You are on page 1of 10

JPE-Volume 9, Nomor 1, 2016

Analisis Perilaku Konsumsi Mahasiswa Ditinjau Dari


Motif Bertransaksi (Studi Kasus pada Mahasiswi S1
Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Malang Angkatan Tahun 2012)

Niati Lisma
Agung Haryono

ABSTRACT
Student consumption activities Prodi Economic Education
in addition to the purposes of study, consumption activities are also
carried out to support the appearance. This research aims to
discover (1) how is the motive of the transactions in the purchase of
food and fashion products, (2) how the strategy to allocate the
allowances of the students of Faculty of Economic Education, State
University of Malang. This study uses a qualitative method with
the kind of phenomenology, the snowball sampling technique. and
uses snowball-sampling technique. The data was collected by doing
an interview and documentation, and the data was analyzed by
using data reduction, data presentation, and conclusion/verification.
The results of this research are, firstly, motif transaction in the
purchase of a meal, the students of Faculty of Economic Education
choose where to eat certain then documented and published in
social media, Secondly, motif transaction in the purchase of fashion
products, there is a student who is often influenced by friends,
trends, brand, advertising and discounts. Thirdly, there are students
who create a list for their consumption planning, and there are
students who do not in allocating their allowances as the strategies
used by the students of Faculty of Economic Education.
Keywords: consuming behavior, transaction motives, students of
Economic Education.

PENDAHULUAN dimana perilaku tersebut merupakan


Pada umumnya apabila perilaku yang dilakukan konsumen
seseorang kebutuhannya telah dalam memutuskan untuk
terpenuhi, maka akan timbul berkonsumsi. Engel, Blackwell, dan
kebutuhan lain. Pembelanjaan atas Miniard (dalam Sumarwan, 2011:4)
makanan, pakaian, dan barang- mendefinisikan perilaku konsumen
barang kebutuhan yang lain termasuk sebagai tindakan yang langsung
dalam konsumsi. Kegiatan konsumsi terlibat dalam mendapatkan,
berkaitan dengan perilaku konsumen mengkonsumsi, dan menghabiskan

Alamat Korespondensi:
Niati Lisma 41
Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UM
Email: n14tilisma@gmail.com
JPE-Volume 9, Nomor 1, 2016

produk dan jasa, termasuk proses (uang saku) mereka untuk memenuhi
keputusan yang mendahului dan hasrat berbelanja mereka dan
menyusuli tindakan ini. Konsumsi seberapa banyak yang mereka
dilakukan semua masyarakat dari gunakan untuk kebutuhan yang
berbagai tingkat usia, akan tetapi benar-benar harus dipenuhi.
setiap tingkat usia memiliki Kelompok konsumen remaja
karakteristik konsumsi yang khususnya mahasiswa putri biasanya
berlainan. mudah terbujuk rayuan iklan,
Salah satu lapisan konsumen terpengaruh ajakan teman cenderung
dalam melakukan kegiatan konsumsi boros dalam menggunakan uangnya
adalah remaja. Mahasiswa serta bertindak kurang realistis.
merupakan salah satu kelompok Mahasiswa putri cenderung
konsumen remaja. Kegiatan mempunyai jiwa yang labil
konsumsi mahasiswa disamping dibanding mahasiswa laki-laki serta
untuk keperluan kuliah, kegiatan merupakan kelompok yang relatif
konsumsi juga dilakukan untuk lebih mudah dipengaruhi budaya
menunjang penampilan dengan konsumerisme.
membeli barang, misalnya konsumsi
make up, pakaian, jam tangan, Dari segi penampilan
sepatu, tas, serta gadget. Hal ini mahasiswa putri Prodi S1 Pendidikan
menunjukkan bahwa kebutuhan Ekonomi Fakultas Ekonomi
manusia tidak hanya mengenai Universitas Negeri Malang cukup
kebutuhan seputar sandang, pangan, menarik. Penampilan yang menarik
papan (primer). Menurut Maslow tidak lepas dari make-up, perawatan
(dalam Setiadi, 2010:38) kebutuhan kecantikan serta model pakaian yang
manusia tersusun dalam suatu modis dan cenderung mengikuti tren.
hierarki. Tingkat kebutuhan yang Hal lain yang mendukung adalah
paling rendah ialah kebutuhan gadget terbaru yang dimiliki oleh
fisiologis ada pula kebutuhan akan mahasiswa putri Prodi S1 Pendidikan
harga diri dan tingkat yang tertinggi Ekonomi Fakultas Ekonomi
ialah kebutuhan akan perwujudan Universitas Negeri Malang. Dari segi
diri. Bahkan saat ini, pergi ke salah keperluan hiburan kegiatan yang
satu tempat makan bukan sering dilakukan dalam mengisi
dikarenakan cita rasa makanannya waktu luang mahasiswa putri Prodi
yang tinggi namun karena ingin S1 Pendidikan Ekonomi Fakultas
mendokumentasikannya saat sedang Ekonomi Universitas Negeri Malang
di restoran tersebut dan adalah pergi ke pusat perbelanjaan
dipublikasikan di media sosial. (mall), nongkrong, menonton
bioskop, karaoke, kuliner, dan pergi
Perilaku konsumsi mahasiswa ke tempat wisata.
bisa dilihat dari seberapa banyak
mereka menggunakan pendapatan Berdasarkan fenomena yang
ada peneliti ingin mengkaji lebih

42
JPE-Volume 9, Nomor 1, 2016

dalam dengan melakukan penelitian “The term consumer behavior refers


dengan judul “Analisis Perilaku to the behavior that consumers
Konsumsi Mahasiswa Ditinjau Dari display in searching for,
Motif Bertransaksi dengan purchashing, using, evaluating, and
melakukan Studi Kasus Pada disposing of products and services
Mahasiswi S1 Pendidikan Ekonomi that they expect will satisfy their
Fakultas Ekonomi Universitas needs”. Istilah perilaku konsumen
Negeri Malang Angkatan Tahun diartikan sebagai perilaku yang
2012”. Fokus masalah dalam diperlihatkan konsumen dalam
penelitian ini adalah bagaimana mencari, membeli, menggunakan,
motif bertransaksi mahasiswi Prodi mengevaluasi, dan menghabiskan
Pendidikan Ekonomi Fakultas produk dan jasa yang mereka
Ekonomi Universitas Negeri Malang harapkan dapat memuaskan
dalam pembelian makanan dan kebutuhan mereka. Definisi lain dari
produk fashion serta strategi dalam perilaku konsumen menurut Loudon
mengalokasikan uang saku. dan Della-Bitta (dalam Sumarwan,
2011:4) merupakan proses
pengambilan keputusan dan aktivitas
LANDASAN TEORI fisik dalam mengevaluasi,
memperoleh, menggunakan dan
Menurut Eugence A. Diulio mengahabiskan barang dan jasa.
(dalam Tama, 2014:13) konsumsi Sedangkan menurut Winardi (dalam
terbagi 2 (dua) yakni konsumsi rutin Sumarwan, 2011:4) merupakan
dan konsumsi sementara. Konsumsi perilaku yang ditunjukan oleh orang-
rutin adalah pengeluran untuk orang dalam merencanakan,
pembelian barang-barang dan jasa membeli, dan menggunakan barang-
yang secara terus menerus barang ekonomi dan jasa.
dikeluarkan selama beberapa tahun
sedangkan konsumsi sementara Sumarwan (2011:5)
adalah setiap tambahan yang tidak menyimpulkan dari beberapa
terduga terhadap konsumsi rutin. pengertian yang dikemukakan oleh
Menurut Samuelson & Nordhaus beberapa pakar menyatakan bahwa
(dalam Tama, 2014:14) konsumsi perilaku konsumen adalah semua
adalah pengeluaran untuk pembelian kegiatan, tindakan, serta proses
barang-barang dan jasa akhir guna psikologis yang mendorong tindakan
mendapatkan kepuasan ataupun tersebut pada saat sebelum membeli,
memenuhi kebutuhannya. ketika membeli, menggunakan,
menghabiskan produk setelah
Schiffman dan Kanuk (dalam melakukan hal-hal di atas atau
Sumarwan, 2011:4) mendefinisikan kegiatan mengevaluasi.
perilaku konsumen sebagai berikut

43
JPE-Volume 9, Nomor 1, 2016

Dapat disimpulkan bahwa psikologis (yaitu, psikogenis) maka


perilaku konsumsi adalah tindakan dianggap kebutuhan sekunder atau
yang dilakukan oleh individu atau motif sekunder.
rumah tangga untuk pembelian
barang-barang (tidak tahan lama Maslow (dalam Setiadi,
maupun barang yang tahan lama) dan 2010:38) berpendapat bahwa
jasa hasil produksi, yang dilakukan kebutuhan yang dinginkan seseorang
secara rutin ataupun hanya sementara berjenjang. Artinya, jika kebutuhan
guna memenuhi kebutuhan dan yang pertama telah terpenuhi,
mendapatkan kepuasan. Dalam kebutuhan tingkat terpenuhi akan
penelitian ini perilaku konsumsi muncul menjadi yang utama.
merupakan tindakan yang dilakukan Selanjutnya jika kebutuhan tingkat
oleh mahasiswa putri dalam kedua terpenuhi, muncul kebutuhan
pembelian makanan dan produk tingkat ketiga dan seterusnya sampai
fashion baik secara rutin ataupun tingkat kebutuhan yang kelima. Inti
hanya sementara guna memenuhi teori Maslow ialah bahwa kebutuhan
kebutuhan dan mendapatkan manusia tersusun dalam suatu
kepuasan. hierarki. Tingkat kebutuhan yang
paling rendah ialah kebutuhan
Kebutuhan sendiri muncul fisiologis dan tingkat yang tertingi
karena konsumen merasakan ialah kebutuhan akan perwujudan
ketidaknyamanan (state of tension) diri (self-actualization needs)
antara yang seharusnya dirasakan
dan yang sesungguhnya dirasakan. Pemenuhan kebutuhan
Menurut Schiffman dan Kanuk tersebut memerlukan langkah-
(2008:73) kebutuhan dasar bersifat langkah tindakan. Tindakan yang
fisiologis (yaitu biogenis) meliputi dilakukan seseorang pasti
kebutuhan akan makanan, air, udara, mempunyai alasan yang jelas atau
pakaian, perumahan, dan seks. karena ada dorongan yang kuat untuk
Karena semua itu dibutuhkan untuk melakukannya. Kegiatan konsumsi
meneruskan kehidupan biologis, yang dilakukan manusia secara
kebutuhan biogenis dianggap sebagai umum bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan primer atau motif primer. kebutuhan hidup atau memperoleh
Kebutuhan perolehan (acquired kepuasan setinggi-tingginya dan
need) adalah kebutuhan yang mencapai tingkat kemakmuran.
dipelajari sebagai jawaban terhadap Dalam berkonsumsi, seseorang akan
kebudayaan atau lingkungan. Ini mengkonsumsi apa saja dan jumlah
dapat mencakup kebutuhan untuk beberapapun sepanjang anggaran
memperoleh penghargaan diri, yang digunakan memadai dan
martabat, kasih sayang, kekuasaan, memperoleh kepuasan maksimum.
dan pengetahuan. Karena kebutuhan Tingkat pendapatan yang berbeda-
perolehan biasanya bersifat beda menyebabkan keanekaragaman
konsumsi

44
JPE-Volume 9, Nomor 1, 2016

Penggunaan uang untuk


transaksi sehari-hari dalam
pemenuhan kebutuhan dapat METODE
dilakukan dengan membelanjakan Penelitian ini menggunakan
untuk barang-barang konsumsi. pendekatan penelitian kualitatif
Menurut Amarjit Gill and Charul dengan jenis penelitian
Shah (2012:70) berpendapat fenomenologi. Penelitian dilakukan
“Transaction motive refers to cash dengan mengambil data melalui
which is held for everyday wawancara, untuk memperoleh data
transactions to pay for goods or pendukung untuk melengkapi
services; that is, cash is held for day- informasi tambahan dengan
to-day operations to make routine menggunakan studi dokumentasi.
payments”. Merujuk pada pendapat Penelitian ini menggunakan teknik
Amarjit Gill and Charul Shah, motif dokumentasi dan wawancara
bertransaksi mengacu kepada semiterstruktur, artinya dalam
penggunaan uang untuk transaksi pelaksanaan wawancara peneliti
sehari-hari dalam pemenuhan bebas tetapi peneliti tetap membawa
kebutuhan seperti barang dan jasa pedoman yang berisikan hal-hal yang
serta untuk melakukan pembayaran akan ditanyakan atau pedoman
rutin. Pembelian merupakan salah wawancara. Selanjutnya dilakukan
satu kegiatan dalam bertransaksi. Hal wawancara secara mendalam kepada
ini juga sering dilakukan oleh informan dalam penelitian ini.
mahasiswi Prodi Pendidikan Dokumentasi dilakukan dengan
Ekonomi FE-UM. Konsumsi mengambil gambar dan rekaman
makanan merupakan faktor suara selama proses wawancara.
terpenting untuk mempertahankan Semua hasil dari kegiatan
kelangsungan hidup. Konsumsi pelaksanaan ini akan dikumpulkan
produk fashion dianggap sebagai dengan baik guna dilakukan analisis
barang kebutuhan penunjang. Motif terhadap data yang diperoleh selama
bertransaksi dalam penelitian ini pelaksanaan penelitian. Apabila data
berkaitan dengan penggunaan uang yang diperoleh masih dirasa belum
saku dalam kegiatan transaksi lengkap, peneliti kembali ke
pembelian yang dilakukan oleh lapangan untuk melengkapi data
mahasiswi. Pembelian yang yang dibutuhkan.
dimaksud meliputi pembelian Teknik pemilihan informan
makanan dan produk fashion. dengan menggunakan snowball
Dengan motif yang dimiliki oleh sampling. Informan yang dimaksud
mahasiswi dapat diketahui alasan peneliti adalah mahasiswa putri
dalam melakukan transaksi Prodi Pendidikan Ekonomi angkatan
pembelian termasuk rasional ataupun 2012 yang masih aktif dan sering
emosional. pergi keluar bersama teman untuk

45
JPE-Volume 9, Nomor 1, 2016

mengisi aktivitas waktu luang. (Sumber: INFO5_NA/W/10-03-


Analisis data menggunakan reduksi 2016)
data, penyajian data, dan menarik
kesimpulan. E... semisal aku buka di instagram
ada kuliner malang yang terbaru
gitu ya aku datangin, di cafe apa
gitu kan, aku tadi sudah bilang
HASIL DAN PEMBAHASAN kalau aku itu suka sosmed. Jadinya
aku upload lokasi ku dimana, terus
 Motif bertransaksi dalam di Pad juga seperti itu. Jadi adalah
melakukan pembelian untuk standart-standart khususnya seperti
makan. itu..... Yang bagus lah buat di
Analisis mengenai motif upload, yang lagi nge-hits, biar kita
bertransaksi yang sering dilakukan jadi anak hits gitu.
oleh mahasiswi Prodi S1 Pendidikan (Sumber: INFO1_FK/W/24-02-
2016)
Ekonomi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Malang dalam hal Dari pernyataan beberapa
pembelian makanan diperoleh informan terlihat terlihat pada pergi
informasi terdapat kelompok ke tempat makan bukan dikarenakan
mahasiswa memilih tempat makan cita rasa makanannya yang tinggi
tertentu dengan tujuan untuk melainkan karena ingin
mendokumentasikan ketika berada di mendokumentasikannya saat sedang
tempat tersebut maupun di restauran maupun di cafe tersebut
dipublikasikan di media sosial. dan dipublikasikan di media sosial.
Berikut cuplikan wawancaranya. Dengan memberikan standar tempat
makan dan berfoto ketika berada di
Kalau pemilihan tempatnya untuk tempat makan tersebut dapat
nongkrong tadi ya mungkin saya
memberikan simbol status agar
pilih tempat yang enak, nggak
terlalu rame terus biasanya kelihatan lebih keren dimata orang
suasananya yang bagus terus lain.
tempatnya itu bagus buat selfie-
selfie sama teman-teman saya, ya  Motif bertransaksi ketika
buat saya update yang namanya melakukan pembelian produk
sekarang mbak ya sosial media itu fashion seperti baju, jilbab, dan
kan banyak sekali seperti path, tas.
instagram kalau di path itu kan kita Motif bertransaksi dalam hal
bisa update lokasinya ya mungkin
pembelian baju, jilbab, tas diperoleh
kalau lokasinya dimana gitu kan
kayak gimana gitu terus kalau di informasi terdapat mahasiswa yang
instagram itu kan biasanya gambar melakukan pembelian karena adanya
jadi ya saya pilih tempat-tempat pengaruh tren, teman, merek, iklan,
yang bagus biasanya itu kalau ke diskon. Berikut hasil wawancara
cafe itu saya suka yang ada live dengan informan.
musiknya kebetulan saya kan suka
musik, jadi seperti itu.

46
JPE-Volume 9, Nomor 1, 2016

.........Kalau jilbab gitu kadang saya emosional dalam melakukan


ngikutin tren mungkin sekarang kan pembelian.
seperti ima ima terus kerudung ima
itu, kerudung motif bunga-bunga itu
 Strategi dalam mengalokasikan
kan banyak ya itu di pasaran ya
kadang saya juga beli itu karena uang saku
banyak yang pakai juga. Pengaruh konsumsi keluarga
(Sumber: INFO5_NA/W/10-03- juga terbukti berpengaruh dalam
2016) kegiatan konsumsi mahasiswi,
meskipun konsumen tidak lagi
Selain karena alasan mengikuti tinggal bersama orang tua. Hal ini
tren, adanya pengaruh teman dan juga tergambar pada orang tua
iklan dalam pembelian juga mahasiswi Prodi S1 Pendidikan
dikemukakan mahasiswa Prodi S1 Ekonomi dalam mengajarkan anak
Pendidikan Ekonomi, berikut menghemat uang saku dan
pernyataan dari salah satu informan. menabung. Berikut cuplikan
wawancara yang menunjukkan peran
Kadang iya mbak contohnya dulu orang tua dalam mengajari anak
pas teman saya jualan itu lo mbak... mengelola keuangan.
sophie, merek sophie itu kan teman-
teman banyak yang beli sophie jadi Pernah sih mbak. Ya paling banyak
saya ikutan beli sophie. Sophie itu ibu ya. Ibu itu memberikan
paris itu. nasehat tentang bagaimana saya
Beli di online shop saya pernah. untuk melakukan pengelolaan
Baju pernah mbak, sepatu juga keuangan saya seperti dikasih
pernah karena gambarnya bagus, nasehat untuk tidak boros karena
terus modelnya juga lagi ngehits, kita juga sebagai orang perempuan
harganya terjangkau juga mbak. harus bisa untuk mengatur
(Sumber: INFO2_DA/W/24-02- keuangan. Jadi memberikan
2016/) nasehat agar saya ini tidak boros
kemudian menabung, membeli
Hal ini dikarenakan adanya rasa barang-barang yang memang tidak
malu apabila tidak mengikuti mode menjadi suatu kebutuhan itu ya
serta keinginan untuk diterima di dikurangi, boleh membeli barang-
barang yang diinginkan namun
kolompok pertemanan yang
kalau misalkan bener-bener nggak
membuat mahasiswa menyesuaikan butuh banget itu lebih baik uangnya
kegiatan konsumsi dengan kelompok ditabung dari pada dihambur-
pertemanan dan terbawa arus tren hamburkan untuk membeli barang-
yang berkembang. Hal tersebut juga barang yang nggak berguna seperti
membuktikan mahasiswi Prodi S1 itu.
Pendidikan Ekonomi Fakultas (Sumber: INFO4_/DK/W/03-03-
2016)
Ekonomi Universitas Negeri Malang
tergolong konsumen dengan motif

47
JPE-Volume 9, Nomor 1, 2016

Mahasiswi dengan rasionalitas ngajak kan nggak mungkin kita


tinggi umumnya akan mengatur nolak kan. Yaudah lah otomatis itu
kegiatan konsumsinya agar tidak kan uang saku kita bakal keluar
berlebihan sehingga mahasiswa ini buat nongkrong.
(merencanakan sebelum
akan menerapkan beberapa strategi
berkonsumsi)Nggak pernah sama
yang membuat pengeluarannya sekali, dulu sih pernah yang awal-
terkontrol. awal dulu itu ya. Misalkan kaget
sih, semisal dikirimi 2 juta tiba-tiba
kok tinggal 750 ya baut apa ya
Jadi, saya rinci dulu kebutuhan. terus tak itung emang bener emang
Misalnya saya list dulu kebutuhan habisnya segitu, yaudahlah padahal
saya itu apa terus kemudian saya ngapain di itung toh emang habis,
mengira-ngira mbak, biasanya emang bener kok buat keperluan
kalau kemarin itu sudah pernah sendiri. Jadi sekarang nggak
belanja itu sudah tau gambaran pernah sih aku catat-catat gitu.
harganya itu berapa. Nah, dari situ (Sumber: INFO1_FK/W/24-02-
nanti saya kira-kira harganya itu 2016)
mungkin sekitar sekian setelah saya
rinci semuanya kan saya bisa Analisis mengenai strategi
mengalokasikan berapa uang dari dalam mengalokasikan uang saku
pendapatan saya, saya gunakan mahasiswi Pendidikan Ekonomi
untuk membeli kebutuhan tersebut Fakultas Ekonomi Universitas
seperti itu. Negeri Malang menunjukkan bahwa
(Sumber: INFO6_RW/W/10-03- terdapat mahasiswi yang membuat
2016)
strategi konsumsi dengan pembuatan
perencanaan dan mahasiswa tanpa
Mahasiswi dengan tingkat
perencanaan konsumsi. Hal tersebut
rasionalitas rendah justru berlaku
juga didukung oleh peran orang tua
sebaliknya. Mahasiswi ini tidak
dalam mengarahkan pengelolaan
membuat berbagai strategi agar
uang saku yang diberikan.
pengeluarannya tidak melebihi
pendapatannya. Berikut hasil
wawancara dengan informan yang
menggambarkan strategi yang
diterapkan mahasiswa putri Prodi S1 KESIMPULAN
Pendidikan Ekonomi FE-UM dalam
Berdasarkan deskripsi hasil
kegiatan konsumsinya.
penelitian dan pembahasan mengenai
Nggak ada sih mbak soalnya apa perilaku konsumsi yang ditinjau dari
ya, semisal kita enak-enak di motif bertransaksi pada mahasiswi
kampus tiba-tiba ada teman yang Prodi Pendidikan Ekonomi angkatan
ngajak hang-out lah atau yang 2012 FE-UM dapat diambil
apalah itu kan nggak pernah
kesimpulan sebagai berikut: (1)
direncanakan.
Jadinya kalau teman sendiri yang Motif bertransaksi dalam pembelian

48
JPE-Volume 9, Nomor 1, 2016

makanan. Mahasiswi cenderung Pembangunan, Hasil penelitian


memilih tempat makan tertentu menunjukkan bahwa mahasiswi
sebelum melakukan pembelian. Prodi Pendidikan Ekonomi angkatan
Pemilihan tempat makan ini dengan 2012 beberapa diantaranya masih
tujuan pencitraan bisa makan tergolong konsumen yang konsumtif,
ditempat itu yang kemudian walaupun masih ada mahasiswi yang
didokumentasikan dan bertindak rasional. Dari hasil
dipublikasikan di sosial media. penelitian tersebut dapat dijadikan
Mahasiswi yang dapat makan pertimbangan dalam
ditempat itu memiliki kebanggaan mengembangkan pendidikan
tersendiri dalam dirinya dan ingin karakter ketika pembekalan pkpt
mendapatkan penghargaan dari orang mahasiswa agar lulusan universitas
lain. (2) Motif bertransaksi dalam tidak hanya paham ilmu ekonomi
pembelian produk fashion. Terdapat tetapi juga didukung rasionalitas
mahasiswi dalam melakukan ekonomi yang baik dalam
pembelian sering terpengaruh oleh prakteknya, (2) bagi mahasiswa,
teman, tren, merek, iklan, dan hendaknya menerapkan
diskon. Alasan mahasiswi yang pembelajaran ekonomi yang telah
memilih barang bermerek diajarkan dengan memperhatikan
dikarenakan persepsi mahasiswa tingkat prioritas kebutuhan dan
mengenai kualitas dari barang yang membuat perencanaan keuangan
bermerek. Bagi mahasiswi yang secara terstruktur sehingga dapat
cenderung mengikuti tren dan teman, berperilaku rasional dalam
hal ini dikarenakan menyesuaikan berkonsumsi, dan (3) bagi peneliti
gaya hidup mahasiswa lain agar lain, diharapkan melakukan
dapat diterima dalam suatu pengembangan penelitian dengan
kelompok pertemanan. (3) Strategi menggunakan variabel-variabel lain
mengalokasikan uang saku. Sedikit diluar dari variabel dalam penelitian
dari mahasiswi membuat yang ini.
membuat daftar kebutuhan sebelum
melakukan transaksi pembelian yang DAFTAR RUJUKAN
bertujuan agar pendapatan yang
Case, E. K., F, C. R. 2007. Prinsip-
diterima dapat memenuhi berbagai Prinsip Ekonomi Jilid 2 Edisi
kebutuhan. Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
SARAN Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Berdasarkan hasil penelitian Pusat Bahasa (Edisi Keempat).
yang telah dibahas pada bab Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
sebelumnya, maka saran yang dapat Dibyantoro, Rasyid. N, Ristania. A,
diberikan adalah sebagai berikut: (1) 2013. Motif Rasional terhadap
bagi Jurasan Ekonomi Keputusan Pembelian Steak
(Studi Kasus Di Waroeng Steak

49
JPE-Volume 9, Nomor 1, 2016

And Shake Jalan Angkatan 66 Universitas Hasanudin. Skripsi


Nomor 426 Palembang). Jurnal tidak diterbitkan: Universitas
Ekonomi Dan Informasi Hasanudin.
Akuntansi (JENIUS). Vol. 3, Picauly, V. E. 2012. Kecenderungan
No. 2; 2013, (Online) Perilaku Konsumsi Mahasiswa
(http://news.palcomtech.com/wp Program Studi Pendidikan
content/uploads/2014/08/DIBY Ekonomi Fakultas Ekonomi
ANTORONIRWANADE- Universitas Negeri Malang.
JE030213.pdf), diakses 22 Tesis Tidak Diterbitkan.
Januari 2016. Malang: PPS UM.
Gill, Amajit, Shah Charul. 2012. Santrock, J. W. 2003. Adolescene
Determinants of Corporate Perkembangan Remaja. Jakarta:
Cash Holdings: Evidence from Erlangga.
Canada. International Journal of Schiffman, L. G. & Kanuk, L. L. 2008.
Economics and Finance. Vol.4, Perilaku Konsumen (Edisi
No. 1; 2012, (Online), Ketujuh). Jakarta: Indeks.
(www.ccsenet.org/ijef), diakses Setiadi, N. J. 2003. Perilaku Konsumen.
tanggal 24 Oktober 2015. Bandung: Kencana Prenada
Gumulya, J & Widiastuti, M. 2013. Media Group.
Pengaruh Konsep Diri Setiadi, N. J. 2010. Perilaku Konsumen
Terhadap Perilaku Konsumtif (Edisi Revisi). Bandung:
Mahasiswa Universitas Esa Kencana Prenada Media Group.
Unggul. Jurnal Psikologi Sumarwan, U. 2011. Perilaku
Vol.11, No. 1, (Online), Konsumen: Teori dan
(http://digilib.esaunggul.ac.id/pu Penerapannya dalam
blic/UEU-Journal-4427-680- Pemasaran (Edisi Kedua).
1493-1-SM.pdf), diakses 21 Bogor: Ghalia Indonesia.
Maret 2016. Suryani, T. 2013. Perilaku Konsumen di
Herdiansyah, Haris. Metodologi Era Internet Implikasinya pada
Penelilitian Kualitatif. Jakarta: Strategi Pemasaran.
Salemba Humanika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Karim, A. A. 2010. Ekonomi Mikro Tama, T. R. 2014. Pengeluaran
Islami (Edisi Ketiga). Jakarta: konsumsi mahasiswa program
Raja Grafindo Persada. studi Pendidikan ekonomi
Mankiw, N. G. 2000. Teori Ekonomi fakultas ekonomi Universitas
Makro. Jakarta: Salemba Empat. negeri Yogyakarta. Skripsi.
NA, Kumar, J Joseph. 2014. A Study on Yogyakarta: Universitas Negeri
Consumer Behavior towards Yogyakarta.
Fmcg Products among the Universitas Negeri Malang. 2010.
Rural-Suburban Hhs of Pedoman Penulisan Karya
Ernakulam. Journal of Global Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi,
Economics. Vol. 2, No. 4; 2014, Artikel Makalah, Laporan
(Online), Penelitian (Edisi Kelima).
(http://dx.doi.org/10.4172/2375- Malang: Biro Administrasi
4389.1000127), diakses 24 Akademik, Perencanaan, dan
Oktober 2015. Sistem Informasi Kerjasama
Perkasa, A. A. 2012. Faktor-Faktor dengan Penerbit Universitas
yang Mempengaruhi Pola Negeri Malang.
Konsumsi Mahasiswa

50

You might also like