuaikan suhu inkubator untuk mempertahankan lingkungan suhu netral
(NTE).Inkubator memerlukan pasokan listrik yang tidak terputus. Hangatkan
inkubator sampai suhu yang diinginkan sebelum meletakkan bayi di
dalamnya.
 Perhatikan lokasi inkubator di ruang bayi. Inkubator harus jauh dari jendela
yang tidak bisa ditutup rapat.
 Bersihkan kasur dan tutupi dengan lembaran seprai bersih.
 Pastikan bahwa reservoir air inkubator kosong; bakteri yang berbahaya dapat
berkembang dalam air dan menginfeksi bayi. Membiarkan reservoir kering
tidak akan mempengaruhi fungsi inkubator.
 Pastikan bahwa kepala bayi tertutup dan bayi diberi baju atau tertutup kecuali
jika bayi perlu telanjang atau dilepaskan bajunya sebagian untuk pengamatan
atau prosedur.
 Tutup kap secepat mungkin setelah meletakkan bayi di dalamnya, dan
pertahankan jendela inkubator tetap tertutup setiap saat guna mempertahankan
kehangatan inkubator.
 Ukur suhu bayi setiap jam selama delapan jam pertama, dan kemudian setiap
tiga jam
 Suhu neonatus harus dipantau secara berkala, setiap 4 jam atau sesuai
instruksi dokter.
 Lubang jendela inkubator sedapat mungkin harus digunakan saat melakukan
perawatan neonatus, dan tidak dengan membuka pintu inkubator yang lebih
besar.
 Berikan bayi kepada ibu segera setelah bayi tidak lagi membutuhkan
perawatan khusus dan prosedur serta terapi yang sering.
 Biasanya bayi hipotermia menderita hipoglikemia, sehingga bayi harus diberi
ASIsedikit—sedikit sesering mungkin. Bila bayi tidak menghisap, diberi infus
glukosa10% sebanyak 60-80 ml/kg per hari

You might also like