Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
A. Definisi
Gizi sering disebut pula nutrisi diartikan sebagai sebuah proses dalam
tubuh makhluk hidup untuk memanfaatkan makanan guna pembentukkan energi,
tumbuh kembang dan pemeliharaan tubuh. Ilmu yang mempelajari proses tersebut
disebut ilmu gizi. Nutrien atau zat-zat gizi merupakan substansi biokimia yang
digunakan tubuh dan harus diperoleh dengan jumlah yang adekuat dari makanan
yang kita makan.
1
serta psikologis, dan yang paling akhir serta sering dianggap tidak penting,
pertimbangan gizi serta kesehatan.
1. Pengertian
Yang dimaksud dengan garam dalam diet garam rendah adalah garam
natrium seperti yang terdapat didalam garam dapur (NaCl), soda kue
(NaHCO₃), bakin, natrium benzoat, dan vetsin (mono natrium glutamat).
2. Tujuan Diet
2
3. Syarat Diet
Menurunkan Berat (massa) badan misalnya bagi model atau aktris yang ingin
menjaga penampilannya.
Meningkatkan Berat (massa) badan misalnya bagi olahragawan atau atlet
binaraga yang ingin meningkatkan massa otot.
Pantang terhadap makanan tertentu misalnya bagi penderita diabetes(rendah
karbohidrat dan gula).
Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang mengandung
unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya), maupun
kuantitas (jumlahnya). Direktorat gizi Depkes pada tahun 1995 telah
mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
Diet gizi seimbang adalah konsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi bagi ibu hamil yang terdiri dari menu yang beraneka ragam makanan
dalam jumlah dan proprosi yang sesuai.
3
C. Masalah
Perawat harus dapat mengkaji kapan suati data indikasi adanya masalah,
dan perlakan seperti apa untuk mengatasi masalah kesehatannya dan memenuho
kebutuhna dasarnya. Keperawatan pada dasarnya adalah human science and
human care; dan caring menyangkut upaya memperlakukan klien secara
manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya (Watson,
1985).
4
E. Peran Perawat Sebagai Pendidik
1. Peran Edukator
a. Pembelajaran yang merupakan dasar dari semua tahap kesehatan dan
tingkat pencegahan.
b. Perawat harus mampu mengajarkan tindakan peningkatan
kesehatan,pencegahan penyakit,memberikan info yang tepat tentang
kesehatan.
c. Peran Pengamat Kesehatan
3. Peran Koordinator
5
4. Peran Pembaru
5. Peran Fasilitator
1. Makanan Biasa
Telur 50 1 butir
6
Sayuran 200 2 gelas
Minyak 25 2 ½ sdm
Nilai Gizi
Kalori 2230 (wanita = 2050)
Protein 75 g
Lemak 53 g
Kalsium 0,45 g
Besi 24 mg
Vitamin A 6139 SI
Thiamin 1,2 mg
Vitamin C 87 g
2. Makanan Lunak
Telur 50 1 butir
Minyak 25 2 ½ sdm
Nilai gizi
Kalori 2180
Protein 81 g
Lemak 66 g
8
Hidrat arang 318 mg
Kalsium 1g
Besi
Vitamin A 29,3 mg
Thiamin 6659 SI
Vitamin C 1,4 mg
97 g
3. Makanan Saring
9
Jenis makanan Berat (gram) Ukuran
Beras 90 3 gelas bubur saring
Maizena 15 3 sdm
Margarine 30 3 sdm
Nilai Gizi
Kalori 1900
Protein 72 g
Lemak 83 g
Kalsium 1,3 g
Besi 25,6 mg
10
Vitamin A 9700 SI
Thiamin 0,8 mg
Vitamin C 176
4. Makanan Cair
Diberikan kepada penderita sebelum dan sesudah operasi tertentu,
dalam keadaan mual dan muntah, dengan kesadaran menurun dengan suhu
badan sangat tinggi atau infeksi akut.
Makanan ini diberikan berupa cairan jernih yang tidak merangsang dan
tidak meninggalkan sisa. Nilai gizi sangat rendah, sehingga pemberiannya
dibatasi selama 1-2 hari saja.
Makanan yang boleh diberikan : teh, kopi, kaldu jernih, air bubur
kacang hijau, sari buah, sirup dan gula pasir.
11
G. Standar Makanan Khusus
12
2. Diet Rendah Kalori
a. Tujuan : Memberikan makan rendah kalori guna menurunkan berat
badan hingga normal.
b. Syarat - Syarat :
a.) Kalori dikurangi sebanyak 500-1000 dibawah kebutuhan
normal. Ini akan menyebabkan penurunan berat badan ½-1 kg
perminggu. Pengurangan kalori dilakukan dengan pengurangan
hidrat arang dan lemak.
b.) Protein normal atau sedikit diatas kebutuhan normal yaitu 1-1
½ g/kg berat badan.
c.) Cukup mineral dan vitamin.
d.) Tinggi serat atau memberi rasa kenyang.
c. Macam Diet Dan Indikasi Pemberian :
Diet rendah kalori diberikan pada kegemukan atau bila
kebutuhan kalori menurun, seperti pada hypothyroid, istirahat ditempat
tidur pada jangka waktu yang lama dan pada usia lanjut.
Makanan ini cukup mengandung zat gizi (kecuali diit 1200
kalori kebawah yang kurang dalam vitamin B kompleks)
14
garam dapur, selebihnya dari bahan makanan asli. Diit rendah
rendah garam membatasi konsumsi garam dapur dan bahan
makanan yang mengandung natrium tinggi.
15
minuman terakhir diberikan 8 jam sebelum operasi, sedangkan
pada operasi edang dan kecil 4-6 jam sebelumnya.
16
b.) Makanan Pasca Bedah 2
17
6. Diet Tinggi Serat
18
h.) Agar-agar
i.) Bumbu-bumbu yang merangsang seperti: Lombok, merica, dan
sebagainya.
1.) Kalori tinggi, hidrat arang tinggi, lemak sedang dan protein
disesuaikan dengan tingkat keadaan klinik penderita. Diit
diberikan secara berangsur-angsur, disesuaikan dengan nafsu
makan dan toleransi penderita terhadap protein.
2.) Cukup mineral dan vitamin
3.) Garam rendah bila ada retensi garam/air; cairan dibatasi bila
ada ascites hebat.
4.) Mudah cerna dan tidak merangsang.
5.) Bahan makanan yang menimbulkan gas dihindarkan.
19
Makanan diberi berupa cairan yang mengandung hidrat
arang sederhana seperti sari buah, sirop, dan teh manis. Cairan
diperlukan kurang lebih 2 liter sehari bila tidak ada ascites. Bila
ada ascites dan diuresa belum sempurna, pemberian cairan
maksimum 1 liter sehari. Makanan ini rendah dalam kalori.
Protein, kalsium, besi dan thiamin dan sebaiknya tidak diberikan
lebih dari 3 hari. Untuk menambah kalori, selain makanan dapat
ditambahkan infus glukosa.
a.) Tujuan:
1.) Memberikan istirahat pada kantong empedu dan mengurangi
rasa sakit.
2.) Memberi makanan dan minuman secukupnya untuk
memelihara berat badan normal dan keseimbangan cairan
tubuh.
21
b.) Syarat-syarat:
22
3.) Diit Rendah Lemak III
a.) Tujuan:
b.) Syarat-syarat:
25
3.) Diet Jantung III
a.) Tujuan;
1.) Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk dan
mempertahankannya pada batas normal.
2.) Menurunkan kadar lipida darah dan mempertahankannya pada
batas normal.
b.) Syarat-syarat:
1.) Hypertensi
2.) Kegagalan faal ginjal (renal failure).
3.) Penyakit ginjal dengan proteinuri (nephrothic syndrome).
4.) Batu ginjal.
a.) Tujuan :
b.) Syarat-syarat :
27
2.) Lemak terbatas, diutamakan penggunaan lemak tak jenuh
ganda.
3.) Natrium dibatasi pada kegagalan faal ginjal dengan hipertensi
berat, hiperkalemia, oedema, oliguria, atau anuria.
4.) Kalsium dibatasi pada kegagalan faal ginjal glomerulus, bila
jumlah urine kurang dari 400 ml/hari. Pada kegagalan faal
ginjal tubular pembatasan kalsium tidak diperlukan.
5.) Kalori adekuat, agar protein tubuh tidak dipecah untuk enersi.
6.) Banyak cairan adalah banyak urine maksimal sehari ditambah
banyak cairan yang keluar melalui keringat dan pernafasan (yaitu +
500 ml/hari).
a. Tujuan :
28
a. Syarat - Syarat :
1.) Rendah purin, kadar purin makanan normal sehari dapat mencapai
600-1000 mg, sedangkan diit rendah purin mengandung 120-150
mg purin.
2.) Cukup kalori, protein, mineral dan vitamin.
3.) Hidrat arang tinggi ; hidrat arang membantu pengeluaran asam urat.
4.) Lemak sedang ; lemak cenderung menghambat pengeluaran asam
urat.
5.) Banyak cairan ; membantu mengeluarkan kelebihan asam urat.
a.) Tujuan :
1.) Mengganti persediaan glikogen dan mengontrol acidosis.
2.) Secara berangsur memberikan makanan yang cukup kalori dan
zat-zat gizi.
b.) Syarat-syarat :
29
b. Diet Preeklamsi
a.) Tujuan :
1.) Mengganti protein yang hilang karena proteinuria.
2.) Mencegah atau mengurangi retnsi garam atau air.
3.) Menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal.
4.) Memberikan zat gizi secukupnya sesuai dengan kemampuan
pendertita.
b.) Syarat-syarat :
1.) Cukup kalori dan semua zat-zat gizi. Dalam keadaan berat
makanan diberikan secara berangsur, sesuai dengan keadaan
penderita.
2.) Rendah garam menurut beratnya retensi garam/air.
Penambahan berat badan diusahakan dibawah 3 kg/bulan atau
dibawah 1 kg/minggu.
3.) Tinggi protein.
4.) Cairan diberikan + 2500 ml sehari. Pada keadaan oliguria,
cairan harus dibatasi dan disesuaikan dengan cairan yang
keluar melalui urine, muntah, keringat, dan pernafasan.
30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Untuk mengetahui gizi & diet pada pasien, Gizi sering disebut pula
nutrisi diartikan sebagai sebuah proses dalam tubuh makhluk hidup
untuk memanfaatkan makanan guna pembentukkan energi, tumbuh
kembang dan pemeliharaan tubuh sedangkan Diet adalah pengaturan
jumlah dan jenis makanan yang dimakan setiap hari agar seseorang
tetap sehat.
2. Untuk mengetahui peran perawat dalam pemberian gizi & diet pada
pasien :
a. Peran Edukator
b. Peran Koordinator Pelayanan Kesehatan
c. Peran Koordinator
d. Peran Pembaru
e. Peran Fasilitator
3. Untuk mengetahui jenis gizi & diet yang cocok dengan penyakit yang
dialami oleh pasien
a. Makanan Biasa
b. Makanan Lunak
31
c. Makanan Saring
d. Makanan Cair
Diberikan kepada penderita sebelum dan sesudah operasi tertentu,
dalam keadaan mual dan muntah, dengan kesadaran menurun
dengan suhu badan sangat tinggi atau infeksi akut.
B. Saran
32
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Andry . 2006 . Terapi Gizi Dan Diet Di Rumah Sakit / Andy
Hartono ; editor, Monica Ester. –Ed.2 – Jakarta : EGC
33