You are on page 1of 6

Bionatura – Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik Vol. 13, No.

1, Maret 2011 : 25 - 30
ISSN 1411 - 0903

PREVALENSI PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR YANG


DIBUDIDAYAKAN DI KOTA/ KABUPATEN KUPANG

Jasmanindar, Y.
Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian,
Universitas Nusa Cendana
E-mail: diana_jasmanindar@yahoo.com

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang prevalensi parasit dan penyakit ikan tawar yang dibudidayakan di
Kabupaten Kupang. Sampel diambil dari kolam pembudidaya ikan air tawar di Kelurahan Bakunase,
Tarus, Tuatuka dan Desa Baumata. Pemeriksaan parasit dan penyakit ikan di lakukan di Laboratorium
Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana, Kupang. Jumlah total
ikan sampel yang diambil sebanyak 220 ekor dengan berat dan panjang tertentu, yaitu Cyprinus
carpio, Sarotherodon niloticus, Oreochromis niloticus, Clarias garipienus and Colossoma
macropomum. Pengamatan gejala klinis dilaksanakan di lapangan dan di laboratorium. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa prevalensi penyakit dan parasit ikan berturut-turut sebesar 66,7% dan
67,5%. Berdasarkan gejala klinis dan diagnosa sementara penyebab ikan sakit adalah jamur, bakteri
Aeromonas sp. dan Piscinoodinium serta Gyrodactylus

Kata kunci: prevalensi, parasit, budidaya, ikan air tawar, Kupang

PREVALENCE OF PARASITES AND DISEASES OF


CULTURED FRESHWATER FISH IN CITY/ REGENCY OF KUPANG

ABSTRACT
An investigation on prevalence of parasites and diseases of freshwater fishes cultured in Kupang
regency had been done. Samples were collected from culture ponds in Sub-District of Bakunase,
Tarus, Tuatuka and Village of Baumata. Examination on parasites and diseases of fishes was
conducted in the Laboratory of Majors Fishery and Marine of Faculty of Agriculture University of
Nusa Cendana Kupang. The total number of fish samples examined was 220 fishes with certain weight
and length, i.e. Cyprinus carpio, Sarotherodon niloticus, Oreochromis niloticus, Clarias garipienus
and Colossoma macropomum. Observation on clinical symptoms was done in the field and laboratory.
The results indicated that the prevalence of parasites and diseases of fishes were 67,5% and 66,7%,
respectively. Based on clinical symptoms and a temporary diagnosis, fish diseases were caused by
fungi, Aeromonas sp bacteria, and Piscinoodinium sp. and also Gyrodactylus sp.

Key words: prevalence, parasites, freshwater fish, cultured, Kupang

PENDAHULUAN lain melalui kontak langsung antara ikan


sakit dan ikan sehat, bangkai ikan sakit
Pengembangan dan keberlanjutan maupun melalui air, penularan ini biasanya
kegiatan budidaya ikan air tawar sering terjadi dalam satu kolam budidaya.
menghadapi kendala. Salah satunya adalah Mekanisme penularan lainnya adalah
bila terjadi serangan penyakit baik penyakit melalui peralatan dan melalui pemindahan
infeksi maupun non infeksi. Serangan ikan dari daerah wabah dan ke daerah yang
patogen baik itu virus, bakteri, jamur, bukan wabah (Sunarto, 2005).
protozoa maupun parasit merupakan Salah satu sistem pengendalian
golongan penyakit infeksi, sedangkan penyakit pada ikan budidaya air tawar
penyakit non infeksi meliputi penyakit yang adalah melakukan pendataan maupun
diakibatkan oleh lingkungan, pakan, pelaporan secara berkala kejadian penyakit
genetik dan tumor (Aryani dkk, 2004). pada biota yang dibudidayakan, termasuk
Penularan penyakit dan parasit dapat ikan air tawar yang dibudidayakan,
terjadi melalui beberapa mekanisme, antara sehingga diperoleh data yang akurat
26 Jasmanindar, Y.

mengenai kejadian suatu penyakit di daerah ambil adalah 20 ekor untuk setiap kolam
dari beberapa kolam budidaya yang ada. sampel.
Data yang ada merupakan acuan untuk Bahan uji yang digunakan adalah
mendeteksi secara awal kejadian penyakit akuades, akuades steril, alkohol 70% dan
dan parasit yang terdapat pada ikan budi- 96%, Na Sitrat (anti beku darah), metanol
daya tersebut, sehingga bisa mencegah (fiksasi darah), giemsa (pewarna darah),
terjadinya wabah penyakit. larutan fisiologis 0.85%, kapas, tissue,
Kejadian penyakit pada ikan air tawar aluminium foil, media bakteri dan plastik.
yang dibudidayakan di Kota/ Kabupaten Perlengkapan tulis menulis, timbangan
Kupang, selama ini telah terdengar. Namun (alat ukur berat ikan), mistar (alat ukur
belum diketahui dengan jelas seberapa panjang ikan sampel), alat bedah, scapel,
besar kejadian penyakit dan parasit pada jarum ose, lup, pinset, jarum suntik (spoit),
ikan budidaya air tawar tersebut, yang bisa pipet plastik, gelas ukur, cawan petri, kaca
mempengaruhi keberlanjutan usaha objek, kaca penutup, mikroskop cahaya,
budidaya ikan air tawar. Sehingga perlu kamera digital, baki, baskom besar dan
dilakukannya pemeriksaan ikan yang di- kecil, ember, aerator baterai dan alat
budidaya untuk mencegah secara dini sterilisasi (autoclave dan oven).
terjadinya wabah penyakit yang bisa Prosedur penelitian yang dilakukan
menyebabkan kematian massal ikan. meliputi:
Penelitian ini bertujuan untuk me- 1) Teknik pengumpulan data meng-
ngetahui prevalensi atau kejadian parasit gunakan metode survei. Pengambilan
dan penyakit pada ikan air tawar yang di- sampel ikan dilakukan sebanyak 2 kali
budidayakan di Kota/ Kabupaten Kupang. ulangan. Sebagai data pendukung di-
Adapun manfaat dari penelitian ini, lakukan pengamatan langsung pada
diharapkan diharapkan dapat memberikan kolam sampel adanya gejala ikan sakit
informasi tentang keberadaan penyakit dan dan ikan yang mati.
parasit yang terdapat pada ikan air tawar 2) Pengamatan pada lokasi budidaya
yang dibudidayakan di kolam masyarakat. ikan dengan melakukan wawancara
Sehingga nantinya diharapkan dapat mem- singkat (membuat daftar pertanyaan
berikan solusi bagi petani budidaya ikan tentang manajemen budidaya dan
dalam mengendalikan masalah penyakit kejadian kematian ikan budidaya).
pada ikan. 3) Pengukuran bobot ikan yang diambil,
sebelum dilakukan pemeriksaan parasit
BAHAN DAN METODE dan kelainan pada tubuh ikan luar
maupun dalam. Selain itu juga
Penelitian ini dilaksanakan dilabora- dilakukan pengukuran panjang ikan
torium Jurusan Perikanan dan Kelautan, sampel.
Fakultas Pertanian Universitas Nusa 4) Parameter yang diamati adalah gejala
Cendana dan pada lokasi/ kolam budi- klinis dan parasit.
dayakan ikan air tawar di Bakunase, Tarus, - gejala yang diamati adalah adanya
Baumata, dan Noekelle. Penelitian ini kelainan bentuk tubuh dan tulang,
berlangsung selama 8 (delapan) bulan. kulit, sirip, insang, sisik, mata, perut,
Hewan sampel yang akan digunakan organ dalam dan darah
dalam penelitian ini adalah ikan air tawar - perubahan tingkah laku ikan dalam
yang dibudidayakan dengan ukuran ter- kolam.
tentu. Ikan sampel adalah ikan mas, ikan - adanya organisme lain yang melekat
nila, ikan nila merah, ikan lele dan ikan pada tubuh ikan (ektoparasit)
bawal air tawar. Prosentase pengambilan (Lukistyowati, 2005)
sampel berdasarkan jumlah total ikan yang 5) Pemeriksaan parasit pada tubuh ikan
dibudidayakan pada masing-masing kolam/ - Pemeriksaan bagian luar tubuh ikan,
lokasi budidaya, atau berdasarkan ke- meliputi mukus, sirip, insang, dan
butuhan. Banyaknya sampel yang kami mata
Prevalensi Parasit dan Penyakit Ikan Air Tawar yang Dibudidayakan di Kota/ Kabupaten Kupang 27

Cairan mukus dari permukaan tubuh 7) Pemeriksaan penyebab kelainan pada


ikan diambil dengan menggunakan bagian tubuh ikan dilakukan dengan:
scapel dan dioleskan pada kaca - pengerokan pada bagian permukaan
obyek. Selanjutnya ditetesi akudes tubuh ikan yang mengalami luka
dan ditutup dengan kaca penutup atau borok
untuk kemudian diamati dibawah - pengerokan pada bagian sirip ikan
mikroskop dengan pembesaran 10 x yang mengalami kerusakan atau
10 atau 40 x 10. Potongan kecil dari tercabik-cabik
sirip ditempatkan diatas kaca obyek - Selanjutnya melakukan pemeriksa-
kemudian diperiksa dibawah micros- an di bawah mikroskop
kop. Pemeriksaan pada insang ikan - Mencatat kelainan-kelainan pada
diawali dengan membuka operculum tubuh ikan baik bagian luar maupun
ikan dan diamati ke beradaan parasit, organ dalam ikan (jantung, hati,
kemudian di lakukan pemotongan limpah, lambung, usus dan gonad)
operculum, filament insang diambil - Isolasi bakteri
dan di lakukan pengamatan dibawah Caranya dengan mengambil bakteri
mikro- skop. Pemeriksaan mata di- dari organ yang abnormal (limpa
lakukan dengan cara mengangkat dan ginjal), kemudian ditanam pada
mata dengan hati-hati dan periksa media TSA, selanjutnya di inkubasi
kantong mata terhadap keberadaan selama 24 jam pada suhu ruangan.
parasit - Melakukan konfirmasi literature
- Pemeriksaan bagian dalam tubuh yang ada untuk mengetahui pe-
ikan, meliputi rongga perut, sistem nyebab kelainan yang terdapat pada
pencernaan, dan darah (Lukistyowati ikan sampel.
dan Morina, 2005). Sebelum peme-
riksaan, ikan dibedah dengan mulai HASIL DAN PEMBAHASAN
dari anus sampai anterior, dari anus
ke bagian dorsal kearah kepala Lokasi Pengambilan Sampel Ikan
mengikuti rongga perut ikan ke- Pengambilan sampel ikan dan peng-
mudian dipotong, sehingga organ amatan kegiatan budidaya ikan maupun
dalam kelihatan. Amati posisi organ kejadian penyakit dan adanya parasit, dila-
dalam dan ada tidaknya parasit. kukan pada lokasi antara lain di Kelurahan
Pemeriksaan penyakit dan parasit Bakunase (Kota Kupang), Tarus, Tuatuka
pada sistem pencernaan dilakukan dan Desa Baumata (Kabupaten Kupang).
pada organ hati, lambung, usus, Pengambilan ikan sampel di Naibonat
ginjal, dan gelembung renang. Amati (Desa Pukdale) tidak dilakukan karena
perubahan warna dan permukaan setelah kami turun survei ulang ternyata
hati, potongan kecil hati ditempatkan tidak terdapat lagi kegiatan budidaya ikan,
pada kaca obyek dan diamati walaupun pada awalnya ada yaitu dilaku-
dibawah mikroskop. Buka usus dan kan kegiatan budidaya ikan menggunakan
lambung, dilakukan pemeriksaan terpal.
parasit. Amati warna, ukuran dan Kemungkinan karena musim kemarau
adanya benjolan pada usus, sehingga sulitnya air untuk pemeliharaan
potongan kecil ginjal ditempatkan ikan. Total kolam sampel sebanyak 9
pada kaca obyek dan diamati (sembilan) kolam atau wadah budidaya
dibawah microskop. Gelembung ikan Penyediaan lingkungan yang sehat
renang dibuka dan diamati tampilan merupakan salah satu langkah dalam
permukaan dalam dan pemeriksaan manajemen kesehatan ikan, khususnya ikan
parasit. air tawar. Langkah ini dapat dilakukan
dengan melakukan pemilihan lokasi, design
6) Identifikasi parasit menurut Kabata dan konstruksi wadah, sistem budidaya
(1985)
28 Jasmanindar, Y.

serta pengelolaan kualitas air (Taukhid dkk, nasi patogen pada tubuh ikan (Taukhid dkk,
2005). 2005).
Hal-hal tersebut belum begitu dilaku-
kan pada pembudidaya ikan air tawar di Tabel 1. Lokasi, jumlah dan kode kolam
Kupang, mungkin karena kurangnya penge- sampel di Kota/ Kabupaten
tahuan atau pemahaman akan keber- Kupang
lanjutan suatu usaha budidaya ikan air
tawar. Lokasi
Jumlah Kolam
Kondisi kualitas air yang baik untuk Pengamatan dan
No. Kolam Sampel
Pengambilan
kehidupan dan pertumbuhan ikan, akan Sampel ikan
Sampel ke-
mendukung produksi suatu kegiatan budi- 1 Kelurahan I dan II
daya ikan. Sebagian besar ikan akan 2
Bakunase
tumbuh baik dan berlangsung kehidupan 2 Kelurahan Tarus 3 III, IV, V
bila kadar oksigen terlarut cukup tinggi, 3 Desa Baumata 1 VI
4 Kelurahan VII, VIII,
suhu air hangat dan stabil dan pH air 3
Tuatuka IX
normal (Taukhid dkk, 2005). Namun dalam
hasil penelitian ini kami belum menam-
Tabel 2. Jenis-Jenis parasit yang ditemukan
pilkan data parameter kualitas air karena
pada ikan air tawar yang dibudi-
keterbatasan dalam beberapa hal.
dayakan di Kota/ Kabu- paten
Kupang
Prevalensi Parasit dan Penyakit Ikan Air
Tawar Lokasi
No. Jenis Parasit Keterangan
Parasit-parasit yang ditemukan hampir Serangan
ada pada semua ikan sampel, parasit antara 1. Myxobolus Insang Teridentifikasi
sp.
lain parasit dari jenis protozoa, mono- 2. Dactylogiru Insang Teridentifikasi
genea, udang renik dan jenis digenea s sp.
(cacing) (Tabel 2). Prevalensi parasit pada 3. Gyrodactilu Kulit dan Teridentifikasi
s sp. insang
ikan air tawar yang dibudidayakan di Kota/ 4. Argulus sp. Kulit dan Teridentifikasi
Kabupaten Kupang sebesar 67,5%. sirip
Dapat diasumsikan bahwa sudah lebih 5. Centrocestu Insang, kulit, Teridentifikasi
s sp. dan usus
dari setengah jumlah ikan sampel yang 6. Ichthyophthi Kulit Teridentifikasi
diperiksa terserang parasit. Beberapa para- rius sp.
sit yang ditemukan ada yang sebagai ekto- 7. Trichodina Insang dan Teridentifikasi
sp. kulit
parasit maupun endoparasit. Hasil identi- 8. Piscinoodini Kulit Teridentifikasi
fikasi parasit sementara kami menemukan um sp.
bahwa jenis-jenis parasit tersebut adalah 9. Jamur Kulit Belum
teridentifikasi
dari golongan protozoa, cacing dan udang 10. Cacing Lambung Belum
renik (krustasea). dan usus teridentifikasi
Banyaknya kejadian ikan budidaya ini 11. Pallisentis Usus teridentifikasi
sp.
terserang parasit dikarenakan kenyataan-
nya dilapangan, para pembudidaya ikan
Sumber data: hasil tanya jawab dengan
belum menerapkan standar prosedur peng-
pelaku budidaya ikan pada
elolaan kesehatan ikan dan lingkungan. Hal
lokasi kolam sampel
kemungkinan karena pembudidayan belum
memahami akan pentingnya hal ini bagi
Keberadaan parasit Dactylogyrus
keberlanjutan suatu usaha budidaya ikan.
hampir ditemukan pada semua jenis ikan
Keberadaan parasit pada tubuh ikan
sampel pada penelitian ini, kecuali pada
maupun lingkungan dikarena kondisi kua-
ikan lele ukuran benih (panjang 4-9 cm).
litas air yang tidak terawat dengan baik,
Gyrodactylus terdapat pada ikan nila dan
selain itu juga daya tahan ikan yang tidak
lele, sementara myxobolus ditemukan pada
prima sehingga tidak mampu mengelimi-
ikan mas dan bawal.
Prevalensi Parasit dan Penyakit Ikan Air Tawar yang Dibudidayakan di Kota/ Kabupaten Kupang 29

Argulus ditemukan pada ikan mas yang prevalensi 66,7%. Angka ini menunjukkan
hanya terdapat pada lokasi sampel II. bahwa kebanyakan ikan-ikan air tawar yang
Centrocestus dan Pallisentis sp hanya dibudidayakan di Kupang mengalami
terdapat pada ikan mas pada kolam sampel penyakit baik yang disebabkan oleh bakteri,
IX. Parasit Trichodina keberadaannya pada jamur, parasit, virus maupun karena kera-
ikan mas, nila dan nia merah. Ichthyop- cunan atau kualitas air yang buruk.
hthirius sp terdapat pada ikan mas dan Hasil pemeriksaan luka yang terdapat
bawal air tawar, sedangkan Piscinoodinium pada tubuh ikan lele dewasa diketahui
sp ditemukan terdapat pada ikan lele bahwa parasit penyebab ikan luka adalah
dewasa. Keberadaan cacing endoparasit dari jenis protozoa yaitu Piscinoodinium sp
terdapat pada ikan mas, nila dan ikan dan juga terdapat cacing monogenea yaitu
bawal. Gyrodactylus spp. Penyakit yang di
sebabkan oleh dinoflagellates ini biasa
Tabel 3. Peyakit atau gejala klinis yang disebut dengan penyakit velvet. Bila dalam
terdapat pada ikan budidaya air jumlah banyak bisa menyebabkan kematian
tawar di Kota/ Kabupaten pada anak-anak ikan (Tonguthai dkk,
Kupang 1999).
Berdasarkan gejala-gejala klinis yang
No.
Lokasi Kolam Penyakit/gejala terlihat pada ikan sampel (khususnya ikan
Sampel klinis lele) dapat diketahui bahwa penyebab
1. Kelurahan Jamur, bakterial,
penyakit tersebut adalah bakteri Aeromonas
Bakunase white spot,
2. Kelurahan Tarus Kulit terkelupas hydrophila. Hasil goresan pada media
dalam (borok), bakteri menunjukkan bahwa terdapat koloni
keracunan dan bakteri berwarna bening yang tumbuh pada
cacingan media tersebut. Namun untuk lebih
3. Desa Baumata White spot
memastikan perlu dilakukan serangkaian
Sisik terlepas,
sering berenang uji biokimia, yang tidak dilakukan pada
tidak normal penelitian ini.
4. Kelurahan Mata buta Presentase penyakit parasit protozoa
Tuatuka Leher bengkok pada ikan budidaya air tawar mencapai
Terdapat benjolan
44,44%. Hal dapat dasumsikan bahwa
pada bagian tubuh
sudah hampir banyak ikan budidaya air
tawar di Kota/ Kabupaten Kupang yang
Keberadaan parasit pada ikan bawal air
kemungkinan mengalami penyakit parasit
tawar merupakan penemuan untuk menam-
ini.
bah data tentang keberadaan parasit pada
Sehingga kedepannya perlu dilakukan
ikan ini. Hingga kini data mengenai
tindakan pengendalian dengan mencegah
penyakit dan parasit pada ikan air tawar
lebih berkembangnya penyakit ini.
masih jarang. Ikan ini dianggap tahan
Penyakit non infeksi didapatkan dari
terhadap serangan penyakit (Cholik dkk,
hasil tanya jawab dengan pembudidaya
2005). Namun pada penelitian ini kami
ikan dan pengamatan dilapangan. Pre-
menemukan bahwa ikan ini terkena
valensinya sebesar 22,22%, baik yang di-
serangan penyakit jamur (belum ter-
akibatkan karena keracunan maupun karena
identifikasi). Serta terdapat sedikitnya tiga
kelainan genetik dan adanya tumor.
genus parasit pada ikan ini. Hal ini di
Terjadinya keracunan pada ikan kemung-
karenakan pakan yang tidak sesuai serta
kinan dikarenakan air yang digunakan
kualitas air yang tidak dijaga.
untuk memelihara ikan berasal dari saluran
Penyakit-penyakit atau gejala klinis
irigasi yang telah melewati areal persa-
yang pernah terjadi pada ikan budidaya air
wahan dan limbah masyarakat. Ini terlihat
tawar di Kota/ Kabupaten Kupang dapat
pada budidaya ikan di kelurahan Bakunase,
dilihat pada Tabel 3.
Tuatuka dan Tarus. Oleh karena itu
Keberadaan penyakit pada ikan budi-
sebaiknya perlu pemeriksaan lebih lanjut.
daya air tawar di Kupang memiliki nilai
30 Jasmanindar, Y.

Cukup tingginya kejadian atau pre- kolam-kolam sampel, terlihat bahwa belum
valensi penyakit pada ikan sampel yang adanya manajemen kesehatan ikan secara
diamati maupun ikan yang di budidayakan terpadu. Sehingga prevalensi penya- kit
dikarenakan manajemen budidaya yang ikan pada penelitian ini sebesar 66,7% dan
dilakukan belum begitu baik. Hal ini presentase adanya parasit pada ikan sampel
terlihat dari pengamatan dilapangan yang yang diambil sebesar 67,5%. Hasil ini
memperlihatkan bahwa kebersihan kolam mengasumsikan bahwa hampir semua ikan
(kualitas air) belum terlalu diperhatikan. sampel yang diambil terdapat parasit pada
Terdapat sampah daun, plastik maupun tubuh ikan tersebut.
kertas yang berada dalam kolam, ini dapat
menjadi sumber parasit dan penyakit. DAFTAR PUSTAKA
Kualitas air merupakan salah satu kunci
keberhasilan budidaya ikan, sehingga apabila Aryani N., Henny S., Iesje L., Morina R.
tidak memenuhi persyaratan maka air tersebut 2004. Parasit dan Penyakit Ikan.
akan menjadi sumber penyakit yang ber- UNAI Press. Pekanbaru.
bahaya (Lukistyowati & Morina, 2005). Oleh
karena itu perlu dijaga kondisi kualitas air Cholik F., Ateng G.J., Poernomo P.,
yang optimum bagi ikan sehingga ikan akan Ahmad J. 2005. Akuaklutur Tum-
selalu sehat dan tidak stres serta tidak mudah puan Harapan Masa Depan Bangsa.
terserang penyakit maupun parasit. PT.Victoria Kreasi Mandiri. Jakarta
Masalah lainnya dalam manajemen
Kabata Z. 1985. Parasite and Diseases of
budidaya ini adalah mengenai pakan yang
Fish Cultured in the Tropics. Taylor
tidak sesuai baik kuantitas maupun
and Francis. London and Phila-
kualitasnya. Kesulitannya karena harga
delphia.
pakan yang tidak terjangkau oleh pem-
budidaya sehingga ikan diberi makan Lukistyowaty I. 2005. Teknik Pemeriksaan
seadanya bahkan seringkali tidak sesuai Penyakit Ikan. UNRI-Press, Pekan-
presentase pemberian pakan yang baik. baru. 103 halaman.
Kualitas pakan yang diberikan juga tidak
diperhatikan. Hal ini dapat menimbulkan Lukistyowaty I. & Morina R. 2005. Analisa
penyakit pada ikan karena kuantitas dan Penyakit Ikan. UNRI-Press. Pekan-
kualitas pakan yang tidak sesuai kebutuhan baru. 120 halaman.
ikan. Sehingga kurangnya energi maupun
nutrisi bagi ikan untuk memiliki daya tahan Sunarto A. 2005. Epidemiologi Penyakit
yang baik terhadap penyakit maupun Koi Herpes Virus (KHV) di Indo-
parasit. nesia. Pusat Riset Perikanan budi-
Menurut Taukhid dkk (2005) ikan yang daya. Jakarta.
sehat harus dimulai dari pakan yang cukup,
Taukhid, Oman K., Hambali S., & Dayat S.
baik kualitas maupun kuantitasnya. Selain
2005. Strategi Pengendalian Penyakit
itu juga perlu adanya penerapan sistim
pada Budidaya Ikan Air Tawar. Pusat
budidaya yang sehat serta monitoring status
Riset Perikanan Budidaya. Jakarta.
kesehatan ikan secara berkala, serta bebe-
rapa komponen lainnya yang perlu diper-
Tonguthai K., Supranee C., Temdoung S.,
hatikan sehingga bisa mengendalikan
Pornlerd C., & Somkiat K. 1999.
penyakit ikan.
Diagnostic Prosedur for Finfish
Diseases. Aquatic Animal Health
SIMPULAN
Research Institute. Thailand. 46
halaman.
Dari penelitian prevalensi parasit dan
penyakit ikan air tawar yang dibudidayakan
di Kota/ Kabupaten Kupang, dapat disim-
pulkan bahwa pengamatan dilapangan ada

You might also like