Professional Documents
Culture Documents
Positive Accounting Theory
Positive Accounting Theory
Terjadinya konflik kepentingan memicu biaya agensi. Jensen dan Meckling (1976)
mengidentifikasi biaya agensi menjadi tiga jenis diantaranya : 1) biaya monitoring (monitoring
cost) yaitu biaya yang dikeluarkan oleh prinsipal untuk memantau perilaku agen 2) biaya
bonding (bonding cost) yaitu biaya yang dikeluarkan oleh agen untuk meyakinkan pemegang
saham bahwa manajemen perusahaan berjalan sebagaimana semestinya, 3) Biaya kerugian
residual (residual loss) yaitu kerugian menurunnya nilai pasar akibat adanya hubungan
keagenan yang ikut mempengaruhi berkurangnya kesejahteraan pemegang saham.
PEMILIK-MANAJER KONTRAK
Jika semua individu diasumsikan bertindak untuk kepentingannya sendiri, maka pemilik
mengharapkan manajer (agen) untuk melakukan tindakan tidak selalu untuk kepentingan
pemilik (prinsipal). Karena posisi mereka dalam perusahaan, manajer memiliki akses ke
informasi yang tidak selalu tersedia bagi prinsipal (masalah ini sering disebut sebagai asimetri
informasi) dan lebih lanjut dapat meningkatkan kemampuan manajer untuk melakukan
kegiatan yang menguntungkan bagi diri mereka sendiri. Biaya perilaku yang berbeda yang
timbul sebagai akibat dari hubungan agensi disebut sebagai biaya agensi.
Manajer dapat diberi penghargaan atas dasar fixed basis (gaji independen terhadap
kinerja), atas dasar hasil yang dicapai, atau pada kombinasi keduanya. Jika manajer diberi
penghargaan atas dasar fixed basis, manajer tidak ingin mengambil risiko besar karena dia tidak
ingin berbagi dalam potensi keuntungan apa pun. Gaji ditambah remunerasi, terkait dengan
kinerja perusahaan dikenal sebagai skema bonus.
Skema Bonus
Remunerasi dapat dikaitkan dengan keuntungan perusahaan, penjualan perusahaan, atau
return on asset. Semua pemberian remunerasi harus didasarkan pada output dari sistem
akuntansi. Juga dapat diberi penghargaan sejalan dengan harga pasar saham perusahaan.
KONTRAK HUTANG
Biaya agensi dari hutang termasuk : 1) membayar dividen yang berlebihan, yang
meninggalkan beberapa aset untuk membayar hutang, 2) organisasi dapat mengambil hutang
tambahan, dengan debtholders baru akan bersaing dengan debtholders asli untuk pembayaran,
3) investasi dalam proyek-proyek berisiko tinggi mungkin tidak menguntungkan bagi
pemegang hutang (debtholder) karena mereka memiliki klaim tetap.
Dengan tidak danya perlindungan untuk melindungi kepentingan debtholders,
diasumsikan bahwa debtholders akan meminta perusahaan untuk membayar biaya bunga yang
lebih tinggi untuk mengkompensasi debtholders atas eksposur yang berisiko tinggi (Smith dan
Warner, 1979). Jika perusahaan setuju untuk tidak membayar dividen yang berlebihan, tidak
mengambil tingkat utang yang tinggi atau tidak berinvestasi dalam proyek berisiko, maka
mereka akan menarik utang dengan biaya lebih rendah.
Sehubungan dengan kontrak hutang Australia, Cotter (1998) menemukan bahwa :
Perjanjian leverage sering digunakan dalam kontrak pinjaman bank, dengan leverage
yang paling sering diukur sebagai rasio total kewajiban terhadap total aset. Selain itu,
perjanjian biaya sebelumnya biasanya termasuk dalam perjanjian pinjaman berjangka
bagi perusahaan besar. Perjanjian biaya sebelumnya didefinisikan sebagai persentase dari
total aset.
BIAYA POLITIK
Perusahaan besar terkadang dibawah pengawasan oleh beberapa kelompok, misalnya
pemerintah, kelompok karyawan, kelompok lobi dsb. Ukuran perusahaan sering digunakan
sebagai indikasi kekuatan pasar. Konsisten dengan Watts dan Zimmerman (1978) berpendapat
bahwa untuk mengurangi kemungkinan perhatian politik yang merugikan dan yang terkait
perhatian ini (misalnya, biaya yang berkaitan dengan peningkatan pajak, peningkatan klaim
upah atau boikot produk), perusahaan besar cenderung mengadopsi metode akuntansi yang
mengurangi laba dilaporkan untuk mengurangi pengawasan politik.
Sehubungan dengan biaya politik, ada pandangan bahwa dalam pasar politik hasil
'pembayaran' yang diharapkan terbatas dari tindakan individu (Downs, 1957). Jika kelompok
kepentingan tertentu terbentuk, maka biaya informasi tersebut dibagikan dan kemampuan
untuk menyelidiki tindakan pemerintah akan meningkat. Karena PAT mengasumsikan bahwa
semua tindakan didorong oleh kepentingan sendiri, perwakilan kelompok kepentingan
diprediksi mengadopsi strategi yang memaksimalkan kesejahteraan mereka sendiri karena para
konstituen memiliki motivasi atau sarana yang terbatas untuk diinformasikan sepenuhnya.
Para politisi tahu bahwa perusahaan yang sangat menguntungkan bisa tidak populer
dengan para anggota konstituen. Politisi dapat memenangkan suara dengan mengambil
tindakan terhadap perusahaan. Politisi juga dapat mengandalkan laba yang dilaporkan
perusahaan dalam memberikan insentif bagi perusahaan untuk mengurangi laba yang
dilaporkan.