You are on page 1of 11

MODUL II

PENGUKURAN KUALITAS PRODUK

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan dapat melakukan pengukuran dan pengamatan terhadap variabel
yang diukur

B. LANDASAN TEORI
1. Data Atribut dan Data Variabel

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat


digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data
merupakan salah satu tahapan sangat penting dalam penelitian. Teknik
pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki
kredibilitas tinggi, dan sebaliknya.

Statistik adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara


pengumpulan data, pengolahan data, penarikan kesimpulan dan analisis
yang dilakukan. Metode statistika memainkan peranan penting dalam
jaminan kualitas. Pengendalian kualitas produk dalam proses produksi
merupakan factor yang sangat penting bagi dunia industry karena
pengendalian kualitas yang baik dan dilakukan secara terus menerus akan
dapat mendeteksi ketidaknormalan secara cepat, sehingga dapat
segara dilakukan tindakan antisipasinya. Pengelompokan jenis-jenis peta
kendali tergantung pada tipe datanya. Gaspersz (1998) menjelaskan bahwa
dalam konteks pengendalian proses statistikan dikenal dua jenis data, yaitu

1
2

a. Data Atribut

Data Atribut merupakan data kualitatif yang dapat dihitung untuk


pencatatan dan analisis. Data atribut bersifat diskrit. Jika suatu catatan
hanya merupakan suatu ringkasan atau klasifikasi yang berkaitan dengan
sekumpulan persyaratan yang telah ditetapkan, maka cacatan itu dianggap
sebagai “atribut”. Data atribut diperoleh dalam bentuk unit-unit
ketidaksesuaian dengan spesifikasi atribut yang ditetapkan. Contoh data
atribut diantaranya kecacatan pada mobil berupa goresan, ketidaksesuaian
warna, dsb. Data atribut hanya mempunyai dua nilai, yaitu „Ya‟ dan
„Tidak‟; „sesuai‟ atau „tidak sesuai‟; „bagus‟ atau „jelek‟, „cacat‟ atau
„standar‟, dll.

b. Data Variabel

Data variabel merupakan data kuantitatif yang diukur


menggunakan alat pengukuran tertentu untuk keperluan pencatatan dan
analisis. Data variabel bersifat kontinyu. Jika suatu catatan dibuat
berdasarkan keadaan aktual, diukur secara langsung, maka karakteristik
kualitas yang diukur itu disebut sebagai variabel. Contoh data variabel
karakteristik kualitas adalah : diameter pipa, ketebalan produk kayu lapis,
berat semen dalam kantong, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu
proses, dan lain-lain. Ukuran-ukuran berat, panjang, tinngi, diameter,
waktu dan volume merupakan data variabel.

2. Skala Pengukuran
a. Nominal

Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasi


objek, individual atau kelompok. Contoh : jenis kelamin, agama,
pekerjaan, dsb. Dalam mengidentifikasi hal-hal tersebut digunakan angka
3

sebagai simbol. Skala nominal tidak dapat digunakan untuk melakukan


operasi aritmatika karena angka-angka tersebut hanya menunjukan
karakteristik tertentu (Contoh jenis kelamin : 1 untuk laki-laki, 2 untuk
perempuan).

b. Ordinal

Skala ordinal digunakan untuk mengkategorikan variabel kedalam


kelompok serta melakukan rangking terhadap kategori. Skala ini
memberikan informasi apakah suatu objek memiliki karakteristik yang
lebih atau kurang, tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan
kelebihannya (dalam skala ordinal tidak dilakukan operasi aritmatika).
Contoh : dalam pertanyaan “Apakah saudara setuju dengan kenaikan tarif
pesawat terbang?”. Jawaban “sangat tidak setuju” diberi nilai 1, “tidak
setuju” diberi nilai 2, “ragu-ragu” diberi nilai 3, “setuju” diberi nilai 4,
dan “sangat setuju” diberi nilai 5

c. Interval

Interval adalah skala pengukuran yang bersifat membedakan,


mengurutkan dan memiliki jarak yang sama. Interval tidak memiliki nilai
nol mutlak. Contoh : jawaban tentang frekuensi dalam pertanyaan “berapa
kali anda berbelanja di supermarket dalam satu bulan terakhir ini?”, adalah
1 kali, 3 kali, 5 kali. Angka-angka 1,3, dan 5 merupakan angka sebenarnya
yang menggunakan interval 2. Jika menggunakan interval 1 jawabannya
menjadi 1 kali, 2 kali, 3 kali, 4 kali, dan 5 kali.

d. Rasio

Rasio adalah skala pengukuran yang sifatnya membedakan,


mengurutkan dan mempunyai nilai nol mutlak. Nilai nol mutlak adalah
nilai dasar yang tidak bisa diubah meskipun menggunakan skala yang lain.
Karenanya nilai-nilai dalam skala ini dapat dibandingkan dan dapat
4

dilakukan operasi matematis seperti penjumlahan pengurangan, bagi


ataupun perkalian. Contoh : 100 Kg memiliki berat dua kali 50 kg. 1000
meter memiliki panjang 20 kali 50 meter, dll.

C. PENGUMPULAN DATA
1. Data atribut
a. Stick es krim merk A
Kasus yang akan diteliti adalah pengendalian kualitas stick es
krim merk A. Untuk memeriksa kecacatan pada stick es krim, kita
mengambill 20 sampel yang masing – masing berisi 20 stick es krim
(n = 20).
Tabel 2.1 Data atribut stick es krim merk A
I Jumlah Cacat i Jumlah Cacat
1 5 11 7
2 8 12 8
3 12 13 10
4 11 14 7
5 14 15 6
6 3 16 9
7 10 17 6
8 9 18 11
9 10 19 6
10 7 20 6

b. Sendok agar merk A

Kasus yang akan diteliti adalah pengendalian kualitas sendok


agar merk A. Untuk memeriksa kecacatan pada sendok agar, kita
mengambill 20 sampel yang masing – masing berisi 20 sendok agar (n
= 20)
5

Tabel 2.2 Data atribut sendok agar Merk A


I Jumlah Cacat I Jumlah Cacat
1 7 11 7
2 9 12 9
3 10 13 6
4 8 14 8
5 13 15 8
6 12 16 12
7 8 17 9
8 12 18 6
9 6 19 9
10 13 20 7

c. Stick es krim merk B


Kasus yang akan diteliti adalah pengendalian kualitas stick es krim
merk B. Untuk memeriksa kecacatan pada stick es krim merk B, kita
mengambil 20 sampel yang masing – masing berisi 20 stick es krim merk
B (n = 20).
Tabel 2.3 Data atribut stick es krim merk B
I Jumlah Cacat I Jumlah Cacat
1 8 11 8
2 5 12 11
3 9 13 6
4 5 14 5
5 13 15 5
6 5 16 6
7 12 17 6
8 16 18 3
6

9 1 19 7
10 10 20 7

d. Sendok agar merk B


Kasus yang akan diteliti adalah pengendalian kualitas sendok agar
merk B. Untuk memeriksa kecacatan pada sendok agar merk B, kita
mengambil 20 sampel yang masing – masing berisi 20 sendok agar merk B
(n = 20).
Tabel 2.4 Data atribut sendok agar merk B
I Jumlah Cacat I Jumlah Cacat
1 4 11 6
2 6 12 4
3 7 13 6
4 8 14 3
5 5 15 6
6 4 16 2
7 9 17 12
8 9 18 11
9 2 19 3
10 2 20 4

2. Data Variabel
a. Permen merk A
Data yang akan dianalisis adalah berat permen merk A. Terdapat 20
sampel yang diambil dan masing – masing terdiri atas 3 pengamatan

.
7

Tabel 2.5 Data variabel permen merk A


Berat Permen (gram) Berat Permen (gram)
I i
1 2 3 1 2 3
1 2,4 2,2 2,1 11 2,4 2,3 2,5
2 2,4 2,3 2,3 12 2,2 2,2 2,5
3 2,5 2,3 2,1 13 2,4 2,5 2,4
4 2,3 2,3 2,1 14 2,3 2,4 2,5
5 2,4 2,2 2,2 15 2,3 2,3 2,4
6 2,5 2,2 2,5 16 2,4 2,2 2,5
7 2,3 2,1 2,2 17 2,2 2,3 2,4
8 2,4 2,2 2,3 18 2,3 2,2 2,3
9 2,3 2,3 2,5 19 2,3 2,2 2,4
10 2,3 2,4 2,5 20 2,3 2,3 2,4

b. Permen merk B
Data yang akan dianalisis adalah berat permen merk B. Terdapat 20
sampel yang diambil dan masing – masing terdiri atas 3 pengamatan.
Tabel 2.6 Data variabel permen merk B
Berat Permen (gram) Berat Permen (gram)
I i
1 2 3 1 2 3
1 2,5 2,7 2,6 11 2,7 2,8 2,7
2 2,7 2,7 2,6 12 2,7 2,7 2,7
3 2,5 2,7 2,7 13 2,6 2,7 2,6
4 2,6 2,8 2,7 14 2,7 2,7 2,7
5 2,5 2,7 2,7 15 2,7 2,6 2,7
6 2,6 2,7 2,7 16 2,8 2,8 2,8
7 2,9 2,7 2,8 17 2,7 2,6 2,7
8 2,7 2,6 2,8 18 2,6 2,6 2,9
8

9 2,7 2,6 2,6 19 2,7 2,6 2,7


10 2,7 2,7 2,7 20 2,7 2,7 2,7

c. Permen merk C
Data yang akan dianalisis adalah berat permen merk C. Terdapat 20
sampel yang diambil dan masing – masing terdiri atas 3 pengamatan.
Tabel 2.7 Data variabel permen merk C
Berat Permen (gram) Berat Permen (gram)
I i
1 2 3 1 2 3
1 2,5 2,7 2,6 11 2,7 2,8 2,7
2 2,7 2,7 2,6 12 2,7 2,7 2,7
3 2,5 2,7 2,7 13 2,6 2,7 2,6
4 2,6 2,8 2,7 14 2,7 2,7 2,7
5 2,5 2,7 2,7 15 2,7 2,6 2,7
6 2,6 2,7 2,7 16 2,8 2,8 2,8
7 2,9 2,7 2,8 17 2,7 2,6 2,7
8 2,7 2,6 2,8 18 2,6 2,6 2,9
9 2,7 2,6 2,6 19 2,7 2,6 2,7
10 2,7 2,7 2,7 20 2,7 2,7 2,7

d. Permen merk D
Data yang akan dianalisis adalah berat permen merk D. Terdapat 20
sampel yang diambil dan masing – masing terdiri atas 3 pengamatan.
Tabel 2.8 Data variabel permen merk D
Berat Permen (gram) Berat Permen (gram)
I i
1 2 3 1 2 3
1 2,7 2,7 2,7 11 2,8 2,7 2,8
2 2,7 2,5 2,5 12 2,8 2,5 2,8
9

3 2,6 2,7 2,8 13 2,8 2,6 2,6


4 2,9 2,6 2,7 14 2,7 2,7 2,7
5 2,7 2,7 2,7 15 2,8 2,7 2,6
6 2,8 2,7 2,8 16 2,6 2,6 2,7
7 2,7 2,8 2,7 17 2,6 2,8 2,6
8 2,7 2,7 2,7 18 2,5 2,7 2,7
9 2,7 2,7 2,8 19 2,5 2,7 2,8
10 2,7 2,6 2,7 20 2,7 2,7 2,7

e. Data Jenis Kecacatan


Data yang akan dianalisis adalah data jenis kecacatan stick es krim merk
B. Untuk memeriksa kecacatan pada stick es krim merk B, kita mengambil 30
sampel yang masing – masing berisi 30 stick es krim merk B (n = 30).
Tabel 2.9 Data jenis kecacatan stick es krim merk B
No. Jumlah Cacat
Sempurna
Sampel Patah Cuil Kasar Bengkok
1   
2  
3 
4 
5 
6  
7 
8 
9  
10   
11  
10

12   
13  
14   
15 
16  
17 
18  
19 
20 
21  
22 
23  
24  
25 
26  
27 
28 
29 
30  

f. Data Denyut Jantung


Data yang akan dianalisis adalah data denyut jantung. Mengambil 25
sampel dengan masing – masing praktikan berlari di treadmill.
Tabel 2.10 Data denyut jantung
Denyut Jantung
No. Nama
Sebelum Sesudah
1 Febri 83 89
2 Ali 63 84
11

3 Afdila 79 92
4 Maisudi 97 118
5 Aufar 77 135
6 Ryan 77 80
7 Yusuf K 70 85
8 Lusi 100 133
9 Naftali 83 90
10 Septia 87 118
11 Dian 96 147
12 Yusuf Y 66 81
13 Dayat 88 105
14 Bobby 64 90
15 Rahman 78 105
16 Krisna 93 90
17 Destian 79 115
18 Rasyid 97 99
19 Alfian 75 105
20 Ardhian 83 127
21 Sudirman 65 117
22 Roi 73 74
23 Viki 85 115
24 Akbar 65 72
25 Marbawi 76 97

You might also like