Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Oleh
DEVI LISDIANI
122151030
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh
Devi Lisdiani
NPM 122151030
ABSTRACT
Education is fundamental to the person’s life, with a good education will better
the mindset and attitude of a person.
In terms, education can not be separated from the curriculum. The curriculum
is a very important thing for the effective implementation of the learning process
in accordance with the purpose of learning. The curriculum can also be used as
guidelines in the implementation of the learning process.
Indonesian state has several times changed the curriculum. Curriculum
Development Team MKDP according Curriculum and Learning UPI, "a number
of subjects (subject) that must be taken by a student from the beginning to the end
of the lesson program to obtain a diploma". Curriculum according to Saylor,
Alexander, and Lewis (1974) which considers the curriculum as any attempt to
influence the school so that students learn, both in the classroom, in the school
yard, and outside of school.
The curriculum in the Indonesia’s country starting from 1968 Curriculum,
Curriculum 1975 Curriculum 1984, the 1994 curriculum, Curriculum 2004
(KBK), 2006 Curriculum (KTSP), to Curriculum 2013.
In 2013 crowded reported on the implementation of the curriculum in 2013 as
a replacement for the SBC. But at the end of 2014 crowded reported also on the
curriculum dismissal dismissal 2013. The 2013 curriculum was in the middle of
the school year so difficult to be realized.
Curriculum change from time to time in various countries due to the needs of
the people who every time is always evolving and ever-changing demands of the
times considerably.
Reality is happening in the current field is not always the curriculum that has
been designed as such by the government can be implemented properly and
according to circumstances. Curricula that are busy talking is the comparison of
strengths and weaknesses of the curriculum KTSP with Curriculum 2013.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan
karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KTSP atau
Kurtilas”.Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelengkapan
mahasiswa .
Kurikulum merupakan salah satu bagian penting terjadinya suatu proses
pendidikan. Karena suatu pendidikan tanpa adanya kurikulum akan terlihat tidak
4
teratur. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan pendidikan dan
juga digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar. Pada
kesempatan yang baik ini, dengan segenap rasa kerendahan hati penulis
mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Eko Yulianto, M.Pd., selaku pembimbing;
2. Ibu Hj. Ipah Muzdalipah, Dra., M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah
membantu penulis selama menyusun makalah ini;
3. Orang tua yang memberikan dukungan material;
4. rekan-rekan yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan penyusunan
makalah ini;
5. semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Akhirnya penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, untuk kritik dan saran yang membangun, penyusun
harapkan dari semua pihak. Penyusun berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penyusun umumnya bagi pembaca.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dengan melibatkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana keunggulan dan kelemahan KTSP dengan kurikulum 2013
(KURTILAS)?
2. Bagaimana memilih kurikulum yang lebih efektif untuk diterapkan di
sekolah?
C. Tujuan Makalah
Dalam penyusunan makalah ini penulis mempunyai beberapa tujuan,
diantaranya sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan KTSP dengan kurikulum
2013 (KURTILAS).
2. Untuk memberikan solusi bagi pendidik dalam memilih kurikulum yang
efektif untuk diterapkan di sekolahnya.
D. Manfaat Makalah
Manfaat dari makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Kita dapat mengetahui keunggulan dan kelemahan KTSP dengan kurikulum
2013 (KURTILAS).
2. Kita dapat mengetahui sikap yang harus diambil pendidik dalam memilih
kurikulum yang efektif untuk diterapkan di sekolahnya.
3
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Negara Indonesia sudah beberapa kali berganti kurikulum. Kurikulum
menurut Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran UPI,
“sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus ditempuh oleh seorang siswa
dari awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh suatu ijazah”.
Kurikulum menurut Saylor, Alexander, dan Lewis (1974) yang menganggap
kurikulum sebagai segala upaya sekolah untuk mempengaruhi siswa supaya
belajar, baik dalam ruangan kelas, di halaman sekolah, maupun di luar
sekolah.
Kurikulum di negara Indonesia dimulai dari Kurikulum 1968, Kurikulum
1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004 (KBK), Kurikulum
2006 (KTSP), sampai Kurikulum 2013.
Tahun 2013 ramai diberitakan tentang pemberlakuan kurikulum 2013
sebagai pengganti KTSP. Namun di akhir tahun 2014 ramai diberitakan pula
tentang pemberhentian kurikulum 2013. Saat pemberhentian kurikulum 2013
tersebut sedang berada di tengah tahun ajaran sehingga sulit terealisasi.
Kurikulum 2013 masih dapat dikatakan baru seumur jagung, namun dalam
konsepnya kurikulum 2013 memiliki keunggulan dapat mengembangkan
kemampuan lain. Karena siswa dituntut mencari tahu sendiri materi yang akan
diajarkan. Peserta didik juga dituntut lebih aktif. Dalam penilaiannya tidak
hanya dititik beratkan pada kemampuan kognitif tapi juga afektif dan
psikomotor yang ditonjolkan.
Dalam kurikulum 2013, sikap siswa di dalam kelas juga termasuk salah
satu aspek yang dinilai. Karena itu penerapan kurikulum 2013 juga memiliki
tujuan yang baik yaitu mendorong anak untuk memiliki sikap yang lebih baik
di sekolah, pada teman sejawat, dan terhadap lingkungannya.
Namun karena hal baru tersebut, pendidik merasa masih bingung. Bahkan
pemangku pendidikan yang lain juga belum mengerti benar meskipun
seminar-seminar, workshop yang sudah dilaksanakan pemerintah sudah
banyak. Hal ini diperkuat dengan pendapat kelemahan Kurikulum 2013
menurut Kemendikbud,
“Kelemahan utama kurikulum 2013 bertentangan dengan undang-
undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional karena
penekanan pengembangan kurikulum hanya didasarkan pada orientasi
pragmati. Selain itu kurikulum 2013 tidak didasarkan pada evaluasi dari
pelaksanaan KTSP 2006 sehingga dalam pelaksanaannya bisa
membingungkan guru dan pemangku pendidikan”.
B. Sintesis
1. Keunggulan dan Kelemahan KTSP dengan Kurikulum 2013
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah sebuah kurikulum
operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan di Indonesia. Berdasarkan kajian teoritis, maka
3
penyusunan pelaksanaan
Penyediaan buku Penerbit Kuat Lemah
Pendidik Hampir mutlak Kecil
pemerintah kecil Mutlak untuk
buku teks
Penyusunan RPP Pendidik Hampir mutlak Kecil
Pemerintah daerah Supervisi Supervisi
penyusunan dan pelaksanaan dan
pemantauan pemantauan
Pelaksanan Pendidik Mutlak Hampir mutlak
pembelajaran Pemerintah daerah Pemantauan Pemantauan
kesesuaian dengan kesesuaian dengan
rencana buku teks
(terkendali)
Penjaminan mutu pemerintah Sulit, karena Mudah, karena
variasi besar pedoman sama
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Dari pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal,
yaitu sebagai berikut:
1. Keunggulan dan kelemahan KTSP yaitu mendorong terwujudnya otonomi
sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan sehingga dapat melihat
situasi riil di lapangan dan menghargai potensi keunggulan lokal namun
kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai
kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
Keunggulan dan kelemahan Kurikulum 2013 yaitu peserta didik lebih
dituntut aktif, kreatif dan inovatif dalam pemecahan masalah yang
dihadapi namun pendidik banyak salah kaprah, karena beranggapan
dengan kurikulum 2013 pendidik tidak perlu menjelaskan materi
pembelajaran.
2. Sikap Pendidik dalam Memilih Kurikulum yang Efektif.
d. Perbandingan Kurikulum
e. Mengetahui Kurikulum yang Paling Dikuasai
f. Menyesuaikan dengan lingkungannya
B. Rekomendasi
Langkah yang bisa diambil dalam memilih kurikulum yang efektif di
sekolah adalah:
1. Pendidik diharapkan mengetahui keunggulan dan kelemahan antara
kurikulum yang satu dengan yang lainnya.
2. Pendidik dapat menyesuaikan dengan beberapa aspek yang mendukung
implementasi kurikulum tersebut dengan baik.
3
DAFTAR PUSTAKA