You are on page 1of 19

MEMILIH KTSP ATAU KURTILAS

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelengkapan Penerima


Beasiswa PPA

Oleh

DEVI LISDIANI
122151030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2015
2

LEMBAR PENGESAHAN

MEMILIH KTSP ATAU KURTILAS

Oleh
Devi Lisdiani
NPM 122151030

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelengkapan Penerima


Beasiswa PPA

Tasikmalaya, Maret 2015


Wakil Dekan III, Dosen Pembimbing,

Jojo Nuryanto, Drs., M.Hum. Hj. Ipah Muzdalipah, Dra., M.Pd


NIP. 195506261986011001 NIDN. 0408076501
3

ABSTRACT

Education is fundamental to the person’s life, with a good education will better
the mindset and attitude of a person.
In terms, education can not be separated from the curriculum. The curriculum
is a very important thing for the effective implementation of the learning process
in accordance with the purpose of learning. The curriculum can also be used as
guidelines in the implementation of the learning process.
Indonesian state has several times changed the curriculum. Curriculum
Development Team MKDP according Curriculum and Learning UPI, "a number
of subjects (subject) that must be taken by a student from the beginning to the end
of the lesson program to obtain a diploma". Curriculum according to Saylor,
Alexander, and Lewis (1974) which considers the curriculum as any attempt to
influence the school so that students learn, both in the classroom, in the school
yard, and outside of school.
The curriculum in the Indonesia’s country starting from 1968 Curriculum,
Curriculum 1975 Curriculum 1984, the 1994 curriculum, Curriculum 2004
(KBK), 2006 Curriculum (KTSP), to Curriculum 2013.
In 2013 crowded reported on the implementation of the curriculum in 2013 as
a replacement for the SBC. But at the end of 2014 crowded reported also on the
curriculum dismissal dismissal 2013. The 2013 curriculum was in the middle of
the school year so difficult to be realized.
Curriculum change from time to time in various countries due to the needs of
the people who every time is always evolving and ever-changing demands of the
times considerably.
Reality is happening in the current field is not always the curriculum that has
been designed as such by the government can be implemented properly and
according to circumstances. Curricula that are busy talking is the comparison of
strengths and weaknesses of the curriculum KTSP with Curriculum 2013.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan
karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KTSP atau
Kurtilas”.Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelengkapan
mahasiswa .
Kurikulum merupakan salah satu bagian penting terjadinya suatu proses
pendidikan. Karena suatu pendidikan tanpa adanya kurikulum akan terlihat tidak
4

teratur. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan pendidikan dan
juga digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar. Pada
kesempatan yang baik ini, dengan segenap rasa kerendahan hati penulis
mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Eko Yulianto, M.Pd., selaku pembimbing;
2. Ibu Hj. Ipah Muzdalipah, Dra., M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah
membantu penulis selama menyusun makalah ini;
3. Orang tua yang memberikan dukungan material;
4. rekan-rekan yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan penyusunan
makalah ini;
5. semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Akhirnya penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, untuk kritik dan saran yang membangun, penyusun
harapkan dari semua pihak. Penyusun berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penyusun umumnya bagi pembaca.

Tasikmalaya, Maret 2015


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan Makalah ................................................................................ 2
5

D. Manfaat Makalah .............................................................................. 2


E. Metode Studi Pustaka ........................................................................ 3
BAB II TELAAH PUSTAKA
A. Telaah Pustaka ................................................................................. 4
BAB III ANALISIS DAN SINTESIS
A. Analisis ............................................................................................... 7
B. Sintesis .............................................................................................. 9
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A Simpulan ............................................................................................ 14
B. Rekomendasi ..................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 ..................................................................................................... 11

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


6

Pendidikan merupakan hal yang sangat mendasar bagi kehidupan seseorang,


dengan pendidikan yang baik maka akan baik pula pola fikir dan sikap
seseorang.
Dalam pendidikan tidak terlepas dari istilah kurikulum. Kurikulum
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk terlaksananya proses
pembelajaran yang efektif sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kurikulum juga
dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Kehidupan
bangsa yang akan datang pada dasarnya ditentukan oleh kurikulum saat ini,
karena penerus-penerus bangsa yang akan datang sedang menempuh
pendidikan di sekolah pada saat ini pula. Seiring berkembangnya zaman maka
kurikulum dituntut dinamis dan terus berkembang untuk menyesuaikan
berbagai perkembangan yang terjadi pada masyarakat dunia dan menetapkan
hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Karena hal tersebut, maka dalam
kurun waktu tertentu selalu diadakannya pembaharuan kurikulum.
Saat ini kurikulum yang sedang diimplementasikan di setiap sekolah di
Indonesia berbeda beda. Kurikulum tersebut yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 (KURTILAS).
Pihak-pihak yang terkait dalam pendidikan haruslah mengerti kurikulum
yang ada. Pendidik dapat membedakan kurikulum berdasarkan kelebihan dan
kelemahannya sehingga dapat memilih kurikulum mana yang efektif di
sekolahnya.
2

B. Rumusan Masalah
Dengan melibatkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana keunggulan dan kelemahan KTSP dengan kurikulum 2013
(KURTILAS)?
2. Bagaimana memilih kurikulum yang lebih efektif untuk diterapkan di
sekolah?

C. Tujuan Makalah
Dalam penyusunan makalah ini penulis mempunyai beberapa tujuan,
diantaranya sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan KTSP dengan kurikulum
2013 (KURTILAS).
2. Untuk memberikan solusi bagi pendidik dalam memilih kurikulum yang
efektif untuk diterapkan di sekolahnya.

D. Manfaat Makalah
Manfaat dari makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Kita dapat mengetahui keunggulan dan kelemahan KTSP dengan kurikulum
2013 (KURTILAS).
2. Kita dapat mengetahui sikap yang harus diambil pendidik dalam memilih
kurikulum yang efektif untuk diterapkan di sekolahnya.
3

E. Metode Studi Pustaka


Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode
yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan
menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan konprehensif. Data
teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi
pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai
literatur yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan
teknik analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data serta
mengaplikasikan data tersebut dalam konteks tema makalah.
3

BAB II
TELAAH PUSTAKA

A. Telaah Pustaka
Negara Indonesia sudah beberapa kali berganti kurikulum. Kurikulum
menurut Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran UPI,
“sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus ditempuh oleh seorang siswa
dari awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh suatu ijazah”.
Kurikulum menurut Saylor, Alexander, dan Lewis (1974) yang menganggap
kurikulum sebagai segala upaya sekolah untuk mempengaruhi siswa supaya
belajar, baik dalam ruangan kelas, di halaman sekolah, maupun di luar
sekolah.
Kurikulum di negara Indonesia dimulai dari Kurikulum 1968, Kurikulum
1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004 (KBK), Kurikulum
2006 (KTSP), sampai Kurikulum 2013.
Tahun 2013 ramai diberitakan tentang pemberlakuan kurikulum 2013
sebagai pengganti KTSP. Namun di akhir tahun 2014 ramai diberitakan pula
tentang pemberhentian kurikulum 2013. Saat pemberhentian kurikulum 2013
tersebut sedang berada di tengah tahun ajaran sehingga sulit terealisasi.

1. Pengertian Kurikulum KTSP


“Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
kurikulum yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk
menyempurnakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),
kurikulum ini menghendaki otonomi sekolah untuk berkreatifitas
mengelola dan mengembangkan metode pendidikan yang cocok
bagi para siswanya”. Midang, Dank (2011).

Kelebihan KTSP menurut Mulyasa (2009), yaitu:


a. Dengan KTSP pendidik dituntut untuk membuktikan
profesionalismenya, mereka dituntut untuk mengembangkan rencana
3

pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan kompetensi dasar (KD)


yang dapat digali dan dikembangkan oleh peserta didik.
b. Pendidik sebagai motivator, mediator, dan fasilitator pembelajaran.
c. Pendidik dituntut mandiri

Kelemahan KTSP menurut Mulyasa (2009), yaitu:


a. Kurangnya pemahaman pendidik terhadap tugas-tugas yang harus
dilaksanakannya.
b. Kurangnya sarana prasarana pendukung.

2. Pengertian Kurikulum 2013


Mulyasa (2013), “Kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya
pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam
penguasaan ilmu dan teknologi seperti yang digarisakan dalam haluan
negara”.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh
pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk
dalam masa percobaanya di tahun 2013 dengan menjadikan beberapa
sekolah sebagai sekolah percobaan. Di tahun 2014, Kurikulum 2013
sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas
VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI. Diharapkan, pada tahun 2015
telah diterapkan di seluruh jenjang pendidikan. Kurikulum 2013 memiliki
tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan
aspek sikap atau perilaku. Kurikulum 2013 memuat materi pembelajaran
yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang
dirampingkan terdapat pada materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dan
sebagainya, sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi
Matematika. Materi pelajaran tersebut (terutama Matematika) disesuaikan
dengan materi pembelajaran standar Internasional sehingga pemerintah
berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan
3

pendidikan di luar negeri. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies


Baswedan menyatakan menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 bagi
sekolah-sekolah yang baru melaksanakan kurikulum ini selama satu
semester pada tanggal 5 Desember 2014.

3. Kurikulum 2013 memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan, yaitu.


Keunggulan kurikulum 2013 menurut Mulyasa (2013)
a. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah
(konstekstual), karena berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakekat
peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai
dengan potensinya masing-masing.
b. Kurikulum 2013 mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan
lain.
c. Ada bidang studi tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat
menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan
keterampilan.

Kelemahan kurikulum 2013.


a. Banyak sekolah yang memiliki sedikit pendidik profesional dan tidak
mampu melakukan proses pembelajaran secara optimal.
BAB III
ANALISIS DAN SINTETIS
A. Analisis
Peserta didik yang memiliki pandangan luar biasa dan berpikir ke masa
depan disebabkan oleh kurikulum yang bisa membuka mindset peserta didik.
Banyak peserta didik yang tidak memahami realitas sosial disebabkan
kurikulum yang membawa peserta didik kepada pembelajaran tekstual, bukan
pada pembelajaran kontekstual. Maka dari itu, kurikulum memegang peran
penting bagi keberhasilan pendidikan peserta didik.
M.A, Nasution mengatakan bahwa masa depan bangsa terletak pada tangan
kreatif generasi muda. Kualitas bangsa di masa depan bergantung pada
3

pendidikan yang dijalani anak-anak saat ini, terutama pendidikan formal di


bangku sekolah. Kurikulum yang diberlakukan di sekolah menentukan tujuan
pendidikan yang akan dicapai oleh sekolah. Pendidik dituntut untuk
menguasai kurikulum karena pendidik memegang peran penting dalam
mengatur nasib bangsa dan negara di masa depan.
Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu di berbagai negara disebabkan
karena kebutuhan masyarakat yang setiap waktunya selalu berkembang dan
tuntutan zaman yang selalu berubah tanpa bisa dihindari.
Realita yang terjadi di lapangan saat ini tidak selamanya kurikulum yang
sudah dibuat sedemikian rupa oleh pemerintah dapat diimplementasikan
dengan baik dan sesuai dengan keadaan sekitar. Kurikulum yang sedang ramai
dibicarakan adalah adanya perbandingan keunggulan dan kelemahan antara
kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013.
Pendidik yang berada di lapangan tentunya lebih memahami keadaan
lingkungan sekolah dan mengetahui potensi peserta didiknya sehingga apabila
menggunakan KTSP potensi peserta didik di tiap sekolah akan lebih
tersalurkan dalam mata pelajaran tertentu. Hal ini diperkuat dengan tanggapan
keunggulan KTSP menurut Asriati, Nuraini (2015):

“KTSP diandalkan menjadi patokan menghadapi tantangan masa


depan dengan pembekalan keterampilan peserta didik. Adanya
penghargaan bagi pribadi peserta didik. Peserta didik tidak hanya dituntut
untuk menghafal namun belajar proses. Setiap sekolah dapat
menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang
akseptabel bagi kebutuhan siswa”.

Pendidik akan membutuhkan waktu lebih lama dalam memikirkan


pengembangan kurikulum, namun dalam kenyataannya pendidik tidak
memiliki waktu yang banyak karena hal-hal lain yang bersifat privasi. Selain
hal itu pemahaman pendidik masih ada yang kurang mengerti apa yang harus
dilakukannya. Hal ini didukung dengan pendapat kelemahan KTSP menurut
Asriati, Nuraini (2015):
3

“Diperlukannya waktu yang cukup untuk pendidik dalam membina


perkembangan peserta didiknya. Kondisi sosial ekonomi yang menghimpit
kesejahteraan hidup para guru menyebabkan kurang konsentrasi dalam
pembelajaran. Kemampuan guru dalam menjalankan pembelajaran
berbasis kompetensi dengan merencanakan sendiri yang tepat masih belum
memahaminya. Ketidakpahaman pendidik melakukan evaluasi dengan
portofolio”.

Kurikulum 2013 masih dapat dikatakan baru seumur jagung, namun dalam
konsepnya kurikulum 2013 memiliki keunggulan dapat mengembangkan
kemampuan lain. Karena siswa dituntut mencari tahu sendiri materi yang akan
diajarkan. Peserta didik juga dituntut lebih aktif. Dalam penilaiannya tidak
hanya dititik beratkan pada kemampuan kognitif tapi juga afektif dan
psikomotor yang ditonjolkan.
Dalam kurikulum 2013, sikap siswa di dalam kelas juga termasuk salah
satu aspek yang dinilai. Karena itu penerapan kurikulum 2013 juga memiliki
tujuan yang baik yaitu mendorong anak untuk memiliki sikap yang lebih baik
di sekolah, pada teman sejawat, dan terhadap lingkungannya.
Namun karena hal baru tersebut, pendidik merasa masih bingung. Bahkan
pemangku pendidikan yang lain juga belum mengerti benar meskipun
seminar-seminar, workshop yang sudah dilaksanakan pemerintah sudah
banyak. Hal ini diperkuat dengan pendapat kelemahan Kurikulum 2013
menurut Kemendikbud,
“Kelemahan utama kurikulum 2013 bertentangan dengan undang-
undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional karena
penekanan pengembangan kurikulum hanya didasarkan pada orientasi
pragmati. Selain itu kurikulum 2013 tidak didasarkan pada evaluasi dari
pelaksanaan KTSP 2006 sehingga dalam pelaksanaannya bisa
membingungkan guru dan pemangku pendidikan”.

B. Sintesis
1. Keunggulan dan Kelemahan KTSP dengan Kurikulum 2013
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah sebuah kurikulum
operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan di Indonesia. Berdasarkan kajian teoritis, maka
3

keunggulan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yaitu


mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan
pendidikan sehingga dapat melihat situasi riil di lapangan dan menghargai
potensi keunggulan lokal. Karena berdasarkan pemikiran pendidik di
sekolah masing-masing, pendidik diposisikan sebagai pengajar,
pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum.
Para pendidik, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah juga
semakin meningkatkan kreatifitasnya dalam penyelenggaraan program-
program pendidikan. Kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, dinamis dan
menyenangkan. Setiap sekolah dapat menitikberatkan dan mengembangkan
mata pelajaran tertentu yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Pengembangan kurikulum dilaksanakan secara desentralisasi (pada
satuan tingkat pendidikan) sehingga pemerintah dan masyarakat bersama-
sama menentukan standar pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum.
Sedangkan kelemahan KTSP yaitu minimnya kualitas pendidik dan
sekolah. Sebagian besar guru belum bisa memberikan kontribusi pemikiran
dan ide-ide kreatif untuk menjabarkan panduan KTSP.
Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai
kelengkapan dari pelaksanaan KTSP. Ketersediaan sarana dan prasarana
sangat penting sebagai penunjang pelaksanaan KTSP, sementara di
lapangan masih banyak satuan pendidikan yang minim alat peraga dan
fasilitas lainnya.
KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan
berdampak pada kurangnya pendapatan pendidik. Untuk memperoleh
tunjangan profesi dan fungsional semua pendidik harus mengajar 24 jam,
apabila tidak, ia tidak bisa memperoleh tunjangan.
a. Keunggulan dan Kelemahan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 sudah diterapkan di beberapa sekolah di Indonesia.
Dalam penerapannya tentu ada keunggulan dan kekurangannya.
Keunggulan Kurikulum 2013 yaitu peserta didik lebih dituntut aktif,
kreatif dan inovatif dalam pemecahan masalah yang dihadapi.
3

Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah


(konstekstual) dan scientific sehingga merangsang siswa mencari
pemecahan masalah secara mandiri. Pendidik berperan sebagai
fasilitator.
Kurikulum 2013 tidak hanya melakukan penilaian dalam bidang
kognitif saja, tapi juga adanya penilaian nilai kesopanan, religi, sikap,
dll. Hal ini dapat menumbuhkan karakter pada peserta didik. Tidak
hanya itu, dalam kurikulum 2013 juga dimunculkannya pendidikan
karakter dan budi pekerti dalam semua program studi.
Kekurangan Kurikulum 2013 yaitu pendidik banyak salah kaprah,
karena beranggapan dengan kurikulum 2013 pendidik tidak perlu
menjelaskan materi pembelajaran. Padahal ada yang harus dijelaskan
terlebih dulu. Ini menimbulkan peserta didik yang kurang akan
terlambat memahami pelajaran karena tingkat keaktifan peserta didik
belum merata pula.
Banyaknya pendidik yang belum siap secara mental dengan
kurikulum 2013. Misalnya saja kurangnya pemahaman pendidik dengan
konsep pendekatan scientific dan penguasaan TI yang masih terbatas.

2. Solusi bagi pendidik dalam memilih kurikulum yang efektif untuk


diterapkan di sekolahnya.
Pendidik dapat memilih kurikulum yang efektif untuk diterapkan di
sekolahnya dengan melihat berbagai aspek berikut:
a. Perbandingan Kurikulum
Setiap kurikulum pasti memiliki keunggulan dan kelemahan yang
berbeda. Dalam keterangan yang sudah dibahas, kurikulum 2013 bisa
dikatakan lebih efektif karena menuntut peserta didik lebih aktif dan
dapat menyalurkan inovasi-inovasi barunya dengan catatan
pendidiknya yang telah siap dan tingkat keaktifan muridnya yang
tinggi. Hal itu yang akan membuat implementasi kurikulum 2013
3

berjalan dengan lancar. Perbandingannya dapat dilihat dari tabel


berikut ini.
Tabel 1.1
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
Proses peran KTSP 2006 Kurikulum 2013
Pendidik Kewenangan Hampir Mutlak Terbatas
Kompetensi Harus Tinggi Terbantu dengan
adanya buku
Bebasan Berat Ringan
Efektivitas Waktu Banyak waktu utk tinggi
persiapan
Buku Peran penerbit Besar Kecil
Variasi materi dan Tinggi Rendah
proses
Variasi tinggi Rendah
harga/bebas siswa
Peserta didik Hasil Tergantung Tergantung
pembelajaran pendidik pendidik dan buku
dari pemerintah
Pemantauan Titik banyak Sedikit
penyimpangan
Besar Tinggi Rendah
penyimpangan
pengawasan sulit Mudah
Penyusuna silabus Pendidik Hampir mutlak Pengembangan
dari yang sudah
disiapkan
Pemerintah Hanya sampai SD- Mutlak
KD
Pemerintah daerah Supervisi Supervisi
3

penyusunan pelaksanaan
Penyediaan buku Penerbit Kuat Lemah
Pendidik Hampir mutlak Kecil
pemerintah kecil Mutlak untuk
buku teks
Penyusunan RPP Pendidik Hampir mutlak Kecil
Pemerintah daerah Supervisi Supervisi
penyusunan dan pelaksanaan dan
pemantauan pemantauan
Pelaksanan Pendidik Mutlak Hampir mutlak
pembelajaran Pemerintah daerah Pemantauan Pemantauan
kesesuaian dengan kesesuaian dengan
rencana buku teks
(terkendali)
Penjaminan mutu pemerintah Sulit, karena Mudah, karena
variasi besar pedoman sama

b. Mengetahui Kurikulum yang Paling Dikuasai


Sebagai seorang pendidik yang profesional seharusnya menggunakan
kurikulum yang manapun mampu menerapkannya dengan baik. Namun
tidak bisa dipungkiri bahwa pendidik juga memiliki keterbatasan
kemampuan sehingga hanya bisa menguasai lebih unggul dalam satu
hal. Ketika seorang pendidik mampu menguasai kurikulum, pendidik
dapat merekomendasikan kurikulum yang ingin dilakukan ke pihak yang
lebih berwenang.
c. Penyesuaian dengan lingkungannya.
Dilihat dari berbagai aspek yang dimiliki setiap lingkungan, memiliki
SDM dan sarana-prasarana berbeda-beda. Untuk mendukung suatu
3

kurikulum diperlukan juga SDM dan sarana prasarana di lingkungan


yang menerapkan kurikulum tersebut.

BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Dari pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal,
yaitu sebagai berikut:
1. Keunggulan dan kelemahan KTSP yaitu mendorong terwujudnya otonomi
sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan sehingga dapat melihat
situasi riil di lapangan dan menghargai potensi keunggulan lokal namun
kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai
kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
Keunggulan dan kelemahan Kurikulum 2013 yaitu peserta didik lebih
dituntut aktif, kreatif dan inovatif dalam pemecahan masalah yang
dihadapi namun pendidik banyak salah kaprah, karena beranggapan
dengan kurikulum 2013 pendidik tidak perlu menjelaskan materi
pembelajaran.
2. Sikap Pendidik dalam Memilih Kurikulum yang Efektif.
d. Perbandingan Kurikulum
e. Mengetahui Kurikulum yang Paling Dikuasai
f. Menyesuaikan dengan lingkungannya
B. Rekomendasi
Langkah yang bisa diambil dalam memilih kurikulum yang efektif di
sekolah adalah:
1. Pendidik diharapkan mengetahui keunggulan dan kelemahan antara
kurikulum yang satu dengan yang lainnya.
2. Pendidik dapat menyesuaikan dengan beberapa aspek yang mendukung
implementasi kurikulum tersebut dengan baik.
3

DAFTAR PUSTAKA

Asriati, Nuraini. (2012). Implementasi KTSP dan Kendalanya. [Online]. Tersedia:


http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jvip/article/view/84/82 [13Maret 2015]
Kemendikbud. (2012). Kelemahan-Kelemahan Kurikulum 2013. [Online].
Tersedia:
http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/19/12564532/ini.kelemahan-
kelemahan.kurikulum.2013 [13 Maret 2015]
Midang, Dank. (2011). Makalah Kelebihan dan Kelemahan KTSP. [Online].
Tersedia: aidirustam-dankmidang.blogspot.com/2011/07/makalah-
kelebihan-dan-kelemahan-ktsp.html?m=1 [11 Maret 2015]
Mulyasa, E. (2009). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Mulyasa, E. (2009). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Subhan. (2013). Makalah Kurikulum Pendidikan. [Online]. Tersedia:
http://subhaniain.wordpres.com/2013/11/kurikulum-pendidikan/ [11 Maret
2015]
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2012). Kurikulum dan
Pembelajaran.Bandung: UPI.

You might also like