You are on page 1of 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi di era modern saat ini berkembang begitu pesat.

Penggunaan teknologi sudah merupakan kebutuhan manusia dalam berbagai

aspek mulai dari aspek industri, kebutuhan rumah tangga, maupun

penggunaan teknologi sebagai gaya hidup. Berbagai macam peralatan

teknologi telah diciptakan dengan fungsinya masing-masing yang semakin

lama semakin berkembang dan semakin inovatif. Berbagai macam inovasi

telah diciptakan demi menghasilkan alat yang berkualitas sesuai dengan

kebutuhan di era modern, yang tidak hanya sebatas mementingkan fungsi

utamanya namun juga kenyamanan, keamanan, kemudahan, ekonomis dan

lain sebagainya. Salah satu teknologi yang berkembang pesat adalah pada

bidang teknik pendinginan.

Perkembangan teknologi pada bidang teknik pendingin membuat

manusia berlomba-lomba menciptakan inovasi alat pendingin yang ramah

lingkungan, mudah dipindahkan, dan hemat energi. Salah satu alat pendingin

yang sudah sering kita jumpai sehari-hari adalah lemari es atau sering disebut

kulkas. Kulkas adalah alat pendingin makanan maupun minuman yang

memanfaatkan bahan refrigerant dalam siklus kerjanya. Namun dari

penelitian 2 orang ilmuan Amerika pada tahun 1974 menyebutkan bahwa

penggunaan bahan kimia refrigerant ini memiliki dampak buruk yaitu dapat

1
2

merusak struktur lapisan O3 (Ozone) jika terurai di udara yang menjadi salah

satu penyebab pemanasan global. Hal ini menjadikan lemari es dengan bahan

kimia refrigerant tidak ramah lingkungan.

“Ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan banyak solusi bagi

permasalahan penggunaan refrigerant sebagai jenis bahan pendingin. Sebagai

alternatif lain, dapat menggunakan modul termoelektrik atau lebih dikenal

sebagai elemen Peltier sebagai media pendingin. Elemen Peltier berwujud

padat yang terdiri dari bahan semikonduktor tipis dilapisi konduktor serta

keramik di bagian luarnya. Pada prinsipnya, apabila bahan ini dialiri arus

listrik dapat memompa panas dari satu sisi ke sisi lain” (Gandi dan Yusfi,

2016). Bahan inilah yang akan dimanfaatkan sebagai pendingin.

Menurut Nugroho (2016), “Jika material termoelektrik dialiri listrik,

panas yang ada di sekitarnya akan terserap. Dengan demikian, untuk

mendinginkan udara, tidak diperlukan kompresor pendingin seperti halnya

pada mesin-mesin pendingin konvensional. Efek termoelektrik adalah

hubungan antara energi panas dan energi listrik yang terjadi pada titik temu

antara dua jenis logam yang berbeda. Efek termoelektrik ini kini

dikembangkan dalam suatu alat yang disebut elemen Peltier. Dengan

kelebihan maupun kekurangannya, elemen ini dapat direkayasa dalam

merancang suatu sistem pendingin yang nantinya dapat menggantikan sistem

yang konvensional”.
3

Termoelektrik merupakan terobosan untuk menggantikan penggunaan

refrigerant pada alat pendingin. Termoelektrik adalah hubungan antara energi

panas dan energi listrik yang terjadi pada titik antara dua jenis logam yang

berbeda. Efek termoelektrik ini kini sudah dikembangkan dalam sebuah alat

yang disebut dengan elemen peltier. Elemen ini dapat direkayasa sesuai

kebutuhannya yang dapat menghasilkan suhu panas maupun suhu yang

dingin.

Dalam bidang kesehatan hewan, pendingin juga menjadi hal yang sangat

penting. Seorang dokter hewan selalu membawa tas khusus yang digunakan

sebagai pendingin untuk menyimpan berbagai peralatan medis untuk hewan

serta menjadi tempat penyimpanan vaksin. Penggunaan cool-box sebagai

pengganti tas khusus tersebut dirasa lebih efektif dan lebih efisien.

Berdasarkan paparan di atas, penulis berinovasi membuat cool-box yang bisa

digunakan untuk menyimpan makanan dan minuman, serta diharapkan

nantinya bisa dikembangkan sebagai box untuk penyimpanan vaksin. Maka

dari itu penulis akan melaksanakan penelitian sebagai skripsi dengan judul

“RANCANG BANGUN COOL-BOX PADA SEPEDA MOTOR

MENGGUNAKAN ELEMEN TERMOELEKTRIK”, yang merupakan

sebuah inovasi dari teknologi yang sudah ada sehingga memaksimalkan

fungsinya dan membuat desain yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya.


4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa hal yang dapat dirumuskan

menjadi rumusan masalah, yaitu :

a. Bagaimana proses perancangan cool-box pada sepeda motor dengan

menggunakan elemen termoelektrik?

b. Bagaimana kinerja mesin pendingin pada cool-box dengan volume

ruangan yang berbeda?

1.3 Batasan Masalah


Agar peneliti dapat lebih mudah memahami permasalahan dan

penyelesaiannya, maka perlu diberi batasan pada permasalahan yang akan

dibahas oleh peneliti, yaitu :


a. Pemilihan bahan untuk membuat cool-box pada sepeda motor
b. Termoelektrik yang digunakan untuk membuat cool-box pada sepeda

motor adalah elemen peltier


c. Pengujian dilakukan dengan daya input dari baterai yang sama

1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui proses perancangan cool-box pada sepeda motor

dengan menggunakan elemen termoelektrik.


b. Mengetahui bagaimana pengaruh variasi volume ruangan cool-box

terhadap kinerja mesin pendingin


1.5 Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Terciptanya cool-box pada sepeda motor dengan menggunakan

elemen termoelektrik yang ramah lingkungan, hemat energi,

lebih efektif dan efisien.


5

b. Terciptanya cool-box yang mudah dibawa kemanapun

menggunakan sepeda motor yang tentunya akan mempermudah

bagi para penggunanya.


c. Penelitian ini juga bisa menjadi referensi untuk penelitian

selanjutnya.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistem penyusunan laporan Skripsi (Tugas Akhir) adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Bab ini merupakan gambaran

secara umum mengenai apa yang akan diuraikan pada laporan skripsi

sehingga arah pelaksanaannya menjadi jelas.

BAB II DASAR TEORI

Menjelaskan tentang definisi dan dasar-dasar teori yang digunakan

serta referensi dari penelitian sebelumnya.

BAB III METODE PENELITIAN

Menjelaskan tentang langkah-langkah pembuatan cool-box pada

sepeda motor serta rancangan desain yang akan dibuat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Menjelaskan tentang hasil pembuatan dan pengujian alat yang telah

dibuat dengan menampilkan data-data hasil pengujian.


6

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran hasil penelitian skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

You might also like