You are on page 1of 6

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

INSIDEN CARPAL TUNNEL SYNDROME BERDASARKAN


ANAMNESIS PADA KARYAWAN BANKDI KOTA BITUNG
SULAWESI UTARA

1
Denniel Saerang
2
Mieke Kembuan
2
Winifred Karema

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian /SMF Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: dr.saerang@icloud.com

Abstrak: Carpal Tunnel Syndrome (CTS) is pressure neuropathy against nervous medianus in
carpal tunnel on the wrists, exactly on the bottom of the fleksor retinaculum. CTS can occur
due to excessive body activities or due to repeated movements including the use of computers.
This could result in life problems, such as reduction in productivity of work and also the rising
cost of health care. In Indonesia, CTS generally is not specified independently but it is
incorporated into the accident of working muscle and bones groups. This study aimed to know
the incidence of CTS among employees in Bitung. The was a descriptive study with a cross
sectional design. Samples were 47 people who worked in banks: BNI and BCA in Bitung.
Data were obtained by using questionnaire. The results showed that the incidence of CTS was
found in 28% of bank employees; 13% had right unilateral CTS, 2% had left unilateral CTS,
and 13% had bilateral CTS.
Keywords: Carpal Tunnel Syndrome, computer, employees of banks

Abstrak: Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan neuropati tekanan terhadap nervus
medianus dalam terowongan karpal pada pergelangan tangan, tepatnya di bawah fleksor
retinakulum. CTS dapat terjadi karena aktifitas tubuh yang berlebihan atau karena pergerakan
yang berulang termasuk penggunaan komputer. Hal ini dapat mengakibatkan suatu masalah
khusus dalam kehidupan, seperti penurunan produktivitas pekerjaan serta meningkatnya biaya
untuk kesehatan. Di Indonesia umumnya CTS tidak dispesifikasi sendiri melainkan
dimasukkan dalam kecelakaan kerja kelompok otot dan tulang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui insiden CTS pada karyawan di Kota Bitung. Metode penelitian deskriptif dengan
menggunakan rancangan potong lintang. Sampel berjumlah 47 orang yang bekerja di Bank
BNI dan BCA di Kota Bitung. Data diperoleh menggunakan kuisioner. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa insiden CTS ditemukan pada 28% karyawan Bank di kota Bitung: 13%
mengalami CTS unilateral kanan, 2% mengalami CTS unilateral kiri, dan 13% mengalami
CTS bilateral.
Kata kunci: Carpal Tunnel Syndrome, komputer, pekerja Bank BNI & Bank BCA

Carpal Tunnel Syndrome merupakan menggangu fungsional umum.1-4 Carpal


tekanan neuropati terhadap nervous Tunnel Syndrome umumnya menghasilkan
medianus dalam trowongan karpal pada rasa sakit, kesemutan, terbakar, mati
pergelangan tangan, tepatnya di bawah rasa,atau beberapa kombinasi dari gejala ini
fleksor retinakulum. CTS merupakan pada aspek palmar ibu jari, jari telunjuk,
kondisi dimana nervous medianus terjadi jari tengah, dan setengah radial dari jari
penekanan di bagian trowongan karpal dan manis.5,9 Gerakan tangan5, mengetuk,
579
Saerang, Kembuan, Karema: Insiden carpal tunnel syndrome ...

fleksi, dan ekstensi yang berulang-ulang, Pendidikan, Masa Kerja, dan Jenis
serta mengetik8 menyebabkan kompresi Pekerjaaan.
saraf median diterowongan karpal Pengambilan data diperoleh dengan
merupakan hasil dari ketidaksesuaian menggunakan kuisioner serta tanya jawab
antara volume isi kanal dan ukuran relatif.3 langsung dengan responden kemudian hasil
Selama tahun 2003 sampai 2005 terjadi penelitian diolah di komputer.
peningkatan kasus CTS pada karyawan
akibat gerakan repetitif pada penggunaan HASIL PENELITIAN
komputer dalam frekuensi yang sering dan Jumlah karyawan bank BCA dan bank
durasi yang lama dari 76 kasus menjadi 112 BNI yang menjadi responden pada
kasus. Hal ini mengakibatkan terjadinya penelitian ini ialah 50 orang yang bekerja
peningkatan angka absensi kerja, selama kurang lebih 6-8 jam sehari. Yang
produktivitas karyawan dan gangguan memenuhi kriteria inklusi berjumlah 47
kesehatan yang teakumulasi. Apalagi orang. Mayoritas respoden ialah perempuan
dengan adanya perkembangan teknologi berjumlah 31 orang (66%) sedangkan laki-
yang sangat maju menuntut para perkerja laki berjumlah 16 orang (35%), yang terdiri
sering menggunakan komputer untuk dari usia 20-25 tahun 13 orang (28%) dan
membantu memundahkan pekerjaan. 25-50 tahun 34 orang (72%). Kebanyakan
Penelitian Lie T Merjanti (2004) responden memiliki tingkat pendidikan
mendapatkan prevalensi sebesar 27% pada strata 1 yaitu 81% (38 orang), sebagian
wanita di pengolahan makanan.2 Di besar telah melakukan masa kerja 1-5
Indonesia umumnya CTS tidak tahun 51% (24 orang), dan 30% responden
dispesifikasi sendiri melainkan dimasukkan (14 orang) merupakan karyawan di bagian
ke dalam kecelakaan kerja kelompok otot teller (Tabel 1).
dan tulang.
Mendiagnosis CTS harus berdasarkan Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan
kombinasi dari tanda klinis yang di tingkat pendidikan, masa kerja, jenis pekerjaan
temukan, yaitu: rasa nyeri, baal, atau
seperti terkena sengatan listrik yang Variabel Jumlah (n) %
Tingkat
dipersarafi oleh n. medianus, rasa kebas, Pendidikan
dan terjadi di jari pertama sampai setengah SMA 2 4
jari ke tiga.8 Beberapa pemeriksaan fisik Diploma 6 13
yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis Strata 1 38 81
CTS yaitu antara lain: tes Phalen dan tes Strata 2 1 2
Strata 3 0 0
Tinel, serta dapat dilakukan tes neurologi Masa Kerja
lainnya seperti EMG. 1-5 tahun 24 51
5-10 tahun 10 21
METODE PENELITIAN >10 tahun 13 28
Jenis penelitian yang dilakukan ialah Jenis Pekerjaan
Teller 14 30
deskriptif dengan desain potong lintang. Customer service 12 26
Penelitian dilakukan pada bulan November Marketing 9 19
– Desember 2013 di Bank BNI dan BCA di Administrasi 12 26
kota Bitung, Sulawesi Utara. Sampel
penelitian harus memenuhi kriteria inklusi Insiden Carpal Tunnel Syndrome
yaitu seluruh karyawan bank BNI dan BCA Pada penelitian ini diagnosis CTS
yang telah bekerja minimal 1 tahun dan ditentukan bila responden merasakan tanda
bersedia mengikuti penelitian melalui khas CTS yaitu merasa nyeri, baal, atau
pengisian informed consent. Variabel kesemutan pada jari ibu, jari telunjuk, jari
penelitian meliputi variabel tergantung tengah dan setengah jari manis ditangan
yaitu Carpal Tunnel Syndrome dan variabel kiri atau tangan kanan (unilateral) atau
bebas yaitu Umur, Jenis Kelamin, Tingkat pada kedua tangan (bilateral). Prevalensi
580
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

CTS pada penelitian ini ialah 28% atau 13 Dilihat dari masa kerja, ternyata masa
orang dari 47 responden. Dari 13 orang kerja 1-5 tahun prevalensinya lebih tinggi
yang menderita CTS ditemukan 6 orang yaitu 17% (8 orang). Salah satu faktor yang
(13%) mengalami CTS unilateral kanan, 1 di teliti yaitu posisi tangan saat waktu kerja
orang (2%) mengalami CTS unilateral kiri menunjukan posisi tangan yang lebih tinggi
dan 6 orang (13%) mengalami CTS dari keyboard komputer saat kerja sebesar
bilateral atau kedua tangan (Tabel 2). 21% (10 orang), sedangkan yang saat
bekerja posisi tangan lebih rendah dari
Tabel 2. Distribusi Insiden CTS berdasarkan keyboard komputer saat kerja 6% (3
lokasi orang).
Variabel n % Tabel 4. Distribusi insiden CTS berdasarkan
CTS Unilateral kanan 6 13 faktor risiko
CTS Unilateral kiri 1 2
CTS Bilateral (kedua tangan) 6 13
Pertanyaan n %
Jenis Kelamin
Dari Tabel 3 dapat di lihat kebanyakan Laki-laki 2 4
responden mengeluhkan nyeri 7 orang dari Perempuan 11 23
13 penderita CTS (54%) kemudian diikuti
Umur
dengan keluhan rasa kebas dan kesemutan 20-25 tahun 4 9
sebesar 6 orang dari 13 penderita CTS 26-30 tahun 5 11
(46%). 31-35 tahun 1 2
36-40 tahun 1 2
Tabel 3. Distribusi Insiden CTS berdasarkan 41-45 tahun 1 2
keluhan 46-50 tahun 1 2
Tingkat Pendidikan
Keluhan n % SMA 0 0
Nyeri 7 54 Diploma 2 4
Rasa baal dan kesemutan 6 46 strata 1 11 23
Nyeri dan rasa baal dan kesemutan 0 0 strata 2 0 0
stara 3 0 0
CTS Berdasarkan Faktor Risiko Jenis Pekerjaan
Pada Tabel 4 dapat dilihat dari 47 Teller 6 13
responden ternyata CTS lebih banyak Customer Service 3 6
diderita oleh perempuan yaitu 24 % (11 Administrasi 4 9
orang) sedangkan laki-laki sebesar 4% (2 Marketing 0 0
orang). Berdasarkan usia, 26-30 tahun Masa Kerja
merupakan usia yang terbanyak menderita 1-5 tahun 8 17
CTS yaitu 11% (5 orang), kemudian usia 6-10 tahun 3 6
20-25 tahun 9% (4 orang) dan usia 31-35 >10 tahun 3 6
tahun, usia 36-40 tahun, serta usia 41-45 Posisi Tangan
tahun dan 46-50 tahun didapatkan masing- Posisi tangan lebih tinggi
masing 2% (1 orang). daripada keyboard 10 21
Tingkat pendidikan menunjukkan Posisi tangan lebih rendah
daripada keyboard 3 6
bahwa strata 1 memiliki persentase
tertinggi yaitu 23% atau 11 orang dan
diploma sebesar 4% atau 2 orang. Dari Pengetahuan Responden Tentang Carpal
jenis pekerjaan, prevalensi CTS terbesar Tunnel Syndrome
adalah teller sebesar 46% (6 orang), Pada penelitian ini disertakan beberapa
selanjutnya bagian administrasi 31%(4 pertanyaan umum mengenai CTS kepada
orang) dan yang terakhir customer service responden untuk menilai pengetahuan
23% (3 orang). mereka mengenai CTS.
581
Saerang, Kembuan, Karema: Insiden carpal tunnel syndrome ...

Tabel 5. Pengetahuan Responden terhadap CTS BAHASAN


Dalam penelitian ini, dari 47 orang
Pertanyaan n % ditemukan 13 orang mengalami gejala khas
Apakah anda pernah
CTS yaitu CTS unilateral kanan 6 orang
mendengar tentang CTS
Ya 1 2 (13%), CTS unilateral kiri 1 orang (2%)
Tidak 46 98 dan CTS bilateral atau kedua-dua tangan 6
Bila ya, anda memperoleh orang (13%), sehingga didapatkan insiden
informasi dari mana CTS pada karyawan Bank di kota Bitung
Internet 1 2
sebesar 28% (13/47 orang). Hal ini sesuai
Buku 0 0
Tetangga 0 0 dengan penelitian yang di lakukan oleh Lie
Koran 0 0 T. Merjanti (2004) yang mengatakan
Dokter 0 0 prevalensi CTS sebesar 27%. Juga
Tidak tahu 46 98 penelitian yang dilakukan oleh Tana
Menurut anda, CTS dapat
Lusianawati (2002) dimana dari 814
menyerang pada organ
Kepala 0 pekerja garmen di temukan sebesar 165
Kaki 0 orang (20,3%). Namun tidak sesuai dengan
Tangan 7 15 penelitian yang dilakukan oleh The
Tidak tahu 40 85 National Institute of Occupation safety and
Menurut anda, apakah
Health pada tahun 1997 yaitu 50% pekerja
faktor penyebab CTS
Tidur 1 2 di negara maju menderita CTS diakibatkan
Merokok 1 2 karena aktifitas di tempat kerja.
Gerakan berulang 1 2 Berdasarkan keluhan yang dirasakan
Tidak tahu 44 94 oleh karyawan maka nyeri merupakan
Menurut anda, tempat
keluhan yang paling banyak dialami yaitu 7
melakukan konsultasi jika
anda menderita CTS dari 13 orang yang menderita CTS (54%).
Dukun 0 0 Keluhan rasa baal dan kesemutan
Tukang pijat 1 2 ditemukan pada 6 dari 13 orang yang
Dokter spesialis saraf 18 38 enderita CTS (46%). Hal iIni sesuai dengan
Tidak tahu 28 60
penelitian Lie Merjanti dimana kesemutan
merupakan keluhan yang terbanyak.
Tabel 5 ini membuktikan dari 20
Barnhart (1991) mendapati keluhan yang
responden hanya ada satu orang (2%) yang
terbanyak muncul pada responden dengan
mengetahui atau pernah mendengar tentang
gerakan repetitif ialah nyeri pada satu atau
CTS dari internet. Bahkan hanya 15% (7
kedua tangan. Hal ini juga mendukung teori
orang) yang mengetahui bahwa CTS dapat
yang dikemukakan oleh Bambang
menyerang organ tangan 85% tidak tahu
Darwono dimana nyeri pada tangan
soal itu (40 orang). Begitupun dengan
terutama pada pergelangan tangan
pertanyaan mengenai faktor penyebab,
merupakan gejala yang timbul pada CTS.
hanya 1orang atau 2% yang tahu CTS
Pada penelitian ini juga di temukan
disebabkan gerakan yang berulang dan
bahwa berdasarkan jenis kelamin CTS
94% (44 orang) mengatakan tidak tahu soal
lebih banyak diderita oleh perempuan yaitu
itu, namun 5% (1 orang) mengatakan
23% (11 orang) dan laki-laki 4% (2 orang)
karena tidur, 5% (1 orang) mengatakan
dari 47 responden. Walaupun memang
karena merokok. Pertanyaan mengenai
lebih banyak perempuan yang menjadi
tempat konsultasi 38% (18 orang) tahu
responden namun penelitian ini juga
jika nanti ia terkena CTS akan
membuktikan teori yang telah ada dimana
berkonsultasi di dokter specialis saraf.
CTS lebih sering terjadi pada wanita
Namun 60% (28 orang) tidak tahu soal itu,
dibandingkan pria (3:1). Hal ini
dan 2% (1 orang) memilih untuk pergi ke
dikarenakan wanita memiliki terowongan
tukang pijat.
karpal yang lebih kecil dibandingkan pria.
Pada beberapa penelitian wanita dikatakan
582
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

lebih banyak menderita CTS karena CTS. Dari pengamatan kebanyakan


pengaruh hormon, namun dalam penelitian karyawan lebih suka meletakan keyboard
ini pengaruh hormon tidak diteliti. komputer lebih tinggi dari posisi
Beberapa teori mengemukakan bahwa pergelangan tangan sehingga pergelangan
usia umum terjadinya CTS ialah 30-60 tangan dalam posisi tergantung saat
tahun dikarenakan pada orang tua ukuran mengetik. Ada juga yang meletakan
penampang terowongan 2,5cm dan keyboard komputer lebih rendah dari pada
panjangnya kurang lebih 9-16 meter, posisi pergelangan tangan sehingga
namun dalam penelitian ini ditemukan juga pergelangan tangan menjadi tertekan.
CTS pada usia 26-30 tahun yaitu 11% (5/47 Kedua posisi ini dapat menyebabkan
orang), usia 20-25 tahun sebesar 9% (5/47 tekanan pada nervus medianus dalam
orang), diikuti usia 31-50 tahun sebesar 2% terowongan karpal sehingga mengakibat-
Bedasarkan tingkat pendidikan kan terjadinya CTS. Dari posisi tangan ini
ternyata dari 47 responden kebanyakan ditemukan bahwa posisi tangan yang lebih
memiliki pendidikan strata 1 sebesar 23 % tinggi dari keyboard komputer mengakibat-
(11/47 orang). kan 21% (10/47 orang) menderita CTS dan
Berdasarkan jenis pekerjaan, pekerjaan 6% (3/47orang) ditemukan pada posisi
teller memiliki persentase yang cukup tangan yang lebih rendah dari keyboard
tinggi yaitu 13% (6/47 orang). Hal ini komputer.
dikarenakan teller merupakan pekerjaan
dengan menggunakan kontraksi otot yang Pengetahuan Mengenai Carpal Tunnel
kuat dan disertai dengan gerakan repetitif Syndrome
tinggi yaitu prevalensi 5,6% menurut Selain menilai insiden CTS, pada
ilverstein (1987),3 kemudian bagian penelitian ini dilakukan juga seleksi untuk
administrasi 9% (4/47 orang) dan customer mengetahui pengetahuan responden
service 6% (3/47 orang). Hal ini sesuai terhadap CTS. Dari 20 responden, hanya
dengan pustaka yang mengatakan ada 1 orang (2%) yang pernah mendengar
persentase CTS lebih meningkat pada atau mengetahui mengenai CTS, yaitu dari
pekerjaan yang sering menggunakan internet. Ini mungkin dikarenakan di
komputer seperti bagian teller, customer Indonesia CTS tidak dispesifikasi sendiri
service, dan administrasi. OSHA (1999) melainkan digabungkan bersama dengan
mencatat bahwa sebanyak 46% dan 36% kecelakan kerja kelompok otot dan tulang,
pengolah data dipastikan mengalami CTS.6 sehingga tidak diketahui oleh responden.
Mengetik termasuk sebagai salah satu Terlebih lagi tidak ada pelatihan mengenai
faktor yang menyebabkan kompresi saraf keselamatan kerja dan bahayanya, namun
median (Szabo,1989).3 15% (7/47 orang) responden mengetahui
Pada penelitian ini ditemukan masa CTS menyerang organ tangan.
kerja 1-5 tahun merupakan persentase CTS Mengenai faktor risiko, hanya 2% atau
terbesar yaitu 17% (8/47 orang). Padahal di 1 orang dari 47 responden yang tahu CTS
perkirakan bahwa masa kerja yang lebih dapat menyerang organ tangan, sedangkan
lama lebih berisiko terkena CTS karena 94% (44/47 orang) responden tidak
aktifitas yang dilakukan, Hal ini tahu,walaupun 2% (1/47 orang) menjawab
disebabkan kebanyakan karyawan baru di karena merokok dan 2% (1/47 orang)
tugaskan di bagian teller yaitu bagian menjawab karena tidur.
dengan prevalensi tertingi untuk CTS. Sama halnya ketika ditanyakan soal
Masa kerja yang dapat menyebabkan CTS tempat konsultasi jika responden menderita
walaupun persentasenya kecil yaitu masa CTS dari 47 responden 38% atau 18 orang
kerja 6-10 tahun 6% (3/47 orang) dan menjawab benar yaitu pergi ke dokter
masakerja >10 tahun 6% (3/47 orang). spesialis saraf, namun 2% atau 1 orang
Posisi tangan merupakan salah satu menjawab pergi ke tukang pijat dan 60%
faktor terbesar yang dapat mengakibatkan yaitu 28 orang mengatakan tidak tahu. Dari
583
Saerang, Kembuan, Karema: Insiden carpal tunnel syndrome ...

pertanyaan yang dibagikan membuktikan dapat menimbulkan atau memperparah


bahwa dari 47 orang hanya 2% yang tahu CTS.
mengenai CTS shingga perlu diberikan
edukasi bahkan seminar mengenai DAFTAR PUSTAKA
keselamatan kerja serta bahayanya agar 1. Tana L. Sindroma Trowongan Karpal
dapat mencegah terjadinya penyakit yang pada Pekerja, Pencegahan dan
mengganggu aktivitas. Data yang ada Pengobatan. Jakarta: Depertemen
membuktikan penggunaan komputer yang Kesehatan Republik Indonesia, 2003;22
intens dapat menjadikan suatu :99-104
2. Sitorus R. Sindrom Trowongan Karpal.
permasalahan sendiri jika menimbulkan
Jakarta: Universitas Indonesia, 2005.
suatu penyakit yang akhirnya dapat 3. Kostopoulos D. Treatment of Carpal
menurunkan produktivitas pekerjaan serta Tunnel Syndrome: a Review of The
meningkatnya biaya pemeliharaan Non Surgerycal Approachs with
kesehatan. Emphasis in Neural Mobilization:
Journal of Body work and Movement
SIMPULAN Therapy. 2004;8:2-8.
Insiden Carpal Tunnel Syndrome 4. Baharudin M. Carpal Tunnel
(CTS) ditemukan pada karyawan Bank di Syndrome. Jakarta: Universitas
kota Bitung, baik yang unilateral maupun Indonesia, 2005.
5. Rosati P. Carpal Tunnel Syndrome; It’s
bilateral. Karyawan perempuan lebih
Work: Option Incoporate Ontario, 2009.
berisiko. Usia 26-30 tahun memiliki
6. Febriyanti D. Kajian Resiko
prevalensi tertinggi. Tingkat Pendidikan Komulative. Jakarta: Universitas
Strata 1 memiliki prevelensi tertinggi Indonesia, 2008.
menderita CTS. Karyawan bagian teller 7. Sesto M, Radun R, Salvi F. Functional
terbanyak yang ditemukan dengan CTR, Deficits in Carpal Tunnel Syndrome:
diikuti bagian administrasi dan bagian America Journal of Industrial Medicine.
Customer service. Dilihat dari masa kerja, 2003;44:133-40.
1-5 tahun memiliki prevalensi tertinggi. 8. Rambe A. Sindrome Terowongan
Posisi tangan yang lebih tinggi dari Karpal. Medan: Bagian Neurologi
keyboard komputer lebih seering RSUP H. Adam Malik, 2004.
menderita CTR daripada posisi tangan yang 9. Ibrahim I, Khan WS, Goddard N,
Smithan P. Carpal Tunnel Syndrome:
lebih rendah dari keyboard. Dari 20
A Review of The Recent Literature. The
karyawan hanya ada 1orang (2%) yang Open Orthopedic Journal. 2012:69-76.
pernah mendengar dan mengetahui 10. Simons B, Katz J. Carpal Tunnel
mengenai CTS, walaupun 15% karyawan Syndrome. N Engl J Medicine. 2002;
mengetahui CTS menyerang organ tubuh 23:1807-12.
bagian tangan dan 38% responden 11. Gibbs J, Horton-szar D. Neurology
mengetahui dokter spesialis saraf (2nd ed). Turnner, Bahra, Cikurel.
merupakan tempat konsultasi. Crash Course, 2006; p. 139-40.
12. Gorsche R. Carpal Tunnel Syndrome:
SARAN The Canadian Journal of CME, 2001.
13. Ross S. Carpal Tunnel Syndrome:
Untuk mecegah dan mengurangi
Diagnosis and Treatment Guideline.
kejadian CTS di tempat kerja, maka di Departement of Consumer and Business
sarankan sebelum bekerja melakukan Center, 2005; p. 2-13.
pemanasan ringan pada tangan, serta
memperhatikan faktor-faktor risiko yang

584

You might also like