You are on page 1of 2

Introduction

Sawit adalah tumbuhan monokotil (keping satu) dari genus Elaeis. Kelapa
sawit merupakan tanaman yang memproduksi minyak tertinggi dengan rata-rata 3,7
ton minyak per hektar per tahun di Malaysia. Tanaman ini memproduksi 2 jenis
minyak. Bagian mesocarp menghasilkan minyak kelapa sawit yang digunakan untuk
tujuan pelapisan (edibel), dan bagian kernelnya menghasilkan PKO (Palm Kernel Oil)
yang umumnya di aplikasikan di Industri Oleochemical. Genus Elaeis terdiri dari 2
spesies yaitu Elaeis guineensis dan Elaeis oleifera. Elaeis guineensis berasal dari
Afrika Barat dan merupakan jenis tanaman komersil. Elaeis Oleifera merupakan jenis
tanaman pendek yang berasal dari Amerika Selatan dan minyaknya mempunyai
karakteristik mengandung asam oleat yang tinggi.
Kelapa sawit menjadi minyak sayur terpenting kedua di dunia setelah minyak
kedelai di tahun 1980 an. Minyak ini berasal dari Malaysia, Indonesia, Nigeria, Pantai
Gading atau negara lain. Saat ini, sebagian besar produksi kelapa sawit dunia berasal
dari Asia Tenggara, khususnya Malaysia dan Indonesia. Produksi CPO (Crude Palm
Oil) Malaysia meningkat dari 8,3 juta ton di tahun 1998 menjadi 10,6 juta ton pada
tahun 1999, mempertahankan posisi sebagai negara pemasok kelapa sawit terbesar di
dunia. Saat ini, 13% dari produksi minyak dan lemak dunia berasal dari kelapa sawit
dan diharapkan dapat menyusul minyak kedelai sebagai minyak sayur paling penting.
Asal
E. guineensis berasal dari Afrika Barat. Pertama kali diperkenalkan di Brasil
dan negara–negara tropis lainnya oleh Portugis pada abad ke-13. Namun
penyebarannya kurang merata. Pada abad ke-19 ketika Belanda membawa benih dari
Afrika Barat ke Indonesia menghasilkan empat bibit yang ditanam di Bogor,
Indonesia pada tahun 1848. Kelapa sawit tersebut adalah jenis Dura. Dari bibit ini
ditanam sebagai tanaman hias di Deli dan dikenal sebagai Deli Dura. Dari sana,
kelapa sawit tersebut dikirim ke kebun Raya Singapura pada tahun 1875, dan
kemudian dibawa ke Malaya (seperti diketahui Malaysia Barat) pada tahun 1878.
Minyak sawit awalnya ditanam di Malaya sebagai tanaman hias, dan penanaman
pertama kali secara komersial baru pada tahun 1917.
E. oleifera berasal dari Amerika Selatan. Pada mesokarp E. oleifera
terkandung minyak yang mengandung asam oleat dan linolenat. Kandungan asam
linolenat yang lebih rendah dari asam palmitat dan asam jenuh lainnya. Nilai yodium
(IV) pada minyak sawit berkisar ± 70-80. E. oleifera dan E. guineensis memiliki
potensi sebagai interspesi hibrida. E. oleifera dan E. guineensis memiliki kromosom
somatik yang sama yaitu 32, yang dapat dihibridasi dengan mudah. Keuntungan
hibrida F1 atas E. guineensis adalah minyak yang mempunyai tingkat kejenuhan
yang lebih rendah.
Deskripsi Buah
Buah kelapa adalah buah berbiji yang berbentuk tandan bergerombol yang
rapat. Bagian perikarp terdiri dari tiga lapisan, eksokarp (kulit), mesokarp (luar pulpa
yang mengandung minyak sawit) dan endokarp (cangkang keras yang melapisi kernel
(endosperm) yang mengandung cadangan minyak dan karbohidrat untuk embrio).
Ketebalan cangkang dikendalikan oleh satu gen. Dura homozigot memiliki cangkang
tebal dan pisifera homozigot tidak memiliki cangkang. Persilangan antara dura dan
pisifera menghasilkan tenera heterozigot yang cangkangnya tipis dikelilingi oleh
serabut cincin di mesokarp. Cangkang yang tipis dari tenera menghasilkan lebih
banyak mesokarp yang mengandung minyak. Sejak 1961, sebagian besar bahan
tanamnya adalah tenera (dura X pisifera). Pisifera tidak digunakan sebagai bahan
tanam komersial karena sebagian besar tidak subur.

You might also like