You are on page 1of 17

TUGAS 2 TECHNOPRENEURSHIP

BUSINESS MODEL CANVAS


“CIMOLICIOUS”

Disusun Oleh :
KELOMPOK 8
1. Dinda Indiana Bounigeta (03411540000018)
2. Naomi Nadya Angelia S. (03411540000051)
3. Firlianda Imansyah (03211540000007)
4. Desya Sulistyorini (03211540000063)
5. Niza Azizah (03211540000099)

FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2
BAB I. BUSINESS MODEL CANVAS................................................................................................. 3
1.1 Pengertian Business Model Canvas .............................................................................................. 3
1.2 Business Model Canvas Produk “CIMOLICIOUS” ..................................................................... 6
BAB II. STRATEGI DAN RENCANA PASAR.................................................................................. 10
2.1 Excecutive Summary .................................................................................................................. 10
2.1.1 Barang yang Dijual .............................................................................................................. 10
2.1.2 Tujuan .................................................................................................................................. 10
2.1.3 Target Pencapaian ................................................................................................................ 10
2.2 Strategic Focus and Plan ............................................................................................................. 10
2.3 Market Situation Analysis .......................................................................................................... 10
2.3.1 Market Summary.................................................................................................................. 10
2.3.2 Market Demographics .......................................................................................................... 11
2.4 Competitor Analysis ................................................................................................................... 11
2.5 Customer Analysis ...................................................................................................................... 11
2.6 Core Competency and Sustainable Competitive Advantage ......... Error! Bookmark not defined.
2.7 SWOT Analysis .......................................................................................................................... 11
BAB III. ANALISIS RESIKO IDE BISNIS ........................................................................................ 14
3.1 Resiko pada aspek SDM ............................................................................................................. 14
3.2 Resiko pada Aspek Keuangan..................................................................................................... 14
3.3 Resiko pada Aspek Pemasaran ................................................................................................... 14
3.4 Resiko pada Aspek Produksi/Operasi ......................................................................................... 15
3.5 Resiko pada Aspek Sistem Informasi ......................................................................................... 15
BAB IV. GAMBARAN PRODUK ...................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 17

2
BAB I. BUSINESS MODEL CANVAS
1.1 Pengertian Business Model Canvas
Business Model Canvas (BMC) salah satu alat strategi yang digunakan untuk
mendeskripsikan sebuah model bisnis dan menggambarkan dasar pemikiran tentang
bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. Business Model
Generation lebih populer dengan sebutan Business Model Canvas adalah suatu alat untuk
membantu kita melihat lebih akurat rupa usaha yang sedang atau kita akan jalani. Mengubah
konsep bisnis yang rumit menjadi sederhana yang ditampilkan pada satu lembar kanvas berisi
rencana bisnis dengan sembilan elemen kunci yang terintegrasi dengan baik didalamnya
mencangkup analisis strategi secara internal maupun ekternal perusahaan (Osterwalder, 2012).
1. Customer Segment
Blok bangunan Segmen Pelanggan mengambarkan sekelompok orang atau
organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. Pelanggan adalah
inti dari semua model bisnis. Tanpa pelanggan (yang dapat memberikan keuntungan),
tidak ada perusahaan yang mampu bertahan dalam waktu lama. Untuk lebih memuaskan
pelanggan, perusahaan dapat mengelompokkan mereka dalam segmen berbeda
berdasarkan kesamaan kebutuhan, perilaku atau atribut lain. Sebuah model bisnis dapat
menggambarkan satu atau beberapa segmen pelanggan, beasr ataupun kecil. Suatu
organisasi harus memutuskan segmen mana yang dilayani dan mana yang diabaikan
(Osterwalder dan Pigneur, 2012).
2. Value Propositions
Blok bangunan proposisi nilai mengambarkan gabungan antara produk dan layanan
yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan spesifik. Proposisi nilai dapat memecah
masalah pelanggan atau memuaskan kebutuhan pelanggan. Setiap proposisi nilai berisi
gabungan produk dan/atau jasa tertentu yang melayani kebutuhan segmen pelanggan
spesifik. Dalam hal ini proposisi nilai merupakan kesatuan atau gabungan manfaat-
manfaat yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan.
3. Channels
Blok Bangunan Saluran menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan
berkomunikasi dengan Segmen Pelanggannya dan menjangkau mereka untuk
memberikan Proposisi Nilai. Saluran komunikasi, distribusi dan penjualan merupakan
penghubung antara perusahaan dan pelanggan, saluran adalah titik sentuh pelanggan
yang sangat berperan dalam setiap kejadian yang mereka alami (Osterwalder & Pigneur,
2012).

3
4. Customer Relationships
Blok Bangunan Hubungan Pelanggan menggambarkan berbagai jenis hubungan
yang dibangun perusahaan bersama Segmen Pelanggan yang spesifik. Sebuah
perusahaan harus menjelaskan jenis hubungan yang ingin dibangun bersama Segmen
Pelanggan. Hubungan dapat bervariasi mulai dari yang bersifat pribadi sampai otomatis.
5. Revenue Streams
Blok Bangunan Arus Pendapatan Menggambarkan uang tunai yang dihasilkan
perusahaan dari masing-masing Segmen Pelanggan (biaya harus mengurangi pendapatan
untuk menghasilkan pemasukan). Arus Pendapatan mungkin memiliki mekanisme
penetapan harga yang berbeda seperti daftar harga yang tetap, penawaran, pelelangan,
kebergantungan pasar kebergantungan volume atau manajemen hasil.
6. Key Resources
Blok bangunan sumber daya utama mengambarkan aset-aset terpenting yang
dipelukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi. Setiap model bisnis memungkinkan
perusahaan menciptakan dan menawarkan proposisi nilai, menjangkau pasar
mempertahankan hubungan dengen Segmen Pelanggan dan memperoleh pendapatan.
kebutuhan sumber daya utama berdeda-beda sesuai jenis model bisnis. Perusahaan
microchip memerlukan fasilitas produksi padat modal, sementara desainernya lebih
berfokus pada sumber daya manusia. Sumber daya utama dapat berbentuk fisik finansial,
intelektual atau manusia. Sumber daya utama dapat dimiliki atau disewa oleh perusahaan
atau diperoleh oleh mitra utama.
7. Key Activities
Blok bangunan aktivitas kunci menggambarkan hal-hal terpenting yang harus
dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat berkerja. Setiap model bisnis
membutuhkan sejumlah aktivitas kunci yaitu tindakan-tindakan terpenting yang harus
diambil perusahaan agar dapat beroperasi dengan sukses. Seperti halnya sumber daya
utama, aktivitas-aktivitas kunci juga diperlukan untuk menciptakan dan memberikan
proposisi nilai, menjangkau pasar, mempertahankan Hubungan Pelanggan dan
memperoleh pendapatan. Seperti sumber daya utama aktivitasaktivitas kunci berbeda
bergantung pada jenis model bisnisnya. Untuk produsen software microsoft, aktivitas-
aktivitas kunci mencakup pengembangan software.
8. Key Partnership
Blok bangunan kemitraan utama menggambarkan jaringan pemasok dan mitra
yang membuat model bisnis dapat bekerja. Perusahaan membentuk kemitraan dengan
4
berbagai alasan, dan kemitraan menjadi landasan dari berbagai model bisnis mengurangi
risiko atau memperoleh sumber daya mereka.
9. Cost Structures
Struktur Biaya menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk
mengoperasikan model bisnis. Blok bangunan ini menjelaskan biaya terpenting yang
muncul ketika mengoperasikan model bisnis tertentu. Menciptakan dan memberikan
nilai mempertahankan hubungan pelanggan dan menghasilkan pendapatan,
menyebabkan timbulnya biaya. Perhitungan biaya semacam ini relatif lebih mudah
setelah sumber daya utama, aktivitas-aktivitas kunci dan kemitraan utama ditentukan.
Meskipun demikian, beberapa model bisnis lebih terpacu dalam hal biaya daripada model
bisnis lain.

5
1.2 Business Model Canvas Produk “CIMOLICIOUS”
a. Value Proposition
Produk kami adalah “Cimolicious” yang merupakan cimol dengan bahan campuran
berupa sayuran ditambah isian berupa daging ayam, daging sapi, jamur, maupun keju. Produk
yang kami tawarkan dapat menjadi solusi camilan sehat untuk mahasiswa yang malas makan
sayur dan juga solusi alternatif agar anak-anak mau makan sayur. Cimolicious menggunakan
saus homemade dan juga taburan beraneka macam rasa seperti barbeque, keju dan pedas.
Camilan cimol sayur ini dikemas dalam bentuk yang lebih modern dan juga praktis. Selain itu
cemilan ini juga disediakan dalam bentuk frozen sehingga dapat disimpan dan dimasak di
rumah.

b. Customer Segment
Target konsumen dari produk kami dikeompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Anak anak usia diatas 5 tahun hingga 17 tahun dengan prosentase 15%
Pada usia belia anak-anak seringkali suka jajan sembarang saat di sekolah tanpa
mengetahui komposisi di dalamnya. Selain itu anak-anak juga kebanyakan tidak
menyukai sayuran. Dengan adanya cimol sayur ini, anak-anak tetap dapat membeli
jajan yang juga menyehatkan.
2. Kalangan usia diatas 18-30 tahun dengan prosentase 50%
Untuk kalangan usia ini kebanyakan telah disibukkan dengan beragam aktivitas yang
membuat mereka makan seenaknya dan tidak mmenuhi standar 4 sehat 5 sempurna.
Waktu yang sempit membuat mereka lebih memilih membeli junkfood daripada harus
memasak, terlebih memasak sayur. Cimolicious menjadi solusi tepat agar kebutuhan
sayur kalangan usia ini tetap terpenuhi namun dikemas dalam bentuk yang berbeda. Hal
itu dapat menggugah selera maka untuk makan sayur tanpa mereka sadari.
3. Kalangan usia 30 tahun keatas dengan prosentase 35%
Pada usia ini merupakan usia produktif untuk masyarakat Indonesia maka kemungkinan
untuk jarang makan sayur juga dapat terjadi sekalipun tidak sebanyak usia di bawah 30
tahun. Pada usia ini kebanyakan orang sudah menikah dan lebih memilih makan di
rumah daripada di luar. Sehingga dapat dipastikan kebutuhan akan sayur pada kalangan
ini lebih terjamin. Namun tidak menutup kemungkinan produk Cimolicious dapat
dijadikan camilan sehat ketika break dari pekerjaan di kantor.

7
c. Customer Relationship
Relasi dengan konsumen dalam usaha kami ini terdapat yaitu Transactional yang
berarti setelah konsumen membeli produk kami tidak ada “hubungan” yang berlanjut antara
kami dengan konsumen.
d. Channel
Pemasaran yang kami lakukan untuk memasarkan dan mengenalkan produk kami ke
konsumen antara lain :
 Indirect
Produk “Cimolicious” akan dijual melalui partnership dengan outlet frozen
food. Pemasaran dilakukan dengan cara bekerja sama dengan Alfamart, Indomaret dan
juga Superindo.
 Awareness
Untuk menumbuhkan awareness konsumen terhadap produk kami, strategi yang
dilakukan adalah pengenalan melalui internet & social media. Kami bisa menggunakan
media sosial berupa Instagram, line dan facebook yang saat ini dapat diakses dimana
saja dan kapan saja.
 Purchase
Konsumen dapat membeli produk kami dengan cara pembelian langsung di
kedai Cimolicious. Dalam pengembangannya produk kami dapat dibeli secara online
namun dalam skala grosir.

e. Key Activities
 Pembuatan Produk
Produk Cimolicious dibuat menggunakan bahan-bahan berkualitas dengan
komposisi yang pas dan enak. Produk cimol dikemas dan dibentuk sedemikian rupa
sehingga penikmat cimol tidak menyadari jika cimol tersebut merupakan camilan yang
sehat.
 Perancangan desain kemasan produk.
Perancangan desain kemasan produk berfokus pada packaging produk yang
modern dan praktis untuk dikonsumsi. Selain itu produk Cimolicious juga kedepannya
tersedia dalam bentuk frozen food sehingga kemasan produk harus steril dari udara luar
agar bisa tahan lebih lama.

8
 Sosialisasi dan Pemasaran Produk
Produk yang akan kami buat akan disosialisasikan melalui media sosial berupa
instagram, line, dan website. Pemasaran dilakukan dengan cara bekerja sama dengan
reseller, outlet frozen food, Alfamart, Indomaret serta Superindo.

f. Key Resources
 Physical Asset
Aset fisik yang dibutuhkan dalam produksi cimol sehat “CIMOLICIOUS”
antara lain peralatan produksi (peralatan memasak dank kompor gas), bahan produksi,
tempat produksi.
 Intelectual
Berupa pendaftaran merk “CIMOLICIOUS” dan juga mematenkan merek
tersebut agar tidak disalahgunakan oleh produsen lain.
 Human
Sumber daya manusia sangat dibutuhkan dalam melakukan usaha ini untuk
menjalankan proses produksi. Dalam skala kecil dibutuhkan 3 orang tenaga produksi
dan manajemen sejumlah 2 orang.
 Financial
Modal awal untuk melakukan produksi plester dan insole “CIMOLICIOUS”
adalah sebesar Rp. 1.803.000.

g. Key Partner
Pihak-pihak yang akan bekerja sama dengan kami dalam memproduksi dan
memasarkan produk kami adalah :

 Web designer dan ahli IT digunakan untuk mengelola dan mendesain web sebagai
sarana pemasaran produk dan memaintanance web bila mengalami masalah.
 Outlet frozen food
 Swalayan seperti Alfamart, Indomaret dan Superindo

h. Cost Structure
 Fixed cost : gaji pegawai dan manajemen
 Variable cost : biaya marketing dan pemasangan iklan
 Cost-driven : biaya bahan baku yang menyesuaikan jumlah produksi
i. Revenue
Diperoleh dari hasil penjualan produk “Cimolicious”
9
BAB II. STRATEGI DAN RENCANA PASAR

2.1 Excecutive Summary


2.1.1 Barang yang Dijual
Barang yang akan dijual adalah “CIMOLICIOUS” yang merupakan makanan
inovasi baru yang bertujuan untuk masyarakat bisa memakan sayur dengan bentuk
yang baru.

2.1.2 Tujuan
 Menyediakan inovasi baru bagi non-pecinta sayuran
 Membuka lahan bisnis bagi reseller CIMOLICIOUS nantinya
 Membuat makanan khas jawa barat ini , yang terkenal dengan pandangan tidak
sehat menjadi makanan yang patut dikonsumsi.

2.1.3 Target Pencapaian


 Produk CIMOLICIOUS bisa dikenal masyarakat Indonesia. Dan menjadi snack
pilihan keluarga
 Bermitra dengan minimal 10 mall untuk membuka food tenant
 Omset penjualan meningkat 50% dari modal perbulan

2.2 Strategic Focus and Plan

2.2.1 Visi dan Misi


 Membangun usaha dari nol yang berkembang secara konsisten hingga terbentuk
bisnis yang independen dan stabil.
 Membangun mitra usaha seluas-luasnya
 Membangun kepercayaan pada pelanggan dengan kualitas makanan kami sehingga
memperoleh reputasi baik.

2.3 Market Situation Analysis


2.3.1 Market Summary
Market Summary mencakup keadaan pasar yang ada growth, trend, selera
konsumen, dan lain sebagainya. Banyaknya makanan kaki lima yang mulai digemari oleh
orang banyak akhir akhir ini. Kita lihat saja salah satu makanan asal kota bandung ini yaitu
cimol (aci molor). Jajanan ini kian hari kian hits dan makin disegani oleh semua kalangan.
Dan tidak sedikit pula café/ restaurant yang melakukan re-desain dan invasi pada cimol
ini. Tetapi tidak bisa dipungkiri perpeftif orang terhadap cimol adalah makanan yang
10
kurang sehat dan banyak mengandung MSG. maka dari itu muncul ide kami untuk
membuat Cimol yang layak dikonsumsi tanpa takut mengaggu kesehatan kalian. Dan
terdapat nilaiplus dikarenakan mengandung sayuran untuk anak kecil.

2.3.2 Market Demographics


Market demographics meliputi keadaan demografi masyarakat yang mempengaruhi
terciptanya suatu produk.
Makanan atau jajanan semakin hari mlai banyak dan berkeliaran dimana mana.
Mulai kaki lima hingga bintang lima. Dan tidak dipugkiri masyarakat mulai sedikit
konsutif terhadap pola konsumsi makanan /camilan sehingga mereka tidak engga untuk
mencoba makanan makanan baru yang ada disekitarnya.
2.4 Competitor Analysis
“CIMOLICIOUS” merupakan ide baru yang murni datang dari keresahan masyarakat
akan semakin tidak sehatnya camilan yang ada akhir akhir ini. Mulai dari banyak nya MSG
hingga Pengawet. Cimol pun meupakan makanan yang tidak asing ditelinga masyarakat. Sudah
banyak pedanggang pedangan kaki lima hingga restaurant yang menjadikan menu ini menjadi
menu utama mereka. Dan tidak jarang pedangan kaki lima membandrol harga yang cukup
murah untuk cimol.

2.5 Customer Analysis


Cimol yang sehat dan tanpa MSG mulai dicari akhir akhir ini. Karena cimol yang beredar
di masyarakat kita agak sedikit meresahkan mulai dari komposisi hingga higienitas dapur.
Masyarakat mulai mencari jajanan yang sehat dan aman dikonsumsi untuk keluarga dan oran
tersayang. Dengan adanya CIMOLICIOUS diharapkan bisa menjadi pilihan utama pelanggan
untuk menyelesaikan masalah tersebut.

2.6 SWOT Analysis

Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat) merupakan analisis


yang dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan produk yang dibuat. Hal ini
dilakukan agar produsen dapat terus berinovasi dalam mengembangkan produknya. Berikut
analisis dari produk “CIMOLICIOUS PLAST” yang disajikan dalam bentuk Tabel 1 dan Tabel
2.

Tabel 1. Analisis SWOT Internal Factor

INTERNAL FACTOR

11
STRENGHT WEEKNESS
Masih jarang produk cimol dengan isian Usaha ini belum banyak pengalaman yang
sayur didapat
Mengutamakan higienitas di dapur Banyaknya pesaing cimol yang marak
Harga kompetitif dan kualitas selalu Ketahanan yang kurang dikarenakan tidak
terkontrol menggunakan pengawet
Pemesanan mudah via food tenant atau
pesan yang bebentuk frozen juga bisa
Produk yang sangat innovative untuk orang
yang tidak suka sayur
Berbagai kegiatan promosi yang gencar
untuk meningkatkan intensi pembelian
konsumen.

Tabel 2. Analisis SWOT External Factor

EXTERNAL FACTOR
OPPORTUNITY THREAT
Mulai banyaknya masyarakat yang Ancaman serbuan market follower sejenis
mengininkan makanan yang sehat
Banyaknya masyarakat yang tidak menyukai
sayur dalam bentuk aslinya .
Penggunaan digital marketing untuk
mengkomunikasikan value produk pada
konsumen
Banyaknya food hunter/blogger yang mulai
mencari makanan dengan inovasi baru

12
Kampanye dengan media youtube melewati
influencer sangan berpengaruh

13
BAB III. ANALISIS RESIKO IDE BISNIS
Resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan
yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak
menginginkannya. Manajemen resiko merupakan suatu sistem pengawasan resiko dan
perlindungan atas harta benda, keuntungan, serta keuangan suatu badan usaha atau perorangan
atas kemungkinan timbulnya suatu kerugian karena adanya resiko tersebut.
Dalam Menjalankan bisnis CIMOLICIOUS banyak resiko yang mungkin akan
ditanggung oleh perusahaan antara lain.
3.1 Resiko pada aspek SDM
 Hilangnya pekerja
 Berkurangnya mitra kerja dan pemutusan secara sepihak oleh mitra kerja
Antisipasi yang dapat dilakukan yaitu :
- Harus menciptakan kondisi kerja yang baik,
- Keterbukaan mengenai reward yang dicapai,
- Bekerja secara sistematis,
- Harus menyampaikan alasan-alasan untuk perbaikan sebelum perbaikan
dilakukan agar tidak terjadi kesalah pahaman dengan mitra kerja
- Meningkatkan komunikasi dengan karyawan dan memberikan motivasi.
3.2 Resiko pada Aspek Keuangan
 Kenaikan biaya produksi dan bahan baku yang berlebihan,
 Langkanya bahan baku yang diperlukan
Antisipasi yang dapat dilakukan yaitu
- Menetapkan biaya yang merupakan pas ditengah. Sehingga ketika terjadi
kenaikan tidak perlu menaikkan harga produk sehingga terkesan tidak
profesional
3.3 Resiko pada Aspek Pemasaran
 Kebijakan pemerintah dan perubahan permintaan,
 Perang harga dengan pesaing
 Performance produk yang relative menurun
 Promosi yang kurang baik,
 Kegagalan dalam mengembangkan produk inovasi baru,

14
3.4 Resiko pada Aspek Produksi/Operasi
 Apabila pemasok bahan baku yang ternyata tidak memenuhi komitmen yang sudah
mereka buat.
Antisipasi yang dapat dilakukan adalah :

- Pengecekan bahan baku yang rutin untuk memanage kualitas dari


CIMOLICIOUS

- Pengecekan yang dlakukan di awal dan di akhir produksi untuk mengetahui


layak dipasarkan atau tidak

3.5 Resiko pada Aspek Sistem Informasi


 Kesalahan operator website,
 Website down
 Terjadinya hilangnya data customer dikarenakan virus ataupun hack
Antisipasi yang dapat dilakukan anatara lain :
- Ditinjau secara rutin dari aspek hardware, software dan brainware.
- Mengembangkan keahlian khususnya di customer service dan pegangan
website.
- Seharusnya mempunyai copy data yang dilakukan secara rutin dan otomatis.

15
BAB IV. GAMBARAN PRODUK
Berikut adalah gambaran produk “CIMOLICIOUS PLAST” yang akan kami produksi :

Gambar 1. Desain Produk “CIMOLICIOUS”


Produk kami memiliki 2 variasi yaitu dalam bentuk insole dan plester. Insole yang kami
buat sengaja diberi lubang-lubang agar isian silica gel dan kampernya dapat berfungsi secara
efektif dalam mengurangi kelembaban sepatu dan memberi bau harum. Insole tersebut pada
bagian samping dapat dibuka untuk meletakkan kedua bahan tadi yang tentunya sudah
dipackaging sedemikian rupa dalam bentuk membran. Varian lainnya adalah dalam bentuk
plester yang didesain oval menyerupai bentuk tumit.

16
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Muhammad Fadhlan. 2016. Perancangan Business Model Canvas sebagai Alternatif
Strategi Bisnis Budidaya Ikan Gurame (Studi kasus pada UKM Mitra Mina. Desa
Sridadi, Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah). Bandar Lampung. Universitas
Lampung.
Osterwalder, Alexander dan Pigneur, Yves terjemahan. 2012. Business Model Generation.
Jakarta: Elex Media Komputindo.

17

You might also like