Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
Intraartikular
Disuntikkan kedalam cairan sendi di dalam rongga sendi. Bentuknya suspense atau
larutan dalam air.
Subkonjungtiva
Disuntikkan kedalam selaput lendir dibawah mata. Berupa suspense atau larutan, tidak
lebih dari 1 ml.
Intrabursa
Disuntikkan kedalam bursa subcromilis atau bursa olecranon dalam bentuk larutan
suspense dalam air.
Intraperitoneal
Disuntikkan langsung kedalam rongga perut. Penyerapan berlangsung cepat, namun
bahaya infeksi besar.
Peridural, ekstradural, epidural
Disuntikkan kedalam ruang epidural, terletak diatas durameter, lapisan penutup terluar
dari otak dan sumsum tulang belakang.
2.3.1 Keuntungan :
2.3.2 Kerugian :
Untuk membuat suatu formula, hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah :
a. antioksidan
b. antimikroba
c. buffer
d. gas inert
e. chelating agent
f. protectant
g. solubilizing agent
h. surfaktan
i. tonisity adjusting agents
a. bebas dari mikroorganisme, steril atau dibuat dari bahan-bahan steril dibawah
kondisi yang kurang akan adanya kombinasi mikroorganisme (proses aseptic)
b. bahan-bahan bebas dari endotoksin bakteri dan bahan pirogenik lainnya
c. bahan-bahan yang bebas dari bahan asing dari luar yang tidak larut
d. sterilitas
e. bebas dari bahan partikulat
f. bebas dari pirogen
g. kestabilan
Kontrol Kualitas
steril
larutan jernih/tidak berwarna
bebas partikel
isotonis, isohidris
ada keseragaman volume
kadar zat aktif sama
bebas pirogen
Sterilisasi Injeksi
Sterilisasi adalah suatu proses untuk menghasilkan kondisi steril, sedangkan steril sendiri
adalah bebas dari mikroorganisme baik vegetative maupun dalam bentuk spora. Sterilisasi
dilakukan terhadap :
- alat
- bahan
- sediaan jadi
- lingkungan
- perlengkapan
1) Cara Aseptik
Digunakan jika bahan obat tidak dapat disterilkan karena akan rusak atau terurai.
Cara : zat pembawa, zat pembantu, wadah, alat-alat gelas untuk pembuatan, dan
alat yang diperlukan disterilkan sendiri-sendiri. Kemudian bahan obat, zat
pembawa dan zat pembantu dicampur secara aseptic di ruang aseptic hingga
terbentuk larutan injeksi dan dikemas secara aseptic
2) Cara Non Aseptik
Dilakukan sterilisasi akhir. Cara : bahan obat dan zat pembantu dilarutkan
kedalam zat pembawa dan dibuat larutan injeksi. Saring hingga jernih dan tidak
boleh ada serat yang terbawa kedalam fitrat larutan, masukkan kedalam wadah
dalam keadaan bersih dan sedapat mungkin aseptikan. Setelah dikemas hasilnya
di sterilkan dengan cara yang cocok