You are on page 1of 65

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

INTERVENSI
UNJIATI, SKM,M.Kes.RD
Tujuan
Setelah workshop peserta diharapkan:
1. Memahami definisi intervensi gizi
2. Memahami hubungan intervensi dengan
langkah2 PAGT yang lain
3. Memahami terminology intervensi gizi
Pengertian “INTERVENSI”
• Aktifitas untuk menanggulangi masalah gizi yang
terindikasi, melalui perencanaan dan implementasi
tindakan sesuai kebutuhan klien.
(American Dietetik Assosiation, 2006)

• Tindakan terencana yang ditujukan untuk merubah


perilaku gizi, kondisi lingkungan terkait gizi, atau
aspek-aspek kesehatan individu.
(Kemenkes RI ,2014)
Review :
HUBUNGAN ANTARA DIAGNOSA DAN INTERVENSI GIZI

Problem pada diagnose gizi


PENGKAJIA
merupakan dasar untuk menetapkan N GIZI
tujuan intervensi.

MONITORING
DAN DIAGNOSA
Etiologi pada diagnose gizi EVALUASI GIZI
merupakan komponen yang GIZI

mengarahkan intervensi gizi.


PROBLEM TUJUAN
Bila Etiologi tidak dapat dikoreksi INTERVENSI ETIOLOGI
melalui intervensi, maka intervensi GIZI
direncanakan berdasarkan S/S
sign/symptoms yang ada.
Tujuan Intervensi

Mengatasi masalah gizi yang teridentifikasi melalui


perencanaan dan penerapannya terkait perilaku, kondisi
lingkungan atau status kesehatan individu, kelompok atau
masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan klien.

• Tujuan harus dapat diukur, dicapai,


dan ditentukan waktunya. Tujuan Intervensi menurut
• Ditetapkan bersama waktunya:
pasien/keluarga, kecuali pada a. Tujuan jangka pendek
(selama dirawat)
pasien dengan nutrisi
a. Tujuan jangka panjang
enteral/parenteral.
(kunjungan berikutnya)
• Bila tujuan tidak tercapai, berarti
intervensi dikatakan tidak berhasil.
KOMPONEN INTERVENSI GIZI

1. PERENCANAAN

Langkah-langkah: 2. IMPLEMENTASI
a. Tetapkan prioritas diagnose gizi berdasarkan
derajat kegawatan masalah, keamanan, dan
kebutuhan pasien. Langkah –langkah:
b. Pertimbangkan panduan MNT,penuntun diet, a. Komunikasi rencana intervensi
consensus, dan regulasi yang berlaku. dengan pasien, tenaga
c. Diskusikan rencana asuhan dengan pasien, kesehatan, atau tenaga lain.
keluarga, atau pengasuh. b. Melaksanakan rencana
d. Tetapkan tujuan yang berfokus kepada pasien. intervensi.
e. Buat strategi intervensi, misal modifikasi
makanan, edukasi/konseling.
f. Merancang Preskripsi diet
g. Tetapkan waktu dan frekuensi intervensi
Preskripsi Diet

• Preskripsi diet adalah rekomendasi kebutuhan zat gizi pasien


secara individual:
- penetapan zat gizi
- komposisi zat gizi (makro dan mikro)
- jenis diet
- bentuk makanan
- frekuensi makan
- rute pemberian makanan
• Preskripsi diet dirancang berdasarkan pengkajian gizi,
komponen diagnosis gizi, rujukan rekomendasi, kebijakan dan
prosedur, kesukaan dan nilai-nilai yang dianut pasien/klien.
TERMINOLOGI INTERVENSI GIZI

Terminology intervensi gizi menurut ADA (American


Dietery Assosiation):
a. Pemberian makanan dan zat gizi
(ND-Nutrition Delivery)
a. Edukasi Gizi (NE – Nutrition Education)
b. Konseling Gizi (NC- Nutrition Conseling)
c. Koordinasi pelayanan gizi(RC-Coordination of
Nutritional Care)
a. Pemberian Makanan dan Zat Gizi- ND

Penyediaan makanan atau zat gizi sesuai kebutuhan


melalui pendekatan individu

ND.1. Makanan Utama dan Selingan


ND.1.1. Diet makanan biasa/sehat
ND.1.2. Modifikasi distribusi zat gizi, jenis zat gizi dalam makanan dalam
waktu tertentu
ND.1.3. Makanan/minuman jenis tertentu
ND.1.4. Lain-lain…

Makanan Utama : Makanan lengkap (dari berbagai sumber zat gizi) yang
diberikan secara teratur dalam periode/jadual tertentu.
Snack : Makanan yang disajikan diantara waktu makan utama.
Pemberian Makanan dan Zat Gizi- ND

ND.2. Enteral (EN) dan Parenteral (PN)


ND.2.1. EN &PN tahap awal
ND.2.2. Modifikasi kecepatan, konsentrasi, komposisi atau
jadual pemberian.
ND.2.3. Penghentian EN atau PN
ND.2.4. Memasukkan pipa EN
ND.2.5. Asuhan di tempat
ND.2.6. Lain-lain…

Enteral (EN) : pemberian makanan melalui saluran cerna via pipa


Parenteral (PN) : pemberian zat gizi dan cairan melalui intravena,
sentral atau perifer
Pemberian Makanan dan Zat Gizi- ND

ND.3. Suplemen
ND.3.1. Oral Suplemen ND.3.3. Suplemen Bioaktif
ND.3.3.1. Tahap awal
ND.3.1.1. Minuman komersial
ND.3.3.2. Perubahan Dosis
ND.3.1.2. Makanan komersial ND.3.3.3. Perubahan bentuk
ND.3.1.3. Modifikasi minuman ND.3.3.4. Perubahan rute
ND.3.1.4. Lain-lain… ND.3.3.5. Jadual pemberian
ND.3.2. Suplemen Vitamin dan ND.3.3.6. Penghentian..
Mineral
ND.3.2.1. Multi vitamin/mineral
ND.3.2.2. Multi trace elemen
ND.3.2.3. Vitamin
ND.3.2.4. Mineral

Suplemen: makanan atau minuman komersial atau siap konsumsi yang


bertujuan untuk menambah asupan energy, protein,
karbohidrat dan atau lemak yang sekaligus juga menambah
asupan vitamin dan mineral
Pemberian Makanan dan Zat Gizi- ND

ND.4. Bantuan Makan


ND.4.1. Alat Khusus
ND.4.2. Posisi Makan
ND.4.3. Susun Makanan
ND.4.4. Kebersihan Mulut
ND.4.5. Lain-lain

Bantuan Makan: Fasilitas atau bantuan yang dirancang untuk


memperbaiki kemampuan pasien / klien agar dapat makan secara
mandiri, mendukung pemenuhan kebutuhan gizi dan mengurangi insiden
penurunan berat badan yangg tidak direncanakan dan dehidrasi
Pemberian Makanan dan Zat Gizi- ND

ND.5. Lingkungan Makan


ND.5.1. Cahaya
ND.5.2. Bau
ND.5.3. Gangguan/distraksi
ND.5.4. Tinggi meja makan
ND.5.5. Meja service/susunan
ND.5.6. Suhu kamar
ND.5.7. Lain-lain….

Lingkungan: lingkungan fisik, suhu, dan lokasi makan yang berdampak


pada asupan makan
Pemberian Makanan dan Zat Gizi- ND

ND.6. Obat/herbal yang berkaitan dengan diet


ND.6.1. Tahap awal
ND.6.2. Perubahan dosis
ND.6.3. Perubahan bentuk
ND.6.4. Perubahan rute
ND.6.5. Perubahan jadual
ND.6.6. Penghentian

Modifikasi obat atau gizi terkait komplemen/alternative obat2an untuk


mengoptimalkan status gizi/kesehatan pasien
b. Edukasi Gizi - NE (Nutrition Education)

Merupakan proses formal melatih keterampilan atau membagi


pengetahuan yang membantu pasien mengelola atau memodifikasi
diet, dan merubah perilaku secara sukarela untuk menjaga dan
meningkatkan kesehatan

Pedoman dasar edukasi gizi :


a. Sampaikan secara jelas tujuan edukasi
b. Tetapkan prioritas masalah gizi sehingga edukasi yang
disampaikan tidak komplek.
c. Rancang materi edukasi gizi sesuai kebutuhan pasien, tingkat
pengetahuan, keterampilan, dan gaya/cara belajarnya.
Edukasi Gizi - NE (Nutrition Education)

Edukasi gizi diberikan apabila penyebab dalam diagnose gizi


menunjukkan kurangnya pengetahuan gizi pasien/klien dan
atau belum pernah tahu atau terpapar oleh informasi gizi.
Domain pada Edukasi Gizi-NE

NE.1. Edukasi awal/singkat


NE.1.1. Tujuan edukasi gizi
NE.1.2. Prioritas perubahan
NE.1.3. Informasi sementara
NE.1.4. Lain-lain..

NE.2. Edukasi Gizi Mendalam


NE.2.1. Tujuan edukasi gizi
NE.2.2. Anjuran perubahan
NE.2.3. Topik lanjut/terkait
NE.2.4. Intrepretasi hasil
NE.2.5. Perkembangan ketrampilan
NE.2.6. Lain-lain…
c. Konseling Gizi - NC

Merupakan proses pemberian dukungan pada pasien,


ditandai adanya hubungan kerjasama antara konselor
dengan pasien dalam menentukan prioritas, tujuan/target,
merancang kegiatan, dan membimbing kemandirian dalam
merawat diri sesuai kondisi dan menjaga kesehatan.

Tujuan :meningkatkan motivasi pelaksanaan dan


penerimaan diet yang dibutuhkan sesuai kondisi
pasien
Konseling Gizi - NC

Konseling gizi lebih menitik beratkan pada perubahan


perilaku dan sikap.
Domain Konseling Gizi - NC

NC.1. Pendekatan teoritis/dasar NC.2. Strategi


NC.1.1. “Health Belief Model” NC.2.1. Wawancara motivasi
NC.1.2. Teori kognitif-perilaku NC.2.2. Penetapan tujuan
NC.1.3. Teori belajar social NC.2.3. Monitoring mandiri
NC.1.4. Tahap Perubahan NC.2.4. Pemecahan masalah
NC.1.5. Lain-lain.. NC.2.5. Dukungan sosial
NC.2.6. Menejemen stress
NC.2.7. Pengendalian stimulus
NC.2.8. Restrukturisasi Kognitif
NC.2.9. Pencegahan kondisi terulang
NC.2.10Menejemen reward
NC.2.11Lain-lain …
c. Koordinasi Asuhan - RC
Kegiatan dietesien melakukan konsultasi, rujukan atau kolaborasi,
koordinasi pemberian asuhan gizi dengan tenaga kesehatan/institusi/
dietesien lain yang dapat membantu dalam merawat atau mengelola
masalah yang berkaitan dengan gizi.

Domain Koordinasi Asuhan-RC

RC.1. Asuhan Gizi RC.2. Penghentian atau pemindahan asuhan


RC.1.1. Pertemuan Tim gizi ke tempat /institusi pelayanan baru
RC.1.2. Rujukan ke RD dengan
keahlian berbeda RC.2.1. Kolaborasi/rujukan ke tempat lain
RC.1.3. Kolaborasi/rujukan ke RC.2.2. Rujukan ke badan/program pelayanan
tenaga kesehatan lain kesehatan masyarakat
RC.1.4. Rujukan ke pusat/badan/
program kesehatan lain
Contoh Kasus
Diagnosa Gizi Intervensi
NI-1.4 Asupan energi tidak adekuat berkaitan ND-1.2 Meningkatkan asupan energi pasien mencapai
dengan tidak nafsu makan pasien ditandai dengan 90% selama dirawat di rumah sakit.
asupan energi < 90%, yaitu sebesar 47% (defisit
berat)

NB-1.1 Kurangnya pengetahuan berhubungan NE-2.1 Memberikan edukasi kepada pasien tentang
dengan makanan/zat gizi berkaitan dengan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi untuk
kurangnya informasi ditandai dengan pola makan pasien
yang mengkonsumsi teh manis/sirup dengan
frekuensi 2-3 kali seminggu

NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium (BSN, 2JPP) RC-1.3 Koordinasi dengan dokter untuk menurunkan nilai
berkaitan dengan disfungsi endokrin ditandai BSN dan 2JPP
dengan nilai laboratorium BSN=172 mg/dl dan
2JPP=238 mg/dl
Pemberian Makanan dan Zat Gizi Konseling Gizi

Edukasi Gizi Koordinasi Asuhan


Tujuan
Setelah workshop peserta diharapkan:
1. Memahami definisi monev gizi
2. Memahami hubungan monev dengan langkah2
PAGT yang lain
3. Memahami terminology monev gizi
Review :
DEFINISI ISTILAH

MONITORING GIZI adalah mengkaji ulang dan mengukur


secara terjadual indicator asuhan gizi dari status pasien
sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan, diagnose gizi,
intervensi, dan hasilnya.

EVALUASI GIZI adalah membandingkan secara sistematik


data-data saat ini dengan status sebelumnya, tujuan
intervensi gizi, efektifitas asuhan gizi secara umum, dan
atau rujukan/standar.
MONITORING DAN
EVALUASI

Merupakan langkah kritis menentukan hasil spesifik dari asuhan gizi

TUJUAN:
a. Menentukan seberapa jauh perkembangan yang terjadi pada
pasien.
b. Apakah dampak yang diharapkan pasien telah tercapai?

HARAPANNYA:
Adanya perubahan perilaku dan status gizi yang lebih baik
PENGKAJIA
N GIZI

MONITORING
DAN DIAGNOSA
Hubungan antara EVALUASI
GIZI
GIZI

Diagnosa dan
Monitoring dan PROBLEM

Evaluasi Gizi INTERVENSI


GIZI ETIOLOGI

SIGN/SYMPTO
M
Aktifitas monitoring dan evaluasi sesungguhnya untuk menjawab
pertanyaan; Apakah INTERVENSI GIZI yang diberikan sudah dapat:
- memecahkan masalah gizi (P)
- menghilangkan penyebab masalahnya (E)
- memperbaiki tanda dan gejalanya (S/S)

Contoh : Pasien dengan Hiperlipidemia (diagnose medis)


Masalah gizinya : pengetahuan gizi, asupan lemak, serat, dan
energi.
Sign/Symptom : hasil lab total cholesterol dan LDL.
Monev nya : aspek-aspek pengetahuan gizi, asupan energy, lemak
dan nilai laboratorium terkait.
CARA MONITORING DAN
EVALUASI

1. Monitor Perkembangan

2. Mengukur Hasil

3. Evaluasi Hasil
1. Monitor Perkembangan
a. Cek pemahaman dan kepatuhan pasien/klien terhadap
intervensi gizi.
b. Tentukan apakah intervensi dilaksanakan sesuai preskripsi
diet yang ditetapkan.
c. Berikan bukti bahwa intervensi telah atau belum
merubah perilaku atau status gizi pasien.
d. Identifikasi hasil asuhan gizi yang positif maupun negative.
e. Kumpulkan informasi yang menyebabkan tujuan asuhan
tidak tercapai.
f. Kesimpulan harus didukung dengan fakta/data.
2. Mengukur Hasil
a. Pilih indikator asuhan gizi untuk mengukur hasil yang
diinginkan.
b. Gunakan indikator asuhan yang terstandar untuk
meningkatkan validitas dan reliabilitas pengukuran
perubahan.
3. Evaluasi Hasil
(Merupakan kegiatan membandingkan hasil antara data
terbaru dengan data sebelumnya).
a. Bandingkan data yang dimonitor dengan tujuan
preskripsi gizi atau standar rujukan untuk mengkaji
perkembangan dan menentukan tindakan selanjutnya.
b. Evaluasi dampak dari keseluruhan intervensi terhadap
hasil kesehatan pasien secara menyeluruh.
INDIKATOR DAMPAK ASUHAN
GIZI

Adalah parameter / tanda yang jelas yang dapat diamati,


diukur, dan digunakan untuk menilai perubahan dari hasil
asuhan gizi.
Meliputi:
a. Asupan makanan dan zat gizi, komposisi tubuh dan
pertumbuhan, pengetahuan tentang makanan dan zat
gizi, sikap dan perilaku, serta akses makanan.
b. Nilai laboratorium spt: HbA1C, Hb, albumin, kolesterol
c. Kemampuan fisik spt aktifitas fisik.
d. Persepsi pasien terhadap asuhan gizi dan hasilnya.
4 INDIKATOR DAMPAK
ASUHAN GIZI

Meliputi:
1. Riwayat terkait makanan dan gizi
2. Pengukuran antropometri
3. Data biokimia, tes medis, dan prosedur.
4. Pemeriksaan fisik focus gizi

Indikator dampak asuhan gizi (monev) = data asesmen /pengkajian


gizi, kecuali riwayat klien/pasien.
KELAS DOMAIN
MONITORING DAN EVALUASI

a. Dampak Perilaku dan Lingkungan Terkait Gizi


(BE-Behaviour Environmental)
Tingkat pemahaman, perilaku, akses, dan kemampuan yang mungkin
mempunyai pengaruh pada asupan makanan dan zat gizi.

BE Dampak Perilaku dan Lingkungan Terkait Gizi


BE.1. Pengetahuan
BE.2. Perilaku
BE.3. Akses
BE.4. Aktifitas dan Fungsi Fisik
BE Dampak Perilaku dan Lingkungan Terkait Gizi
BE.1. Pengetahuan
BE.1.1 Kepercayaan dan Perilaku
BE.1.1.1 Siap untuk berubah
dst
BE.2. Perilaku
BE.2.1 Kemampuan merencanakan makanan/snack
BE.2.1.1 Mampu merencanakan makanan/snack
dst
BE.3. Akses
BE.1. Akses makanan
BE.1.1 Akses untuk makanan sehat dengan jumlah yang cukup
dst
BE.4. Aktifitas dan Fungsi Fisik
BE.4.1 Keberhasilan menyusui
BE.4.1.1 Inisiasi menyusui
dst
b. Dampak Asupan Makanan dan Zat Gizi
(FI- Food Intake)

Asupan makanan dan atau zat gizi dari berbagai sumber, misalnya
makanan, minuman, suplemen, dan melalui rute enteral maupun
parenteral

FI Dampak Asupan Makanan dan Zat Gizi


FI.1. Asupan Energi
FI.2. Asupan Cairan/Minuman
FI.3. Enteral dan Parenteral
FI.4. Substansi Bioaktif
FI.5. Zat Gizi Makro
FI.6. Zat Gizi Mikro
FI Dampak Asupan Makanan dan Zat
Gizi FI.4. Substansi Bioaktif
FI.1. Asupan Energi FI.4.1 Asupan alcohol
FI.1.1. Asupan energy FI.4.1.1 Ukuran/volume minuman
FI.1.1.1 Asupan energy total dst
FI.2. Asupan Cairan/Minuman FI.5. Zat Gizi Makro
FI.2.1 Asupan cairan/minuman FI.5.1 Asupan lemak dan
FI.2.1.1 Jumlah asupan cairan melalui oral cholesterol
dst FI.5.1.1 Total lemak
FI.3. Enteral dan Parenteral dst
FI.3.1 Asupan EN/PN FI.6. Zat Gizi Mikro
FI.3.1.1 Akses FI.6.1 Asupan vitamin
dst FI.6.2 Asupan mineral
c. Dampak Terhadap Tanda/Gejala Fisik
(S- Signs)
Pengukuran yang terkait antropometri, biokimia dan
parameter pemeriksaan fisik.

S Dampak Terhadap Tanda/Gejala Fisik


S.1. Tanda/gejala fisik
S.2. Pemeriksaan Biokimia
S.3. Pemeriksaan Fisik
S Dampak Terhadap Tanda/Gejala Fisik

S.1. Tanda/Gejala Fisik


S.1.1 Antropometri
S.1.1.1 Komposisi tubuh/pertumbuhan
dst
S.2. Pemeriksaan Biokimia
S.2.1. Keseimbangan asam basa
S.2.1.1 pH serum
dst
S.3. Pemeriksaan Fisik
S.3.1. Hasil pemeriksaan fisik terkait gizi
S.3.1.1 Jantung paru (edema paru)
dst
PC Dampak Terhadap Pasien
PC.1. Gizi untuk kualitas hidup
PC.1.1. Gizi untuk kualitas hidup
PC.1.1.1 Pengaruh/dampak makanan
dst
PC.2. Kepuasan
d. Dampak Terhadap Pasien
(PC- Patients/Clients)
Pengukuran yang terkait dengan persepsi pasien/klien
terhadap intervensi yang diberikan dan dampaknya pada
kualitas hidup

PC Dampak Terhadap Pasien


PC.1. Gizi untuk kualitas hidup
PC.2. Kepuasan
DOKUMENTASI
MONITORING DAN EVALUASI

Pendokumentasian harus relevan, tepat, terjadual, dan akurat.


Meliputi:
a. Tanggal dan waktu
b. Indikator2 yang diukur dan hasilnya
c. Perkembangan ke arah tujuan yang akan dicapai
d. Faktor yang menghambat dan mendukung kegiatan asuhan gizi
e. Hasil evaluasi baik positif maupun negatif
f. Rencana ke depan untuk asuhan gizi, monitoring, tindak lanjut atau
kepulangan pasien.
Data dan alat yang dibutuhkan dalam monitoring dan evaluasi.
Meliputi:
a. Rekam medis pasien
b. Pengukuran antropometri, hasil pemeriksaan biokimia, data kuesioner/
hasil recall makanan,hasil pemeriksaan fisik dan klinis, keluhan pasien, dll
c. Surat, telepon, dll
d. Formulir2 dan program komputer yang menunjang kegiatan monitoring dan
evaluasi.

Hasil monitoring dan evaluasi gizi merupakan titik balik untuk kembali
melakukan pengkajian gizi (re-asesmen) bila diperlukan. Proses asuhan
gizi bisa berulang sampai pasien tidak memerlukan lagi.
Kumpulan data dan hasil monitoring dapat digunakan
sebagai laporan pada pembuat kebijakan pelayanan dan
sebagai bahan pengembangan pelayanan kesehatan.
Manfaat kumpulan data meliputi:
a. Sebagai gambaran kinerja dietesien dan kontribusinya
terhadap peningkatan pelayanan kesehatan pasien.
b. Sebagai bahan penelitian atau program peningkatan
mutu.
c. Sebagai sumber data yang dapat diakses dan digunakan
dalam proses asuhan pelayanan kesehatan terkait gizi.
Contoh : MONITORING DAN EVALUASI ASUHAN GIZI

TANGGAL
ASSESMENT 11-3-2016 12-3-2016 13-3-2016 14-3-2016 15-3-2016 MONEV
A. Antropometri
BB= 72 kg Tetap Tetap Pasien operasi Pasien setelah operasi BB= 72 kg BB dan TB tetap,
TB=158 kg tidak ditimbang tidak ditimbang TB=158 kg Status gizi tetap
IMT=28,8 (OWB) IMT=28,8 (OWB) OWB
BBI= 52,2 kg BBI= 52,2 kg

B. Biokimia
Kalium=3,4 mmol/L (↓) - 3,7 mmol/L - - 3,9 mmol/L Peningkatan
Kalium
C. Fisik Klinis Tekanan Darah
TD=160/110 TD = 140/110 TD = TD = TD = TD = menurun
mmHg (↑) mmHg 140/110 130/110 130/110 130/110 mendekati normal
mmHg mmHg mmHg mmHg
D. Recall sebelum MRS
E=1500 kkal (69%) (DB) MRS hr 1 MRS hr 2 MRS hr 3 MRS hr 4 MRS hr 5 Asupan makanan
P=48 gram (45%) (DB) E=1623kkal (75%) E=0 kkal (0%) E=0 kkal (0%) E=1520 kkal (71%) E=1706 kkal (79%)(DS) pasien meningkat
L=22 gram(61%) (DB) P=132 gr(122%) P=0 gr P=0 gr(0%) P=71 gr(66%) P=87 gr(81%) (DR)
KH=285 gram(81%) (DR) L=29,8 gr(85%) (0%) L=0 gr(0%) L=22 gr (64%) L=26,2 gr(74%) (DS)
Serat=23gr(287,5%) (DK) KH=266 gr (76%) L=0 gr KH=0 gr (0%) KH=257 gr (74%) KH=273 gr (78%) (DS)
Na=407mg (67%) (DB) Serat=7,4 gr (0%) Serat=0 gr (0%) Serat=7,4 gr (92,5%) Serat=8 gr (100%) (N)
K= 602 mg (13%) (DB) (92,5%) KH=0 gr (0%) Na=0 mg (0%) Na=718 mg (71%) Na=649 mg (65%) (DB)
Na=602 mg Serat=0 gr (0%) K=0 mg (0%) K=1465 mg (31,2%) K=1799 mg (38,3%)(DB)
(100,5%) Na=0 mg (0%)
K=3125 mg K=0 mg (0%)
(66,5%)
PENGERTIAN

Dokumen adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau


dijadikan bukti dalam persoalan hukum.

Pendokumentasian adalah pekerjaan mencatat atau


merekam peristiwa dan objek maupun aktifitas pemberian
jasa (pelayanan) yang dianggap berharga dan penting .
Dokumentasi Asuhan Gizi

• Menggambarkan data, analisa dan tindakan


yang dilakukan setiap langkah asuhan gizi
• Dilakukan oleh dietisien setelah memberi
asuhan gizi kepada pasien/klien
Peran Dokumentasi Asuhan Gizi

1. Jaminan mutu
2. Komunikasi
a. Tim pelayanan kesehatan
b. Bukti pelayanan yang diberikan
c. Akreditasi KARS 2012 atau JCI
d. Peer Review
e. Audit Negara
Jenis Dokumentasi

• DAP : (Diagnosis, Assessment, Plan)


• DAR : (Data, Action, Response)
• PIE : (Problem, Intervention, Evaluation)
• SOAPIER : (Subjective, Objective, Analysis/ Assessment,
Plan, Intervention, Evaluation, Revisions)
• SOAP : (Subjective, Objective, Assessment, Plan)
• ADIME : (Assessment, Diagnosis, Intervention,
Monitoring, Evaluasi)
Dokumentasi Pelayanan Terkait Gizi

dokumen care plan


Tidak beresiko

Skrinning
malnutrisi
Pasien
masuk
Beresiko Rencana Asuhan
malnutrisi Terintegrasi

dokumen skrining gizi


ASUHAN GIZI
- Assesment
dokumen catatan - Diagnosa dokumen edukasi
asuhan gizi - Intervensi terintegrasi
- Rencana Monev

dokumen catatan Pasien


perkembangan pasien Monev Gizi
terpadu (CPPT) pulang
Contoh Dokumen Terkait Gizi
Dokumen Skrining Gizi
Dokumen Catatan Asuhan Gizi
Dokumen Catatan Asuhan Gizi
CATATAN EDUKASI TERINTEGRASI
LEMBAR MONEV ASUHAN GIZI RAWAT INAP
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERPADU
Contoh pengisian CPPT
TERIMA KASIH

You might also like