Professional Documents
Culture Documents
Gawat Janin
- afiksia yang terjadi pada bayi kelanjutan dari anoksia / hipoksia
- diagnosa anoksia / hipoksia janin dapat dibuat dalam persalinan dengan
adanya tanda gawat janin
Diagnosa
- sangat penting menyelamatkan janin menurunkan morbiditus dan
mortalitas perinatas
- perlu diadakan persiapan untuk menghadapi persalinan
- tingkat afiksianya perlu dikenal untuk melalukan resusitasi yang sempurna
dengan skor APGAR
Penanganan
- pasien miring ke kiri
- beri oksigen
- hentikan infuse oksitosin, jika sedang diberikan infuse oksitoksin
DEWI EKA SATRIANI
Penanganan khusus
Jika DJJ tidak normal dengan atau tanpa kontaminasi mekonium
1. sebab dari ibu diketahui ( demam, obat-obatan) mulaila penanganan yang
serius
2. sebab dari ibu tidak diketahui lakukan PDU untuk mencari penyebab gawat
janin
- perdarahan dengan nyeri selusio plasenta
- tanda – tanda infeksi antibiotic
- tali pusat terletak di bawah bagian janin penanganan prolapsus tali pusat
3. DJJ tetap abnormal atau jika tidak ada tanda – tanda lain gawat jain
rencanakan persalinan
a. serviks tidak berdilatasi penuh dan kepala janin berada > 1/5 diatas
simfibis pubis / bagian teratas tulang kepala janin berada diatas station
O sersio segera
b. serviks telah berdilatasi dengan kepala janin tidak > 1/5 diatas simfibis
pubis atau bagian teratas tulang kepala janin berada di station O
forsep ( ekstrasi vacuum )
Faktor Resiko
- usia ibu diatas 35 tahun
- malnutrisi
- pemeriksaan antenatal care tidak teratur
- merokok, alkoholisme, penyalahgunaan obat
Faktor Janin
- malformasi, kelainan struktur dan kromosom
- kelainan metabolic
- kelainan pada tali pusat
- difusi plasenta
- infeksi bakteri dan virus
Faktor Plasenta
- plasenta previa perdarahan yang banyak > 2 mgg
- twin to twin transfuse
- infark plasenta
- solusio plasenta
- post maturitas
- disfungsi plasenta yang menyebabkan hipoksemia termasuk berhubungan
dengan PJT
Penilaian klinik
- pertumnbuhan janin kurang, bahkan janin mengecil sehingga tinggi fundus
uterus menurun
- bunyi jantung janin tidak terdengar oleh teroskop dan dipastikan…
- keluhan ibu, menhilangnya gerak janin
- BB ibu menurun
- USG janin tanpa tanda kehidupan
- Tulang kepala kolaps
- Radiology bila 5 hari setelah kematian akan tampak :
tulang kepala tumpah tindih
tulang kepala mengalami hiperfleksi
gambaran gas pada hati dan pembuluh darah
edema sekitar tulang kepala
- pemeriksaan HCG urine menjadi negative. Hasil ini terjadi beberapa hari
setelah kematoan janin
Penatalaksanaan
DEWI EKA SATRIANI
Tingkat Maserasi
Tingkat Gambaran Waktu Kematian IntraUtering
0 kulit kemerahan < 8 jam
1 kulit licin dan mengelupas > 8 jam
2 kulit terkelupas lebih banyak 2 - 7 hari
serusi serous kemerahan dirongga
dada dan abdomen
3 hati kuning kecoklatan > 7 hari
efusi keruh mungkin sudah
mumifikasi
Pencegahan :
1. pemeriksaan antenatal yang teratur
2. ibu menghindari dari setiap penyakit – penyakit infeksi
3. hindari merokok, alcohol, dan penyalahgunaan obat
4. pemeriksaan : USG, X fetoprotein darah
5. NST menilai kesehatan janin sebelum terjadinya KJDR
Prognosis
Selain ibu menderita DM, dan wanita yang pernah kena KJDR mempunyai
harapan yang baru untuk kehamilan selanjutnya ( anak kedua belum tentu KJDR ).
- tali pusat menumbung tali pusat teraba di samping lebih rendah dari bagian
depan sedangkan ketuban pecah
- tali pusat terkemuka terjadi pada ketuban yang masih utuh ( ketuban belum
pecah tetapi sudah teraba rali pusatnya )
- tidak dibedakan antara tali pusat menumbung dan tali pusat terkemuka
menentukan sikap dan terapi
keadaan dimana pintu atas panggul kurang tertutup oleh bagian depan dapat
menimbulkan prolaps tali pusat :
hidraamnion
kehamilan ganda
letak majemuk
letak lintang
letak kaki
disproporsia kepala
Diagnosis
- setiap saat ketuban pecah dalam persalinan periksa kemungkinan prolapsus
tali pusat
- teraba tali pusat di bagian terendah janin
- tali pusat keluar dari vagina segera setelah ketuban pecah
Penanganan
Terpenting diagnosa dibuat dengan epat dan hendaknya dilakukan PDV kalau
ketubannya pecah.
- segera selesaikan persalinan kalau DJJ masih ada
- anak mati persalinan dapat ditunggu berlangsung spontan
Penanganan Khusus
- tali pusat berdenyut
oksigen 4 – 6 liter
posisikan ibu trendelenberg
diagnosa melalui PDV
@ persalinan kala I, sarung tangan DJJ
@ persalinan kala II, ekstrasi vakum/ cunam / Forsep +
Epistotomi
Sunsang forsep piper
Lintang seksio sesario
- tali pusat tidak berdenyut
tidak merupakan tindakan darurat lagi, dan dilahirkan bayi mungkin tanpa
menciderai ibu