Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
OLEH
RISMA LISA
NIM : 08C10104151
SKRIPSI
OLEH
RISMA LISA
NIM : 08C10104151
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
KomisiPembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal 24 Oktober 2013 dan
Dinyatakan Memenuhi Syarat Untuk Diterima
2. Yarmaliza, SKM
(Dosen Pembimbing Anggota) .........................................................
NIDN. 0104097801
iv
ABSTRAK
Risma
Lisa.KesiapanSumberDayaManusiaTerhadapPenerapanSistemInformasiKesehatan
Di Puskesmas Johan PahlawanKecamatan Johan PahlawanKabupaten Aceh Barat
oleh T. Abdullah, SKM, MPH danYarmaliza, SKM.
SistemInformasikesehatanakanmempermudah proses
pemeriksaanpengobatandanpelaporanseluruh data yang adamengenaipasien yang
akansangatterbantudalam proses penelitiandanpengembangan. Dalamrencanapokok
program pembangunanJangkapanjangKesehatan (RP3JPK) dinyatakanbahwa
system InformasiKesehatan (SIK)
perludikembangkanuntukmenunjangsepenuhnyapelaksaanmanajemendanpengemb
anganupayakesehatanmelalui program penerapanteknologidari yang
sederhanasampai yang mutakhir.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
KesiapanSumberDayaManusiaTerhadapPenerapanSistemInformasiKesehatan Di
Puskesmas Johan PahlawanKecamatan Johan PahlawanKabupaten Aceh Barat.
Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional, pengumpulan data
dilakukan mulai tanggal 23sampai dengan 1Oktober 2013 di Puskesmas Johan
Pahlawan. Populasi padapenelitian iniyaituseluruhpegawaipuskesmasdengan
jumlah sampel 79 orang yang diambil dengan teknik Total Sampling. Uji statistik
menggunakan Chi-square test pada taraf signifikan 95%.
Hasil penelitian didapatkan bahwa yang pengetahuanbaik (49,4%) dan yang kurang
(50,6%). Pendidikan yang tinggi (65,8%) dan yang rendah (34,2%). Masakerja
yang lama (68,4%) dan yang baru (31,6%).Penerapan SIK yang baik (59,5%) dan
yang kurang (40,5%).Dari uji statistik diperoleh adanya hubungan yang bermakna
antara pengetahuan dengan penerapan SIKdimana nilai p-value 0,049 yang berarti
lebih kecil dari α (0,05),ada hubunganantarapendidikandenganpenerapan SIK
dimana p-value 0,027yang berarti lebih kecil dari α
(0,05)danadahubunganantaramasakerjadenganpenerapan SIK dimana p-value
0,031 yang berartilebihkecildari α (0,05). Dari hasil penelitian ini, peneliti
menyarankan kepadapuskesmas agar memberikanpelatihantentang system
informasikesehatankepadaparapegawaisehingga system informasikesehatan di
puskesmasdapatditerapkandenganbaik.
v
BIODATA PENULIS
Nama : Rismalisa
JenisKelamin : Perempuan
TempatTanggalLahir : Kp. Mesjid, 04 November 1989
Agama : Islam
Status : BelumMenikah
AlamatRumah : DesaBeureugang
Kecamatan Kaway XVI
Kabupaten Aceh Barat
PendidikanFormal
1996- 2002 : SD N Peureumbe
2002- 2005 : MTsN1 Peureumbe
2005- 2008 : SMA N 2Meulaboh
2008 - 2013 : FKM–UTU
Organisasi
2009- 2010:Anggota KPUM UTU
vi
Sebuah langkah usai sudah, satu cita telah ku gapai, namun itu bukan akhir dari
perjalanan melainkan awal dari satu perjuangan...
Ibunda....
Dengan Do’a mu menjadikan ku bersemangat dan bias kumelangkah,dengan
kasih sayangmu yang membuat ku jadi kuat, hingga aku selalu bersabar melalui
berbagai rintangan, kini cita-cita dan harapan telah ku gapai...
Almarhum Ayahnda …
Ayah, walau hanya masa kecil yang bias aku rasakan bersama mu..
Namun disetiap do’a a ku tak pernah luput menyebut nama mu…
Begitu pun do’a yang selalu ayah panjatkan untuk kesuksesanku …
Setitik harapan kuingin menjadi kebanggaan bagimu, ayah …
Untu keluargaku,
Terimakasih atas kasih sayang, motivasi dan dukungannya.Semoga ilmu yang
aku dapat menjadikan aku lebih baik dan dapat membanggakan kalian…
Untuk Bapak T. Abdullah, SKM, MPH, Ibu Yarmaliza, SKM, Bapak Sufyan
Anwar, SKM, MARS dan Ibu Erni Yulisma, SKM, terimakasih atas waktu,
bimbingan, arahan serta kritikan dan sarannya....
Namun kesuksesan ini tak luput dari support dari sahabat-sahabatku, thanks to :
Ayu, linda, shinta, ana, nana, mona, Yusri, dan semua teman-teman FKM-UTU
Let ’08, Begitu pun bagi kalian Dewi, linda Za, Asri, Janah, Yuyun, Rodha dan
bagi best’frend angkatan MTsN yang selalu ada tuk mendukung semua ini,
Terima kasih Semoga persahabatan kita menjadi persaudaraan yang abadi
selamanya…
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
Selamapenyusunanskripsiini,
penulistidakluputdarikendala.Kendalatersebutdapatdiatasipenulisberkataadanyaban
viii
tuan,
bimbingandandukungandariberbagaipihak.Olehkarenaitupenulisinginmenyampaika
n rasa terimakasihsebesar-besarnyakepada :
selakuDekanFakultasKesehatanMasyarakatUniversitasTeuku Umar
telahmeluangkanwaktudalammembimbingpenulisdalammenyusunskripsiini.IbuYar
telahmembantudanmeluangkanwaktudalammembimbingpenulisdalammenyusunskr
studiFakultasKesehatanMasyarakatUniversitasTeuku Umar
izinpenelitiandanmembantupenulisdalammenyelesaikanpenyusunanskripsi.Seluruh
dosendanstafpengajarsertacivitasakademikaFakultasKesehatanMasyarakat
kepadapenulisdalammenyelesaikanskripsiini.
Penulismenyadaridalampenulisanskripsiini,
masihbanyakterdapatkekurangandankeganjalan, olehkarenaitu,
perbaikandanpenyempurnaanskripsiinidimasamendatang.
ix
Meulaboh, 24Oktober 2013
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL LUAR ....................................................................... i
HALAMAN JUDUL DALAM ................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................... v
BIODATA PENULIS .................................................................................. vi
KATA MUTIARA........................................................................................ vii
KATA PENGANTAR.................................................................................. ix
DAFTAR ISI................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
BAB IPENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang........................................................................... 1
1.2. RumusanMasalah...................................................................... 3
1.3. TujuanPenelitian ....................................................................... 3
1.3.1 TujuanUmum.............................................................. 3
1.3.2 TujuanKhusus ............................................................. 3
1.4. ManfaatPenelitian ..................................................................... 3
1.4.1 Manfaat Teoritis.......................................................... 3
1.4.2 Manfaat Aplikatif........................................................ 4
xi
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 JenisdanRancanganPenelitian................................................... 25
3.2 LokasidanWaktuPenelitian ....................................................... 25
3.3. PopulasidanSampel.................................................................... 25
3.3.1. Populasi......................................................................... 25
3.3.2. Sampel .......................................................................... 25
3.4 MetodePengumpulan Data........................................................ 26
3.4.1. Data Primer ................................................................... 26
3.4.2. Data Sekunder............................................................... 26
3.5 DefinisiOperasional .................................................................. 27
3.6. AspekPengukuran ...................................................................... 28
3.7. Teknik Analisis Data ................................................................. 28
3.7.1. Analisa Univariat .......................................................... 28
3.7.2. Analisa Bivariat ............................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuisoner
2. Tabelskor
3. Tabel master
4. Frekuensitabledanoutputhasilpengolahandata
5. SuratizinpenelitiandariFakultasKesehatanMasyarakatUniversitasTeuku Umar
6. SuratketerangansudahmelakukanpenelitiandariPuskesmas Johan
xv
BAB I
PENDAHULUAN
(SIKNAS) pada akhir tahun 2009 adalah telah tersedia dan dimanfaatkan data
dan informasi kesehatan yang akurat, tepat dan cepat untuk pengambilan
informasi lain yang ada berperan sebagai pelengkap (Malteser, 2005).Karena inti
1
2
wabah atau penyakit tertentu lainnya yang dapat menimbulkan wabah dan pasien
pengobatan dan pelaporan seluruh data yang ada mengenai pasien yang akan
sangat terbantu dalam proses penelitian dan pengembangan. Dalam rencana pokok
program penerapan teknologi dari yang sederhana sampai yang mutakhir (Depkes
dalam bidang sistem informasi kesehatan dan kurangnya komputer. Ruangan yang
menggunakan komputer adalah ruang Kartu, ruang poli umum, dan poli anak.
tidak lagi bertugas di Puskesmas Johan Pahlawan. Dan yang mengunakan sistem
informasi kesehatan pada pasien JKA, Pasien Jamkesmas dan pasien Askes
masa kerja dengan kesiapan sumber daya manusia terhadap penerapan sistem
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
SDM kesehatan menurut PP No.32/1996 adalah semua orang yang berkerja secara
aktif dibidang kesehatan, baik untuk jenis tertentu yang memerlukan kewenangan
memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut
menjadi informasi, dan melaporkan informasi itu kepada pemakai. Sistem ini
system), atau HRIS. Semakin populer tetapi tidak menggunakan istilah HRIS
karena masih digunakan secara luas. walau mudah menganggap HRIS sebagai
sistem berbasis komputer, pandangan ini dapat menyesatkan, karena dua alasan.
Pertama, sejumlah besar HRIS tidak berbasis komputer, dan kedua istilah ini juga
umumnya mencakup suatu seksi HRIS ( human resource informaton system) yang
bertanggung jawab mengelola sistem konseptual dari data dan informasi sumber
5
6
1. Manusia
2. Material
4. Uang
Kekayaan yang paling berharga dalam suatu organisasi ialah Sumber Daya
SDM supaya organisasi bisa bertahan dan berkembang sesuai dengan lingkungan
menjamin dipilihnya tenaga kerja yang tepat dengan pekerjaan serta kondisi yang
8. Ada sebuah model manajemen SDM yang di kenal yaitu model 7P yang
Pembudayaan–Pendayagunaan–Pemeliharaan–Pensiunyang keseluruhanya
bertanggung jawab atas banyak kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya
manusia. Istilah personalia awalnya diberikan pada unit ini. Tetapi sekarang
sebagai sumber yang berharga. SDM dapat merupakan suatu departemen atau
divisi di dalam suatu area fungsional, atau SDM dapat memiliki status fungsional
SDM(McLeod, 2004).
SDM dan organisasional. Sistem komunikasi yang bersifat store and forward
(simpan kemudian kirim) akan menjadi pilihan utama bagi Puskesmas yang tidak
memiliki akses terhadap jaringan Wide Area Network. Oleh karena itu, aplikasi
8
Internet.
Sebaik apapun sistem yang di bangun dan perangkat yang disiapkan, tidak
akan berarti tanpa SDM yang memadai. Impementasi sistem informasi kesehatan
tidak sekedar merubah alat kerja tapi dari itu Sistem informasi kesehatan
suatu organisasi adalah merupakan ramalan kebutuhan akan sumber daya manusia
ini bukan sekedar kuantitas atau jumlah saja tetapi juga menyangkut soal kualitas.
Dalam meramalkan kebutuhan sumber daya manusia yang akan datang perlu
itu.
membuat ramalan kebutuhan sumber daya manusia pada waktu yang akan datang
antara lain:
1. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah kondisi lingkungan bisnis yang berada diluar kendali
kecepatan dan kualitas proses produksi dalam bentuk teknologi untuk mendesain
juga teknologi pemberian pelayanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
Pasar tenaga kerja adalah areal geografi yang memiliki persediaan tenaga
2. Faktor internal
faktor internal adalah alasan permintaan SDM, yang bersumber dari kekurangan
kebutuhan SDM.
11
akan dihasilkannya dan memprediksi pula produk yang bisa dipasarkan. Prediksi
ini pada dasarnya merupakan prediksi laba yang dapat diraih, dengan
kebutuhan SDM.
jabatan baru. Untuk itu perlu dilakukan prediksi kebutuhan SDM dalam
sebuah organisasi/perusahaan.
12
3.Persediaan karyawan
Faktor ini adalah kondisi tenaga kerja (SDM) yang dimiliki perusahaan
sekarang dan prediksinya dimasa depan yang berpengaruh pada permintaan tenaga
kerja baru. Kondisi tersebut dapat diketahui dari hasil audit SDM dan Sistem
Informasi SDM (SISDM) sebagai bagian dari Sistem Informasi manajemen (SIM)
Jumlah, waktu dan kualifikasi SDM yang akan pension, yang harus
Prediksi jumlah dan kualifikasi SDM yang akan berhenti atau keluar dan
(KKB) atau kontrak kerja, yang harus diprediksi oleh penggantinya untuk mengisi
kekosongan pada waktu yang tepat, baik dari sumber internal maupun eksternal.
organisasi atau perusahaan yang telah memiliki SDM dalam jumlah besar yang
atau tidak tergantung usia, sehingga mungkin saja dialami oleh pekerja yang
hal itu, informasi haruslah berkualitas, menurut Burch dan Grudnitski (1989),
dalam Kadir (2005) kualitas informasi ditentukan oleh tiga faktor, yaitu relevansi,
prosedur dan kebijakan yang di gunakan untuk mengelola siklus informasi secara
masyarakat.
dari komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu negara. Keenam komponen
teknologi kesehatan)
bagian dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan
jenjang. Bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya
data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat di
sajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana
dengan baik.
yang meliputi:
tingkat tinggi
Informasi kesehatan berjalan dengan baik dan yang lebih terpenting menggunakan
universal di dalam Wide Area Network yang efektif, homogen dan efisien
dicapai sebaik-baiknya.
dan kedokteran.
kompetitif.
18
2.3Pengertian Puskesmas
bagian, yaitu:
Bila ke tiga fungsi ini dijalankan dengan baik, maka akan terjadi perbaikan
kesehatan masyarakat.
yang ada di puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas dan biaya atau anggaran
yang tersedia, dimana salah satu kegiatan pokok tersebut adalah kegiatan
pelaporan.
pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP), yaitu tata cara pencatatan dan pelaporan
yang lengkap untuk pengelolaan puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga sarana
dan kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh puskesmas
(Effendy,2004).
untuk ketersedian data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan mukhtahir
1. Ketersediaan data yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan kegiatan
tingkat administrasi.
tetapi kita harus memperhatikan bahwa hingga saat ini secara cultural pelayanan
sebagian transaksi informasi klinis masih berjalan secara face to face. Sehingga
tidak salah bila ada yang mengatakan bahwa keberhasilan sistem informasi di
Rumah Sakit 90 % merupakan masalah social cultural dan hanya 10 % saja yang
Salah satu hambatan dalam penyediaan data adalah ketidak akurat data dan
ketepatan waktu pengiriman laporan. Agar data yang dikumpulkan dapat diolah
sesuai dengan jadwal yang ditentukan, maka pengiriman formulir standar yang
telah diisi dari Rumah Sakit dilakukan paling lambat 15 hari sesudah jangka
2.4.3 Pelatihan
Rumah Sakit juga harus diberikan pelatihan tentang bagaimana mengelola data
peningkatan ketrampilan pelayanan dalam hal ini tenaga kesehatan, baik dalam
masing-masing.
berlaku, dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih
2.4.4 Kemampuan
kesehatan harus memiliki sikap dan perilaku yang positif, sikap dalam perilaku
perilaku sehat masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut petugas kesehatan dan
para petugas lain harus memperoleh pendidikan dan pelatihan khusus tentang
pelayanan maka semakin merasakan citra yang baik dari puskesmas dalam
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepata, pepatah ini
pengetahuan. Oleh karena itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai
baik akan berusaha untuk dilupakan seseorang, namun jika pengalaman terhadap
objek tersebut menyenangkan, maka dalam emosi kejiwaanya, dan akhirnya dapat
benar, untuk dapat menarik kesimpulan dengan benar diperlukan berpikir kritis
2.5.1 Pengetahuan
Pengertian lain dari pengetahuan yaitu hasil tau, dan ini terjadi setelah
panca indra manusia yakni, indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga
melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek
pribadi manusia yang terjadi berulang kali. Misalnya, seseorang yang sering
dan sakit adalah pengalaman seseorang tentang keadaan sehat dan sakitnya
2.5.2 Pendidikan
depan, perawat harus mempunyai komitmen yang tinggi yang profesi dengan
yang paling efektif harus didasarkan pada hasil temuan-temuan ilmiah yang dapat
lebih tinggi pada umumnya menyebabkan orang lain mampu dan berusaha
mempengaruhi kerjanya.
lebih tinggi. Penelitian Suhaeni tahun 2005 menyatakan semakin lama masa kerja
Notoatmodjo, 2003
- Pengetahuan
Emi suhaemi (2005)
- Masa Kerja Penerapan SIK
Nursalam (2001)
- Tingkat Pendidikan
Pengetahuan
Penerapan Sistem
Pendidikan
Informasi Kesehatan
Masa kerja
2.7 Hipotesis
kesehatan
kesehatan
Ha: Ada hubungan antara masa kerja dengan penerapan sistem informasi
kesehatan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah bersifat Survey Analitik dengan desain Cross
2005).
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
pada puskesms johan pahlawan kecamatan johan pahlawan kabupaten aceh barat.
28
Variabel Dependen
4 Penerapan Definisi Perangkat, prosedur atau kebijakan
sistem informasi yang digunakan untuk mengelola
kesehatan siklus informasi
Cara ukur Wawancara/ observasi
Alat ukur Kuesioner
Hasil ukur 1. Baik
2. Tidak baik
Skala ukur Ordinal
30
penelitian ini adalah skala Likert yaitu memberikan skor dari nilai tertinggi ke
1. Pengetahuan
Baik : Jika responden mendapat skor nilai >50% dari total skor.
Tidak Baik : Jika responden mendapat skor nilai ≤50% dari total skor.
2. Pendidikan
3. Masa kerja
Lama : ≥ 5 Tahun
2001).
31
( )
X2=Ʃ
Keterangan: X2 = Chi-square
O = Nilai pengamatan
a. Bila pada 2 x 2 dijumpai nilai expected (harapan) kurang dari 5, maka yang
b. Bila tabel 2 x 2, dan tidak ada nilai E < 5, maka uji yang dipakai
uji“Pearson Chi-Square”
bidang epidemiologi dan juga untuk mengetahui hubungan linier dua variabel
membuktikan hipotesa yaitu dengan ketentuan p value < 0,05 (Ho ditolak)
BAB IV
dalam wilayah Kabupaten Aceh Barat, yang memiliki 2 (dua) unit Puskesmas
Adapun batasan wilayah kerja Puskesmas Johan Pahlawan adalah sebagai berikut:
Pahlawan 193,6 Km². Puskesmas Johan Pahlawan berdiri tahun 1992 dengan luas
bangunan 520 m² dan luas tanah 1500 m². Dengan status Puskesmas Rawat Jalan.
Nasional ± 200 meter. Jarak tempuh masyarakat ke Puskesmas terdekat 0,5 Km,
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 79 responden yang
menjadi subjek penelitian didapatkan distribusi frekuensi berdasarkan umur pada
kategori dewasa awal sebanyak 22 orang (27,8%), kategori dewasa tengah
sebanyak 36 orang (45,6%) dan kategori dewasa akhir sebanyak 21 orang
(26,6%).
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa dari 79 responden yang
menjadi subjek penelitian didapatkan distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan
adalah yang berpendidikan Tinggi sebanyak 56 orang (70,9%), yang
berpendidikan Rendah sebanyak 23 orang (29,1%).
34
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa dari 79 responden yang
menjadi subjek penelitian didapatkan distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan
adalah yang berpendidikan Tinggi sebanyak 56 orang (70,9%), yang
berpendidikan Rendah sebanyak 23 orang (29,1%).
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa dari 79 responden yang
adalah lama sebanyak 62 orang (78,5%) dan baru sebanyak 17 orang (21,5%).
Oktober2013. Dari data yang dikumpulkan terdapat 79 sampel dari populasi yang
4.2.1.1 Pengetahuan
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa dari 79 responden yang
40 orang (50,6%).
4.2.1.2 Pendidikan
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa dari 79 responden yang
(65,8%).
36
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa dari 79 responden yang
4.2.1.4Penerapan SIK
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa dari 79 responden yang
SIK, terbanyak berada pada kategori baik dengan jumlah 47 orang (59,5%).
Dari data Tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa dari 79 responden,
orang (71,8%) yang penerapan SIK nya baik sedangkanpada kategori pengetahuan
kurang dari 40 orang terdapat 21 orang (52,2%) yang penerapan SIK nya kurang
baik.
tingkat kepercayaan 95% pada df 1, diperoleh nilai p-value 0,049 yang berarti
lebih kecil dari α (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada
Dari data Tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa dari 79 responden,
orang (69,2%) yang penerapan SIK nya baiksedangkan pada kategori pendidikan
rendah dari 27 orangterdapat 16 orang (59,3%) yang penerapan SIK nya kurang.
tingkat kepercayaan 95% pada df 1, diperoleh nilai p-value 0,027 yang berarti
lebih kecil dari α (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada
Tabel 4.11 Tabulasi Silang Antara Masa Kerja Dengan Penerapan SIK di
Puskesmas Johan Pahlawan Tahun 2013
Dari data Tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa dari 79 responden,
diketahui responden pada kategori masa kerja lama dari 54 orang terdapat 37
orang (68,5%) yang penerapan SIK nya baik sedangkan pada kategori masa kerja
baru dari 25 orangterdapat 15 orang (60,0%) yang penerapan SIK nya kurang.
tingkat kepercayaan 95% pada df 1, diperoleh nilai p-value 0,031 yang berarti
lebih kecil dari α (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada
Intrepretasinya atau Odds Ratio (OR) yaitu pegawai yang masa kerjanya
4.3 Pembahasan
(misinformations)(Soerjono, 2006).
hubungan dengan penerapan SIK. Hasil penelitian ini yang telah dilakukan
ini lebih kecil dari level of significan α = 0,05 (p-value < 0,05), Jadi dapat
tingkat pendidikan dibagi dalam dua katagori yaitu katagori tinggi dan rendah.
Pada hasil penielitian ini diperoleh persentase yang memiliki pendidikan tinggi
41
70,9% dan yang masih memiliki pendidikan rendah 29,1% hal ini menunjukan
hubungan dengan penerapan SIK. Hasil penelitian ini yang telah dilakukan
nilai ini lebih kecil dari level of significan α = 0,05 (p-value < 0,05), Jadi dapat
kesehatan.
tinggi.Penelitian Suhaeni tahun 2005 menyatakan semakin lama masa kerja maka
Dalam penelitian ini lama berkerja pegawai dibagikan dalam dua katagori
lama dan baru. Pada hasil penelitian ini diperoleh yang sudah lama bekerja 78,5%
dan yang baru bekerja 21,5% hal ini menunjukan persen tase terbesar adalah yang
hubungan dengan penerapan SIK. Hasil penelitian ini yang telah dilakukan
nilai ini lebih kecil dari level of significan α = 0,05 (p-value < 0,05), Jadi dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara masa kerja dengan penerapan SIK di
Intrepretasinya atau Odds Ratio (OR) yaitu pegawai yang masa kerjanya
menyatakan bahwa semakin lama masa kerja maka semakin banyak pengalaman
5.1 Kesimpulan
3. Adanya hubungan antara masa kera dengan penerapan SIK dengan nilai p-
5.2 Saran-Saran
http://sikkotasemarang.wordpress.com/2011/11/24/definisi-sistem-informasi-
kesehatan/ diunduh 24 juni 2012