Professional Documents
Culture Documents
INTERVENSI
UNJIATI, SKM,M.Kes.RD
Tujuan
Setelah workshop peserta diharapkan:
1. Memahami definisi intervensi gizi
2. Memahami hubungan intervensi dengan
langkah2 PAGT yang lain
3. Memahami terminology intervensi gizi
Pengertian “INTERVENSI”
• Aktifitas untuk menanggulangi masalah gizi yang
terindikasi, melalui perencanaan dan implementasi
tindakan sesuai kebutuhan klien.
(American Dietetik Assosiation, 2006)
MONITORING
DAN DIAGNOSA
Etiologi pada diagnose gizi EVALUASI GIZI
merupakan komponen yang GIZI
1. PERENCANAAN
Langkah-langkah: 2. IMPLEMENTASI
a. Tetapkan prioritas diagnose gizi berdasarkan
derajat kegawatan masalah, keamanan, dan
kebutuhan pasien. Langkah –langkah:
b. Pertimbangkan panduan MNT,penuntun diet, a. Komunikasi rencana intervensi
consensus, dan regulasi yang berlaku. dengan pasien, tenaga
c. Diskusikan rencana asuhan dengan pasien, kesehatan, atau tenaga lain.
keluarga, atau pengasuh. b. Melaksanakan rencana
d. Tetapkan tujuan yang berfokus kepada pasien. intervensi.
e. Buat strategi intervensi, misal modifikasi
makanan, edukasi/konseling.
f. Merancang Preskripsi diet
g. Tetapkan waktu dan frekuensi intervensi
Preskripsi Diet
Makanan Utama : Makanan lengkap (dari berbagai sumber zat gizi) yang
diberikan secara teratur dalam periode/jadual tertentu.
Snack : Makanan yang disajikan diantara waktu makan utama.
Pemberian Makanan dan Zat Gizi- ND
ND.3. Suplemen
ND.3.1. Oral Suplemen ND.3.3. Suplemen Bioaktif
ND.3.3.1. Tahap awal
ND.3.1.1. Minuman komersial
ND.3.3.2. Perubahan Dosis
ND.3.1.2. Makanan komersial ND.3.3.3. Perubahan bentuk
ND.3.1.3. Modifikasi minuman ND.3.3.4. Perubahan rute
ND.3.1.4. Lain-lain… ND.3.3.5. Jadual pemberian
ND.3.2. Suplemen Vitamin dan ND.3.3.6. Penghentian..
Mineral
ND.3.2.1. Multi vitamin/mineral
ND.3.2.2. Multi trace elemen
ND.3.2.3. Vitamin
ND.3.2.4. Mineral
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan berhubungan NE-2.1 Memberikan edukasi kepada pasien tentang
dengan makanan/zat gizi berkaitan dengan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi untuk
kurangnya informasi ditandai dengan pola makan pasien
yang mengkonsumsi teh manis/sirup dengan
frekuensi 2-3 kali seminggu
NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium (BSN, 2JPP) RC-1.3 Koordinasi dengan dokter untuk menurunkan nilai
berkaitan dengan disfungsi endokrin ditandai BSN dan 2JPP
dengan nilai laboratorium BSN=172 mg/dl dan
2JPP=238 mg/dl
Pemberian Makanan dan Zat Gizi Konseling Gizi
TUJUAN:
a. Menentukan seberapa jauh perkembangan yang terjadi pada
pasien.
b. Apakah dampak yang diharapkan pasien telah tercapai?
HARAPANNYA:
Adanya perubahan perilaku dan status gizi yang lebih baik
PENGKAJIA
N GIZI
MONITORING
DAN DIAGNOSA
Hubungan antara EVALUASI
GIZI
GIZI
Diagnosa dan
Monitoring dan PROBLEM
SIGN/SYMPTO
M
Aktifitas monitoring dan evaluasi sesungguhnya untuk menjawab
pertanyaan; Apakah INTERVENSI GIZI yang diberikan sudah dapat:
- memecahkan masalah gizi (P)
- menghilangkan penyebab masalahnya (E)
- memperbaiki tanda dan gejalanya (S/S)
1. Monitor Perkembangan
2. Mengukur Hasil
3. Evaluasi Hasil
1. Monitor Perkembangan
a. Cek pemahaman dan kepatuhan pasien/klien terhadap
intervensi gizi.
b. Tentukan apakah intervensi dilaksanakan sesuai preskripsi
diet yang ditetapkan.
c. Berikan bukti bahwa intervensi telah atau belum
merubah perilaku atau status gizi pasien.
d. Identifikasi hasil asuhan gizi yang positif maupun negative.
e. Kumpulkan informasi yang menyebabkan tujuan asuhan
tidak tercapai.
f. Kesimpulan harus didukung dengan fakta/data.
2. Mengukur Hasil
a. Pilih indikator asuhan gizi untuk mengukur hasil yang
diinginkan.
b. Gunakan indikator asuhan yang terstandar untuk
meningkatkan validitas dan reliabilitas pengukuran
perubahan.
3. Evaluasi Hasil
(Merupakan kegiatan membandingkan hasil antara data
terbaru dengan data sebelumnya).
a. Bandingkan data yang dimonitor dengan tujuan
preskripsi gizi atau standar rujukan untuk mengkaji
perkembangan dan menentukan tindakan selanjutnya.
b. Evaluasi dampak dari keseluruhan intervensi terhadap
hasil kesehatan pasien secara menyeluruh.
INDIKATOR DAMPAK ASUHAN
GIZI
Meliputi:
1. Riwayat terkait makanan dan gizi
2. Pengukuran antropometri
3. Data biokimia, tes medis, dan prosedur.
4. Pemeriksaan fisik focus gizi
Asupan makanan dan atau zat gizi dari berbagai sumber, misalnya
makanan, minuman, suplemen, dan melalui rute enteral maupun
parenteral
Hasil monitoring dan evaluasi gizi merupakan titik balik untuk kembali
melakukan pengkajian gizi (re-asesmen) bila diperlukan. Proses asuhan
gizi bisa berulang sampai pasien tidak memerlukan lagi.
Kumpulan data dan hasil monitoring dapat digunakan
sebagai laporan pada pembuat kebijakan pelayanan dan
sebagai bahan pengembangan pelayanan kesehatan.
Manfaat kumpulan data meliputi:
a. Sebagai gambaran kinerja dietesien dan kontribusinya
terhadap peningkatan pelayanan kesehatan pasien.
b. Sebagai bahan penelitian atau program peningkatan
mutu.
c. Sebagai sumber data yang dapat diakses dan digunakan
dalam proses asuhan pelayanan kesehatan terkait gizi.
Contoh : MONITORING DAN EVALUASI ASUHAN GIZI
TANGGAL
ASSESMENT 11-3-2016 12-3-2016 13-3-2016 14-3-2016 15-3-2016 MONEV
A. Antropometri
BB= 72 kg Tetap Tetap Pasien operasi Pasien setelah operasi BB= 72 kg BB dan TB tetap,
TB=158 kg tidak ditimbang tidak ditimbang TB=158 kg Status gizi tetap
IMT=28,8 (OWB) IMT=28,8 (OWB) OWB
BBI= 52,2 kg BBI= 52,2 kg
B. Biokimia
Kalium=3,4 mmol/L (↓) - 3,7 mmol/L - - 3,9 mmol/L Peningkatan
Kalium
C. Fisik Klinis Tekanan Darah
TD=160/110 TD = 140/110 TD = TD = TD = TD = menurun
mmHg (↑) mmHg 140/110 130/110 130/110 130/110 mendekati normal
mmHg mmHg mmHg mmHg
D. Recall sebelum MRS
E=1500 kkal (69%) (DB) MRS hr 1 MRS hr 2 MRS hr 3 MRS hr 4 MRS hr 5 Asupan makanan
P=48 gram (45%) (DB) E=1623kkal (75%) E=0 kkal (0%) E=0 kkal (0%) E=1520 kkal (71%) E=1706 kkal (79%)(DS) pasien meningkat
L=22 gram(61%) (DB) P=132 gr(122%) P=0 gr P=0 gr(0%) P=71 gr(66%) P=87 gr(81%) (DR)
KH=285 gram(81%) (DR) L=29,8 gr(85%) (0%) L=0 gr(0%) L=22 gr (64%) L=26,2 gr(74%) (DS)
Serat=23gr(287,5%) (DK) KH=266 gr (76%) L=0 gr KH=0 gr (0%) KH=257 gr (74%) KH=273 gr (78%) (DS)
Na=407mg (67%) (DB) Serat=7,4 gr (0%) Serat=0 gr (0%) Serat=7,4 gr (92,5%) Serat=8 gr (100%) (N)
K= 602 mg (13%) (DB) (92,5%) KH=0 gr (0%) Na=0 mg (0%) Na=718 mg (71%) Na=649 mg (65%) (DB)
Na=602 mg Serat=0 gr (0%) K=0 mg (0%) K=1465 mg (31,2%) K=1799 mg (38,3%)(DB)
(100,5%) Na=0 mg (0%)
K=3125 mg K=0 mg (0%)
(66,5%)
PENGERTIAN
1. Jaminan mutu
2. Komunikasi
a. Tim pelayanan kesehatan
b. Bukti pelayanan yang diberikan
c. Akreditasi KARS 2012 atau JCI
d. Peer Review
e. Audit Negara
Jenis Dokumentasi
Skrinning
malnutrisi
Pasien
masuk
Beresiko Rencana Asuhan
malnutrisi Terintegrasi